Pembahasan Profil TBM Kampung Buku

III. Pembahasan Profil TBM Kampung Buku

Berdiri pada tanggal 23 Januari 2010 dan bertempat di Jalan Abdul Rahman, Gang Rukun RT.15/RW.05 Cibubur, Jakarta Timur 13720 Indonesia TBM Kampung Buku didirikan. Edi Dimyati atau yang akrab dipanggil dengan Kang Edi adalah pendiri TBM Kampung Buku yang berpendidikan Sarjana (S1) Ilmu Perpustakaan Universitas Padjajaran Bandung. Ia mendirikan TBM Kampung Buku yang berawal dari minat dan kecintaan, lalu berlanjut menformat saku idealisme untuk terus berkembang di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Kampung Buku diharapkan dapat menjadi sarana tempat

VOLUME 17, NOMOR 2, OKTOBER 2015

berkumpulnya komunitas baca di lingkungan masyarakat, terus membaca dan tetap berkreatifitas.

Promosi TBM Kampung Buku

TBM Kampung Buku melakukan 4 langkah dalam melakukan menjalankan strategi promosi yang akan dilakukan yaitu mencakup rencana, tujuan, strategi dan taktik. Pembahasan mengenai promosi diperoleh dengan mewawancarai para informan yang mengetahui persis bagaimana kegiatan promosi TBM Kampung Buku berlangsung.

Rencana Promosi

Langkah pertama yang dilakukan oleh TBM Kampung Buku ialah membuat rencana yang juga merupakan strategi mengenai promosi yang akan dijalankan agar menjadi lebih terarah. Berikut merupakan rencana promosi TBM Kampung Buku :

1. Menentukan tujuan Tujuan dari TBM Kampung Buku melakukan kegiatan promosi adalah agar masyarakat luas dapat mengetahui TBM Kampung Buku.

2. Mengidentifikasi pasar yang dituju Pasar yang dituju dari kegiatan promosi ini adalah masyarakat umum yaitu untuk semua jenis kalangan, tidak memandang usia, jenis kelamin, status dan pendidikan.

3. Menyusun anggaran TBM Kampung Buku tidak menyusun anggaran dalam melakukan kegiatan promosi, apabila ingin membuat spanduk, poster atau semacamnya dan belum mempunyai anggaran yang cukup, mereka akan menabung sampai anggarannya cukup.

4. Memilih konten TBM Kampung Buku memasukkan informasi berupa nama TBM Kampung Buku, kegiatan yang sudah dilakukan maupun yang belum atau akan dilakukan, karya serta nomor telepon pengelola.

5. Menentukan strategi promosi TBM Kampung Buku tidak menentukan strategi apa yang dijalankan untuk promosi, sebab ide tersebut sering muncul dimana saja dan kapan saja, sehingga mereka pun melakukannya dengan spontanitas tanpa merencanakannya terlebih dahulu.

6. Memilih media Selain menentukan strategi, TBM Kampung Buku juga memilih media apa saja yang akan digunakan untuk menjalankan kegiatan promosinya. TBM Kampung Buku memilih media sosial dan periklanan dalam melakukan kegiatan promosi mereka.

7. Mengukur efektivitas Sebelum strategi dijalankan, TBM Kampung Buku akan memperkirakan terlebih dahulu apakah strategi yang didapat akan efektif atau tidak.

8. Mengendalikan dan memodifikasikan kampanye promosi Di TBM Kampung Buku, strategi promosi tetap dikendalikan dan dimodifikasi, seperti contohnya dengan membuat kartu donasi yang bertujuan untuk mendanai segala aktifitas yang ada di TBM Kampung Buku.

JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN

Taktik Promosi

Taktik atau juga bisa dikatakan sebagai promosi alternatif atau promosi khusus dari TBM Kampung Buku bisa dikatakan cukup unik dan mungkin bahkan tidak terpikirkan oleh TBM lainnya. TBM Kampung Buku memiliki cara unik dan tersendiri dalam mempromosikan TBM mereka, ide-ide ini muncul dari pengelola, pengurus, teman-teman bahkan dari anak-anak TBM Kampung Buku juga ikut memberikan ide untuk melakukan promosi yang terbilang unik ini. Berikut adalah taktik yang dijalankan oleh TBM Kampung Buku :

1. Mengirimkan kartu pos pada hari raya. “Kadang kita ngirimin kartu pos kalo lebaran atau tahun baru ke siapapun yang kira-kira haha ke perusahaan, sebenernya sih kita

ga minta ya tapi tujuannya kesana gitu haha pengen diperhatiin gitu kan, jadi kita ngirim kartu pos. Sebenernya biar si perusahaan itu inget gitu, gitu aja sih udah dan ga bikin proposal, ngirimnya juga ke pemimpinnya, gatau dibaca apa engga, kadang ke bagian pimpinannya kadang ke bagian humasnya” (Informan 1/Edi Dimyati)

TBM Kampung Buku mengirimkan kartu pos pada hari raya (Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan lain-lain) kepada pimpinan perusahaan agar paling tidak perusahaan ini mengetahui dan selalu mengingat keberadaan dari TBM Kampung Buku

2. Membuat merchandise/pernak-pernik.

“Bikin kaos, stiker dan bordir” (Informan 1/Edi Dimyati)

TBM Kampung Buku membuat merchandise/pernak-pernik yaitu berupa kaus, stiker dan border yang bertuliskan Kampung Buku.

3. Menarik perhatian masyarakat. “Ada nih, lucunya anak-anak waktu datang ke acara ya ke

pameran buku nih, ke pameran buku kita dateng gerombolan, terus kan suka ada informasi di depan kan ya, kalo misalkan kehilangan apa atau nyari temen gitu, nah kita lucu-lucuan haha pura- pura “ditunggu Syaiful dari Kampung Buku” kan orang-

VOLUME 17, NOMOR 2, OKTOBER 2015

orang pada nyari-nyari kan haha kita ketawa-tawa aja di bagian informasi kan pura-pura nungguin haha ditunggu Kang Edi dari Kampung Buku, kan orang-orang pada denger kan haha minimal

nanyalah Kampung Buku itu apa, ya cukup segitu aja gapapa” (Informan 1/Edi Dimyati)

TBM Kampung Buku pada saat sedang membuka stand pameran di suatu tempat, mereka berusaha menarik perhatian pengunjung lainnya dengan memanfaatkan pusat informasi yang ada disana. Tujuannya agar di pengeras suara/loudspeaker nama TBM Kampung Buku bisa terdengar oleh para pengunjung dan membuat mereka menjadi penasaran dan ingin tahu apa itu TBM Kampung Buku lalu mengunjungi stand mereka.

4. Menambahkan nama “Kampung Buku” di akun pribadi.

“Oh iya, buat avatar di profile sendiri di akun chat pribadi gitu kaya di BBM, Line dan WhatsApp pake nama Kampung Buku, di statusnya gitu sih” (Informan 1/Edi Dimyati)

TBM Kampung Buku menambahkan nama “Kampung Buku” di akun pribadi mereka masing-masing seperti di akun WhatsApp, BBM, Line dan lain-lain.

5. Menyebarkan pesan/broadcast message “Nyebarin broadcast message gitu sih tapi sama yang ada hubungan dengan buku, gaenak sih kalo diluar tema kan, kecuali kalo ngadain acara kan, Kampung Buku nih, sebar, di BBM gitu di sebar” (Informan 1/Edi Dimyati)

TBM Kampung Buku menyebarkan informasi apabila mereka akan mengadakan suatu acara dan mengundang masyarakat.

