METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III. 1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukakan di daerah Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Tuktuk merupakan semenanjung kecil di Pulau Samosir yang menjorok ke Danau Toba. Daerah ini sejak tahun 1960 berkembang menjadi lokasi wisata dan penuh dengan tempat penginapan, café, bar, warung, dan rumah makan. Tuktuk merupakan kawasan yang sangat tenang, sejuk, dan cocok untuk bersantai. Pemandangan Danau Toba dari semenanjung ini cukup memukau. Pantainya relatif bersih dan menjadi persinggahan bagi turis yang ingin berkeliling Samosir.
III.1.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam
Secara geografis Kecamatan Simanindo terletak diatas permukaan laut 901-1.496 meter dengan luas wilayah 198,20 km 2 , dan berada diantara 2º 33' - 2º
48' Lintang Utara dan 98º 42' - 98º 56' Bujur Timur, dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Danau Toba
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Onan Runggu, Kec. Palipi dan Danau Toba
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Danau Toba
4. Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Pangururan dan Kec. Ronggur Nihuta
Secara administratif, Kecamatan Simanindo dibagi atas 16 desa/kelurahan yang terdiri dari 15 desa dan 1 kelurahan, dengan klasifikasi 2 desa swadaya, 10 desa swakarya,dan 4 desa swasembada. Sesuai dengan letaknya yang berada di garis khatulistiwa, Kecamatan Simanindo tergolong ke dalam daerah beiklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17ºC - 29ºC dan rata-rata kelembaban udara 85,04 persen. Rata-rata tinggi curah hujan yang terjadi pada bulan September dengan 1.358 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 13 hari. Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sekitar 19 mm, dengan jumlah hari hujan 2 hari. Penduduk Tuktuk Siadong yang terkenal dengan keramah-tamahan ini terdiri dari berbagai suku, seperti Batak Toba (sebagai suku mayoritas), Simalungun, Jawa dan Melayu. Walaupun Tuktuk merupakan kelurahan kecil dan dikelilingi perbukitan, sarana jalan dan angkutan cukup lancar. Terutama untuk menunjang aktivitas kepariwisataan. Tuktuk Siadong merupakan daerah lintasan ringroad Samosir dan ringroad Danau Toba (pengangkutan danau). Jarak antara kota kecamatan dengan kota kabupaten sekitar 48 Km ditunjang fasilitas jalan aspal yang baik. Selain itu, sebagai penunjang utama sebagai Daerah Tujuan Wisata, Tuktuk Siadong telah dilengkapi berbagai Hotel/Penginapan dan Restoran/Rumah Makan.
Tabel 3.1 Jumlah Hotel/Penginapan
Kelas Hotel/Penginapan Kamar Tempat Tidur Melati 1/1Jasmine 2 224 443
Melati 2/2Jasmine 2 171 339 Melati 3/3Jasmine - - - Melati 4/4Jasmine - - -
Melati 5/5Jasmine 75 869 1.778 Jumlah 1.264 2.570
Dari keterangan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa terdapat sekitar
79 penginapan/hotel dan sebagian besar (sebanyak 75 buah) termasuk kategori Hotel Melati 5 (5 Jasmine), sisanya 2 buah kategori Melati 1 dan 2 buah kategori Melati 2, dengan jumlah kamar keseluruhan sebanyak 1.264 dan sebanyak 2.570 tempat tidur.
III. 2 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode korelasional, yaitu metode yang berusaha meneliti sejauhmana variasi pada suatu variable hubungan dengan variasi-variasi pada variable lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel tersebut dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Nawawi, 1995 : 141). Dalam konteks penelitian ini, kedua variabel tersebut adalah Kampanye Visit Indonesia Year 2008 (Variabel X) dan Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Variabel Y).
