Jenis Kolesterol Kolesterol dan Peranannya Pada Beberapa Penyakit

2.8. Jenis Kolesterol

Lemak di dalam darah terdiri atas beberapa jenis, yakni kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Tiga jenis pertama disebut lipoprotein yang terbagi menjadi 4 bagian kilomikron, yakni very low density lipoprotein VLDL, intermediate density lipoprotein IDL, low density lipoprotein LDL, dan high density lipoprotein HDL. Dari kelimanya yang penting untuk diketahui adalah LDL dan HDL Wiryowidagdo, 2002. 1. Low density lipoprotein LDL merupakan lipoprotein yang mengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh dan pembuluh nadi. LDL sering disebut kolesterol jahat karena efeknya arterogenik mudah melekat pada dinding pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan penumpukan lemak dan penyempitan pembuluh darah arteroclerosis. Kadar LDL di dalam darah sangat tergantung dari lemak yang masuk. Semakin tinggibanyak lemak yang masuk, semakin menumpuk pula LDL. Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut. 2. High density lipoprotein HDL merupakan lipoprotein yang mengandung Apo A, yang memiliki efek anti-arterogenik, sehingga disebut kolesterol baik. Fungsi utamanya adalah membawa kolesterol bebas dari dalam endotel dan mengirimkannya ke pembuluh darah perifer, lalu keluar tubuh lewat empedu. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer menjadi berkurang.

2.9. Kolesterol dan Peranannya Pada Beberapa Penyakit

Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara lemak jenuh dan kolesterol dan timbulnya penyakit jantung koroner, obesitas, serta sejumlah penyakit kanker, termasuk kanker payudara dan kanker usus besar colon. Untuk itu, kita dianjurkan untuk mengurangi konsumsi zat-zat ini. Kolesterol dan lemak Universitas Sumatera Utara berhubungan erat dengan timbulnya aterosklerosis, endapan lemak dan garam- garam lain dalam dinding pembuluh nadi arteri sehingga pembuluh darah menjadi kaku sklerosis, yang mengakibatkan menurunnya aliran darah pada bagian yang seharusnya mendapat suplai. Jika sklerosis menyerang arteri koronaria yang menyalurkan darah ke dalam otot jantung maka jantung kekurangan suplai oksigen dan terjadilah angina pectoris atau infark jantung, yaitu suatu keadaan ketika jantung tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar Uripi, 2002. Kenaikan kadar kolesterol di dalam darah tidak dapat disanggah lagi merupakan faktor risiko dalam pembentukan penyakit jantung koroner. Hal ini dibuktikan oleh para ahli dengan penurunan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan pula risiko pembentukan aterosklerosis penyebab penyakit jantung koroner. Kolesterol sendiri tidak dapat dipisahkan dari lipoprotein dan lipida lainnya sebagai faktor aterogenik. Sebab, dalam sirkulasi kolesterol berikatan dengan lipoprotein Sitepoe, 1992. Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh , maka sebaiknya secara berkala dapat dilakukan test pemeriksaan kadar kolesterol darah, dimana pemeriksaan ini akan memberi data perkiraan kadar kolesterol yang beredar dalam sirkulasi darah sehingga dapat dilakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, stoke, dan penyakit lain yang berhubungan dengan aliran darah. Ada beberapa cara untuk menurunkan kadar kolestrol di dalam darah Metriscommunity, diakses tanggal 16 Oktober 2011, antara lain : 1 Berolah raga secara teratur, 2 Menurunkan berat badan agar tetap seimbang dan proporsional, 3 Menghindari minuman bersoda, beralkohol dan jangan merokok, 4 Mengurangi karbohidrat dan asupan makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi, 5 Memperbanyak mengkonsumsi sayur sayuran dan buah buahan yang mengandung fitosterol, karena fitosterol mengandung kadar serat yang tinggi dan dapat menghambat penyerapan kolesterol pada usus, 6 Hanya mengkonsumsi susu skim, keju, krim asam dan yoghurt yang rendah lemak, 7 mengurangi Universitas Sumatera Utara konsumsi daging yang berlemak, 8 Menghindari makanan yang diolah dengan cara menggoreng.

2.10. Bahan Pangan Penurun Kolesterol