Reputasi Merek ( Brand Reputation )
D. Reputasi Merek ( Brand Reputation )
D.1. Reputasi Merek Produk Terhadap Merek Produksi Kertas Bola Dunia,
Sinar Dunia (SIDU) dan Paper One 1) Produk ini selalu melakukan penelitian dan pengembangan agar mampu terus
bersaing . ( competitive effectivenes s ), 2) Produk yang baik adalah produk yang mudah didapati di pasar. (market leadership) 3) Kualitas yang baik pasti akan menjadi pilihan (custumer focus) 4) Citra yang pada produk ramah lingkungan ini jelas sehingga mudah untuk
digambarkan. (custumer focus) 5) Produk kertas yang ada label lingkungan sudah tidak asing ( familiarity and favorability ), 6) Pilihan favorid produk kertas yang ada label ramah lingkungannya. ( familiarity and favorability ), 7) Merek produk ini mempunyai tanggung jawab sosial dalam menjaga peles tarian lingkungan. ( corporate culture ), 8) Dalam menjalankan peran sosial dari pesan yang dibawa merek produk di komunikasikan melalui pameran, papan reklame, koran, majalah, radio, Televisi,media on- line dan pengumuman atau surat edaran pemerintah. ( communications )
III.4. Definisi Operasional Variabel
Variabel Label Ramah L ingkungan Ekolabel (Variabel Ecolabel)
Variabel Label Ramah Lingkunga/ekolabel diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator yaitu:
1. Sarana untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan di Indonesia . (ECO _1)
2. Sarana untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. (ECO _2)
a. Devinisi pembangunan berkelanjutan Brundtlandt -Report 1980 dan Rio -Conference 1991 adalah
i. Memperhatikan sumber daya alam dan lingkungan terhadap pola pembangunan dan konsumsi. ii. Memperhatikan pada kesejahteraan ( well- being ) generasi mendatang. Yang
dihubungkan dengan konsep Triple Bottom Line (TBL)” Profit (ekonomi), People (Sosial) dan Planet (Lingkungan) C annibals with fork triple botton line of 21st century business . (John Elkington :1997).
b. Sarana untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Yang dimaksud daya saing ini meliputi Lokasi (Frans. 2003), Harga (Sunarto:2006), Pelayanan/Service, Mutu atau kualitas dan promosi. Pesaing menurut Kotler adalah; Persaingan Merek, Persaingan Industri, Persaingan Bentuk dan Persaingan Generik.
Variabel Persepsi Merek Kualitas Produk (Perceived Brand Quality Product). The Influence of Environmental Friendliness on Green Trust: The Mediation Effects of Green Satisfaction and Green Perceived Quality Selain . Yu- Shan Chen :2015
Variabel Persepsi Merek Kualitas Produk terdiri dari dua dimensi kualitas “ obyektif" dan "persepsi kualitas.
1. Menurut David A. Garvin tiori ini kemudian dikenal dengan istilah 8 Dimensi Kualitas G arvin.Kedelapan Dimensi Kualitas tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Performance (Kinerja). Performance atau Kinerja merupakan Dimensi Kualitas yang b erkaitan dengan karakteristik utama suatu produk. 2. Features (Fitur). Features atau Fitur merupakan karakteristik pendukung atau pelengkap dari Karakteristik Utama suatu produk. 3. Reliability (Kehandalan). Reliability atau Kehandalan adalah Dimensi Kualitas yang berhubungan dengan kemungkinan sebuah produk dapat bekerja secara memuaskan pada waktu dan kondisi tertentu. 4. Conformance (Kesesuaian). Conformance adalah kesesuaian kinerja dan kualitas produk dengan standar yang diinginkan. Pada dasarnya, setiap produk memiliki standar ataupun spesifikasi yang telah ditentukan. 5. Durability (Ketahanan). Durability ini berkaitan dengan ketahanan suatu produk hingga harus diganti. Durability ini biasanya diukur dengan umur atau waktu daya tahan suatu produk. 6 . Serviceabilit. Serviceability adalah kemudahan layanan atau perbaikan jika dibutuhkan. 7. Aesthetics (Estetika/keindahan). Aesthetics adalah Dimensi kualitas yang berkaitan dengan tampilan, bunyi, rasa maupun bau suatu produk. 8. Perceived Quality (Kesan Kualitas)
2. Indikator Kualitas terdiri dari keunggulan teknologi atau kekuatan produk yang digunakan terukur atau diharapkan terstandar. Ukuran kualitas (obyektif) yang dirasakan dapat ditentukan oleh lima dimensi:
i. kemudahan penggunaan, (PBQ_1) ii. fungsionalitas, (PBQ_2) iii. kinerja, (PBQ_3)
iv. kemampuan layanan, (PBQ_4) dan v. reputasi (PBQ_5)
3. P ersepsi kualitas didasarkan pada produk atau layanan penilaian pengguna keseluruhan dari produk atau service excellence atau keunggulan, dan biasanya lebih sangat abstrak dari referensi sederhana untuk atribut produk .
i. dimens inya
dari produksi atau_keunggulanlayanan atau superioritas oleh pengguna.” (PBQ_6)
Variabel Kepercayaan Terhadap Merek Produk ( Trust Towards Brand Product )
A. Citra Merek ( Brand Image ) “Produk” Menurut Shimp (2003: 592),
1. Citra Merek berdasarkan A tribut
i. Atribut yang tidak berhubungan dengan produk (contoh: harga,
kemasan, pemakai, dan citra penggunaan) ii. Atribut yang berhubungan dengan produk (contoh: warna, ukuran,
desain).