III. 3 Populasi dan Sampel
III. 3. 1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan dan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1995 : 141). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo – Kabupaten Samosir. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Samosir selama tahun 2007 adalah sebanyak 29.688 orang, 12.008 orang diantaranya adalah wisatawan asing , sementara wisatawan lokal sebanyak 17.680 orang. (Dinas Pariwisata, Seni
dan Budaya Kabupaten Samosir 2008 )
Tabel 3.2
Arus Kunjungan Wisatawan ke Samosir Tahun 2003 s/d 2007
Wisatawan
Tahun Jumlah
Nusantara Mancanegara
Jumlah 87.531 56.771 144.302 Sumber : Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Samosir 2008 Dengan melihat data dari tabel arus kunjungan wisatawan di atas, didapat bahwa kunjungan wisatawan asing yang mengunjungi Tuktuk Siadong dari tahun ke tahun terdapat kecenderungan jumlah yang tidak sama, sehingga peneliti mengambil rata-rata perbulan kunjungan wisatawan domestik dari 5 (lima) tahun, yaitu :
Rata-rata per tahun : 56.771
Sedangkan rata-rata per bulan : 11.354, 2 = 946,183
Dan berikut ini merupakan data kunjungan wisatawan yang mengunjungi Samosir dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2007 :
Tabe 3.3 Arus Kunjungan Wisatawan ke Samosir Tahun 2007/Per Bulan
No. Bulan Domestik Mancanegara Jumlah
1. Januari 1.816 1.168 2.984
12. Desember 1.902 1.673 3.575 Jumlah 17.680 12.008 29.688
III.3. 2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Nawawi, 1995 : 144). Berdasarkan data yang diperoleh dalam pra penelitian, maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut :
Nd ( + 1)
N = Jumlah Populasi n = Sampel
d 2 = Presisi
Berdasarkan data yang ada maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak :
III.3. 3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah : Accidental Sampling (Sampel Takterduga) Sampel Takterduga merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan dijumpai, atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dipergunakan sebagai sampel yang sesuai dengan syarat sebagai sumber data (Rakhmad, (1999 : 81). Penelitian ini mengambil sampel siapa saja yang kebetulan ditemui di lapangan, yaitu wisatawan tersebut haruslah memenuhi syarat wisatawan yakni sedang tinggal di lokasi penelitian minimal selama 1x24 jam.
III.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data-data dari buku-buku serta bacaan yang relevan serta mendukung penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data dari lapangan yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian, meliputi kegiatan :
a. Kuesioner, yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang dijawab dengan tertulis pula oleh responden (Nawawi, 1995 : 17). Adapun kuesioner ini diberikan pada saat para wisatawan menikmati dan bersantai disekitaran Tuktuk.
b. Wawancara, yaitu alat pengumpul data yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi (Interviewer) yang dijawab secara lisan pula oleh responden (Nawawi, 1995 : 111). Adapun yang diwawancarai adalah para pelaku wisata (baik di hotel, guide dan pegawai di Dinas Pariwisata, Budaya dan Seni Samosir), serta para wisatawan asing/mancanegara yang melakukan kunjungan wisata di Daerah Tujuan Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo – Kabupaten Samosir.
III.5. 1 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa table tunggal yang merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variable penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa table tunggal yang merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variable penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom,
III.5.1 Analisis Tabel Tunggal
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995 : 271)
III.5.2 Analisis Tabel Silang
Merupakan suatu Teknik untuk menganalisa dan mengetahui variabell yang satu memiliki dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bersifat positif atau negatif (Singarimbun, 1995 : 271).
III.5.3 Uji Hipotesa
Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasionalkan, maka peneliti menggunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman (Kriyantono, 2006 : 174-175).
Spearman Rho Koefisien menunjukkan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak diketahui sebaran datanya. Koefisien korelasi non Spearman Rho Koefisien menunjukkan hubungan antara variabel X dan variabel Y yang tidak diketahui sebaran datanya. Koefisien korelasi non
Rs =− 1 ∑ 2
NN ( − 1) Keterangan :
r s = koefisien korelasi
1 = bilangan konstan
6 = bilangan konstan
d = perbedaan antara pasangan jenjang
∑ = sigma atau jumlah
N = jumlah individu dalam sampel Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika r s < O, maka hipotesa ditolak Jika r s > O, maka hipotesis diterima
Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika n > 10, digunakan rumus ttest pada tingkat signifikasi 0,05 sebagai berikut :
Keterangan :
= nilai t hitung = nilai t hitung
= Jumlah Sampel
Selanjutnya, untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guildford (Rakhmat, 2004 : 29) : Kurang dari 0,20
: Hubungan rendah sekali
0,20 – 0,40
: Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70
: Hubungan yang cukup berarti
0,70 – 0,90
: Hubungan yang tinggi
Lebih dari 0,9 : Hubungan sangat tinggi atau kuat sekali, bisa
diandalkan
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1. Analisis Tabel Tunggal
Analisa tabel tunggal dilakukan dengan membagi – bagikan variabel penelitian ke dalam kategori – kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori. Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal ini terdiri dari 3 bagian yaitu, karakteristik responden, kampanye Visit Indonesia Year 2008 dan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Tabel tunggal ini di analisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.0.
