menjadi minyak jarak murni JO dengan cara menghilangkan kandungan lemak dan gum didalamnya.
Minyak jarak pagar alami ini dapat digunakan langsung tanpa proses lanjutan Manurung, 2005, misalnya untuk mengoperasikan mesin genset dan mesin
pembangkit listrik, selain itu juga dapat digunakan sebagai minyak bakar, seperti untuk kompor, penghangat bibit ayam boiler dan lampu penerang. Untuk membuat
biodiesel, minyak jarak murni diolah dengan teknologi estrans mengunakan etanol atau methanol Lele, 2005, Biodiesel murni dapat digunakan sebagai pengganti
minyak diesel atau solar maupun dicampur dengan solar untuk bahan bakar kenderaan bermesin diesel Wirawan, 2005.
Keuntungan pengggunaan minyak jarak adalah dapat mencegah kebersihan lingkungan , emisi gas sulfur, Nitrogen dan karbon dari pembakaran minyak jarak
yang mencemari udara dari kecil dibandingkan minyak solar dari bahan bakar fosil.
2.4 Proses Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jarak
Teknologi pengolahan biodiesel yang umum dikenal adalah transesterifikasi, teknologi tersebut cocok untuk diterapkan pada minyak sawit, minyak kelapa atau
minyak sejenisnya yang tidak mudah tengik. Untuk minyak jarak atau minyak sejenisnya yang mudah tengik atau asam, lebih sesuai digunakan teknologi
esterifikasi – transestenfikasi estrans. Teknologi proses estrans adalah hasil penemuan Sudrajat, H. R Pada tahun 2003. Keunggulan dari teknologi estrans adalah
Siti Saleha Lubis : Studi Pengaruh Pencampuran Biodesel Jarak Pagar Dengan Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Fisikanya, 2007. USU e-Repository © 2008
kemampuannya dalam mengatasi keasaman minyak jarak pagar sampai batas standar yang dipersyaratkan.
Dari satu siklus produksi biodiesel dengan proses estrans akan dihasilkan tiga produk yaitu crude jatropha oil CJO, Jatropha Oil JO dan Biodiesel.
1. CJO Crude Jatropha Oil atau minyak jarak mentah
CJO adalah minyak yang belum diberi perlakuan apa-apa masih asam. CJO berguna untuk bahan bakar langsung pengganti reside atau minyak tanah .
Penggunaan CJO untuk memasak memerlukan campuran berupa minyak tanah agar viskositasnya menurun.
2. JO Jatropha Oil atau minyak jarak murni
JO adalah minyak yang telah melalui proses esterifikasi sehingga sifat asamnya hilang. Minyak ini dapat digunakan untuk bahan bakar otomotif putaran rendah
genset atau alat pertanian. 3.
Biodiesel Biodiesel adalah minyak yang telah melalui proses estrans secara paripurna
sehingga keasaman, viskositas, densitas dan seluruh kriteria kualitasnya telah memenuhi standar untuk otomotif. Minyak ini digunakan sebagai bahan bakar
otomotif putaran tinggi mobil.
Siti Saleha Lubis : Studi Pengaruh Pencampuran Biodesel Jarak Pagar Dengan Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Fisikanya, 2007. USU e-Repository © 2008
Berikut ini dapat dilihat diagram alir proses pembuatan biodiesel
Sampingan kayu, CO
2
H
2
O
HUTAN Proses
Kulit buah 45 dari buah
Biji jarak pagar
Kukus
Kupas
Tempurung biji 25 dari biji
Giling
Pres
Esterifikasi
Transesterifikasi Pencucian
Pemurnian
Genset dan alat pertanian
Jatropha oil bilangan asam turun :0,60
Crude jatropha oil
Bungkil 60 dari daging biji
Bahan bakar langsung
Gliserol 40 dari lemak
Biodiesel jarak pagar
Siti Saleha Lubis : Studi Pengaruh Pencampuran Biodesel Jarak Pagar Dengan Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Fisikanya, 2007. USU e-Repository © 2008
Gambar 2.1 Diagram Alir Pembuatan Biodiesel Biodiesel yang dibuat dengan proses estrans dapat diuji kualitasnya dan hasil
seluruh kriteria hasil pengujian dapat disesuaikan dengan harus memenuhi syarat kualitas biodiesel Internasional menurut ASTM
Pada Tabel 2.1 dapat dilihat kulaitas Biodiesel sesuai dengan standar ASTM. Tabel 2.1 Kualitas Biodiesel
Parameter Satuan Standar Metode
Indeks setana Min 40
ASTM D-976 Viskositas
Kinematik 40 C cSt 1,9-6,0
ASTM D-445
Densitas15 C gml 0,85-0,89c ASTM
D-1298 Bilangan asam
Mg KOHg
maks 0,80 ASTM D-664
Bilangan iod g 12100
maks 120c Kadar abu
bb 0,01c
ASTM D-482 Kadar abu sulfat
bb maks 0,02
ASTM D-874 Kadar air dan
sedimen vv
maks 0,05 ASTM D-96
Residu karbon conradson
bb maks 0,05
ASTM D-189
Nila kalor kJg
ASTM D-240 Kandugan sulfur
bb maks 0,05
ASTM D-1551 Ttik tuang
C -15-0d ASTM
D-97 Titik awan
C ASTM
D-2500 Titik nyala
C min 100
ASTM D-92 Sumber : Sudradjat, dkk, 2005
Siti Saleha Lubis : Studi Pengaruh Pencampuran Biodesel Jarak Pagar Dengan Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Fisikanya, 2007. USU e-Repository © 2008
Selain dapat digunakan langsung, biodiesel juga dapat dicampur dengan solar atau minyak diesel lainnya dengan tujuan untuk mengubah karakteristiknya agar sesuai
dengan kebutuhan. Bahan bakar yang mnengandung biodiesel kerap dikenal “BXX” yang merujuk pada suatu jenis bahan bakar dengan komposisi XX Biodiesel dan 1-
XX minyak diesel. Sebagi contoh, B 100 merupakan biodiesel murni sedangkan B 20 merupakan campuran dari 20 Biodiesel dan 80 minyak diesel.
2.5 Karakteristik Biodiesel