Peranan Sistem Informasi Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh :

RINA NASUHA HASIBUAN 072102058

PROGRAM DIPLOMA III DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2010


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tak lupa Shalawat beriring Salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang kelak kita harapkan Syafa’at nya di Yaumil Mahshar kelak, Amin ya Rabbal Alamin.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak yang memerlukannya. Namun sebagai manusia biasa penulis pasti memiliki keterbatasan dan penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna dalam penulisan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih atas segala dukungan, pikiran, tenaga, semangat, materi dan juga doa dari semua pihak yang telah membantu penulis menjalani masa perkuliahan dan penyusunan tugas akhir ini kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si,Ak selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Iskandar Muda, SE,M.Si,Ak selaku Sekretaris Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

4. Bapak Sambas Ade Kesuma, SE, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada Ayahanda Ir.H.M.Thamrin Hsb Ujang dan Ibunda Mariana NSt serta saudara-saudaraku yang telah memberikan kasih sayang dan selalu mendukung saya.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang mendukung kelancaran dalam penyusunan tugas akhir ini.

Medan, Maret 2010


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL………...v

DAFTAR GAMBAR……….vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Sistematika Penelitian ... 5

1. Jadwal Penelitian ... 5

2. Rencana Isi ... 5

BAB II. PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU... 7

A. Sejarah Singkat ... 7

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Job Description ... 15

D. Jaringan Usaha/Kegiatan ... 20

E. Kinerja Usaha Terkini ... 20

F. Rencana Kegiatan ... 21

BAB III. TOPIK PENELITIAN ... 23

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 23

B. Komponen Sistem Informasi Akuntansi ... 26


(7)

D. Karateristik Informasi Yang Baik... 28

E. Sistem Informasi Akuntansi Pada FE USU ... 31

F. Output Sistem Informasi Akuntansi di FE USU ... 35

BAB IV. PENUTUP ... 42

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA……… ... 44 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU………...11 Gambar 2. Proses Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi………...25


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannnya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada masukan–masukan yang objektif. Di antara sekian banyak faktor yang menjadi masukan manajemen dalam pengambilan keputusan adalah masukan yang berasal dari bagian akuntansi. Sistem akuntansi itu sendiri, sebagai suatu sistem informasi, mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun, memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke berbagai pihak.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkoordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and

funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa

informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 2005).


(11)

SIA sangat dibutuhkan oleh organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang atau unit yang melakukan kegiatan, termasuk pengambilan keputusan, secara terkoordinasi guna mencapai suatu tujuan tertentu. Disisi lain, kemajuan teknologi informasi dapat meningakatkan daya saing guna memajukan organisasi. Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sesuai dengan kebutuhan akan pengelolaan informasi bagi para pengguna informasi. TI di bidang akuntansi yang popular saat ini adalah SIA. Penggunaan SIA saat ini sangat mendukung efisiensi dan efektivitas pemrosesan transaksi sehari–hari dan telah diterapkan secara meluas di kalangan bisnis. SIA dapat digunakan untuk memberikan informasi akuntansi di bidang penjualan, pembelian, neraca dan laporan laba rugi, penerimaan dan pengeluaran kas (arus kas) dan lain-lain. SIA adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

SIA juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan, dan kesalahan, dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki. Sering terdapat berbagai macam masalah di organisasi yang berkaitan dengan sistem informasi diantaranya kegagalan informasi karena secara fisik terpisah. Dan karena antar fungsi tidak saling terhubung misalnya ada informasi yang berubah, hilang atau keterlambatan. Dengan digunakannya standar akuntansi yang sama untuk laporan keuangan organisasi, para pengguna laporan akan dapat melakukan analisis perbandingan, baik yang bersifat antar perusahaan ataupun antar


(12)

waktu. Dengan adanya ciri kemudahan untuk perbandingan (comparability) dari laporan keuangan, para pengguna laporan keuangan dapat memperoleh suatu kesimpulan mengenai kelebihan, kekurangan, kekuatan, dan kelemahan suatu organisasi dibandingkankan dengan organisasi lainnya. Dengan demikian, pengambilan keputusan juga akan dipermudah dan dapat dilakukan dengan lebih objektif. SIA dapat digunakan untuk melakukan kontrol terhadap aset yang dimiliki oleh sebuah organisasi.

