2.7.6 Dampak dan Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan
Adapun zat-zat penyusun plastik yang berbahaya bagi kesehatan adalah Koswara, 2006:
1. Monomer
vinil klorida
, dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada DNA dan mengalami metabolisme dalam tubuh, sehingga
memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan tumor dan kanker pada manusia terutama kanker hati.
2. Monomer
vinil sianida akrilonitril,
bereaksi dengan adenin pada DNA dan memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan
penyakit kanker. Dampak akrilonitril sudah terbukti pada hewan percobaan yaitu menimbulkan cacat lahir pada tikus yang
memakannya. 3.
Monomer
vinil asetat,
telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus dan hati liver pada hewan.
4. Monomer lainnya, seperti
akrilat, stirena, metakriat
dan senyawa turunannya seperti
vinil asetat, polivinil klorida, kaprolaktam, formaldehida, kresol, isosianat organik, heksa metilandiamin,
melamin, epodilokkloridin, bispenol dan akrilonitril
yang dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan terutama mulut,
tenggorokan dan lambung. Selain monomer, zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan diantaranya:
1. Dibutil ptalat DBP dan Dioktil ptalat DOP, merupakan zat
aditif yang populer digunakan dalam proses plastisasi, namun dibalik kepopuleran itu ternyata DBP dan DOP ternyata
menyimpan suatu zat kimia yaitu zat benzen. Benzen termasuk
Universitas Sumatera Utara
larutan kimia yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan. Benzen juga tidak dapat dikeluarkan melalui feses atau urin.
Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan berbalut lemak. Hal tersebut bisa memicu kanker pada darah
atau leukemia Mirna, 2014 2.
Timbal Pb merupakan racun bagi ginjal dan kadmium Cd yang merupakan pemicu kanker dan racun bagi ginjal dimana
keduanya merupakan bahan aditif untuk mencegah kerusakan pada plastik.
3. Senyawa nitrosamine, yang timbul akibat reaksi antara
komponen dalam lastik yang bersifat karsinogenik Winarno, 1994.
4. Ester ptalat, yang digunakan untuk melenturkan ternyata dapatmenggangu sistem endokrin.
5. Bisphenol A BPA yang terdapat pada plastik polikarbonat
PC merupakan zat aditif yang dapat merangsang
pertumbuhan sel kanker dan memperbesar resiko pada kehamilan
6. Bahan aditif senyawa penta kloro bifenil PCB yang
ditambahkan sebagai bahan untuk membuat plastik tahan panas. PCB berfungsi sebagai satic agentdan ikut menentukan
kualitas plastik. Plastik tahan panas sangat dimungkinkan mengandung PCB lebih banyak. Tanda dan gejala keracunan
PCB ini berupa pigmentasi pada kulit dab benjolan-benjolan,
Universitas Sumatera Utara
gangguan pencernaan, serta tangan dan kaki lemas. Pada wanita hamil PCB dapat mengakibatkan kematian bayi dalam
kandungan serta bayi lahir cacat. Pada keracunan menahun, PCB dapat menyebabkan kematian jaringan hati dan kanker
hati. 7.
Ancaman lain kemasan plastik adalah pigmen warna pada kantong plastik kresek yang bisa bermigrasi ke dalam
makanan. Pada kantong plastik yang berwarna-warni sering tidak diketahui bahan pewarna yang digunakan. Begitu juga
dengan plastik yang tidak berwarna, perlu diwaspadai penggunaanya. Semakin jernih, bening dan bersih plastik
tersebut, semakin sering terdapat kandungan zat kimia yang berbahaya dan tidak aman bagi kesehatan manusia Mirna,
2014.
2.8 Pengetahuan 2.8.1 Pengertian Pengetahuan