BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram Bantuk Hadijanto,2008. Terdapat dua jenis abortus, iaitu abortus spontan dan abortus provokatus.
Abortus spontan didefinisikan sebagai abortus yang terjadi tanpa tindakan mekanis atau medis.Dengan kata lain yang luas digunakan adalah keguguran
miscarriage.Sedangkan abortus yang terjadi dengan sengaja dilakukan tindakan disebut sebagai abortus provokatus Cunningham dkk.,2010.
2.2. Klassifikasi Abortus
Klasifikasi abortus menurut Ida Ayu Chandranita dan kawan-kawan 2010 adalah seperti berikut :
A. Abortus Spontan
Terjadi tanpa intervensi dari luar dan hanya disebabkan oleh faktor-faktor alamiah. Berdasarkan aspek klinis, abortus
spontan dibagi menjadi : Abortus iminens
Abortus insipiens Abortus kompletus
Abortus inkompletus Abortus tertunda
Abortus habitualis
Universitas Sumatera Utara
Abortus infeksious Abortus sepsis
B. Abortus Provokatus
Tindakan abortus yang sengaja dilakukan.Dijumpai dua bentuk abortus buatan :
Abortus Provokatus Medisinalis Abortus yang dilakukan atas dasar indikasi
vital.Tindakan itu harus disetujui oleh tiga orang dokter yang merawat ibu hamil :
a. Dokter yang sesuai dengan indikasi penyakitnya
b. Dokter anestesi c. Dokter ahli Obstetri dan Ginekologi
Indikasi vital yang dimaksudkan adalah : a. Penyakit ginjal
b. Penyakit jantung c. Penyakit paru berat
d. Diabetes mellitus berat e. Karsinoma
Indikasi social diantaranya : a. Kegagalan pemakaian KB
b. Grandemultipara c. Kehamilan IQ rendah
d. Kehamilan akibat perkosaan
Universitas Sumatera Utara
e. Kehamilan dengan penyakit jiwa Abortus Provokatus Kriminalis
Abortus yang dilakukan pada kehamilan yang tidak diinginkan. Dilakukan oleh tenaga yang tidak
terlatih sehingga sering menimbulkan ‘trias’ komplikasi iaitu perdarahan, trauma alat
genitaliajalan lahir, infeksi hingga syok sepsis.
2.3. Etiologi Abortus