6. Aktif di sosial media. “Kalo bisa sih sering komen gitu, komen di taman bacaan yang

lain, di facebook, komen-komen dikit, paling mention-mention, mancing-mancing aja sih haha. Ngupload ngupload foto terus mention ke penerbit juga haha biar inget terus, di mention lagi di mention lagi” (Informan 1/Edi Dimyati)

JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN

TBM Kampung Buku sebisa mungkin sering berkomentar di sosial media seperti contohnya di Facebook agar nama dari TBM Kampung Buku selalu terlihat orang lain dengan harapan orang-orang akan tahu tentang TBM Kampung Buku.

7. Kegiatan di sekolah. TBM Kampung Buku juga mempromosikan diri mereka melalui anak-anak yang biasanya datang berkunjung dan mempunyai kegiatan di sekolah mereka masing masing dan menunjukkan kebolehan mereka didepan teman-temannya dengan tujuan teman-steman mereka akan menanyakan dimana dapat berlatih seperti itu.

8. Mengadakan acara di luar. Jika ada kesempatan, TBM Kampung Buku menggelar buku-buku koleksi mereka dengan beralaskan tikar di pasar kaget yang ramai dengan orang-orang dengan tujuan anak-anak yang lewat akan datang dan berkunjung untuk membaca buku.

Strategi Promosi Lain

Selain taktik diatas, TBM Kampung Buku melakukan 4 langkah dalam melakukan kegiatan promosi yaitu mencakup periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan interactive/internet marketing.

1. Periklanan

a. Media Cetak TBM Kampung Buku menggunakan media cetak dalam melakukan promosi dengan menggunakan poster,brosur dan kartu nama.

b. Media Luar Ruang TBM Kampung Buku menempelkan stiker mereka yang bertuliskan TBM Kampung Buku di warteg atau tempat makan dan sebelumnya dengan meminta izin terlebih dahulu kepada pemiliknya.

2. Promosi Penjualan

a. Perlombaan Perlombaaan adalah salah satu kegiatan promosi yang dilakukan oleh TBM Kampung Buku agar masyarakat menjadi tahu dan lebih mengenali TBM Kampung Buku serta dapat menjalin silaturahmi yang baik dan menjalin keakraban lebih dalam dengan masyarakat sekitar. Perlombaannya yaitu seperti menari, gebuk bantal, 17 Agustus-an, bulutangkis dan lain-lain.TBM Kampung Buku mengadakan acara perlombaan tidak hanya pada saat Agustus-an tetapi juga pada hari-hari biasa ketika mereka sedang bosan dan ingin memainkan suatu permainan yang berbeda dari biasanya.

b. Produk Kreatifitas Kegiatan promosi lainnya yang dilakukan oleh TBM Kampung Buku adalah melahirkan produk kreatifitas anak. Beberapa di antaranya adalah :

1. Kelompok Tari Tradisional dan Tari Modern.

2. Kelompok Rebana dan Marawis.

3. Situs resensi www.wisata-buku.com .

VOLUME 17, NOMOR 2, OKTOBER 2015

4. Emergency Library. Tim pustakawan yang memberikan konsultasi kepada perpustakaan yang sedang atau akan melakukan setup.

5. Yoyo Mania.

6. Pada tahun 2012, obsesi selanjutnya adalah membuat situs tempat- tempat wisata di Indonesia. www.panduansangpetualang.com yang saat ini masih dalam proses persiapan khusus dicipta untuk dijadikan rujukan para pelancong dan dijadikan sebagai media pengetahuan wisata.

c. Pertunjukkan TBM Kampung Buku juga mengadakan pertunjukkan untuk mengundang masyarakat sekitar. Pertunjukkan yang sudah pernah ditampilkan adalah tari Betawi, tari Tor Tor, Tari Jaipong dan Tari Modern serta parodi atau teater drama yang berjudulkan “Parodi Roma Merana”. Anak-anak dari TBM Kampung Buku itu sendirilah yang melakoninya dengan semangat dan percaya diri.

