Pembakaran Bahan Bakar Pada Motor Bakar Diesel

solar, -35 C sampai -10 C sehingga pemakaian biodiesel murni pada daerah bertemperatur rendah kurang dianjurkan. Untuk menurunkan temperatur titik tuang biodiesel dapat dilakukan dengan mencampurkan solar, semakin besar solar dalam campuran, maka semakin rendah temperatur titik tuangnya. Biodiesel memiliki viskositas dan titik nyala yang lebih tinggi dibandingkan diesel, namun bila dilakukan pencampuran akan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna pada mesin.

2.6 Pembakaran Bahan Bakar Pada Motor Bakar Diesel

Bahan bakar yang diinjeksikan kedalam selinder berbentuk butir-butir cairan yang halus. Oleh karena udara di dalam silinder pada saat tersebut sudah bertemperatur dan bertekanan tinggi, maka butir-butir tersebut akan menguap. Penguapan butir bahan bakar itu dimulai pada bagian permukaan luarnya yaitu bagian yang terpanas. Uap bahan bakar yang terjadi itu selanjutnya bercampur dengan udara yang ada disekitarnya. Proses penguapan itu akan berlangsung terus selama temperatur sekitarnya mencukupi. Jadi proses penguapan juga terjadi secara perlahan-lahan. Demikian juga dengan proses pencampurannya dengan udara. Maka pada suatu saat dimana terjadi campuran bahan bakar-udara yang sebaik-baiknya, proses penyalaan bahan bakar dapat berlangsung dengan sebaik- baiknya. Sedangkan proses pembakaran didalam silinder juga terjadi secara berangsur-angsur dimana proses pembakaran awal terjadi pada temperatur yang relatif lebih rendah dan laju pembakarannya pun akan bertambah cepat. Hal itu Siti Saleha Lubis : Studi Pengaruh Pencampuran Biodesel Jarak Pagar Dengan Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Fisikanya, 2007. USU e-Repository © 2008 disebabkan karena pembakaran berikutnya berlangsung pada temperatur yang lebih tinggi. Setiap butir bahan bakar mengalami proses tersebut diatas. Hal ini juga menunjukkan bahawa proses penyalaan bahan bakar di dalam motor diesel terjadi pada banyak tempat, yaitu di tempat-tempat dimana terdapat campuran bahan bakar – udara yang sebaik-baiknya untuk penyalaan. Sekali penyalaan dapat dilakukan, dimanapun juga baik temperatur maupun tekanan akan naik sehingga pembakaran dilanjutkan dengan lebih cepat ke semua arah. Jadi untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna di dalam ruang bakar silinder selamanya diperlukan 2 hal yaitu : tekanan injeksi bahan bakar dari mulut pengabut dan tahanan kompresi udara didalam ruang bakar silinder yang cukup tinggi menurut batas tahanan tertentu yang sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuatan motor tersebut. Pemakaian bahan – bahan diesel harus memenuhi syarat – syarat yang harus memenuhi syarat – syarat diesel. Syarat – syarat yang harus di penuhi oleh bahan bakar diesel ialah : 1. Harus dapat menyala tepat pada waktunya. 2. Harus mempunyai kesanggupan melumas katup – katup dan pompa – pompa bahan bakar 3. Harus mempunyai viskositas rendah dan bebas bahan – bahan padat agar mudah mengalir melalui saluran – saluran sempit dan mudah di kabutkan. Siti Saleha Lubis : Studi Pengaruh Pencampuran Biodesel Jarak Pagar Dengan Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Fisikanya, 2007. USU e-Repository © 2008 4. Tidak mengandung kotoran atau unsur – unsur yang merusak 5. Bebas dari air, di perbolehkan setinggi – tingginya 0,5 . 