VI.1.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latarbelakang responden. Karakter yang dipakai adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, kebangsaan, lama kunjungan, dan jumlah kunjungan ke Indonesia.
Tabel 4.1 Usia
Cumulative Percent Valid 21-25 tahun
Usia Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
6 6.1 6.1 6.1 26-30 tahun
12 12.1 12.1 18.2 31-35 tahun
19 19.2 19.2 37.4 36-40 tahun
37 37.4 37.4 74.7 41 keatas
25 25.3 25.3 100.0 Total
Tabel 4.1 menunjukkan data usia responden wisatawan mancanegara yang berkunjung di Daerah Tujuan Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo - Kabupaten Samosir. Responden yang berusia 21 – 25 tahun sebanyak
6 orang (6,1%), usia 26 – 30 tahun sebanyak 12 orang (12,1%), usia 31 – 35 tahun sebanyak 19 orang (19,2%), usia 36 – 40 tahun sebanyak 37 orang (37,4%), dan usia 41 tahun ke atas sebanyak 25 orang (25,3%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa wisatawan mancanegara yang berkunjung di Daerah Tujuan Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo - Kabupaten Samosir lebih banyak berusia antara 36 – 40 tahun, disusul wisatawan mancanegara yang berusia 41 tahun ke atas. Hal ini disebabkan karena biasanya wisatawan melakukan perjalanan untuk menikmati masa tua dan masa pensiun setelah bekerja lebih dari puluhan tahun di instansi/perusahaan tempat mereka bekerja.
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
Cumulative Percent Valid
Jenis Kelamin
Frequency
Percent
Valid Percent
Pria 62 62.6 62.6 62.6 wanita
Tabel 4.2 menunjukkan data jenis kelamin responden. Jumlah responden pria sebanyak 62 orang (62,6%) dan jumlah responden wanita sebanyak 37 orang (37,4%). Dengan demikian, jenis kelamin responden yang lebih banyak adalah pria dibandingkan wanita. Hal ini mungkin disebabkan karena umumnya pria lebih berani dalam melakukan perjalanan sendiri tanpa ditemani oleh orang lain, Tabel 4.2 menunjukkan data jenis kelamin responden. Jumlah responden pria sebanyak 62 orang (62,6%) dan jumlah responden wanita sebanyak 37 orang (37,4%). Dengan demikian, jenis kelamin responden yang lebih banyak adalah pria dibandingkan wanita. Hal ini mungkin disebabkan karena umumnya pria lebih berani dalam melakukan perjalanan sendiri tanpa ditemani oleh orang lain,
Tabel 4.3 Pekerjaan
Pekerjaan Responden
Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid Pegawai Pemerintah
21 21.2 21.2 21.2 Pegawai Swasta
Tabel 4.3 menunjukkan data pekerjaan responden. Jumlah responden yang bekerja sebagai pegawai pemerintah sebanyak 21 orang (21,2%), bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 21 orang (21,2%), bekerja sebagai wiraswasta/pedagang sebanyak 30 orang (30,3%), dan yang bekerja lain – lain (seperti pelajar/mahasiswa, pariwisata, konsultan, enginer, music director, olahragawan, dll) sebanyak 27 orang (27,3%).
Dari data tersebut diketahui bahwa responden terbesar adalah wisatawan yang bekerja sebagai wiraswasta/pedagang, disusul kemudian pekerja (lain-lain) dan di urutan ketiga dan keempat ditempati pegawai pemerintah dan pegawai swasta yang memiliki jumlah yang sama. Hal ini dilatarbelakangi karena sebagian besar budaya masyarakat di Eropa dan Amerika (responden terbesar) lebih suka bekerja sebagai wiraswasta yang tidak mengikat terhadap suatu instansi dan lebih memilih untuk berdiri sendiri.