d. Kegiatan Kreatifitas Anak Sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2014 TBM Kampung Buku sudah banyak melakukan kegiatan kreatifitas anak sebagai salah satu kegiatan promosi TBM mereka, dan hal ini terbukti efektif untuk mengundang anak- anak dan masyarakat sekitar untuk datang dan bergabung ke dalam kegiatan ini. Kegiatan tersebut adalah : Kegiatan Kreatifitas :

1. Belajar Menjadi Arsitek

2. Membuat Layang-layang

3. Membuat Wayang Botol

4. Kerajinan Flanel

5. Kerajinan Tanah Liat

6. Membuat perahu-perahuan dari bathtub bekas

7. Sabtu Masak (SAMSAK) yaitu membuat donat Kegiatan Luar Ruang :

1. Perang Air

2. Bazar

3. Silat

4. Berkunjung ke Museum Kegiatan Sosial :

1. Sunatan Masal

2. Buka Bersama Puasa

3. Berbagi di Panti Asuhan

4. Nonton Bareng Film Edukasi

3. Penjualan perorangan

b. Pameran TBM Kampung Buku pernah membuka pameran yaitu di Museum Bank Mandiri sebanyak dua kali dan di Universitas Gunadarma.

c. Word of Mouth (WOM) TBM Kampung Buku pada awalnya mempromosikan diri mereka melalui omongan atau ajakan ke anak-anak dan menyuguhkan berbagai macam permainan kepada mereka agar anak-anak tersebut akan datang kembali dan membawa serta teman-teman mereka.

JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN

4. Interactive/Internet Marketing Pemanfaatan internet sebagai salah satu sarana promosi yang dilakukan oleh TBM Kampung Buku adalah dengan pembuatan fanpage, twitter, dan website TBM Kampung Buku. Situs website, twitter dan fanpage TBM Kampung Buku yang dapat diakses oleh masyarakat adalah :

1. Website ( http://kampungbuku.org/ ) 2. Twitter ( https://twitter.com/kampungbuku ) 3. Fanpage ( https://www.facebook.com/kampung.buku?fref=ts ) Melalui website ini, pengunjung mendapatkan berbagai informasi

mengenai TBM Kampung Buku, contohnya seperti awal dibangunnya TBM Kampung Buku, misi dari TBM Kampung Buku, agenda kegiatan, divisi hobi (yoyo, tari, marawis, badminton, line dance), galeri yang berisikan foto-foto yang berkaitan dengan TBM Kampung Buku, kontak, kabar, tips dan berbagai macam kegiatan apa saja dilakukan di TBM Kampung Buku.

Faktor yang Mempengaruhi Promosi

Dalam menjalani kegiatan promosi tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhi berjalannya kegiatan promosi dari TBM Kampung Buku ini. Faktor-faktornya adalah :

1. Waktu Waktu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi berjalannya kegiatan promosi dari TBM Kampung Buku, sebab pendiri yang merupakan sekaligus pengelola mempunyai pekerjaan lain selain mengelola TBM Kampung ini, yaitu bekerja di Majalah Hai Kompas sehingga tidak bisa total dalam menjalankan kegiatan promosi, seperti selalu meng-update akun sosial seperti website dan fanpage.

2. Desain Untuk melakukan desain, informan 1 meminta bantuan kepada temannya untuk dibuatkan desain (poster, brosur, kartu nama dan spanduk), tetapi hal itu juga bergantung kepada temannya apakah sedang ada waktu untuk membuatkan desain atau tidak.

3. Dana Dana tentu saja merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kegiatan promosi di lembaga manapun, hal ini juga terjadi di TBM Kampung Buku. Selama ini TBM Kampung Buku menggunakan dana pribadi dan dana iuran kelompok tari yang dikenakan Rp 10.000/bulan dalam melakukan kegiatan promosi. Hal ini dirasa masih kurang untuk memenuhi kebutuhan TBM Kampung Buku untuk menjalankan kegiatan promosinya, karena pengelola harus menabung terlebih dahulu agar dapat memenuhi anggaran yang sudah direncanakan.

4. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber Daya Manusia (SDM) juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi berjalannya kegiatan promosi untuk menyebarkan informasi mengenai TBM Kampung Buku.

VOLUME 17, NOMOR 2, OKTOBER 2015

Dampak Promosi

Dengan melakukan kegiatan promosi, TBM Kampung Buku tentu mendapatkan dampak atau efek dari kegiatan tersebut. Contohnya adalah:

a. TBM Kampung Buku banyak mendapatkan sumbangan dari berbagai pihak seperti dari perusahaan, komunitas dan juga masyarakat lingkungan sekitar dalam bentuk fisik maupun material.

b. Sudah banyak yang mengetahui keberadaan dari TBM Kampung Buku ini, dari masyarakat, perusahaan, dan juga stasiun TV contohnya.

c. TBM Kampung Buku menjadi lebih ramai karena banyak yang datang untuk mampir berkunjung untuk melihat-lihat perpustakaan dan juga melihat kegiatan yang ada atau sedang dilakukan disana.

Standar Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

Sebagai taman bacaan masyarakat, TBM Kampung Buku sudah menjadi perpustakaan atau taman bacaan masyarakat yang ideal, karena TBM Kampung Buku ini telah memiliki koleksi yang memadai, tersedianya ruangan untuk koleksi, tempat untuk kegiatan TBM, dan juga fasilitas yang cukup. Selain itu, ada beberapa hal yang juga mendukung TBM Kampung Buku menjadi taman bacaan masyarakat yang ideal, yaitu :

1. Pemilihan buku Pemilihan buku untuk pengunjung dari taman bacaan ini sudah pas karena pengunjung TBM Kampung Buku kebanyakan adalah anak-anak, dan mereka disuguhkan dengan berbagai macam buku fiksi seperti contohnya buku cerita dan dongeng.

2. Program kegiatan lain Selain perpustakaan, TBM Kampung Buku juga menyediakan berbagai macam kegiatan sebagai kegiatan lain penunjang kegiatan utama membaca, kegiatan itu antara lain seperti yoyo, menari, marawis, dan juga line dance.

3. Pendanaan yang memadai Dalam pendanaan, TBM Kampung Buku memiliki dana yang cukup dan memadai demi kelangsungan dari taman bacaan ini, dana tersebut diperoleh dari sumbangan, donasi, dan juga iuran yang berasal dari kegiatan tari menari.

Kesimpulan dan Saran

Strategi yang dilakukan oleh TBM Kampung Buku adalah dengan menggunakan beberapa taktik atau promosi khusus yaitu contohnya seperti mengirimkan kartu pos pada hari raya (Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan lain-lain) kepada pimpinan perusahaan atau ke bagian Humas, membuat merchandise /pernak-pernik yaitu berupa kaus, stiker dan border, menarik perhatian masyarakat ditempat umum, menambahkan nama “Kampung Buku” di akun pribadi masing-masing seperti di akun WhatsApp, Blackberry Messanger/BBM, Line dan lain-lain, menyebarkan pesan/broadcast messageapabila mereka akan mengadakan suatu acara, sering muncul di sosial media, melalui kegiatan anak- anak TBM Kampung Buku di sekolah mereka masing-masing, dan juga mengadakan acara di luar lokasi Kampung Buku.Selain itu TBM Kampung juga melakukan kegiatan promosinya melalui periklanan (media cetak dan media luar ruang), promosi penjualan (perlombaan, produk kreatifitas, pertunjukkan, kegiatan

JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN

kreatifitas anak), penjualan perorangan (seminar dan diskusi, pameran, word of mouth/WOM ), media interaktif.

Namun yang disayangkan adalah TBM Kampung Buku belum optimal dalam melakukan kegiatan promosi, karena belum melibatkan organisasi di lingkungan sekitar, seperti contohnya adalah karang taruna atau remaja masjid. Selain itu TBM Kampung Buku masih terlihat lebih menonjolkan kegiatannya saja, seperti contohnya yoyo dan tari dibandingkan dengan mempromosikan mengenai jasa, layanan, koleksi, fasilitas dari taman bacaan Kampung Buku itu sendiri.

