KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Keadaan Alam
1. Kondisi Geografi dan Topografi Kecamatan Laweyan mempuyai luas wilayah sebesar 863,57 Ha. Kecamatan laweyan terbagi menjadi 11 Kelurahan yaitu Kelurahan Pajang, Kelurahan Laweyan, Kelurahan Panularan, Kelurahan Sriwedari, Kelurahan Penumping, Kelurahan Purwosari, Kelurahan Bumi, Kelurahan Sondakan, Kelurahan Kerten, Kelurahan Jajar dan Kelurahan Karangasem. Tinggi tempat Kecamatan Laweyan dari permukaan laut yaitu 80 – 110 m dan mempunyai kemiringan lahan sebesar 0 – 2 %. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Laweyan yaitu: Sebelah Utara
: Kabupaten Karanganyar
Sebelah Timur
: Kecamatan Banjarsari
Sebelah Selatan
: Kecamatan Serengan
Sebelah Barat
: Kabupaten Sukoharjo
2. Luas dan Tata Guna Lahan Luas Wilayah Kecamatan Laweyan adalah 863,86 Ha yang terdiri dari perumahan atau pemukiman, perusahaan, tegalan, sawah, taman kota dan lain-lain. Keterangan secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Luas dan Tata Guna Lahan di Kecamatan Laweyan
No. Lahan
Prosentase (%) 1. Perumahan/pemukiman
Luas (Ha)
4,56 5. Tanah kosong
0,70 9. Lapangan olahraga
1,42 10. Taman kota
Sumber: Surakarta Dalam Angka Tahun 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar lahan di Kecamatan Laweyan dimanfaatkan untuk perumahan atau pemukiman Sumber: Surakarta Dalam Angka Tahun 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar lahan di Kecamatan Laweyan dimanfaatkan untuk perumahan atau pemukiman
B. Keadaan Penduduk
1. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan banyaknya penduduk pria dengan banyaknya penduduk wanita pada suatu daerah dan waktu tertentu. Sedangkan untuk penduduk usia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas sebagai kelompok usia non produktif, dan penduduk umur 15-64 tahun sebagai kelompok usia yang produktif (Mantra, 2003). Untuk tingkatan umur dan jenis kelamin dapat diamati pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Kelompok Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di
Kecamatan Laweyan pada bulan Januari 2010
No Umur
Jumlah Prosentase (%) Laki-laki
Jumlah Penduduk
Sumber: Data Monografi Kecamatan Laweyan Bulan Januari 2010
Berdasarkan jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan dapat diketahui nilai rasio jenis kelamin (Sex Ratio). Rasio jenis kelamin dapat diketahui rumus berikut ini:
penduduk laki laki
Sex Ratio
x 100
penduduk wanita 53.236
94, ini berarti bahwa tiap 100 perempuan terdapat 94 laki- laki. Apabila angka ini jauh di bawah angka 100, maka akan menimbulkan berbagai masalah. Karena di wilayah Kecamatan Laweyan kekeurangan penduduk laki-laki, akibatnya di wilayah ini kekurangan tenaga laki-laki untuk melksanakan pembangunan atau masalah lain yang berkaitan dengan perkawinan. Sedangkan untuk angka beban tanggungan merupakan perbandingan antara jumlah penduduk usia non produktif dengan penduduk usia produktif. Angka beban tanggungan dapat diketahui dengan rumus berikut :
Sex ratio
penduduk usia non produktif ABT
x 100 penduduk usia produktif
41.713 x 100
Angka beban tanggungan penduduk di Kecamatan Laweyan sebesar 60,97. Berarti tiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung 61 orang penduduk usia non produktif. Angka beban tanggungan ini termasuk tinggi. Tingginya angka beban tanggungan ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di Kecamatan Laweyan, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang non produktif. Berdasarkan tabel 5, juga dapat dihitung kepadatan penduduk di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Kepadatan penduduk Angka beban tanggungan penduduk di Kecamatan Laweyan sebesar 60,97. Berarti tiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung 61 orang penduduk usia non produktif. Angka beban tanggungan ini termasuk tinggi. Tingginya angka beban tanggungan ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di Kecamatan Laweyan, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang non produktif. Berdasarkan tabel 5, juga dapat dihitung kepadatan penduduk di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Kepadatan penduduk
Jumlah penduduk
Kepadatan Penduduk =
Luas wilayah 110.128 jiwa
8,6357 2 km = 12.752,64 jiwa / km 2 .