Tabel 4.4 Asal Negara
Cumulative Percent Valid
Asal Negara Frequency
Percent
Valid Percent
Australia 11 11.1 11.1 11.1 Belanda
12 12.1 12.1 23.2 Inggris
16 16.2 16.2 39.4 Amerika S
Tabel 4.4 menunjukkan data asal negara responden. Jumlah responden yang berasal dari negara Australia sebanyak 11 orang (11,1%), kemudian wisatawan yang berasal dari negara Belanda sebanyak 12 orang (12,1%), wisatawan yang berasal dari negara Inggris sebanyak 16 orang (16,2%), wisatawan yang berasal dari negara Amerika Serikat sebanyak 9 orang (9,1%), wisatawan Jepang sebanyak 6 orang (6,1%) dan wisatawan (lain-lain) sebanyak
45 orang (45,5%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengah (45,5%) dari responden berasal dari negara lain-lain (seperti Prancis, Jerman, Republik Ceko, Selandia Baru, Swiss, Kanada, Belgia, dll). Disusul wisatawan dari negara Inggris, Belanda, Australia, Amerika Serikat dan Jepang. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar wisatawan berasal dari Eropa (Australia), disusul Amerika dan Asia. Hal ini disebabkan karena masyarakat di benua Eropa dan Amerika lebih suka berwisata ke berbagai negara, selain itu tingkat kesejahteraan masyarakat Eropa dan Amerika sudah jauh lebih baik dibandingkan masyarakat Asia serta dengan adanya empat musim (Panas, Semi, Dingin, dan Gugur) membuat masyarakat di sana kerap bepergian ke berbagai negara.
Tabel 4.5 Lama Kunjungan
Valid Percent
Cumulative Percent
Kunjungan Valid
≤ 24 jam 2 2.0 2.0 2.0
48 jam (2h) 6 6.1 6.1 8.1 72 jam (3h)
Tabel di atas menunjukkan data lama berkunjung wisatawan. Jumlah responden yang berkunjung dengan lama kunjungan 1 hari (24 jam) sebanyak 2 orang (2,0%), wisatawan yang lama kunjungannya 2 hari (48 jam) sebanyak 6 orang (6,1%), sementara wisatawan dengan lama kunjungan 3 hari (72 jam) sebanyak 42 orang (42,4%), dan wisatawan dengan lama kunjungan lebih dari 3 hari sebanyak
49 orang (49,5%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbesar adalah wisatawan yang lama kunjungannya lebih dari 3 hari (72 jam), disusul lama kunjungan 3 hari, 2 hari dan 1 hari. Hal ini disebabkan karena keinginan wisatawan untuk lebih lama menikmati setiap objek wisata yang ditawarkan, sehingga mereka bisa lebih menikmati keindahan objek wisata dengan tenang dan nyaman.
Tabel 4.6 Jumlah Kunjungan
Valid Percent
Cumulative
Kunjungan Percent
Valid Pertama kali 62 62.6 62.6 62.6 Kedua kali
Tabel 4.6 menunjukkan data tentang jumlah kunjungan responden. Dari data tersebut, wisatawan yang mengaku baru pertama kali berkunjung sejumlah 62 orang (62,6%), yang menjawab berkunjung yang kedua kali sebanyak 28 orang (28,3%) dan wisatawan yang menjawab telah berkunjung tiga kali atau lebih sebanyak 9 orang (9,1%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah wisatawan mengaku baru pertama kali berkunjung ke Indonesia. Hal ini disebabkan karena mayoritas wisatawan mengatakan kurangnya promosi terhadap pariwisata Indonesia, berbeda dengan negara Malaysia yang gencar mengadakan promosi pariwisata ke berbagai negara di dunia, selain itu faktor keamanan serta infrastruktur penunjang juga menjadi masalah yang perlu dibenahi oleh pemerintah dan pengelola industri pariwisata.
IV.1.2 Kampanye Visit Indonesia Year 2008
Tabel 4.7 Tingkat Pengetahuan Responden tentang VIY 2008
Tingkat Pengetahuan
Cumulative tentang VIY 2008
Percent Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Jarang 49 49.5 49.5 49.5 Pernah
38 38.4 38.4 87.9 Sangat sering
Tabel 4.7 di atas, menunjukkan data tentang tingkat pengetahuan responden terhadap kampanye Visit Indonesia Year 2008. Berdasarkan data tersebut, sebanyak 49 orang (49,5%) responden mengaku jarang mendengar atau mengetahui tentang kampanye Visit Indonesia Year 2008, sebanyak 38 orang (38,4%) mengatakan pernah mendengar atau mengetahui, dan sebanyak 12 orang (12,1%) mengatakan sangat sering mendengar atau mengetahui, sementara tidak ada satupun responden (0%) yang mengatakan tidak pernah mengetahui atau mendengar tentang adanya kampanye Visit Indonesia Year 2008.
Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa responden terbesar (hampir setengah jumlah responden) adalah responden yang jarang mengetahui atau mendengar, kemudian pernah mengetahui atau mendengar, disusul sangat sering mengetahui atau mendengar. Hal ini diakui para wisatawan disebabkan karena promosi tentang kampanye Visit Indonesia Year 2008 masih kurang maksimal dilakukan, sehingga masih banyak masyarakat dunia khususnya Eropa dan Amerika yang kurang atau bahkan tidak mengetahui tentang kampanye VIY tersebut. Hal ini juga terkait dengan terbatasnya dana yang dianggarkan oleh pemerintah (sebesar 150 miliar rupiah) untuk mempromosikan program tersebut.
Sementara tidak seorangpun responden yang mengaku tidak tahu atau tidak pernah mendengar sama sekali tentang kampanye Visit Indonesia Year 2008. Hal ini disebabkan karena hampir di setiap objek wisata dan daerah/tempat yang Sementara tidak seorangpun responden yang mengaku tidak tahu atau tidak pernah mendengar sama sekali tentang kampanye Visit Indonesia Year 2008. Hal ini disebabkan karena hampir di setiap objek wisata dan daerah/tempat yang
Tabel 4.8 Media yang Digunakan Responden untuk Mengetahui Kampanye VIY 2008
Media yang Digunakan
Cumulative Percent Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Valid Lain-lain 20 20.2 20.2 20.2 Surat kabar
Berdasarkan data di atas, sebanyak 20 orang (20,2%) responden mengatakan mendapat informasi tentang Visit Indonesia Year 2008 melalui media lain (seperti poster, baliho, brosur, dll), sebanyak 25 orang (25,3%) mengatakan melalui media surat kabar/majalah, sebanyak 36 orang (36,4%) responden mengatakan mendapat informasi melalui internet, dan sebanyak 18 orang (18,2%) mengatakan mendapat informasi melalui media televisi.
Dari data tersebut diperoleh bahwa media internet menjadi media yang paling banyak digunakan oleh responden untuk mendapatkan informasi tentang kampanye Visit Indonesia Year 2008. Hal ini disebabkan karena media internet merupakan media yang paling efisien dan mudah digunakan, serta memberikan informasi yang lengkap. Selain itu masyarakat Eropa dan Amerika sebagai responden terbanyak merupakan masyarakat yang sudah paham teknologi internet dan menjadikan media internet sebagai media yang sering digunakan dalam kehidupan bermedia. Demikian halnya dengan media surat kabar dan televisi.
Namun kedua media tersebut sangat terbatas dalam menjelaskan dan memuat informasi tentang pariwisata yang ditawarkan, selain itu biaya untuk melakukan promosi di kedua media tersebut sangat mahal sehingga promosinya terbatas pada surat kabar dan televisi tertentu.
Tabel 4.9 Tingkat Ketertarikan Responden terhadap Kampanye VIY 2008
Tingkat Ketertarikan terhadap Kampanye Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
VIY 2008
Valid Tidak menyukai 14 14.1 14.1 14.1 Kurang menyukai
24 24.2 24.2 38.4 Menyukai
38 38.4 38.4 76.8 Sangat menyukai
Dari tabel tingkat ketertarikan responden terhadap adanya kampanye Visit Indonesia Year 2008 di atas, sebanyak 14 orang (14,1%) mengatakan tidak menyukai, sebanyak 24 orang (24,2%) mengatakan kurang menyukai, sebanyak
38 orang (38%) mengatakan menyukai, dan sebanyak 23 orang (23,2%) mengatakan sangat menyukai adanya kampanye pariwisata Visit Indonesia Year 2008 tersebut.
