Penyebaran virus secara sengaja
c. Penyebaran virus secara sengaja
dan jurnalis pada majalah Master Web. Lelaki Penyebaran virus pada umumnya dilakukan
asal Bandung ini dengan sengaja membuat dengan menggunakan email.
situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia, (BCA). Steven membeli
d. Data Forgery
domain-domain dengan nama mirip Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan
www.klikbca.com (situs asli Internet banking memalsukan data pada dokumen-dokumen
BCA), yaitu domain wwwklik-bca.com, penting yang ada di internet.
kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com. dan klikbac.com. Isi situs-situs plesetan inipun
e. Cyber Espionage, Sabotage and Extortion
nyaris sama, kecuali tidak adanya security Cyber Espionage merupakan kejahatan yang
untuk bertransaksi dan adanya formulir akses memanfaatkan jaringan internet untuk
(login form) palsu. Jika nasabah BCA salah melakukan kegiatan mata-mata terhadap
mengetik situs BCA asli maka nasabah pihak lain.
tersebut masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas
f. Cyberstalking
pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya.
Kejahatan jenis ini dilakukan untuk Diperkirakan, 130 nasabah BCA tercuri mengganggu atau melecehkan seseorang datanya. Menurut pengakuan Steven pada situs
dengan memanfaatkan komputer, misalnya bagi para webmaster di Indonesia, menggunakan e-mail dan dilakukan berulang- www.webmaster.or.id, tujuan membuat situs ulang. plesetan adalah agar publik menjadi lebih
g. Carding
berhati - hati dan tidak ceroboh saat melakukan pengetikan alamat situs (typo site),
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan bukan untuk mengeruk keuntungan. untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang
lain dan digunakan dalam transaksi
PENANGANAN CYBERCRIME
perdagangan di internet. Beberapa langkah penting yang harus dilakukan
setiap negara dalam penanganan Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup
h. Hacking dan Cracker
Cybercrime adalah:
yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs
1. Melakukan modernisasi hukum pidana web, probing, menyebarkan virus, hingga
nasional beserta hukum acaranya, yang pelumpuhan target sasaran.
diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut.
i. Cybersquatting and Typosquatting
2. Meningkatkan sistem pengamanan jaringan Cybersquatting merupakan kejahatan yang
komputer nasional sesuai standar dilakukan dengan mendaftarkan domain
internasional.
nama perusahaan orang lain dan kemudian
3. Meningkatkan pemahaman serta keahlian berusaha menjualnya kepada perusahaan
aparatur penegak hukum mengenai upaya tersebut dengan harga yang lebih mahal.
pencegahan, investigasi dan penuntutan Adapun typosquatting adalah kejahatan
perkara-perkara yang berhubungan dengan dengan membuat domain plesetan yaitu
cybercrime.
domain yang mirip dengan nama domain
4. Meningkatkan kesadaran warga negara orang lain. Nama tersebut merupakan nama
mengenai masalah cybercrime serta domain saingan perusahaan.
pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi.
5. Meningkatkan kerjasama antar negara, baik pelanggan pada salah satu ISP (Internet bilateral, regional maupun multilateral, dalam
Service Provider).
upaya penanganan cybercrime, antara lain
2. Pengetahuan dan pengalaman para penyidik melalui perjanjian ekstradisi dan mutual
dalam menangani kasus-kasus cybercrime assistance treaties.
masih terbatas. Mereka belum mampu memahami teknik hacking, modus-modus operandi para hacker dan profil-profilnya.
USAHA PEMERINTAH DALAM MENANGANI
3. Faktor sistem pembuktian yang menyulitkan
CYBERCRIME
para penyidik karena Jaksa (PU) masih meminta keterangan saksi dalam bentuk
Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh Berita Acara Pemeriksaan (BAP) formal pemerintah untuk memerangi cybercrime adalah sehingga diperlukan pemanggilan dengan diberlakukannya cyber law atau hukum saksi/korban yang berada di luar negeri untuk dunia maya, yaitu dengan adanya Regulasi dibuatkan berita acaranya di Indonesia. Undang-Undang Cybercrime atau UU Informasi Hukum di Indonesia belum bisa menerima dan Transaksi Eletronik (UU ITE). Rancangan pernyataan korban atau saksi dalam bentuk Undang-Undang Informasi dan Transaksi faksimili atau e-mail sebagai alat bukti. Elektronik (UU ITE) telah disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat menjadi undang-undang dalam rapat paripurna DPR. Banyak pihak
Referensi Bacaan
menyatakan persetujuannya, terutama yang ada kaitannya dengan situs porno. UU ITE ini akan
1. Arifiyadi, Teguh. SH. 2008. Cybercrime dan bermanfaat, terlebih untuk perlindungan hak atas
Upaya Antisipasinya Secara Yuridis (I). kekayaan intelektual (intellectual property rights)
(online) http://www.depkominfo.go.id/. dan jaminan keamanan sistem elektronik serta
Diakses pada 15 Juni 2011.
penindakan kejahatan di dunia maya
2. Petrus Reinhard Golose. 2006. (cybercrime).
Perkembangan Cybercrime dan Upaya Penanganannya di Indonesia Oleh Polri
Pada kenyataannya, UU ITE tersebut belum dalam Buletin Hukum Perbankan dan berfungsi secara maksimal dalam mengatasi
Kebanksentralan Vol 4.
cybercrime di Indonesia karena adanya kendala-
3. Romi Satria Wahono. 2008. Kita Perlu Jujur kendala dalam pelaksanaannya, antara lain
bahwa UU ITE Belum Sempurna di seluruh kendala dari sisi kemampuan penyidik dan
Sisi. (online) http://www.bz.blogfam.com/. kendala dari sisi fasilitas komputer forensik.
Diakses pada 15 Juni 2011.