Hal ini berarti bahwa dalam tiap lahan seluas 1 km 2 terdapat 12.753 penduduk.
2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Suatu negara dengan tingkat pendidikan tinggi berarti memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mengetahui keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Laweyan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Laweyan pada bulan Januari 2010
No. Tingkat Pendidikan
Prosentase (%) 1. Tamat akademik/ PT
Jumlah (Jiwa)
10,51 2. Tamat SLTA
21,01 3. Tamat SLTP
22,89 4. Tamat SD
16,59 5. Tidak Tamat SD
7,95 6. Belum Tamat SD
11,22 7. Tidak Sekolah
Sumber: Data Monografi Kecamatan Laweyan Bulan Januari 2010 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang paling banyak ditempuh oleh penduduk di Kecamatan Laweyan adalah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yaitu sebesar 21.458 orang atau sebesar 22,89%. Sedangkan untuk sekolah yang pernah ditampuh olah masyarakat Kecamatan Laweyan adalah tamat Sumber: Data Monografi Kecamatan Laweyan Bulan Januari 2010 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang paling banyak ditempuh oleh penduduk di Kecamatan Laweyan adalah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yaitu sebesar 21.458 orang atau sebesar 22,89%. Sedangkan untuk sekolah yang pernah ditampuh olah masyarakat Kecamatan Laweyan adalah tamat
3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Penduduk di Kecamatan Laweyan bekerja di berbagai bidang, hal ini menunjukkan bahwa keaktifan penduduk secara ekonomi cukup tinggi. Keadaan penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan
Laweyan pada bulan Januari 2010
No. Jenis Mata Pencaharian
Persentase (%) 1. Petani sendiri
Jumlah (Jiwa)
38 0,04 2. Buruh tani
39 0,05 3. Pengusaha
1,17 4. Buruh industry
19,74 5. Buruh bangunan
2,59 8. Pegawai Negeri Sipil
Sumber: Data Monografi Kecamatan Laweyan Bulan Januari 2010 Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk di Kecamatan Laweyan bekerja sebagai pensiunan (43,82%), buruh industry (19,74%) dan buruh bangunan (15,67%). Adapun jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian baik sebagai petani sendiri maupun buruh tani masing-masing 0,04% dan 0,05%. Jumlah penduduk paling sedikit adalah mereka yang bekerja di sektor pertanian, hal ini dikarenakan lahan sawah di Kecamatan Laweyan cukup sempit hanya 40,90 Ha. Sehingga penduduk yang bekerja dan berminat untuk bekerja sebagai petani pun hanya sedikit.
