3. Pelayanan kesehatan 4. Keturunan hereditas
Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan.Oleh sebab itu, dalam rangka membina dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka intervensi atau upaya yang ditujukan kepada faktor perilaku ini sangat strategis.
Beberapa teori yang mengemukakan determinan perilaku berangkat dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan antara lain teori Lawrence Green , Snehandu Kar , dan WHO Notoatmodjo,2007b
2.10.1 Teori Lawrence Green
Green mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor
pokok, yakni faktor perilaku behavior couses dan faktor diluar perilaku non behavior couses. Perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor:
a. Faktor-faktor predisposisi predisposing faktors, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pendukung enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana
kesehatan misalnya puskesmas, alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
c. Faktor-faktor pendorong reinforcing factors, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi
dari perilaku masyarakat. Disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan
termasuk kesembuhan dalam suatu pengobatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu,
ketersediaan fasilitas, dan sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku
Notoadmodjo, 2007b.
2.10.2 Teori Snehandu B. Kar
Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan bertitik tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari :
a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatannya behavior intention.
b. Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya sosial support c. Adanya atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan
accessibility of information d. Otonomi pribadi orang yang bersangkutan dalam hal mengambil tindakan atau
keputusan personal autonomy e. Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak action
situation
Universitas Sumatera Utara
Disimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat orang terhadap obyek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari
masyarakat sekitarnya, ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan dari individu untuk mengambil keputusan atau bertindak, dan situasi yang
memungkinkan ia berperilakubertindak atau tidak berperilakutidak bertindak. Faktor lain yang mungkin menyebabkan seseorang tidak berperilaku atau bertindak karena
situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, misalnya alasan tidak sesuai dengan kondisi kesehatannya action situation. Notoadmodjo, 2007b
2.10.3 Teori WHO