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa responden terbesar sebanyak
61 orang (61,6%) mengatakan menyukai dan sangat menyukai program pariwisata tersebut, sementara hanya 14 orang (14,1%) yang mengatakan tidak menyukai program tersebut. Hal ini disebabkan karena dalam program pariwisata seperti Visit Indonesia Year 2008 ini terdapat banyak keuntungannya seperti adanya beragam atraksi pariwisata yang menarik dan telah terprogram.
Tabel 4.10
Ketepatan Pemilihan Tema “Celebrating 100 Years of National Awakening” dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008
Valid Percent
Cumulative
Pemilihan Tema Percent
Valid Tidak tepat 19 19.2 19.2 19.2 Kurang tepat
12 12.1 12.1 31.3 Tepat
48 48.5 48.5 79.8 Sangat tepat
Dari tabel ketepatan pemilihan tema “Celebrating 100 Years of National Awakening” di atas, diketahui sebanyak 19 orang responden (19,2%) mengatakan tidak tepat, sebanyak 12 orang (12,1%) mengatakan kurang tepat, sementara sebanyak 48 orang (48,5%) responden mengatakan tepat, dan sebanyak 20 orang (20,2%) responden mengatakan sangat tepat memilih Celebrating 100 Years of National Awakening sebagai tema kampanye pariwisata VIY 2008 tersebut. Diperoleh kesimpulan bahwa pemilihan momen Celebrating 100 Years of National Awakening sebagai tema kampanye disambut baik oleh mayoritas responden. Mereka mengatakan tepat dan bahkan sangat tepat memilih momen tersebut sebagai tema kampanye, karena momen tersebut sangat spesial dan tepat untuk bangsa Indonesia yang sedang bangkit menuju negara yang modern dan dinamis.
Tabel 4.11 Tingkat Keseringan Responden Menggunakan Materials promotion Brochure
Keseringan Menggunakan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Brochure
Valid Tidak pernah 8 8.1 8.1 8.1
Jarang 49 49.5 49.5 57.6 Sering
33 33.3 33.3 90.9 Sangat sering
Tabel di atas menunjukkan data tentang keseringan responden menggunakan fasilitas brosur sebagai materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Diketahui sebanyak 8 orang (8,1%) mengatakan tidak pernah menggunakan brosur, sebanyak 49 orang (49,5%) mengatakan jarang, sementara yang mengatakan sering menggunakan brosur sebanyak 33 orang (33,3%) dan sebanyak 9 orang (9,1%) mengatakan sangat sering menggunakan brosur.
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden meggunakan brosur sebagai media mencari informasi tentang Visit Indonesia Year 2008. Informasi tentang Visit Indonesia Year 2008 tersebut bisa berupa informasi objek wisata, sejarah, dan gambar objek wisata yang ditawarkan. Hal ini disebabkan karena mereka mengaku brosur memberikan informasi yang tepat dan dapat dibawa kemanapun. Sementara bagi wisatawan yang menjawab tidak pernah menggunakan brosur, dilatar belakangi karena mereka lebih memilih mencari informasi objek wisata dengan menggunakan media lain yang lebih efisien.
Tabel 4.12 Tingkat Keseringan Responden Menggunakan Materials promotion Tourism map
Keseringan
Menggunakan Cumulative Frequency Percent Valid Percent
Percent
Tourism map Valid
Tidak pernah 7 7.1 7.1 7.1 Jarang
Sering 41 41.4 41.4 91.9 Sangat sering
Tabel di atas menunjukkan data tentang keseringan responden menggunakan fasilitas Tourism map sebagai materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Dari tabel tersebut, diketahui sebanyak 7 orang (7,1%) responden mengatakan tidak pernah menggunakan, sebanyak 43 orang (43,4%) responden mengatakan jarang menggunakan, sebanyak 41 orang (41,1%) responden mengaku sering menggunakan dan sebanyak 8 orang (8,1%) responden mengatakan sangat sering menggunakan tourism map sebagai media untuk mendapatkan informasi tentang Visit Indonesia Year 2008.
