Perkembangan Ekspor Karet Indonesia ke China

1. Perkembangan Ekspor Karet Indonesia ke China

Perkembangan ekspor karet Indonesia setiap tahun cenderung mengalami tren fluktuasi, hal ini disebabkan oleh permintaan negara pengimpor mengalami pola konsumsi yang berfluktuatif. Tingkat konsumsi penduduk negara pengimpor akan produk karet merupakan suatu efek dari perkembangan penduduk dalam suatu negara, dikarenakan peningkatan jumlah penduduk akan secara langsung mendorong peningkatan konsumsi agregat dan kemudian akan mendorong konsumsi secara agregat.

Pada dasarnya prospek ekspor karet Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah dikarenakan kebutuhan akan karet yang akan diolah menjadi berbagai kebutuhan semakin meningkat seiring dengan tingginya konsumsi produk-produk yang berbahan baku karet ini, sebagai contoh ban merupakan hasil turunan dari produk karet serta alat kesehatan yang sebagian besar berbahan dasar karet. China merupakan negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia yang memiliki pola konsumsi yang tinggi dan sebagian besar diekspor hasil olahan karet ke seluruh dunia, maka dari itu China lebih memilih impor karet dan kemudian diproduksi, dan hasil produksi tersebut diekspor lagi ke seluruh dunia.

Tabel 1.5 Perkembangan Ekspor Karet Indonesia ke China

Tahun

Volume (Ton)

Growth

(%)

Nilai

(US $)

Growth

(%)

2001

136.607

-

75.530.000

-

2002

46.221

-67,6

40.070.000

-46,94

2003

107.724

133,7

111.220.000

177,56

2004

197.598

83,4

252.143.000

126,70

2005

249.791

26,4

341.040.000

35,25

2006

337.223

35.0

689.440.000

102,15

2007

341.021

1,1

762.110.000

10,54

2008

318.841

-6,5

901.200.000

18,25

2009

457.118

43,4

838.990.000

-6,90

2010

418.098

-8,5

1.416.130.000

68,78

2011

409.377

-2.1

2.006.857.000

41,71

2012

437.750

6,9

1.735.971.000

-13,49

Rata-rata

288.114

22,29

764.225.083,3

46,69

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013

Perkembangan ekspor karet Indonesia ke China mengalami fluktuasi yang menarik di mana pada tahun 2001 volume ekspor karet Indonesia 136.607 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 75.530.000 pada tahun 2002 penurunan yang sangat signifikan menjadi 46.221 ton atau sebanyak US$ 40.070.000 dengan persentase -46,94 persen, pada tahun 2003 terjadi peningkatan yang sangat baik menjadi 107.724 ton atau sebanyak 177,56 persen. Tahun 2004 kenaikan menjadi 126,70 persen dari tahun sebelumnya atau menjadi 197.598 ton dengan nilai ekspornya US$ 252.143.000. Pada tahun 2005 terjadi kenaikan nilai ekspor karet Indonesia menjadi US$ 341.040.000 sebaliknya jumlah volume ekspor karet Indonesi ke China mengalami peningkatan menjadi 249.791 ton. Tahun 2006 peningkatan pun terjadi sangat signifikan 89,4 persen atau sebanyak 337.223 ton dengan nilai ekspor US$ 689.440.000 dengan persentase 102,15 persen, Pada tahun 2007 nilai ekspor karet Indonesia ke China US$ 762.110.000 atau sebanyak 341.021 ton dengan persentase kenaikan 10 persen. Di tahun 2008 volume ekspor karet Indonesia ke China mengalami penurunan menjadi 318.841 ton tetapi terjadi peningkatan pada nilai ekspornya menjadi US$ 901.200.000 dan persentase kenaikannya 18,25 persen. Tahun 2009 nilai ekspor karet Indonesia ke China US$ 838.990.000 terjadi penurunan, walaupun terjadi penurunan pada tahun 2009 dari tahun sebelumnya, sebagai akibat adanya krisis di Amerika dan kemudian menimbulkan krisis keuangan global, yang pada akhirnya mengakibatkan permintaan China akan karet dan produk karet mengalami penurunan dan kenaikan persentase volume ekspornya 43,4 persen atau sebanyak 457.118 ton. Namun di tahun 2010 volume ekspor karet Indonesia terjadi lagi penurunan -8,5 persen, menjadi 418.098 ton dan nilai ekspor karetnya mengalami peningkatan cukup baik menjadi 68,78 persen atau US$ 1.416.130.000 dikarenakan membaiknya ekonomi Negara China. Tahun 2011 volume ekspor karet Indonesia terjadi penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 409.377 Ton dengan persentase penurunan -2,1 persen dan terjadi peningkatan dinilai ekspornya sebanyak US$ 2.006.857.000 dan persentasenya 41,71 persen. Pada tahun 2012 penurunan nilai ekspor karet Indonesia ke China sebanyak -13,49 persen atau US$ 1.735.971.000 dan pada volume ekspor terjadi peningkatan menjadi 437.750 ton atau sebanyak 6,9 persen.

Peningkatan tertinggi nilai ekspor karet Indonesia ke China selama tahun 2001-2012 terjadi pada tahun 2008 sebesar 135,7 persen dengan nilai ekspornya US$ 835.044.579 tetapi terjadi penurunan volume ekspor menjadi 318.841 ton dengan persentase penurunannya -6,5 persen kenaikan tersebut disebabkan karena Indonesia cukup mendapatkan manfaat dari tingginya harga komoditas primer karena ekspor Indonesia banyak ditunjang oleh komoditas tersebut. Sementara itu penurunan yang sangat signifikan terjadi pada tahun 2002, penurunannya sebanyak -67,2 persen dengan nilai ekspornya US $ 43.692.711 dan volume eskpornya 46.221 ton dengan volume penurunannya -67,6 persen, penurunan ekspor tersebut terjadi karena melemahnya industri barang jadi karet di China sehingga bahan baku produksi atas bahan dasar karet alam menurun. Namun mulai tahun 2003, ekspor karet alam Indonesia ke China cenderung semakin meningkat.

Perkembangan rata-rata volume ekspor karet alam Indonesia ke China menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat sebesar 22,29 persen selama periode 2001-2012. Nilai rata-rata ekspor karet Indonesia ke China sebesar 46,69 persen selama periode 2001-2012.