Bentuk tidak normal Unnormalized Form Bentuk normal kesatu First Normal Form 1NF Bentuk normal kedua Second Normal Form 2NF Bentuk normal ketiga T hird Normal Form 3NF

42 Yang berarti setiap tuple pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tuple pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, di mana setiap tuple pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tuple pada entitas A.

2.9.6 Normalisasi

Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan data ke dalam kelompok menjadi bentuk yang nonredundant, stable, flexible dan adaptive entities Whitten, 2004:306. Normalisasi terbagi menjadi beberapa tahap, diantaranya: Ladjamudin, 2005:176

1. Bentuk tidak normal Unnormalized Form

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai saat menginput.

2. Bentuk normal kesatu First Normal Form 1NF

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic bersifat atomic value. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila ia dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya. Syarat normal kesatu 1-NF : 43 a. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”. b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel relasi tersebut. d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

3. Bentuk normal kedua Second Normal Form 2NF

Bentuk normal kedua didasari konsep full functional dependency ketergantungan fungsional sepenuhnya yang dapat didefinisikan sebagi berikut : Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset himpunan bagian dari A. Syarat normal kedua 2-NF : a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan key non-key haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya fully fungsional dependency pada kunci utama primary key.

4. Bentuk normal ketiga T hird Normal Form 3NF

Syarat normal ketiga 3-NF : a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. b. Atribut bukan kunci non-key haruslah tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci non-key tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional 44 fungsional dependency terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja. Bentuk Tidak Normal Unnormalized Record tuple masih memiliki elemen data berulang Bentuk Normal Pertama First Normal Form 1NF Record tuple masih memiliki elemen data berulang Bentuk Normal Kedua Second Normal Form 2NF Semua atribut non-key memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya terhadap Primary Key Bentuk Normal ketiga Third Normal Form 3NF Semua atribut non-key memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya terhadap Primary Key dan Independent saling tidak bergantung terhadap sesama atribut non-key Tabel bentuk normal Boyce-Codd Form BCNF Menghilangkan elemen data berulang Menghilangkan ketergantungan fungsional sepenuhnya Menghilangkan ketergantungan transitif Menghilangkan kunci kandidat yang bukan merupakan determinan Sumber: Ladjamudin, 2005:176 Gambar 2.4 Langkah-langkah normalisasi 45

2.10 Teknologi Mobile dan Nirkabel

Teknologi mobile bergerak dan wireless nirkabel dianggap secara signifikan mengubah generasi sistem informasi selanjutnya. Komputer genggam atau personal data assistant PDA, HP Ipaq, Palm dan RIM Blackberry telah menjadi hal-hal umum bagi pekerja informasi. Alat-alat ini telah memanfaatkan telah kemampuan nirkabel yang menyediakan akses web dan email. Telepon seluler juga memuat fitur kemampuan internet dan email. Dan sekarang, alat-alat terintegrasi pada smart phone telepon pintar bermunculan dan mengintegrasikan PDA dan telepon seluler ke dalam satu alat. Untuk yang memilin alat-alat terpisah, teknologi seperti bluetooth bermunculan dan memungkinkan alat-alat yang terpisah untuk berantar operasi sebagai satu alat logis sambil mempertahankan form factor dan kelebihan masing-masing alat. Komputer laptop dilengkapi dengan kemampuan nirkabel dan mobile yang memungkinkan para pekerja informasi berpindah dengan mudah sambil mempertahankan koneksi ke sistem informasi. Tren-tren teknis ini secara signifikan akan berdampak pada analisa dan desain sistem informasi baru Whitten, 2004 : 26.

2.10.1 Perkembangan GSM

Global System for Mobile Communication GSM merupakan sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan.