IDENTIFIKASI DATA

5. Promosi yang pernah dilakukan

Promosi yang pernah dilakukan oleh Floren Chocolate antara lain melalui :

a. Name Board

b. Word of mouth

c. Iklan Advertorial Contoh iklan advertorial dari Floren Chocolate :

Chocolate peanut top batik adalah coklat bercampur kacang oven yang berbentuk ampyang. Coklat ini andalan dari FLOREN chocolate. Chocolate peanut top batik merupakan

coklat

pertama yang

mempelopori

berdirinya FLOREN chocolate. Harga pasarannya sekitar ± Rp 30.000,00

commit to user

6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Floren Chocolate terjalin seperti hubungan kekeluargaan. Dibawah kepemimpinan bapak Yusak, 10 pegawai yang terdiri dari 8 pegawai di produksi, dan 2 pegawai di lapangan, Floren Chocolate dapat berjalan.

Bp. Yusak Yani Tendean Pemilik Floren Chocolate

KARYAWAN (bag. Produksi) PEMASARAN

commit to user

Ada 2 cara penyaluran produk Floren Chocolate agar sampai ke tangan konsumen. Cara pertama , konsumen langsung datang ke Floren Chocolate untuk membeli produk Floren Chocolate. Dan cara yang kedua adalah dari Floren chocolate disalurkan terlebih dahulu ke toko atau swalayan, setelah itu disampaikan kepada konsumen yang datang berkunjung ke toko atau swalayan tersebut serta tertarik pada produk Floren Chocolate.

B. Kompetitor

Di kota Surakarta, terdapat bebarapa chocolate home industry yang dapat menjadi pesaing Floren chocolate. Antara lain Pingu’s Chocolate dan Monggo Chocolate. Berikut

data kompetitor ;

1. Pingu’s Chocolate

a. Profil perusahaan Nama Perusahaan

: PINGU’S chocolate

Alamat

: Jalan. Amarta 61 Sektor VII

Solo Baru - Solo Phone : (0271)620845

Email

: niendytaz@yahoo.com Owner : Anindita Fitria Dewi

Struktur organisasi

: kekeluargaan

commit to user

b. Produk Pingu’s Chocolate Ada beberapa produk dari Pingu’s Chocolate. Antara lain choco box, lovely heart box, puzzle of love, mini heart , sexy lip, dan masih banyak lagi. Berikut beberapa produk dari pingu’s chocolate :

Lovely heart box

sexy lip

pahe gelas

c. Pemasaran Konsep strategi pemasaran yang Pingu’s chocolate adalah promosi lewat brosur

dan mouth by mouth . Pingu’s Chocolate ini tidak memiliki pegawai karena dalam produksinya dilakukan sendiri oleh owner dari Pingu’s Chocolate. Home industry

yang didirikan bermula dari iseng ini, telah berdiri sekitar 4 tahun. Walaupun belum memiliki nomer BPOM, Pemasaran Pingu’s Chocolate sudah cukup luas. Wilayah

penjualannya sendiri berada di sekitar karesidenan Surakarta, Klaten, Jogjakarta, Magetan, Semarang, bahkan Bandung. Contoh promosi yang pernah dilakukan Pingu’s Chocolate :

commit to user

brosur Pingu’s Chocolate

2. Monggo Chocolate

a. Profil Perusahaan Nama Perusahaan

Monggo Chocolate

Alamat

CV. Anugerah Mulia Jalan Dalem KG III / 978 RT 043 RW 10, Kel. Purbayan Kotagede 55173 Yogyakarta Indonesia

info@chocolatemonggo.com

Logo Monggo Chocolate

commit to user

b. Produk Monggo Chocolate :

produk dari monggo

c. Pemasaran Monggo chocolate merupakan chocolate home industry yang ada di Yogjakarta. Selain telah memiliki outlet, Monggo Chocolate juga melakukan promosi untuk produknya. Dengan pembuatan name board, website, brosur , dan yang lainnya, Monggo Chocolate semakin mampu dikenal oleh masyarakat luas. Contoh promosi yang dilakukan olehMonggo Chocolate :

commit to user

C. Analisis Riset (Calon) Konsumen & Produk

Berdasarkan hasil riset melalui 50 responden yang terdiri mulai dari anak SMP hingga Perguruan Tinggi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. 50% responden adalah wanita.

2. 74% reponden berusia antara 16-25 tahun.

3. 58% responden suka mengkonsumsi produk coklat dan 32% sangat suka mengkonsumsi coklat.

4. 56% responden mengkonsumsi coklat lebih dari enam kali dalam sebulan.

5. 96% responden wanita tidak takut mengkonsumsi coklat.

6. 56% responden pria lebih senang membeli coklat untuk di konsumsi sendiri, 28% lebih senang membeli coklat untuk pacar atau sahabat.

7. 60% responden tahu akan manfaat-manfaat lain untuk coklat.

8. 64% responden lebih senang mengkonsumsi coklat buatan pabrik.