6. Berat jenis ± 0,88 grml 7. Titik api lebih dari 65 C 8. Nilai pembakaran 10.000 kkal kg Tabel 2.2 Data Karakteristik Mutu Solar. Limits Test Method N o Propertis Mi n M ax AST M Ot her 1 Specific Gravity at 6060 F 0,8 2 0,8 7 D- 1298 2 Color ASTM - 3,0 D- 1500 3 Cetane Number, or 45 - D- 613 Alternatively calculated Cetane Index 48 - D- 976 4 Viscosity Kinematic at 100 F 1,6 5,8 D- 445 Or Viscosity SSU at 100 secs 35 45 D-88 5 Pour Point C - 65 D-97 6 Sulphur Content wt - 0,5 D- 1551 Siti Saleha Lubis : Studi Pengaruh Pencampuran Biodesel Jarak Pagar Dengan Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Fisikanya, 2007. USU e-Repository © 2008 D- 1552 7 Copper Strip Corrosion 3 hrs 50 C - No .1 D- 130 8 Conradson Carbon Residu wt on 10 vol. Botton - 0,1 D- 189 9 Water content wt - 0,0 5 D-95 IP 30 1 Sediment wt - 0,0 1 D- 473 D- 482 1 1 Ash content wt - 0,0 1 D- 974 1 2 Neutralizition Value : - Strong Acid Number mg KOHgr - Nil Total Acid Number mg KOHgr - 0,6 1 3 Flash Point P.M.c.c. F 15 D-93 Kinerja dari suatu jenis bahan bakar diesel dapat diketahui dari karakteristiknya antara lain : Siti Saleha Lubis : Studi Pengaruh Pencampuran Biodesel Jarak Pagar Dengan Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Fisikanya, 2007. USU e-Repository © 2008 - Viskositas, merupakan resistansi suatu fluida yang dialirkan dalam pipa kapiler terhadap gaya gravitasi, umumnya dinyatakan dalam waktu yang di perlukan untuk mengalir pada jarak tertentu. Jika viskositasnya tinggi, maka resistansinya untuk mengalir akan semakin tinggi. - Bilangan setana, merupakan bilangan yang menunjukkan pada kualitas dan cepat atau lambatnya suatu bahan bakar untuk menyala. Ini berarti bahan bakar tersebut akan menyala ketika diinjeksikan kedalam silinder mesin diesel dengan waktu penundaan penyalaan yang lebih singkat, demikian sebaliknya. - Titik Tuang Pour Point, merupakan temperatur terendah minyakbahan cair mulai membeku atau berhenti mengalir. Titik tuang di pengaruhi oleh derajat ketidakjenuhan angka iodium, semakin tinggi ketidak jenuhan maka titik tuang semakin rendah. Titik tuang juga di pengaruhi oleh panjang rantai karbon, semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi titik tuang. Titik tuang perlu di ketahui khususnya pada saat menstart mesin dalam keadaan dingin. - Kadar Residu Karbon carbon residu, menunjukkan kadar fraksi hidrokarbon yang mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari range bahan bakar sehingga cenderung menimbulkan deposit berupa karbon yang tertinggal setelah penguapan dan pembakaran habis. Keberadaan hidrokarbon ini menyebabkan menumpuknya residu karbon dalam pembakaran yang akan mengurangi kinerja mesin. Siti Saleha Lubis : Studi Pengaruh Pencampuran Biodesel Jarak Pagar Dengan Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Fisikanya, 2007. USU e-Repository © 2008 - Kadar Air dan Sedimen, menunjukkan persentase kandungan air dan sedimen yang terkandung dalam bahan bakar. Pada temperatur yang sangat dingin, air yang terkandung dalam bahan bakar membentuk kristal dan menyumbat aliran bahan bakar. - Titik Embun Cloud Point, merupakan temperatur dimana mulai terlihatnya cahaya dan berwarna suram relatif terhadap cahaya sekitarnya pada permukaan minyak ketika didinginkan - Kadar Sulfur, merupakan persentase yang menunjukkan jumlah sulfur yang terkandung dalam suatu bahan bakar. Ketika pembakaran berlangsung, sulfur yang terkandung di dalam bahan bakar juga akan ikut terbakar dan menghasilkan gas yang bersifat sangat korosif. - Titik Nyala Flash Point, merupakan temperatur terendah dimana suatu bahan bakar dapat terbakar dengan sendirinya autocombust akibat tekanan. Titik nyala yang terlalu rendah dapat menyebabkan kegagalan pada injektor bahan bakar, pembakaran yang kurang sempurna bahkan ledakan. Semakin tinggi titik nyala dari suatu bahan bakar, semakin aman penanganan dan penyimpanan.

2.7 Pencampuran Biodiesel