C. Keadaan Pertanian dan Peternakan
Produksi pertanian di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta cukup banyak mulai dari hasil padi, buah-buahan hingga hasil perikanan dan peternakan. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan pangan dan gizi penduduk Kota Surakarta cukup baik. Untuk mengetahui jumlah produksi komoditas pertanian di Kecamatan Laweyan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Jumlah Produksi Komoditas Pertanian di Kecamatn Laweyan pada bulan Maret 2010
No. Komoditas Pertanian Jumlah Produksi 1. Padi sawah
7 ton/Ha 2. Kelapa
0,012 ton 3. Hortikultura -
Belimbing 61 kw -
Jambu biji 9 kw -
Nangka 3 kw -
Pepaya 29 kw -
Pisang 60 kw -
Sawo 12 kw -
Sirsak 1 kw -
Melinjo 183 kw 4. Tanaman Hias -
Anggrek 270 tangkai -
Mawar 125 tangkai -
Melati 30 tangkai -
Aglonema 60 pohon/rumpun -
Adenium 600 pohon/rumpun -
Euphorbia 450 pohon/rumpun -
Anthurium 255 pohon/rumpun -
Caladium 300 pohon/rumpun
Sumber: Laporan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kota Surakarta pada bulan Maret 2010
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa komoditas pertanian di Kecamatan Laweyan jumlah produksi padi sawahnya sebesar 7 ton/Ha dan kelapa 0,012 ton. Sedangkan untuk produksi hortikultura yang paling banyak adalah produksi tanaman melinjo yaitu sebesar 183 kw dan untuk tanaman hias yang paling banyak adalah tanaman anggrek yaitu sebesar 270 tangkai. Dengan hasil produksi melinjo yang banyak, maka selain diadakan kegiatan peyuluhan tanaman hias khususnya anggrek, di Kecamatan Laweyan juga diadakan kegiatan penyuluhan olahan pangan yang bahan daasarnya dari melinjo misalnya membuat emping melinjo. Komoditas ternak yang terdapat di Kecamatan Laweyan yaitu sapi, kerbau, kambing, ayam buras, dan itik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Jumlah Ternak Menurut Jenisnya di Kecamatan Laweyan
No
Jumlah (ekor) 1. Sapi perah
Jenis Ternak
239 2. Sapi biasa
9 3. Kerbau
77 4. Kambing/domba
180 5. Kuda
86 6. Ayam kampung
8.118 7. Ayam ras
38 8. Itik
165 9. Itik manila
65 10. Angsa
Sumber: Data Monografi Kecamatan Laweyan Bulan Januari 2010 Kecamatan Laweyan juga merupakan salah satu penghasil ayam kampung paling banyak yaitu 8.118 ekor. Hal ini disebabkan oleh adanya bantuan dari pemerintah kota untuk mengembangkan usahanya selain usata pertanian. Selain ayam kampung, ada juga hasil peternakan yang lain yaitu sapi perah (239 ekor), sapi biasa (9 ekor), kerbau (77 ekor), domba atau kambing (180 ekor), kuda (86 ekor), ayam ras (38 ekor), itik (165 ekor), itik manila (65 ekor) dan angsa (20 ekor).
D. Keadaan Sarana Perekonomian
Tersedianya sarana perekonomian di suatu wilayah sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan perekonomian penduduk di wilayah tersebut. Adapun sarana perekonomian yang terdapat di Kecamatan Laweyan yaitu 2 unit kios saprotan. Industri yang berkembang di Kecamatan Laweyan yaitu industri kecil rumah tangga yang didominasi industri olahan pangan dan sektor jasa seperti penjahit, fotocopy, bengkel, dan salon. Selain itu, Kecamatan Laweyan juga ditunjang dengan lembaga keuangan yang berupa 1 unit Bank Unit Desa (BPR dan BRI).
E. Keadaan Kelembagaan Penyuluhan
Dinas Pertanian merupakan salah satu kelembagaan penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Jumlah Kelurahan di wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta yaitu sebanyak 11 Kelurahan. Jumlah kelembagaan yang ada di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta terdiri atas 8 kelompok tani, yang terdiri dari 5 kelompok tani dewasa (83 orang) dan
3 wanita tani (53 orang). Dari sebelas Kelurahan yang ada di Kecamatan Laweyan dibagi menjadi 4 wilayah binaan (wibi) penyuluh pertanian di mana masing-masing wilayah binaan terdiri atas dua Kelurahan. Masing-masing wilayah binaan dibawahi oleh satu orang penyuluh pertanian. Berdasarkan Data Base THL TBPP, tim penyuluh pertanian yang ada di Kecamatan Laweyan adalah sebagai berikut: Tabel 10. Daftar Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Laweyan
No. Nama Penyuluh
Jabatan Dalam
Wilayah Binaan Kelurahan
Dinas
1. Sodi
Petugas Dinas
Koordinator
Pertanian (PDP)
2. Wahyu Utomo, SP.
THL
Laweyan
Karangasem, Kerten.
3. Sri Rahayu
Karangasem, Waluyaningsih, SP.
THL
Laweyan
Jajar. 4. Anang Dwinanto