Pengelolaan laporan keuangan yang berupa laporan Pemegang Uang Muka Cabang Surat Pertanggungjawaban (PUMC SPJ), dan buku besar di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE USU) selama ini, telah tersusun secara manual, dan belum terlaksana secara integrated. Hal ini, dapat terlihat dari laporan PUMC SPJ dan buku besar yang belum bisa sewaktu-waktu terhubung dalam satu area. Sehingga dengan adanya SIA, data historis yang dibutuhkan dapat dikelola dengan efektif dan efisien. Maka tugas akhir ini akan membahas peranan sistem informasi akuntansi yang berfokus pada laporan keuangan. Adapun judul tugas akhir ini adalah “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Laporan keuangan merupakan pekerjaan di bidang akuntansi yang masih rutin dilakukan secara manual di FE USU. Hal tersebut, dapat mengakibatkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memproses transaksi dalam laporan keuangan. Karena proses transaksi yang dilakukan di dalam siklus buku besar seringkali


(13)

membutuhkan konfirmasi atau cross check dan persetujuan dari bagian lain, seperti transaksi pengeluaran dan penerimaan. Berdasarkan penelusuran tersebut maka penggunaan SIA sangat berperan sebagai efisiensi waktu dan biaya dalam mengontrol laporan keuangan. Sehingga diperoleh permasalahan sebagai berikut: Bagaimana peranan SIA dalam penyusunan laporan keuangan di FE USU.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan

Mengetahui peranan SIA dalam penyusunan laporan keuangan di FE USU. 2. Manfaat Penelitian

1. Bagi FE USU, kajian ini bermaksud dapat memberikan informasi dan masukan demi menunjang peningkatan kinerja khususnya dibidang kegiatan akuntansi, FE USU.

2. Bagi Penulis, Dapat memberikan pengalaman praktis dan pembelajaran dalam memahami dan menerapkan teori yang telah diterima dalam bidang Akuntansi.

3. Bagi Pendidikan, dapat berguna sebagai dasar kajian dan acuan (Benchmark) dan sumber referensi dalam melakukan kajian-kajian selanjutnya demi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang akuntansi.

4. Bagi Peneliti yang lain, khususnya di bidang sistem informasi akuntansi dapat digunakan sebagai sumber informasi dan tolok ukur untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.


(14)

D. Sistematika Penelitian 1. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada FE Universitas Sumatera Utara yang terletak di JL. Prof. TM. Hanafiah, SH.

Tabel 1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir.

NO KEGIATAN FEBRUARI 2010 MARET 2010

MINGGU MINGGU

I II III IV I II III 1V 1 Persiapan

2 Persetujuan judul 3 Penyerahan proposal 4 Bimbingan

5 Perbaikan 6 Penyelesaian

2. Rencana Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survei / observasi dan rencana isi.

BAB II : PROFIL ISTANSI

Menguraikan sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha / kegiatan,


(15)

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Mengetahui peranan Sistem Informasi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

BAB IV : PENUTUP


(16)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI

A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ( FE USU) mempunyai ciri khas tersendiri di dalam kelahirannya. Ciri khas itu dapat ditandai dengan sejarah lahirnya di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakuftas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan USU sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, Namun FE yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap memakai nama dibawah panji USU. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tehnik operasional pendidikan berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden USU (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).

Berhubungan FE USU yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari USU dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka FE USU didirikan di Medan dan memperoleh status Negeri dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No. 64/1961 tentang Penegerian FE yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan kedalam lingkungan USU tanggal 24 Nopember 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 01 Oktober 1961.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No. 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan Tinggi No.


(17)

131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul dengan Surat Keputusan No. 23/DIKTI/Kep/1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987 dan No. 26/DIKTI/Kep/1987, FE USU mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata -1 Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata -1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu : a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma III terdiri dari : a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan c. Jurusan Akuntansi

FE USU di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi FE USU adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.


(18)

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan dengan pemberdayaan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut: a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional. b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan

pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/perubahan.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


(19)

Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam perusahaan.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi FE USU dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.


(20)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan kegiatan untuk melaksanakan proses pengolahan data akuntansi secara efisien sehingga menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan. Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE USU) sangat bertumpu pada sistem informasi yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Sistem merupakan elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem merupakan sumber daya yang diperlukan untuk mengubah input menjadi output.