Dari data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa responden yang terbesar mengatakan jarang menggunakan torism map, kemudian hampir setengah (49,5%) mengatakan sering dan sangat sering menggunakan tourism map sebagai media informasi wisata. Hal ini disebabkan karena wisatawan biasanya langsung mendapat informasi dari agen-agen perjalanan wisata dengan disertai tourism map. Selain itu, pelaku industri pariwisata juga membatasi pembuatan media ini dan lebih mengoptimalkan pada media lain seperti brochure dan guidebook. Informasi dalam tourism map bisa berupa agenda-agenda pariwisata atau atraksi pariwisata dan peta/letak objek wisata berada. Sementara wisatawan yang tidak pernah menggunakan tourism map dilatar belakangi karena mereka lebih memilih berwisata melalui agen perjalanan yang semua rencana perjalanan telah diprogram oleh agen perjalanan tersebut.
Tabel 4.13 Tingkat Keseringan Responden Menggunakan Materials promotion Guidebook
Keseringan Menggunakan
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Guidebook Valid
Tidak pernah 15 15.2 15.2 15.2 Jarang
37 37.4 37.4 52.5 Sering
35 35.4 35.4 87.9 Sangat sering
Tabel di atas menunjukkan data tentang keseringan responden menggunakan fasilitas guidebook sebagai materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Diketahui sebanyak 15 orang (15,2%) mengatakan tidak pernah menggunakan guidebook, sebanyak 37 orang (37,4%) mengatakan jarang, sementara yang mengatakan sering menggunakan guidebook sebanyak 35 orang (35,4%) dan sebanyak 12 orang (12,1%) mengatakan sangat sering menggunakan guidebook.
Dari data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa responden yang terbesar mengatakan jarang menggunakan guidebook, disusul kemudian mengatakan sering menggunakan, tidak pernah menggunakan dan sangat sering menggunakan guidebook sebagai media informasi wisata. Jumlah responden yang mengatakan jarang menggunakan dan sering menggunakan guidebook hampir sama. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa guidebook masih menjadi pilihan para wisatawan untuk memulai kunjungannya walaupun guidebook tidak menjadi pilihan utama dan sangat sering digunakan.
Tabel 4.14 Tingkat Keseringan Responden Menggunakan Materials promotion Exhibition
Keseringan Menggunakan Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent Percent
Exhibition
Valid Tidak pernah 39 39.4 39.4 39.4 Jarang
37 37.4 37.4 76.8 Sering
19 19.2 19.2 96.0 Sangat sering
Tabel 4.14 di atas, menunjukkan data tentang tingkat keseringan responden menggunakan media exhibition atau pameran sebagai materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Berdasarkan data tersebut, sebanyak 39 orang (39,4%) responden mengatakan tidak pernah menggunakan, sebanyak 37 orang (37,4%) responden mengatakan jarang menggunakan media tersebut, sebanyak 19 orang (19,2%) responden mengatakan sering menggunakan dan sebanyak 4 orang (4,0%) responden mengatakan sangat sering menggunakan media exhibition.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden terbesar mengatakan bahwa mereka tidak pernah menggunakan media exhibition atau pameran, sebagai media mendapatkan informasi tentang pariwisata, disusul wisatawan yang jarang menggunakan, kemudian sering menggunakan, serta yang paling sedikit menjawab sangat sering menggunakan. Hal ini disebabkan karena exhibition sangat terbatas dan hanya dilakukan pada waktu dan tempat tertentu. Dalam hal ini tidak semua negara-negara di Eropa dan Amerika bahkan Asia menjadi tempat penyelenggaraan pameran tersebut, sehingga banyak wisatawan yang tidak dapat menyaksikan langsung pameran ini karena keterbatasan tersebut. Exhibition biasanya dilakukan berupa pameran khusus dan event, pertunjukan kesenian dan pertunjukan benda-benda kebudayaan, yang dapat diadakan di daerah pasar maupun di daerah tujuan wisata sendiri.
Sementara untuk wisatawan yang mengatakan jarang, sering dan sangat sering menggunakan media tersebut dilatar belakangi karena pameran (exhibition) tersebut diadakan di negara masing-masing sehingga mereka mempunyai kesempatan untuk menyaksikan langsung pameran tersebut. Selain itu, sebagian wisatawan juga mengaku menyaksikan pameran itu ketika pameran diadakan di suatu negara, dan dia sedang berkunjung di negara tersebut.
