Penilaian Acuan Norma Norm-Referenced Assessment Penilaian Acuan Kriteria Criterion-Referenced Assessment

C. Ranah Karsa Psikomotor 1. Keterampilan bergerak dan bertindak. 2. Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal Kecakapan mengkoordinasikan gerakan mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya 1. Kefasihan melafalkan mengucapkan; 2. Kecakapan membuat mimik dan gerakan jasmani. 1. Observasi; 2. Tes tindakan. 1. Tes lisan; 2. Observasi; 3. Tes tindakan. Dikutip dari Syah, 2009

2.2.3.2. Pendekatan Evaluasi Prestasi Belajar

Ada dua macam pendekatan yang sangat sering digunakan dalam mengevaluasi atau menilai tingkat keberhasilan atau prestasi belajar, yaitu norm-referencing atau norm-references assessment, dan criterion-referencing atau criteria- referanced assessment Syah, 2009.

2.2.3.2.1. Penilaian Acuan Norma Norm-Referenced Assessment

Penilaian Acuan Norma PAN juga dikenal degan penilaian acuan kelompok Mustaqim, 2012. Dalam penilaian yang menggunakan pendekatan PAN, prestasi belajar seorang peserta didik diukur dengan cara membandingkannya dengan prestasi yang dicapai oleh teman-teman sekelas atau sekelompoknya. Jadi, pemberian skor atau nilai peserta didik tersebut merujuk pada hasil perbandingan antara skor-skor yang diperoleh teman-teman sekelompoknya dengan skornya sendiri Syah, 2009. Pada PAN, semua nilai atau skor dipandang sebagai nilai mentah, lalu dikonversikan ke dalam nilai-nilai dengan rentangan 1-10 atau 10-100. Selain itu, pendekatan PAN juga dapat diimplementasikan dengan cara menghitung dan membandingkan presentase jawaban yang benar yang dihasilkan seorang anak dengan presentase jawaban yang benar yang dihasilakan kawan-kawan sekelas atau sekelompoknya. Kemudian, presentase jawaban-jawaban benar dari masing- masing anak tersebut dikonversikan ke dalam nilai 1-10 atau 10-100 Syah, 2009; Mustaqim, 2012. Universitas Sumatera Utara

2.2.3.2.2. Penilaian Acuan Kriteria Criterion-Referenced Assessment

Menurut Tardif, penilaian dengan pendekatan Penilaian Acuan Kriteria PAK merupakan proses pengukuran prestasi belajar dengan cara membandingkan pencapaian seorang anak dengan pelbagai perilaku ranah yang telah ditetapkan secara baik well-defined dominant behaviours sebagai patokan absolut. Penilaian Acuan Kriteria memerlukan kriteria mutlak pada tujuan pembelajaran umum TPU dan tujuan pembelajaran khusus TPK. Maksudnya, nilai atau kelulusan seorang anak bukan berdasarkan perbandingan dengan nilai yang dicapai oleh rekan-rekan sekelas atau sekelompoknya, melainkan ditentukan oleh penguasaan atas materi pelajaran hingga batas yang sesuai dengan tujuan instruksional. Pendekatan penilaian seperti ini biasanya diterapkan dalam sistem belajar tuntas mastery learning. Dalam sistem belajar tuntas, seorang anak baru dapat dinyatakan lulus dalam evaluasi suatu mata pelajaran apabila ia telah menguasai seluruh materi secara merata dan mendalam dengan nilai minimal 80 Syah, 2009.

2.2.3.3. Batas Minimal Prestasi Belajar