Menurut Romney dan Steinbart (2003) menyebutkan bahwa defenisi sistem sebagai berikut: “sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama atau bisa dikatakan sebuah sistem merupakan kumpulan sumber daya yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Hall (2001) menyebutkan defenisi sistem sebagai berikut: “sistem adalah dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan bersama”. Dari defenisi di atas dapat lebih rinci mengenai pengertian umum sistem sebagai berikut:

1. setiap sistem terdiri dari unsur-unsur,

2. unsur-unsur merupakan bagian terpadu sari sistem yang bersangkutan, 3. unsur-unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai satu tujuan,


(21)

4. suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar

Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar, tempat meraka berada. Informasi adalah data yang berguna yang di olah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan atau bisa dikatakan bahwa informasi adalah salah satu sumber daya bisnis yang vital yang berguna dalam pengambilan keputusan baik bagi pihak internal maupun eksternal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000), “informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat”. Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah mengalami proses pengolahan yang dapat menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan serta berguna bagi pihak yang membutuhkannya. Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer di dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada para pemakai.

Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi. Menurut Niswonger, Warren, Reeve, Fess (2005) : “Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada para pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi keuangan”.


(22)

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2000), “sistem informasi akuntansi itu adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, baik secara manual mupun terkomputerisasi, yang dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan”.

Manajemen membutuhkan sistem informasi yang bersifat strategik sampai yang bersifat operasional. Penerapan Teknologi informasi dalam SIA akan menjadikan SIA sebagai Sistem Informasi Strategik (SIS) untuk menciptakan

information-dual. Information-dual akan dapat mempengaruhi semua organisasi yang

menghasilkan output secara virtual. Sistem informasi ini dapat digunakan dalam pengukuran pertanggungjawaban internal dan eksternal. Teknologi informasi yang meliputi komputer dan telekomunikasi memampukan (enable) suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah, dan melaporkan serta mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan cost yang relatif rendah. Bagan Alur pengelolaan SIA dapat dilihat pada gambar 2. Sebagai berikut :

Gambar 2. Proses Aplikasi SIA

Pengumpulan Data Pemrosesan Data Penghasil Informasi Isi Akuntansi Manajemen

DB ORGANISASI Sumber Data Internal Pemakaian Akhir Sumber Data Eksternal Pemakai Akhir Eksternal (Mahrus, 2008)


(23)

Berdasarkan beberapa defenisi di atas, pengertian SIA dapat disimpulkan sebagai seperangkat manusia dan sumber modal dalam suatu organisasi yang berpengaruh dalam pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan yang berguna bagi perusahaan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan pihak manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan perusahaan.

B. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer. Untuk membangun sistem informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen SIA, yaitu: prosedur kerja, informasi (data), orang dan teknologi informasi (hardware dan

software). Berdasarkan definisi mengenai SIA yang telah dikemukakan sebelumnya,

dapat disimpulkan bahwa di dalam SIA terdapat unsur-unsur pokok. Menurut Romney (2003), SIA terdiri dari lima komponen, yaitu :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi. 2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan

dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.


(24)

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Komponen SIA di FE USU terdiri dari unsur-unsur pokok yang meliputi :

1. Pegawai pada bagian keuangan FE USU yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur di bagian keuangan secara manual dan sistematis yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data yang terdiri dari data keuangan dan data nonkeuangan.

4. Pada FE USU Software yang dipakai untuk memproses data Laporan PUMC SPJ berupa Microsoft Excel.

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, dan peralatan pendukung, seperti printer dan scan.

C. Fungsi Dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Dalam memenuhi kebutuhan informasi akuntansi, baik untuk kebutuhan pihak eksternal maupun pihak internal, SIA harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi fungsinya. Demikian pula SIA dalam memenuhi fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat memberikan pedoman kepada manajemen dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi akuntansi yang berguna, terutama dalam menunjang penyusunan laporan keuangan.


(25)

Fungsi SIA Menurut Romney (2003) adalah:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan handal.

SIA yang terdiri dari subsistem memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. Menurut Romney (2003) suatu organisasi yang menggunakan SIA akan memperoleh nilai tambah yaitu:

1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk jasa yang dihasilkan.

2. Meningkatkan efisiensi.

3. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan. 4. Berbagi pengetahuan (sharing knowledge).

5. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan. 6. Memberikan competitive advantage.

D. Karakteristik Informasi yang Baik

Informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti (Whitten, et Al, 2004). Information and

communication sangat berguna untuk menghasilkan laporan keuangan. Dengan kata

lain, komunikasi melibatkan pemahaman yang jelas dari peran dan tanggung jawab setiap individu yang berkenaan dengan Struktur Pengendalian Internal atas laporan keuangan. Komunikasi harus dapat meyakinkan bahwa setiap personal terlibat dalam


(26)

memahami laporan keuangan dan kegiatan mereka baik di luar perusahaan ataupun dalam perusahaan. Romney (2003) menyaratkan bahwa informasi-informasi yang memiliki karateristik yang validitasnya diakui terdiri dari :

1. Relevan

Relevan adalah informasi tambahan pada pembuatan keputusan dengan cara mengurangi ketidakpastian, menambah pengetahuan untuk memprediksi atau memastikan prediksi-prediksi sebelumnya.