9. 60% responden pernah menemukan produk dari Floren Chocolate.

10. 52% responden tidak pernah membeli produk dari Floren Chocolate.

11. 55% responden membeli produk Floren Chocolate kurang dari lima kali dalam seminggu.

12. 54% responden memberikan penilaian sederhana untuk kemasan Floren Chocolate.

13. 36% responden mengatakan terdapat kelebihan pada kemasan Floren Chocolate.

14. 50% dari 18 responden yang menyatakan ada kelebihan pada kemasan Floren Chocolate memberikan alasan kemasan Floren Chocolate memiliki desain yang menarik, 20% dari

18 responden menganggap bahwa kemasan Floren Chocolate memiliki bentuk yang unik.

15. 64% responden mengatakan terdapat kelemahan pada kemasan Floren Chocolate.

16. 48% dari 37 responden yang menyatakan ada kekurangan pada kemasan Floren Chocolate, memberikan alasan desain kemasan Floren Chocolate tidak menarik, dan 14% dari 37 responden menganggap bentuk kemasan Floren Chocolate kurang menarik dan

commit to user

17. 64% responden mengatakan perlu diadakan perubahan pada bentuk dan desain kemasan Floren Chocolate.

18. 49% dari 37 responden yang mengatakan perlu diadakan perubahan, memberikan alasan agar kemasan Floren Chocolate lebih menarik dan 32% dari 37 responden mengatakan agar produk Flor en Chocolate berbeda dengan produk Chocolate’s home industry yang lain.

D. Analisis SWOT

Analisa akan segala hal yang berhubungan dengan perencanaan startegi, dapat menggunakan analisa SWOT (SWOT analysis). Analisa ini membantu untuk melihat kembali kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat). Berikut analisis SWOT dari Floren Chocolate, Pingu’s Chocolate, dan Pinky Chocolate :

commit to user

Analisa SWOT

Floren Chocolate

Pingu’s Chocolate

Monggo Chocolate

Strenght (kekuatan)

 Memiliki kemasan yang bercorak batik.  BPOM terlampir dalam kemasan, sehingga produk dan

kemasan terjamin kwalitas dan kwantitasnya.

 Harga cukup terjangkau di

berbagai kalangan.  Memiliki banyak

varian bentuk dan warna yang menarik.

 Memiliki kemasan

yang berbeda, tidak bergantung pada buatan pabrik.

 Kemasan didesain

sendiri, sehingga terdapat bermacam- macam jenis kemasan.

 Memiliki banyak

varian rasa dan bentuk.

 Promosi cukup

 Kemasan yang digunakan simple

dan tradisional , sehingga tidak bergantung pada buatan pabrik

 BPOM terlampir dalam kemasan, sehingga produk

dan kemasan terjamin kwalitas dan kwantitasnya.

 Telah dikenal masyarakat luas.  Telah memiliki outlet.  Promosi yang dilakukan cukup.

 Memiliki website

commit to user

Weakness (Kelemahan)

Kemasan tidak terlalu menarik, hampir sama dengan home industri lain, sehingga produk- produknya menggantungkan pada kemasan buatan pabrik

 Hanya terdapat beberapa campuran

rasa.  Kurang melakukan promosi  Belum memiliki outlet.

 Kemasan yang ada

hanya tersedia dalam kemasan ukuran kecil (max. 15cm x 15 cm)

 Tidak memiliki

BPOM, sehingga produk didalam kemasan belum tentu terjamin kwalitasnya.

 Belum memiliki

outlet.

 Harga cukup mahal.

Opportunity (Kesempatan)

 Masyarakat sudah mengetahui

keberadaan produk, dimungkinkan dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap produk

 Kompetitor lokal

mengandalkan kemasan buatan pabrik.

 Masyarakat sudah sangat mengenal,

tidak ragu untuk menambah outlet

commit to user

 Daya beli masyarakat yang

sudah mulai tinggi, memungkinkan masyarakat mampu untuk membeli produk

Threat (Ancaman)

 Banyaknya produk coklat buatan pabrik yang kemasannya lebih menarik dan mengugah minat konsumen.

 Sulit meyakinkan

masyarakat sekitar tetang image

Pingu’s Chocolate, karena masyarakat

sudah menganggap bahwa coklat mahal.

 Banyak pesaing terutama coklat buatan pabrik yang kemasannya lebih menarik

E. Positioning

Berdasakan hasil analisa SWOT, produk Floren Chocolate diposisikan sebagai chocolate’s home industry yang memiliki harga murah dan chocolate’s home industry pertama di kota Solo (cikal bakal chocolate’s home industry di kota Solo).

commit to user

F. Unique Selling Prepotititon

Unique Selling Prepotititon merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimilki oleh produk saingannya, kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan bagi konsumen menggunakan suatu produk. Unique Selling Prepotititon Floren Chocolate adalah memiliki berbagai macam bentuk serta kemasan yang memiliki corak desain batik.

commit to user