2. Citra Merek berdasarkan Manfaat i. Fungsional, yaitu manfaat yang berusaha menyediakan solusi bagi masalah- masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat 2. Citra Merek berdasarkan Manfaat i. Fungsional, yaitu manfaat yang berusaha menyediakan solusi bagi masalah- masalah konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat
ii. Si mbolis, yaitu diarahkan pada keinginan konsumen dalam upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota suatu kelompok, afiliasi, dan rasa memiliki.
iii. Pengalaman, yaitu konsumen merupakan representasi dari keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragaman, dan stimulasi kognitif.
3. Citra Merek berdasarkan Nilai atau kepentingan subjektif (Evaluasi) Dimana pelanggan menambahkannya pada hasil konsumsi. ( Jurnal Riset Man ajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol. 3, No. 1, 2012)
B. Kepercayaan Merek ( Brand Trust )
Menurut Kustini (2011: 23), brand trust dapat diukur melalui dimensi viabilitas ( dimension of viability ) dan dimensi intensionalitas ( dimension of intentionality ).
1. Dimension of Viability
Dimensi ini mewakili sebuah persepsi bahwa suatu merek dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan nilai konsumen. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator kepuasan dan nilai ( value ).
2. Dimension of Intentionality
Dimensi ini mencerminkan perasaan aman dari seorang individu terhadap suatu merek. Dimensi ini dapat diukur melalui indikator security dan trust.
Variabel Reputasi Brand( Brand Reputation )
Inilah enam kunci pemupuk reputasi menurut Charles Fombrun: reputasi merupakan
1. Efektivitas bersaing ( competitive effect iveness ), yang meliputi kaliber manajemen, strategi pengembangan melalui Research & Development , kesehatan keuangan, dll.; 2. Kepemimpinan pasar ( market leadership ), yang menyangkut kepemimpinan industri, diferensiasi produk yang tegas, dan dekat dengan pasar; 3. Orientasi pada pelanggan ( customer focus ), termasuk kualitas unggul atau nilai yang sepadan harga, punya komitmen pada pelanggan, dan citra yang jernih dan jelas, dll.; 4. Keakraban/kesayangan ( familiarity and favorability ), tidak asing bagi pelanggan; 5. Budaya organisasi ( corporate culture ), meliputi standar etika yang tinggi, tanggung jawab sosial, dan karyawan yang berkualitas, dll.; 6. Komunikasi ( communications ) termasuk iklan yang efektif dan sponsor peristiwa - peristiwa penting, dll. ( André A. Hardjana dalam Jurnal komunikasi Universitas Atmajaya Yogyakarta Vol.5, N omor
1, J uni 2008, berjudul Komunikasi dalam ManajemenReputasi Korporasi.)
III.5. Instrumentasi dan Pengumpulan Data
Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian maka dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner untuk memperoleh data - data pada variabel penelitian Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala model Likert yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang hendak diungkap. Penskoran atau kuesioner skala model Likert yang digunakan dalam Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian maka dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner untuk memperoleh data - data pada variabel penelitian Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala model Likert yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang hendak diungkap. Penskoran atau kuesioner skala model Likert yang digunakan dalam
• Sangat Sangat Setuju (SSS)
• Sangat Setuju (SS)
• Setuju (S)
• Ragu-Ragu (R)
• Tidak Setuju (TS)
• Sangat Tidak Setuju (STS)
• Sangat Sangat Tidak Setuju (SSTS)
Sebelum digunakan dalam penelitian ini maka instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas berkaitan dengan apakah kita mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas
berkaitan dengan konsistensi, akurasi, prediktibilitas suatu alat ukur.
1. Uji Validitas
Yang dimaksud dengan validitas yaitu suatu instrumen dikatakan valid jika suatu instrumen dapat mengukur apa yang hendak diukur (Hermawan, 2003). Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan analisa faktor.Analisa faktor merupakan analisa teknik multivariate .Tujuannya adalah untuk mengelompokkan data menjadi beberapa kelompok sesuai dengan korelasai antara variabel.Analisa faktor dapat digunakan untuk mengetahui pengelompokkan individu sesuai dengan karakteristiknya, maupun untuk menguji validitas konstruk.Uji validitas dengan analisa faktor dengan melihat Kaiser -Meyer-Olkin Bartlett’s
• Jika nilai KMO Bartlett’s serta Anti -Image Matrices Correlation < 0,5 construct tidak valid (Masri Singarimbun, 1995).