2. Andal

Informasi tersebut bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan dengan tepat menunjukkan kejadian atau aktivitas dari suatu organisasi.

3. Lengkap

Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.

4. Tepat Waktu

Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya dalam membuat keputusan.

5. Dapat Dipahami

Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas.


(27)

6. Dapat Diverifikasi

Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.

Berdasarkan karakteristik informasi yang baik menurut Romney (2003) maka karakteristik informasi dalam laporan keuangan di FE USU adalah sebagai berikut :

1. Relevan

Informasi laporan keuangan yang disajikan oleh bagian keuangan FE USU telah sesuai dengan kebutuhan para pengguna internal yang berupa data atau jumlah anggaran dan realisasi yang dikeluarkan oleh FE USU.

2. Andal

Informasi di FE USU yang berupa laporan PUMC SPJ sudah bebas dari kesalahan, karena setelah melakukan proses penyusunan laporan PUMC SPJ dan buku besar (General Ledger), laporan tersebut dikoreksi kembali oleh pihak Pembantu Dekan II (Pudek II). Artinya informasi yang disajikan mencerminkan kejujuran penyajian informasi, menggambarkan substansi dari suatu kejadian atau transaksi, netral dan obyektif dan mencerminkan sikap kehati-hatian serta mencakup semua hal yang material.

3. Lengkap

Informasi di FE USU yang berupa laporan PUMC SPJ (realisasi dan anggaran) sudah lengkap dan dapat dilihat pada lampiran 1. Semua data ditampilkan setiap mata anggaran menurut kode MAK nya masing-masing.


(28)

4. Tepat Waktu

Informasi yang di sajikan di FE USU sudah dilaporkan tepat waktu ke bagian biro rektor USU. Dapat dilihat dari aktivitas kalender kerja yang setiap bulan dan setiap tahun dilaporkan tepat waktu.

5. Dapat Dipahami

Informasi yang berupa laporan PUMC SPJ di FE USU mudah dipahami bagi kalangan internal seperti : pihak Dekan Fakultas, bagian keuangan (pengelola informasi) dan auditor independent. Hal ini juga dapat terlihat dari tidak adanya laporan PUMC SPJ yang dikembalikan oleh pihak biro rektor USU ke FE USU.

6. Dapat Diverifikasi

Informasi yang berupa laporan PUMC SPJ di FE USU sudah dapat diverifikasi. Laporan PUMJ SPJ telah diaudit oleh auditor independent dan hasil laporan audit dinyatakan informasi keuangan tersusun dari hasil operasi yang direncanakan dan diharapkan.

E. Sistem Informasi Akuntansi Pada FE USU

Informasi Akuntansi Keuangan (IAK) adalah informasi bertujuan umum (general purposes) yang disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Informasi ini bertujuan umum sebab disiapkan untuk pihak internal dan eksternal. Informasi akuntansi keuangan disajikan dengan asumsi bahwa informasi yang dibutuhkan investor, kreditor, calon investor dan kreditor, manajemen, pemerintah, dan sebagainya dapat mewakili kebutuhan informasi pihak lain selain


(29)

investor dan kreditor. Dengan demikian dibutuhkan satu informasi seragam untuk semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis perusahaan. Umumnya, IAK disusun dan dilaporkan secara periodik.

Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang menyajikan informasi keuangan yang dipercaya kepada pihak yang berkepentingan. Unsur-unsur laporan keuangan secara umum menurut PSAK 1 (2007) dibagi atas :

1. Laporan Laba-Rugi

Laporan laba-rugi adalah ringkasan pendapatan (revenue) dan beban

(expenses) dari satu kesatuan bisnis (business entity) untuk periode tertentu.

2. Laporan Perubahan modal

Laporan Perubahan modal adalah ringkasan perubahan modal pemilik suatu kesatuan bisnis yang terjadi selama suatu periode tertentu.

3. Neraca

Neraca adalah daftar aktiva (harta), kewajiban dan modal pemilik suatu kesatuan bisnis pada waktu tertentu biasanya pada tanggal akhir bulan atau akhir tahun.

4. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas adalah ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu kesatuan bisnis untuk suatu periode tertentu.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan L/R, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan lainnya.


