Proses Produksi

5. Proses Produksi

a. Produksi Telur

Pemeliharaan itik disini m erupakan jenis pemeliharaan sistem kering yaitu itik berada di dalam kandang terus tanpa ada proses dim andikan. It ik memiliki 2 kandang berbeda, kandang siang dan malam unt uk istirahat. Setiap pagi itik dikeluarkan dari kandang istirahat m enuju kandang siang dimana terjadi akt ivit as makan, minum , dan berjem ur.

Kandang siang lebih terbuka agar terkena sinar matahari untuk membantu pert um buhan dan daya tahan itik. Pakan itik diberikan di kandang ini dengan campuran konsentrat, bekatul, m ineral, dan air. Makanan itik dijaga agar selalu ada sisanya karena itik akan m akan sebanyaknya jika tidak ada sisa makanan di tempat makan mereka.

Jika sudah menjadi kebiasaan, itik akan makan secukupnya tanpa harus kenyang karena sisa pakan masih ada.

Aktivitas itik dikandang siang selesai setelah pemberian pakan terakhir yaitu sore hari, itik dipindahkan menuju kandang malam / kandang istirahat. Kandang istirahat ini lebih teduh ruangnya dan lebih hangat karena diberi seresah jerami, disini tidak ada perlakuan terhadap itik. It ik beristirahat, serta m elakukan proses bert elur. Kebiasaan itik dalam m elakukan proses bert elur yaitu memilih di pojokan kandang, itik akan merasa hangat dan nyaman dengan tum pukan jerami yang terkum pul.

Pagi hari itik dikeluarkan dari kandang istirahat menuju kandang aktivitas, selanjutnya peternak m engum pulkan telur yang sudah ada. Kegiatan ini berlangsung seterusnya, telur itik dapat diambil setiap hari di kandang.

Peternak itik memiliki pedoman dalam m enentukan itik layak di masukkan dalam kategori itik penghasil telur, yaitu setiap 100 ekor itik mampu menghasilkan minimal t elur 60 butir/hari. Rata-rata peternak di Kabupaten Sukoharjo mem iliki 297 ekor itik dengan rat a-rata produksi telur per hari 215 butir, rat a-rat a produksi telur per bulan sebanyak 6.450 butir.

b. Produksi DOD (Day Old Duck)

Peternak unt uk menghasilkan DOD menggunakan mesin tetas, mereka memiliki rata-rata sebanyak 12 buah, kapasitas sebuah m esin

tetas dapat menam pung 400 butir telur. Mesin tetas dibuat sedemikian rupa sehingga suhu panas didalam m esin hampir sama dengan kondisi

jika telur dierami secara alam iah yaitu sekitar 39 0 C. Para peternak unt uk proses pengisian m esin tetas biasanya tidak 1

mesin saja tetapi 3 m esin sekaligus. Rata-rata m esin tetas yang dim iliki peternak sebanyak 12 buah dengan wakt u pengisian mesin tetas 7 hari sekali, karena dengan tujuan untuk ;

1. Memenuhi kebutuhan pembeli dengan permintaan yang biasanya lebih dari 300 ekor, itupun hanya satu jenis kelamin DOD.

2. Ada tenggang waktu untuk proses pengumpulan telur.

3. Ada tenggang waktu untuk menyiapkan telur dan membersihkan m esin tetas. Langkah-langkah yang dilakukan peternak untuk produksi DOD

adalah sebagai berikut;

i. Menyiapkan telur yang akan ditetaskan dengan jumlah sesuai kapasitas mesin tetas serta sudah dibersihkan.

ii. Menyalakan lampu pada mesin tetas.

iii. 0 Mengecek tingkat derajad panas didalam mesin ±39

C, jika suhu dirasa kurang panas maka nyala lampu minyak diperbesar atau nyala bolam lam pu diperbesar menggunakan dim mer, demikian sebaliknya.

iv. Jika keadaan suhu sudah stabil kira-kira satu sampai dua jam tidak berubah, m aka telur yang sudah di siapkan ditata rapi di tatakan kem udian dim asukkan, selanjutnya pint u mesin tetas ditutup rapat.

v. Setelah 1 hari, telur diseleksi untuk mengetahui telur yang berbibit dengan teropong buatan. Jika telur tidak berbibit m aka dikeluarkan dari mesin tetas.

vi. Setiap hari kontrol suhu, kelembaban, serta kondisi telur di dalam m esin penetas. vii. Telur di dalam mesin tetas dibalik empat kali sehari. viii. Demikian seterusnya hingga telur menetas ± 30 hari. ix. DOD akan menetas bersamaan pada hari tersebut, jika ada yang terlam bat menetas m aka diikutkan mesin tetas lainnya. T elur yang digunakan untuk mem enuhi kapasitas mesin tetas selama satu bulan rata-rata sebanyak 4.613 butir, dengan jumlah m esin tetas yang ada menghasilkan DOD rata-rata sebanyak 1.434 ekor untuk DOD jenis kelamin betina dan 1.841 ekor DOD jenis kelam in jantan.

c. Pemasaran

Hasil ternak itik baik telur m aupun DOD mudah dalam pem asaran, hal ini terbukti dengan selalu terjual berapapun jumlah yang dihasilkan. Telur dijual hanya untuk m encukupi kebutuhan di wilayah Kabupaten Sukoharjo, sedangkan DOD dipasarkan di wilayah Kabupaten Sukoharjo sert a luar daerah. Untuk m em udahkan proses angkut, telur diletakkan pada trey sedangkan DOD pada kardus. Sebuah trey m em uat 30 telur dan 1 buah kardus untuk tempat DOD dapat m em uat 150 DOD.

Daerah pemasaran DOD di luar wilayah Kabupaten Sukoharjo, antara lain Sragen, Ngawi, Boyolali, Sem arang, Kudus, Purworejo, Purwokerto, Brebes, Mojokert o, Malang, Jombang.

Pemasaran luar Kabupaten Sukoharjo, hasil produksi untuk DOD biasanya sudah dipesan sebelumnya sert a ongkos untuk kirim dibebankan pada pem esan, pengirim an DOD dapat dititipkan lewat jasa bus dan keret a api, ada juga pem beli yang datang langsung ke peternak.