PENGUKUHAN DAN PENATAGUNAAN

C. PENGUKUHAN DAN PENATAGUNAAN

A. KESEKRETARIATAN

KAWASAN HUTAN

1. Komunikasi yang lebih intens dari BPKH dan BPKH melalui pelatihan.

1. Kaderisasi tenaga pengelola DIPA di Pusat

untuk memberikan pemahaman tugas dan

2. Penyelenggaraan diklat pengadaan barang kewenangan PTB kepada para bupati/ dan jasa untuk tenaga di Pusat dan BPKH.

walikota.

3. Penyelenggaraan diklat tenaga

2. Pengembangan metode tata batas dan inventarisasi hutan dan penafsiran citra

pelibatan pihak ke 3 dan penyelesaian penginderaan jauh.

klaim hak-hak pihak ke 3 akan diatur dalam

4. Penggantian peralatan perpetaan yang revisi SK menhut 32/2001 yang akan rusak dilakukan sepanjang anggaran

diselesaikan paling lambat Juni 2011. tersedia.

3. Untuk mengatasi kebutuhan jumlah dan

5. Sambil menunggu payung hukum kompetensi SDM dalam pelaksanaan tata pelimpahan sarpras KPH kepada pengelola

batas dilakukan dengan mobilisasi juru ukur untuk sementara menjadi Aset BPKH dan

(melalui) dari BPKH yang sudah selesai masuk Simak BMN BPKH.

tata batasnya, penyelenggaraan diklat dan

6. Pola karir pejabat dan staf lingkup Ditjen

sertifikasi juru ukur.

planologi dengan melakukan rotasi/ mutasi

4. Untuk sementara target tata batas masih maksimal 5 tahun.

ditetapkan sepanjang 63.000 km sampai

7. Percepatan pencairan tanda bintang

dengan tahun 2014.

dengan melengkapi persyaratan yang

5. BPKH menyiapkan lokasi/ sasaran target diminta DJA.

tata batas tahun 2012 sepanjang 16.000

8. Perbaikan Standar biaya dan kegiatan km paling lambat awal Juni 2011. untuk TSP/PSP, tata batas dan NSDH

6. BPKH mencermati lagi rekalkulasi, untuk sesuai dengan jarak, tingkat kesulitan

meningkatkan akurasi data target tata lokasi dan perkembangan teknologi dan

batas.

waktu penyelesaiannya kurang dari 30 hari.

9. Koordinasi dengan Itjen terkait dengan

D. BIDANG WILAYAH PENGELOLAAN DAN

audit kinerja.

PENYIAPAN AREAL PEMANFAATAN

10. Setiap eselon II dan BPKH harus menyusun Renstra.

1. Peningkatan pemahaman mengenai KPH yang meliputi 3 aspek yaitu wilayah,

B. PERENCANAAN KAWASAN HUTAN

kelembagaan dan perencanaan pengelolaan serta sosialisasinya.

1. Perencanaan kehutanan dilakukan 2. Kriteria KPH yang sudah beroperasi berbasis spasial.

sekurang-kurangnya telah memiliki wilayah,

2. BPKH agar mengambil peran aktif dalam kelembagaan (Sarpras, SDM, Dana) dan penyusunan RKTP.

rencana pengelolaan.

3. BPKH agar lebih berperan dalam proses review tata ruang denbgan menjadi

3. Peran BPKH dalam pembangunan KPH BPKH mengidentifikasi isu utama untuk disesuaikan dengan tupoksi dan anggaran

percepatan pembangunan KPH di regionnya yang tersedia.

mengingat setiap region.

4. mempunyai kekhasan tersendiri dan

F. INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SDH

melaporkan ke Dirjen Planologi Kehutanan.

1. Standar kegiatan TSP/PSP akan dikaji

E. PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

ulang terkait dengan perkembangan teknologi.

1. BPKH memberikan analisa fungsi kawasan

2. Pelaksanaan redesign TSP/PSP harus hutan dalam rangka pemberian

dilakukan secara nasional. Penambahan rekomendasi Gubernur untuk proses

klaster dilakukan bukan hanya karena penerbitan izin penggunaan kawasan

redesign saja akan tetapi berdasarkan (Permenhut 18/2011).

periode lima tahunan inventarisasi hutan

2. Direktorat Penggunaan Kawasan

nasional.

melakukan sosialisasi Permenhut 18/2011

3. Entri data untuk pengolahan data TSP/PSP ke BPKH dan daerah.

dengan menggunakan piranti lunak sesuai

3. BPKH agar menganggarkan kegiatan

pelatihan tahun 2011.

verifikasi areal terganggu penggunaan

4. Piranti lunak pengolah data NSDH akan kawasan sebanyak wajib bayar yang ada di

disempurnakan sebelum Juni 2011. wilayahnya.

Demikian hasil rumusan Musyawarah

4. Menyelesaikan masalah-masalah yang Konsultasi Ditjen Planologi Kehutanan bersifat teknis dalam.

(Mukon) tahun 2011.

5. pelaksanaan supervisi tata batas IPPKH. TIM PERUMUS

STATUS KEMAJUAN IMPLEMENTASI PERPRES NO. 85 TENTANG JARINGAN DATA SPASIAL NASIONAL PADA SIMPUL JARINGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

Oleh : Setiaji

Dengan telah terbitnya Peraturan Presiden harus mengetahui hal apa saja yang perlu No. 85 Tahun 2007 peran para pimpinan

diimplementasikan sehingga dapat dilihat masing- lembaga/ Kementerian/ Pemerintah Daerah

masing kemajuannya. Hal-hal yang diatur dalam sangat diperlukan dalam upaya mensukseskan

JDSN secara garis besar dapat dikelompokkan berjalannya implementasi Perpres JDSN, Apabila

dalam hal penghubung simpul jaringan, simpul kita meninjau seberapa jauh status kemajuan dari

jaringan/unit kliring dan unit kerja pengelola data implementasi Perpres No.85 tentang Jaringan

spasial kehutanan, dan standar data spasial Data Spasial Nasional (JDSN), tentunya kita

kehutanan.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162