(30)

Menurut PSAK 1 (2007) tujuan laporan keuangan adalah :

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Pada organisasi non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba) seperti USU, SIA sudah berkembang dalam tahap sistematis secara manual dan terpusat di bagian keuangan FE tetapi belum integrated atau yang sering disebut sistem tumpuk informasi. Sehingga satu kesatuan informasi laporan keuangan belum terdapat pada suatu area. Output yang dihasilkan oleh SIA berupa informasi contohnya adalah laporan keuangan, seperti laporan PUMC SPJ yang berupa, informasi laporan anggaran dan realisasi, serta buku besar. Laporan PUMC SPJ diterbitkan secara periodik. Laporan PUMC SPJ terdiri dari proses penerimaan, penggunaan dan sisa kas. laporan keadaan kas PUMC SPJ seperti data anggaran (penerimaan dan pengeluaran kas seperti belanja honorarium, belanja barang, belanja modal). Belanja honorarium yang ditandai dengan kode Mata Anggaran Keuangan (MAK 512), belanja barang (MAK 521), belanja modal (MAK 532) yang dapat dilihat pada lampiran meliputi :

1. Belanja honorarium - Belanja uang honor tetap. - Belanja uang honor tidak tetap. - Belanja lembur.


(31)

2. Belanja Barang

- Belanja keperluan perkantoran.

- Belanja pengiriman surat dinas pos surat. - Belanja barang operasional lainnya. - Belanja Bahan.

- Belanja langganan daya dan jasa. - Belanja jasa konsultan.

- Belanja sewa. - Belanja jasa profesi.

- Belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan. - Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin.

- Belanja perjalanan biasa (Dalam negeri). - Belanja perjalanan biasa (Luar negeri).

3. Belanja Modal

- Belanja modal peralatan dan mesin. - Belanja modal jaringan.

- Belanja modal gedung dan bangunan.

- Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan yang dikapitalisasi. - Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin yang dikapitalisasi.

Laporan keuangan di FE USU sangat berperan dalam menyajikan informasi bagi pengguna internal. Adapun tahapan yang dilakukan oleh bagian keuangan FE USU dalam proses penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Input Data

Proses pembuatan data merupakan proses pembuatan data pokok yang diperlukan untuk memproses transaksi-transaksi yang dilakukan dalam sistem. Adapun data pokok yang dibuat untuk laporan keadaan kas PUMC SPJ meliputi data


(32)

anggaran (penerimaan dan pengeluaran kas seperti belanja honorarium, belanja barang, belanja modal).

2. Proses Penyusunan Data

Proses penyusunan laporan keuangan berhubungan dengan pengelolaan daftar akun (Chart of Account), semua bukti-bukti seperti kwitansi untuk pembelian dikumpulkan dan dicatat kasar, seperti belanja barang MAK 521, maupun belanja lainnya, setelah itu dilakukan proses transaksi pada buku besar (General Ledger) dalam buku besar semua transaksinya dicatat sesuai akun dan kodenya masing-masing.

3. Output

Output yang dihasilkan dari proses penyusunan data informasi yang berupa laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan laporan-laporan keuangan pokok yang dibutuhkan oleh manajemen organisasi. Adapun laporan keuangan yang meliputi laporan keadaan kas PUMC SPJ dan buku besar (General Ledger).

F. Output Sistem Informasi Akuntansi di FE USU

Menurut Wilkinson (1995) proses aplikasi SIA dalam menghasilkan informasi secara umum adalah :

1. Kode Entri Data

Merupakan Kode-kode sangat berguna untuk entri transaksi. Entri data dipermudah dengan penggunaan kode perkiraan (account code).


(33)

2. Pemberian Nomor pada Lembar jurnal

Lembar jurnal yang telah diberi nomor disiapkan dibagian akunting atau keuangan yang sesuai. Lembar jurnal yang telah disiapkan ini kemudian disahkan oleh manajer yang bertanggungjawab.

3. Data pada lembar jurnal, seperti nomor perkiraan, diperiksa akurasinya :

a. Dalam sistem manual, petugas buku besar umum melakukan pemerikasaan ini, jika perlu mengacu kepada bagan perkiraan dan pedoman prosedur.

b. Dalam sistem bardasarkan komputer, pemeriksaan utamanya dilakukan dengan progam edit komputer.