Saran untuk TBM Kampung Buku adalah lebih ditingkatkan kembali strategi promosi unik yang telah dilakukan oleh TBM Kampung Buku, contohnya dengan mengajak dan melibatkan organisasi-organisasi yang ada di lingkungan sekitar, menciptakan kembali ide-ide unik lainnya seperti contohnya yaitu dengan selalu mengucapkan kata “Kampung Buku” di tiap akhir kalimat pada saat mengobrol di tempat umum dan dilakukan dengan volume yang agak cukup besar di bagian “Kampung Buku” dengan tujuan orang-orang akan mendengarnya, kegiatan seperti ini bertujuan agar TBM Kampung Buku dicap sebagai TBM yang mempunyai segala macam atau seribu ide unik dalam mempromosikan perpustakaan mereka dengan harapan masyarakat akan datang untuk memanfaatkan segala jasa, fasilitas dan layanan yang ada serta memberikan sumbangan berupa koleksi atau dana kepada TBM Kampung Buku agar fasilitas yang ada bisa semakin berkembang, semakin mempererat komunikasi dan promosi terhadap masyarakat sekitar agar masyarakat mau membantu memberikan dana bantuan dan relawan untuk dapat mengembangkan TBM Kampung Buku lebih baik lagi, memasang pengumuman mengenai dibutuhkan tenaga relawan atau volunteer yang bertujuan agar kegiatan promosi dapat berjalan dengan lancar dan baik, melakukan kegiatan promosi jangan hanya mempromosikan kegiatan saja tetapi juga mengenai taman bacaan Kampung Buku itu sendiri seperti contohnya mengenai jasa, layanan, koleksi dan fasilitas yang ada sehingga bisa seimbang di antara keduanya, selain itu agar tidak monoton dan lebih bervariasi, dalam menarik minat anak-anak tidak hanya melalui kegiatan-kegiatan seperti yoyo dan menari saja tetapi juga dapat dilakukan pula dengan cara mendongeng.

Daftar Acuan

Arifin, Ali. (2005). Seni Menjual : Perspektif Bisnis, Ide-ide Penjualan serta Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI. Basu Swastha, Irawan. (2008). Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Basuki, Sulistyo. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. .... (2009). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka. Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah

dan Pemuda. (2003). Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara. Hendrayana Haris, Heri. (2015, 21 Juni). Wawancara Pribadi. In, Charlie. (2004). Mengukir Strategi Pemasaran : Untuk Meningkatkan Bisnis

dan Profit Anda. Jakarta: Gramedia.

VOLUME 17, NOMOR 2, OKTOBER 2015

Jogiyanto. (2009). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Monle Lee, Carla Johnson. (2007). Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam

Perspektif Global. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Morrisan. (2010). Periklanan : Komunikasi Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Priharmoko, Patria. (2003). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Word Of Mouth Pada Konsumen. Jakarta : Universitas Indonesia. Sabarguna, Boy S. (2004). Analisis Data pada Penelitian Kualititaif. Jakarta: Universitas Indonesia. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sukarman, Rachmat Natadjumen. (2000). Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Sutarno. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto. .... (2006). Mengenal Perpustakaan. Jakarta: Jala Permata Pasar Minggu. .... (2004). Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Samitra

Media Utama. .... (2006). Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto.

JURNAL ILMU INFORMASI, PERPUSTAKAAN, DAN KEARSIPAN

Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan

Berikut merupakan kelengakan untuk format penulisan Jurnal llmu l nformasi, Perpustakaan, dan Kearsipan yang terstruktur mulai dari awal, berupa judul artikel hingga cara penulisan daftar acuan di akhir tulisan .

1. Format tul i san dalam microsoft word Times New Roman .