Watawâ Shaubisshobri

PASAL X Watawâ Shaubisshobri

Surat Wal Ashr ini sangat penting, diturunkan di Makkah dengan singkat. Pokoknya kita wajib memegang teguh :

1. Iman

2. Amal Sholeh

3. Wasiat (memberi peringatan kepada orang lain) Kita kaum muslimin yang telah membaca syahadat, belum akan mendapatkan kebahagian /masih dalam kerugian /akan disiksa kecuali jika dapat memegang ketiga hal diatas.

Kita semua berkewajiban mempelajari agama Islam, kemudian menjalankan dan menyiarkannya, mengajarkan mengajak dan menyemangatkan Islam dan kita wajib mengusahakan supaya anak – anak kita, isteri – isteri, saudara – saudara, kenalan – kenalan, tetangga – tetangga serta orang sekampung, sekota, senegara bahkan sedunia supaya mereka semuanya dapat mengerti dan menjalankan hukum Islam.

Dan apabila kita berwasiat/berda’wah, sudah semestinya menjumpai rintangan – rintangan dari orang – orang yang tidak suka kepada Islam, sebagaimana yang telah dialami oleh para nabi dan para Rasul mulai dari nabi Nuh a.s riwayat nabi Musa a.s mendapat rintangan dari tantangan – tantangan Fir’aun. Demikian juga nabi Muhammad dan para sahabatnya yang berda’wah dan memperjuangkan Islam juga mendapat rintangan – rintangan dari musuh – musuh Islam, seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan lain-lain yang pada waktu itu berkuasa di negeri Makkah.

Para pejuang seperti Abu Bakar dan sahabat – sahabat lainnya mereka menjumpai rintangan – rintangan dan ancaman yang pahit dan berat sehingga ada yang dibunuh karena menjalankan Islam dan terus – menerus pihak Abu Jahal dan Abu Lahab yang berkuasa itu menghendaki akan membunuh nabi Muhammad.

Akhirnya nabi Muhammad saw dan para Mujahiddin yang pertama? Ashabul Awwalîn mereka sama meninggalkan harta bendanya dan rumah – rumahnya yang ada di Makkah perlu hijrah. Setelah di Madinah masih juga diserbu/diperangi akan dibinasakan sampai terjadi peperangan beberapa kali ialah peperangan sebangsa sendiri antara pihak Abu Lahab dkk dengan pihak nabi Muhammad saw beserta para Akhirnya nabi Muhammad saw dan para Mujahiddin yang pertama? Ashabul Awwalîn mereka sama meninggalkan harta bendanya dan rumah – rumahnya yang ada di Makkah perlu hijrah. Setelah di Madinah masih juga diserbu/diperangi akan dibinasakan sampai terjadi peperangan beberapa kali ialah peperangan sebangsa sendiri antara pihak Abu Lahab dkk dengan pihak nabi Muhammad saw beserta para

Adapun kaum muslimin yang merasa sudah merasa punya Aqidah yang Haq mereka berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk membela aqidahnya yang haq. Maka disini teranglah bahwa menjalankan wasiat yang haq (da’wah Islam) adalah sudah semestinya mempunyai segala cara rintangan dan penderitaan. Karena itu seterusnya ayat wal ashri diakhiri dengan watawâ shoubishobri artinya berwasiatlah dengan sabar.

KHA. Dahlan membaca, memikir dan mengerjakan mengulangi surat Wal ashri kira – kira ada tujuh bulan. Sehingga timbul pembicaraan yang ramai dan sangat ramai …………. Kalimat wasiat, nasehat, khotbah, tabligh, da’wah, amar ma’ruf nahi munkar dan jihad.

Kalimah / kata – kata itu menjadi pembicaraan yang ramai pada tiap – tiap bertemu diantara orang – orang muda dan orang – orang tua dan diantara kaum putri serta pemudi – pemudi dikampung Kauman dan sekitarnya. Sehingga timbul gerakan – gerakan pengajian – pengajian, kursus – kursus, madrasah – madrasah dan langgar – langgar mengadakan pidato pidato dimana berkumpul orang banyak. Seperti tempat mantenan (pernikahan) dan muncul banyak mengadakan majalah – majalah, siaran – siaran, perkumpulan – perkumpulan, seperti: Taqwimuddin, Ikhwanul Muslimin dan lain-lain.

Akan tetapi KHA. Dahlan dan murid – muridnya kaum Muhammadiyah tidak sampai menjumpai tantagan yang hebat dan tidak menjumpai penderitaan – penderitaan yang telah dialami oleh pejuang – pejuang Islam pada zaman permulaan Islam.

Surat Al Baqarah ayat 214:

Artinya : “Apakah kamu menyangka akan masuk surga ? sedangkan kamu sekalian belum pernah kedatangan kejadian – kejadian seperti orang – orang yang sebelum kamu, mereka merasakan penderitaan – penderitaan harta/kemiskinan, badan jasmani/ kelaparan dan di goncangkan rasa takut, sehingga Rasulullah beserta orang – orang yang beriman berkata : “Kapankah datangnya pertolongan

Allah?” ketahuilah bahwa pertolongan Allah dekat. (akan datang apabila penderitaan telah memuncak dan kamu sungguh berjihad)”.

Tentang surat wal ashri, ulama’ berkata :

ﻥﺎ ﳝ ﻹﺎﹺﺑ ﱠﻻﺇ ﱪ  ﺻ ﻻ ﹶ ﻭ ﺩﺎ ﻬﹺﺟ ﹶ ﻻ ﻭ ﹺﱪ ﺼﻟ ﺍ  ﻭ ﺩﺎ ﻬﳉﺎﹺﺑ ﱠﹶ ﻻﺇ ﺓ ﹶ  ﻮﻋ ﺩﹶ ﻻ ﻭ ﺓ ﻮﻋﺪﻟ  ﺍ ﻭ ﺔ  ﻴ ﺻ ﻮﻟ ﺎﹺﺑ ﻻﺇ ﱠﹶ ﹺﻡ ﹶ ﻼﺳﻹﺍ ﹺﻦﻳ ّﺪﻟ ﺍ ﹶ ﺓ ﺎ ﻴ  ﺣﹶ ﻻ

Artinya : “Tidak akan hidup Islam kecuali dengan da’wah dan wasiat, dan tidak akan ada da’wah jika tidak ada jihad dan sabar. Dan tidak ada jihad dan sabar, kecuali dengan Iman”.

Betapa jelasnya dan pentingnya surat Wal Ashri yang hanya tiga ayat itu, dimana telah membangun Iman, membangun da’wah dan membangun jiwa untuk menegakkan Islam.

Sampai dimanakah pengaruh surat wal ashri terhadap KHA. Dahlan ? dalam hal ini kita dapat melihat keberanian bertindak/beramal, wasiat yang haq (da’wah Islam), amal yang kuat untuk merubah keadaan telah di punyai oleh KHA. Dahlan dalam mewujudkan dan membangun Muhammadiyah. Beliau tidak mudah terpengaruh pada orang lain, bahkan beliau pandai memberikan pengaruh pada orang lain. Siapa saja yang bertemu dengan beliau paling sedikit akan ingat akan kewajiban terhadap agama Islam.