4. Kesalahan yang terdeteksi dalam entri jurnal dikoreksi sebelum data digunakan dalam pembukuan ke buku besar umum.

5. Lembar jurnal yang telah di sah kan di bukukan oleh petugas khusus yang tidak terlibat dalam penyiapan atau pengesahan :

a. Dalam sistem manual lembar jurnal di bukukan oleh petugas buku besar umum langsung ke lembar besar buku umum.

b. Dalam sistem tumpuk berdasarkan komputer lembar jurnal diketikan oleh petugas entri data ke media magnetik : kemudian tumpukan entri disortasi berdasarkan nomor perkiraan buku besar umum dan di bukukan selama operasi komputer ke perkiraan yang bersangkutan. c. Dalam sistem berdasarkan komputer on-line lembar jurnal dimasukkan


(34)

kemudian entri di bukukan oleh sistem komputer, biasanya secara langsung ke perkiraan.

6. Kesetaraan debet dan kredit untuk setiap entri jurnal yang di bukukan harus dipastikan.

7. Total jumlah yang di bukukan dari entri jurnal tumpuk ke perkiraan buku besar umum di bandingkan dengan total pengendali yang telah dihitung sebelumnya.

8. Acuan-silang yang memadai dilakukan untuk memungkinkan rangkaian audit yang jelas.

9. Lembar jurnal di arsipkan menurut nomor, dan secara berkala arsip ini di periksa untuk memastikan bahwa urutan nomor telah benar dan lengkap. 10.Entri jurnal penyesuaian standar (termasuk entri akrual dan balitan) disimpan

pada lembar pra-cetak (pada media magnetik), guna membantu pembukuan (posting) pada akhir periode akunting.

11.Neraca percobaan perkiraan buku besar umum disiapkan secara berkala, dan selisih antara debet total dengan kredit total diselidiki secara cermat.

12.Saldo perkiraan kendali buku besar umum direkonsiliasi secara berkala terhadap total saldo dalam perkiraan buku besar pembantu.

13.Laporan akhir periode khusus dicetak untuk dipelajari sebelum laporan keuangan disiapkan.

14.Telaah berkala entri jurnal dan laporan-laporan keuangan dilakukan oleh manajer, prosedur buku besar umum dikaji oleh auditor internal.


(35)

Output SIA di FE USU adalah informasi yang berupa buku besar dan laporan keadaan kas PUMC SPJ.

Proses Penyusunan Buku Besar di FE USU 1. Kode Entri Data

Di FE USU, dalam sistem manual kode-kode transaksi di buat untuk memudahkan entri data. Data yang diinput menggunakan kode perkiraan (account code). Data yang diinput berupa data transaksi yang mengalir ke dalam jurnal yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas.

2. Entri jurnal Harian

Kemudian proses selanjutnya setelah data diinput maka data disusun secara kasar di dalam jurnal harian yang tidak diterbitkan.

3. Posting

Fase selanjutnya adalah pemindahbukuan (posting). Dalam fase ini item-item yang dimasukkan dalam jurnal harian ditransfer ke buku besar. Fase ini merupakan bagian dari proses pengikhtisaran dan pengklasifikasian. Proses pemindahbukuan setiap transaksi yang dicatat secara kasar dalam jurnal dan kemudian dituangkan ke buku besar sesuai dengan akun dan pos transaksinya secara berurutan.

4. Koreksi

Pemeriksaan dilakukan pada fase pemasukan data, entri jurnal harian dan posting. Pemerikasaan dilakukan secara manual oleh bagian petugas keuangan secara teliti dan cermat.


(36)

5. Buku Besar

Buku besar adalah kumpulan dari pos atau akun (account) yang saling berhubungan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri. Buku besar selalu dikaitkan dengan akun yang ada (dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan organisasi). Fase selanjutnya setelah di posting maka akun-akun dari realisasi dan anggaran yang berisi kode akun untuk belanja honorarium ditandai dengan kode MAK 512 , belanja barang MAK 521, belanja modal 532 perkiraan dimasukkan ke dalam buku besar yang disusun secara berurutan sesuai dengan kode akunnya msing-masing.

Penyusunan laporan kedaan kas PUMC SPJ di FE USU adalah sebagai berikut : 1. Kode Entri Data

Kode entri data merupakan proses entri transaksi. Entri data menggunakan kode perkiraan (account code). Contohnya belanja honorarium ditandai dengan kode MAK 512, belanja barang MAK 521, belanja modal MAK 532 untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran.

2. Input Data

Setelah pemasukan kode entri data maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data nominal ke dalam sheet Microsoft Excel yang telah disediakan.


(37)

3. Proses Penyusunan

Penyusunan data dan transakasi di dalam sebuah sheet Microsoft Excel disusun dengan menggunakan perkiraan, penerimaan, penggunaan dan sisa kas yang disusun secara periodik.