Perhitungan analisis faktor dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer, yaitu program SPSS versi 11.5
2. Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini dilakukan uji internal consistency reliability dengan menggunakan nilai dari Cronbach Alpha .Metode pengujian reabilitas menggunakan Cronbach Alpha yang diolah dengan program SPSS versi 11.5. Cronbach Alpa yang dapat diterima (acceptable) adalah yang bernilai 0,60 sampai 0,70 atau lebih (Sekaran, 2006 ). Dasar pengambilan keputusan uji reabilitas adalah sebagai berikut :
• Cronbach’s Alpha 0.6 ≥ Cronbach’s Alpha acceptable construct reliable ( )
• Cronbach’s Alpha < 0.6 Cronbach’s Alpha poor acceptable construct unreliable ( )
III.6. Metode Analisis Data
Model atau alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM) dimana kausalitas atau hubungan atau pengaruh dan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program pengolahan AMOS di dalam menghasilkan estimasi dengan SEM.Alasan penggunaan SEM adalah karena teknik multivariat ini menggabungkan aspek dari regresi berganda (meneliti hubungan ketergantungan) dan analisis faktor untuk mengestimasi rangkaian hubungan ketergantungan yang saling berhubungan secara simultan (Hair et. al.,1999:621). Permodelan Model atau alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM) dimana kausalitas atau hubungan atau pengaruh dan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program pengolahan AMOS di dalam menghasilkan estimasi dengan SEM.Alasan penggunaan SEM adalah karena teknik multivariat ini menggabungkan aspek dari regresi berganda (meneliti hubungan ketergantungan) dan analisis faktor untuk mengestimasi rangkaian hubungan ketergantungan yang saling berhubungan secara simultan (Hair et. al.,1999:621). Permodelan
Adapun tahapan permodelan SEM dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengembangkan Model Teoritis
Structural Equation Modelling (SEM) merupakan confirmatory technique yang dipergunakan untuk menguji hubungan kausalitas dimana perubahan satu variabel diasumsikan menghasilkan perubahan pada variabel lain didasarkan pada teori yang ada. Kajian teoritis yang digunakan untuk mengembangkan model yang menjadi dasar untuk langkah - langkah berikutnya.
2. Pengembangan P ath Diagram
Kerangka pemikiran teoritis yang sudah dibangun selanjutnya ditransformasikan dalam bentuk diagram alur ( path diagram) untuk menggambarkan hubungan kausalitas dari konstruk yang akan dipergunakan dan atas dasar itu variabel-variabel untuk mengukur konstruk itu akan dicari. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Label Ramah Lingkungan yang didalamnya pengaruh Lingkungan (pembangunan berkelanjutan, Sikap/perilaku hijau. KLHK &Prakash :2002, pp.292-293) dan ekonomi (persaingan, pemasaran KLHK &Prakash :2002, pp.292-293) terhadap Persepsi Kualitas Merek Produk dan Kepercayaan terhadap Merek Produk yang didalamnya terdapat Kepercayaan dan Citra Merek Produk dan terakhir Reputasi Merek. Pada uji SEM berikutnya Hipotesis 3 menjadi hipotesis mediasi terhadap variabel Persepsi kualitas dan Kepercayaan terhadap merek (penjelasan lebih lanjut ada pada bab IV). Dalam Model yang digunakan dinyatakan dengan gambar berikut ini;
Perceived Brand Qualit y
H1 Brand
Towards
Reput at ion
H2 Brand
H3
Label ramah ramah lingkungan
Gambar 8. M odel SEM Penelit ian
3. Menentukan goodness of fit model
Teknik estimasi model yang digunakan adalah maximum likelihood estimation , dengan asumsi normalitas harus terpenuhi. Atas dasar hasil komputasi AMOS, pengujian hipotesis
dilakukan seperti umumnya pengujian dalam SEM, yaitu:
a. Goodness of fit , yaitu menguji hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians data sampel dibandingkan dengan kovarians a. Goodness of fit , yaitu menguji hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians data sampel dibandingkan dengan kovarians
Tabel 3.6.Goodness of Fit
Goodness of fit index
Criteria (cut-off value)
X² - Chi -square
Diharapkan kecil
Significance probability
b. Analisis path coefficients dianalisis melalui besaran regression weight dari model. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua jalur yang dianalisis menunjukkan adanya causal relationship yang signifikan dapat dilihat dari besarnya koefisien jalur ( estimated and standardized estimated ) dengan nilai EC yang lebih besar dari 2.00 atau tingkat signifikansi uji hipotesis yang lebih kecil dari 5%. Begitu pula dengan TR.
4. Interpretasi dan Modifikasi Model
Memodifikasi model dapat dilakukan dengan mengamati normalized residuals dan modification indicies dan justifikasi pada standardized residual covariance matrix adalah jika terdapat nilai yang lebih besar atau sama dengan ± 2,58 diinterpretasikan sebagai signifikan pada tingkat 5% yang berarti terdapat prediction error yang substansial untuk dipasang indikator. Modification indicies digunakan juga untuk pedoman modifikasi, variabel yang memiliki indeks modifikasi lebih besar atau sama dengan 4.0 menunjukkan variabel itu diestimasi akan menghasilkan penurunan nilai Chi-square dan pedoman yang penting dalam modifikasi model adalah dukungan dan justifikasi teoritis yang kuat.