e. Kehamilan dengan penyakit jiwa Abortus Provokatus Kriminalis
Abortus yang dilakukan pada kehamilan yang tidak diinginkan. Dilakukan oleh tenaga yang tidak
terlatih sehingga sering menimbulkan ‘trias’ komplikasi iaitu perdarahan, trauma alat
genitaliajalan lahir, infeksi hingga syok sepsis.
2.3. Etiologi Abortus
Penyebab abortus bervariasi dan sering diperdebatkan. Umumnya terdapat lebih dari satu penyebab. Penyebab terbanyak diantaranya adalah seperti berikut :
Faktor genetik Kelainan kongenital uterus
Autoimun Defek fase luteal
Infeksi Hematologik
Lingkungan Bantuk Hadijanto, 2008
2.3.1. Penyebab Genetik
Separuh dari abortus karena kelainan sitogenik pada trimester pertama berupa trisomi autosom. Trisomi timbul akibat dari nondisjunction meiosis selama
gametogenesis pada pasien dengan kriotip normal. Untuk sebahagian besar trisomi, gangguan miosis maternal bisa berimplikasi pada gametogenesis. Insiden
trisomi meningkat dengan bertambahnya usia. Trisomi 16, dengan kejadian
Universitas Sumatera Utara
sekitar 30 persen dari seluruh trisomi, merupakan penyebab terbanyak.Semua kromosom trisomi berakhir abortus kecuali pada trisomi kromosom 1.
Pengelolaan standar menyarankan untuk pemeriksaan genetik amniosentesis pada semua ibu hamil dengan usia lanjut, yaitu di atas 35 tahun. Risiko ibu terkena
aneuploidi adalah 1:80, pada usia di atas 35 tahun karena angka kejadian kelainan kromosomtrisomi akan meningkat setelah usia 35 tahun Bantuk Hadijanto,2008
2.3.2. Penyebab Anatomik
Defek anatomik uterus diketahui sebagai penyebab komplikasi obstetrik, seperti abortus berulang, prematuritas, serta malpresentasi janin.Insiden kelainan
bentuk uterus berkisar 1200 sampai 1600 perempuan.Pada perempuan dengan riwayat abortus, ditemukan anomali uterus pada 27 persen pasien.
Hasil studi oleh Acien 1996 pada 170 pasien hamil dengan malformasi uterus, mendapatkan hanya 18,8 persen yang bisa bertahan sampai melahirkan
cukup bulan, sedangkan 36,5 persen mengalami persalinan abnormal prematur, sungsang.Penyebab terbanyak abortus karena kelainan anatomik uterus adalah
septum uterus 40-80, kemudian uterus bikornis atau uterus didelfis atau unikornis 10-30.Mioma uteri bisa menyebabkan baik infertilitas maupun
abortus berulang. Sindroma Asherman bisa menyebabkan gangguan tempat implantasi serta
pasokan darah pada permukaan endometrium.Risiko abortus antara 25-80, bergantung pada berat ringannya gangguan Prawirohardjo, S.,2008.
2.3.3. Penyebab Autoimun
Terdapat hubungan yang nyata antara abortus yang berulang dan penyakit autoimun. Misalnya, pada Systematic Lupus Erythematosus SLE dan
antiphospholipid Antibodies aPA . aPA merupakan antibody spesifik yang didapati pada perempuan dengan SLE. Kejadian abortus spontan di antara pasien
SLE sekitar 10, disbanding populasi umum. Bila digabung dengan peluang terjadinya pengakhiran kehamilan trimester 2 dan 3, maka diperkirakan 75
pasien dengan SLE akan berakhir dengan terhentinya kehamilan. Sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
kematian janin dihubungkan dengan adanya aPA. aPA merupakan antibodi yang berikatan dengan sisi negative dari fosfolipid Bantuk Hadijanto, 2008 .
2.3.4. Penyebab Infeksi