4. Koreksi

Setelah proses penyusunan yang dilakukan oleh petugas bagian keuangan, maka langkah selanjutnya petugas berhak memeriksa keakurasian proses input dan penyusunan data. Sehingga kesalahan data yang berupa data hilang atau salah input dan penyusunan dapat diminimalis.

5. Laporan PUMC SPJ

Setelah penyusunan data nominal dan koreksi selesai, maka pihak bagian keuangan dapat membuat laporan keadaan kas PUMC SPJ.

Informasi dalam laporan keuangan yang disusun oleh FE USU disajikan secara periodik. Sehingga proses pembaharuan informasi diperoleh secara periodik. Berdasarkan penelusuran di atas adanya pertukaran informasi oleh TI seperti SIA sangat membantu manajemen dalam mengelola informasi keuangannya terutama dalam hal efisiensi dan efektivitas. SIA dapat membantu manajemen FE USU dalam membuat perencanaan dan realisasi laporan keuangannya. Sistem informasi ini dapat membuat database yang berperan sebagai arsip di FE USU. Kesalahan-kesalahan seperti kehilangan data (loss data), kekakuan informasi dapat ditanggulangi secara cepat dan mudah. Sehingga informasi yang dibutuhkan dapat ditemukan dengan mudah. Walaupun SIA di FE USU masih dalam tahap yang sederhana, tetapi peranan SIA sangat mendukung kinerja informasi akuntansi di FE USU. Dimana, dengan


(38)

adanya SIA ini tentunya sangat efisien dan berguna dari segi waktu layanan, tenaga dan dana bagi FE USU. SIA sangat membantu dalam menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Pengembangan tahap sistem informasi sangat perlu didukung di FE USU guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan laporan keuangan untuk menghasilkan kualitas informasi yang lebih tinggi lagi.


(39)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil riset yang dilakukan pada FE USU, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. SIA di FE USU berperan dalam menyusun laporan keadaan kas PUMC SPJ dan buku besar.

2. Output SIA pada umumnya adalah informasi yang berupa neraca, L/R, dan arus kas. Sementara itu, output SIA di FE USU adalah informasi yang berupa laporan keadaan kas PUMC SPJ dan buku besar.

3. Peranan SIA menciptakan manajemen informasi yang sistematis sehingga dapat efisien dan efektif dalam meminimalis permasalahan finansial di FE USU.

4. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan di FE USU telah memenuhi karateristik informasi yang baik.

5. SIA di FE USU belum dibangun secara integrated

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan beberapa saran-saran kepada pihak manajemen pada Fakultas Ekonomi USU.


(40)

1. Sebaiknya FE USU dapat mengembangkan tahapan SIA dengan proses

integrated.

2. Sebaiknya FE USU memberikan otonomi pengelolaan informasi di masing-masing departemen agar tidak terlalu rumit jika mengatasi masalah seperti kehilangan data.

3. Sebaiknya informasi dalam laporan keuangan di FE USU dapat digunakan oleh pihak Eksternal. Sehingga dapat menciptakan transparansi informasi di FE USU.


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, G. H, and William, S. H. 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I. Jakarta. Penerbit salemba empat.

Hall, J. A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1. Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Mahrus. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Tgl 22 Januari 2010).

Romney, M. B, and Paul, J. S. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Jilid 1 Edisi Kesembilan, Terjemahan oleh Deny Arnos Kwary, dan Dewi Fitriasari. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Warren, Carl S, James M Reeve, and Philip E. Fess. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi Ke-21, Buku Kesatu, Cetakan Pertama, Terjemahan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Whitten, Jeffry L. et al. 2004. System Analysis and Design Methods. Fifth Edition. New York : Mc Graw-Hill.

Wilkinson. W. J. 1995. Sistem Akunting dan Informasi. Terjemahan Binarupa Aksara. Jakarta. Binarupa Aksara.


(1)

5. Buku Besar

Buku besar adalah kumpulan dari pos atau akun (account) yang saling berhubungan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri. Buku besar selalu dikaitkan dengan akun yang ada (dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan organisasi). Fase selanjutnya setelah di posting maka akun-akun dari realisasi dan anggaran yang berisi kode akun untuk belanja honorarium ditandai dengan kode MAK 512 , belanja barang MAK 521, belanja modal 532 perkiraan dimasukkan ke dalam buku besar yang disusun secara berurutan sesuai dengan kode akunnya msing-masing.

