Sikap Dukungan Keluarga TINJAUAN PUSTAKA

obat, cara memakan obat tersebut dan akibat bila tidak patuh minum obat yang akan berakibat buruk terhadap dirinya akan mampu mengimplementasikan didalam kehidupannya sehari-hari maka diharapkan angka kesembuhan pada penderita TB meningkat. Rendahnya pengetahuan tentang TB dan masih kuatnya stigma terhadap penyakit TB sangat berpengaruh terhadap ketaatan penderita untuk minum obat Sukana,dkk, 2003

f. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat lansung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Menurut Newcomb dalam Notoatmodjo 2007a sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tetentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu : 1 Menerima Receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek 2 Merespon Responding Universitas Sumatera Utara Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3 Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi mempunyai sikap yang positif terhadap masalah tersebut. 4 Bertanggung Jawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.

g. Kepercayaan

Kepercayaan adalah sikap untuk menerima suatu pernyataan atau pendirian, tanpa mewujudkan sikap pro atau anti. Berdasarkan pengetahuan masyarakat tentang TB yang rendah dapat menimbulkan kepercayaan yang keliru tentang TB dan masih didapatkan stigma di masyarakat. Dari hasil penelitian oleh Machmud R,dkk 2006 di Padang, Pasaman dan Bukit Tinngi Provinsi Sumatera Barat, 31,2 menganggap TB adalah penyakit keturunan, 16,4 malah penyakit orang miskin, 7,6 TB akibat guna-guna, 3,3 penderita TB harus dikucilkan dan 3 TB adalah penyakit kutukan. Menurut Media 2011 dalam penelitiaanya tentang faktor-faktor sosial budaya yang melatarbelakangi rendahnya cakupan penemuan penderita TB Paru 23 masyarakat percaya bahwa penyakit TB dapat disembuhkan dengan pengobatan tradisional, masyarakat percaya penyakit TB karena di guna-guna, sehingga mareka tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dalam pengobatan TB. Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Faktor Eksternal a. Peran Pengawas Menelan Obat PMO

Salah satu komponen DOTS untuk pencapaian kesembuhan penderita TB adalah pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan lansung agar terjamin keteraturan dalam pengobatan 1 Persyaratan PMO a Seseorang yang dikenal, dipercaya, dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh pasien. b Seseorang yang tinggal dekat dengan pasien c Bersedia membantu pasien dengan suka rela d Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien. 2 Siapa yang jadi PMO Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya bidan di desa, perawat, pekarya, sanitarian, juru imunisasi dan lain-lain. Bila tidak ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan, guru, PKK, tokoh masyarakat atau anggota keluarga. 3 Tugas seorang PMO a Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur samapai selesai pengobatan. b Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat secara teratur c Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan Universitas Sumatera Utara d Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB yang mempunyai yang mempunyai gejala-gejala mencurigakan TB untuk segera memeriksa diri ke Fasyankes. Tugas seorang PMO bukanlah untuk menggantikan kewajiban pasien pasien mengambil obat di Fasyankes. 4 Informasi penting yang perlu difahami PMO untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya. a TB disebabkan oleh kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan b TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur c Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara pencegahannya. d Cara pemberian obat untuk pasien tahap intensif dan lanjutan e Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur f Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya sertameminta petolongan ke fasyankes. Kemenkes RI, 2011

b. Dukungan Keluarga

Keluarga merupakan sebagai lembaga sosial yang mempunyai fungsi tradisional keluarga seperti fungsi sosial ekonomi, karena sebagian hasil kerja yang dilakukan di dalam atau di luar rumah dikelola dalam keluarga, yang ditunjukkan dengan adanya pembentukan kerabat, keturunan dan hubungan sosial melalui keluarga dan fungsi proses pendiddikan termasuk didalamnya penanaman nilai dan ideologi kepada anggota keluarga, oleh karena itu penangan yang baik terhadap Universitas Sumatera Utara persoalan-persoalan keluarga akan memberikan konstribusi yang positif bagi upaya kesehatan para anggotanya Setiadi, 2008. Menurut Friedman dalam Setiadi 2008 dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Keluarga juga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya dan anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Orang-orang yang mendapat perhatian dan penghiburan maupun pertolongan dari keluarganya cenderung lebih mudah mengikuti nasehat medis, karenanya peranan keluarga sangat besar bagi penderita dalam mendukung perilaku atau tindakan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.

c. Peran Petugas Kesehatan