METODOLOGI PENELITIAN
II. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif- explanatory yang bertujuan untuk menjelaskan, mendeskripsikan situasi, fakta dan hubungan- hubungan yang terjadi antar variabel (Nazir, 1999).
A. Pemilihan Responden
Responden yang menjadi obyek penelitian dibagi menjadi 4 kelompok yang mempunyai hubungan dan ruang lingkup kegiatan dengan kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk yang terletak di Kelurahan Kamal Muara dan Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan. Keempat kelompok tersebut adalah:
1. Keseluruhan anggota kelompok masyarakat sekitar hutan yang terlibat dalam kegiatan rehabilitasi hutan mangrove yang berjumlah 57 orang dan tinggal di RW 01, RW 11 dan RW 20, Kampung Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.
2. Tokoh masyarakat yang terlibat aktif mengkoordinir masyarakat sekitar hutan 2. Tokoh masyarakat yang terlibat aktif mengkoordinir masyarakat sekitar hutan
yang diperkirakan mempengaruhi didasarkan
3. Pihak pemerintah daerah yang diwakili pada kajian dari beberapa literatur dan teori oleh Kepala Seksi Pengelolaan Hutan
yang membahas tentang partisipasi pada Dinas Kelautan dan Perikanan
masyarakat dalam kegiatan pembangunan Propinsi DKI Jakarta yaitu Bapak Ir.
pada umumnya dan program rehabilitasi Sukardi selaku pengelola kawasan hutan
hutan dan konservasi tanah. Selanjutnya lindung
faktor-faktor tersebut dikelompokkan ke
4. Perwakilan LSM LPP Mangrove yang ikut dalam dua kelompok besar yaitu faktor dalam kegiatan rehabilitasi hutan lindung
internal dan faktor eksternal berdasarkan mangrove Angke-Kapuk yaitu Bapak Ir.
pada pendapat Indrawati dkk., (2003) bahwa Chandra
faktor yang mempengaruhi partisipasi ada yang bersifat internal dan eksternal. Faktor
Internal, adalah apa yang ada dalam diri Pemilihan faktor-faktor yang diperkirakan
B. Penentuan Faktor dan Indikator
individu yang akan mempengaruhi individu mempengaruhi partisipasi masyarakat sekitar
tersebut untuk berpartisipasi. Sedangkan hutan menggunakan dasar berpikir deduktif
Faktor Eksternal, adalah faktor stimulus dari yang mana dimulai dari teori-teori yang
luar masyarakat dan faktor lingkungan sudah ada kemudian melihat kenyataan di
dimana kegiatan yang melibatkan partisipasi lapangan (berawal dari aras teoritik ke aras
masyarakat itu berlangsung.
Tabel 1. Faktor, Sub Kelompok, Kelompok dan Indikator yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Sekitar Hutan dalam Rehabilitasi Hutan Lindung Mangrove Angke Kapuk
Kelompok Sub
Mayoritas masyarakat dengan jenis kelamin laki-laki
Jenis kelamin
berpartisipasi dalam rehabilitasi hutan. Mayoritas masyarakat yang berada dalam rentang
Umur
usia muda (produktif ) berpartisipasi dalam rehabilitasi hutan Mayoritas masyarakat dengan kategori lama tinggal
Lama tinggal
lebih dari 5 tahun berpartisipasi dalam kegiatan rehabilitasi
Mayoritas masyarakat dengan tingkat pendidikan Sosial Ekonomi
lebih tinggi dari SD berpartisipasi dalam rehabilitasi Masyarakat
Tingkat pendidikan
hutan Mayoritas masyarakat yang memiliki jenis mata
Faktor Internal pencaharian tertentu seperti nelayan yang
Jenis pekerjaan atau mata
mempunyai kepentingan dengan keberadaan hutan
pencaharian
mangrove berpartisipasi dalam rehabilitasi hutan Mayoritas masyarakat dengan tingkat penghasilan
Tingkat penghasilan
yang lebih tinggi berpartisipasi dalam rehabilitasi hutan Mayoritas masyarakat dengan tingkat pengetahuan
Faktor Internal Tingkat Pengetahuan manfaat manfaat rehabilitasi yang baik berpartisipasi dalam Lain
kegiatan rehabilitasi
rehabilitasi hutan Mayoritas masyarakat dengan tipe ajakan tertentu
Aspek (tokoh masyarakat/ pihak kehutanan/kelompok) komunikasi
Tipe ajakan
berpartisipasi dalam rehabilitasi
Aspek
Partisipasi masyarakat dalam
Perencanaan
perencanaan memiliki makna
kegiatan
dalam rencana final
Penyuluhan dan percontohan
Adanya dukungan dari pihak luar (LSM & Universitas) Pelibatan kelompok masyarakat
Faktor Eksternal Aspek Ekonomi setempat sebagai mitra proyek Mayoritas urutan rangking atau peringkat yang dan
Insentif untuk mendorong
diberikan oleh masyarakat
Pemberdayaan
partisipasi
Masyarakat
Kelompok Sub
Penggunaan usaha yang dimiliki
masyarakat sekitar dalam kegiatan rehabilitasi
Penggunaan spesies yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat dan penting untuk mata pencaharian penduduk Keberlajutan proyek rehabilitasi hutan dan menguntungkan secara ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan
Sumber:: Hasil kajian 2009
model Miles dan Huberman (1984) yang Metode yang digunakan untuk
C. Metode Analisa Data
dimuat dalam Sugiyono (2007) yang dapat menganalisis data adalah analisis data
digambarkan sebagai berikut : kualitatif dengan teknik analisis data dari
Data Data Collection Display
Data Reduction
Conclusion: Drawing/Verifying
Gambar 1. Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman (1984) Penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali
terlibat dalam kegiatan perencanaan dan pengamatan/penelitian lapangan. Tahapan
penanaman (36%) dan sebagian kecil yang penelitian yang pertama dilakukan pada
terlibat dari tahap perancanaan, tanggal 16 Oktober sampai dengan 16
penanaman, pemeliharaan sampai Nopember 2009 dan tahap penelitian kedua
pengawasan(14,04%). Sebanyak 53% dilakukan pada tanggal 11–25 Januari
masyarakat tersebut terlibat dalam kegiatan 2010. Penelitian tahap pertama, analisis
perencanaan. Adapun bentuk partispasi data diterapkan untuk menganalisis hasil
masyarakat dalam kegiatan perencanaan, jawaban dari kuesioner yang dibagikan
umumnya didominasi dalam bentuk kepada keempat kelompok responden yang
kegiatan penentuan lokasi penanaman telah ditentukan. Sedangkan tahap
(53,33%). Perbandingan jumlah laki-laki penelitian kedua adalah menguji
dan perempuan yang terlibat dalam kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian
rehabilitasi hutan hampir sama banyaknya tahap pertama dengan melakukan
(47% : 53%). Mayoritas masyarakat trianggulasi dengan cara melakukan
tersebut berumur antara 30-45 tahun wawancara dan observasi kembali dan
(52,63%) dan mempunyai lama tinggal membandingkan dengan berbagai literatur
lebih dari 10 tahun (56,14%). Mayoritas yang mendukung sehingga dapat
masyarakat yang berpartisipasi dalam menghasilkan kesimpulan final yang valid.
rehabilitasi hutan berpendidikan SD (84,21%) dan bermata pencaharian