Penyusunan laporan kedaan kas PUMC SPJ di FE USU adalah sebagai berikut : 1. Kode Entri Data

Kode entri data merupakan proses entri transaksi. Entri data menggunakan kode perkiraan (account code). Contohnya belanja honorarium ditandai dengan kode MAK 512, belanja barang MAK 521, belanja modal MAK 532 untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran.

2. Input Data

Setelah pemasukan kode entri data maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data nominal ke dalam sheet Microsoft Excel yang telah disediakan.


(2)

3. Proses Penyusunan

Penyusunan data dan transakasi di dalam sebuah sheet Microsoft Excel disusun dengan menggunakan perkiraan, penerimaan, penggunaan dan sisa kas yang disusun secara periodik.

4. Koreksi

Setelah proses penyusunan yang dilakukan oleh petugas bagian keuangan, maka langkah selanjutnya petugas berhak memeriksa keakurasian proses input dan penyusunan data. Sehingga kesalahan data yang berupa data hilang atau salah input dan penyusunan dapat diminimalis.

5. Laporan PUMC SPJ

Setelah penyusunan data nominal dan koreksi selesai, maka pihak bagian keuangan dapat membuat laporan keadaan kas PUMC SPJ.

Informasi dalam laporan keuangan yang disusun oleh FE USU disajikan secara periodik. Sehingga proses pembaharuan informasi diperoleh secara periodik. Berdasarkan penelusuran di atas adanya pertukaran informasi oleh TI seperti SIA sangat membantu manajemen dalam mengelola informasi keuangannya terutama dalam hal efisiensi dan efektivitas. SIA dapat membantu manajemen FE USU dalam membuat perencanaan dan realisasi laporan keuangannya. Sistem informasi ini dapat membuat database yang berperan sebagai arsip di FE USU. Kesalahan-kesalahan seperti kehilangan data (loss data), kekakuan informasi dapat ditanggulangi secara cepat dan mudah. Sehingga informasi yang dibutuhkan dapat ditemukan dengan mudah. Walaupun SIA di FE USU masih dalam tahap yang sederhana, tetapi peranan SIA sangat mendukung kinerja informasi akuntansi di FE USU. Dimana, dengan


(3)

adanya SIA ini tentunya sangat efisien dan berguna dari segi waktu layanan, tenaga dan dana bagi FE USU. SIA sangat membantu dalam menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Pengembangan tahap sistem informasi sangat perlu didukung di FE USU guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan laporan keuangan untuk menghasilkan kualitas informasi yang lebih tinggi lagi.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil riset yang dilakukan pada FE USU, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. SIA di FE USU berperan dalam menyusun laporan keadaan kas PUMC SPJ dan buku besar.

2. Output SIA pada umumnya adalah informasi yang berupa neraca, L/R, dan arus kas. Sementara itu, output SIA di FE USU adalah informasi yang berupa laporan keadaan kas PUMC SPJ dan buku besar.

3. Peranan SIA menciptakan manajemen informasi yang sistematis sehingga dapat efisien dan efektif dalam meminimalis permasalahan finansial di FE USU.

4. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan di FE USU telah memenuhi karateristik informasi yang baik.

5. SIA di FE USU belum dibangun secara integrated

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan beberapa saran-saran kepada pihak manajemen pada Fakultas Ekonomi USU.


(5)

1. Sebaiknya FE USU dapat mengembangkan tahapan SIA dengan proses integrated.

2. Sebaiknya FE USU memberikan otonomi pengelolaan informasi di masing-masing departemen agar tidak terlalu rumit jika mengatasi masalah seperti kehilangan data.

3. Sebaiknya informasi dalam laporan keuangan di FE USU dapat digunakan oleh pihak Eksternal. Sehingga dapat menciptakan transparansi informasi di FE USU.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, G. H, and William, S. H. 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I. Jakarta. Penerbit salemba empat.

Hall, J. A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 1. Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Mahrus. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Tgl 22 Januari 2010).

Romney, M. B, and Paul, J. S. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Jilid 1 Edisi Kesembilan, Terjemahan oleh Deny Arnos Kwary, dan Dewi Fitriasari. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Warren, Carl S, James M Reeve, and Philip E. Fess. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi Ke-21, Buku Kesatu, Cetakan Pertama, Terjemahan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Whitten, Jeffry L. et al. 2004. System Analysis and Design Methods. Fifth Edition. New York : Mc Graw-Hill.

Wilkinson. W. J. 1995. Sistem Akunting dan Informasi. Terjemahan Binarupa Aksara. Jakarta. Binarupa Aksara.