Tabel 4.15 Tingkat Keseringan Responden Menggunakan Materials promotion Internet
Keseringan Menggunakan Cumulative Frequency Percent Valid Percent
Percent
Internet
Valid Tidak pernah 1 1.0 1.0 1.0 Jarang
9 9.1 9.1 10.1 Sering
46 46.5 46.5 56.6 Sangat sering
Dari tabel tingkat keseringan responden menggunakan materials promotion internet di atas, sebanyak 1 orang (1,0%) responden mengatakan tidak pernah menggunakan internet, sementara sebanyak 9 orang (9,1%) responden mengatakan jarang menggunakan, sebanyak 46 orang (46,5%) responden sering menggunakan dan sebanyak 43 orang (43,4%) responden mengatakan sangat sering menggunakan media internet untuk mendapatkan informasi tentang kampanye Visit Indonesia Year 2008.
Dari data tersebut di atas, responden terbesar mengatakan bahwa mereka sering menggunakan media internet, disusul responden yang sangat sering, kemudian responden yang jarang menggunakan dan hanya satu responden yang tidak pernah menggunakan internet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media internet menjadi media yang paling banyak digunakan wisatawan untuk Dari data tersebut di atas, responden terbesar mengatakan bahwa mereka sering menggunakan media internet, disusul responden yang sangat sering, kemudian responden yang jarang menggunakan dan hanya satu responden yang tidak pernah menggunakan internet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media internet menjadi media yang paling banyak digunakan wisatawan untuk
Tabel 4.16 Kepercayaan Terhadap Isi Pesan dalam Materials promotion
Valid Percent Cumulative
Terhadap Isi Pesan Percent
Valid Tidak percaya 14 14.1 14.1 14.1 Kurang percaya
24 24.2 24.2 38.4 Percaya
50 50.5 50.5 88.9 Sangat percaya
Dari tabel 4.16 di atas, menunjukkan tentang tingkat kepercayaan responden terhadap isi pesan yang disampaikan melalui materials promotion. Dari data tersebut, sebanyak 14 orang (14,1%) responden mengatakan tidak percaya, sebanyak 24 orang (24,2%) responden mengatakan kurang percaya, sebanyak 50 orang (50,5%) responden mengatakan percaya dan sebanyak 11 orang (11,1%) responden mengatakan sangat percaya terhadap isi pesan dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008.
Berdasarkan data di atas, lebih dari setengah responden mengatakan percaya, disusul kurang percaya, tidak percaya dan sangat percaya terhadap isi pesan dalam materials promotion VIY 2008. Hal ini disebabkan karena responden mengaku sudah sering mendengar dari berbagai sumber lain tentang keindahan alam dan budaya Indonesia, sehingga mereka akan percaya saja terhadap apa yang Berdasarkan data di atas, lebih dari setengah responden mengatakan percaya, disusul kurang percaya, tidak percaya dan sangat percaya terhadap isi pesan dalam materials promotion VIY 2008. Hal ini disebabkan karena responden mengaku sudah sering mendengar dari berbagai sumber lain tentang keindahan alam dan budaya Indonesia, sehingga mereka akan percaya saja terhadap apa yang
Tabel 4.17 Tingkat Ketertarikan Responden Terhadap Desain Materials promotion Brochure
Ketertarikan Terhadap Desain Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Brochure Valid Tidak menarik
7 7.1 7.1 7.1 Kurang menarik
13 13.1 13.1 20.2 Menarik
70 70.7 70.7 90.9 Sangat menarik
Data diatas, menunjukkan tingkat ketertarikan responden terhadap desain materials promotion brosur. Diketahui sebanyak 7 orang (7,1%) responden mengatakan media brosur tidak menarik, sebanyak 13 orang (13,1%) responden mengatakan kurang menarik, sebanyak 70 orang (70,7%) responden mengatakan menarik dan sebanyak 9 orang (9,1%) responden mengatakan sangat menarik.
Berdasarkan data di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wisatawan mengatakan bahwa desain atau tampilan materials promotion brosur ini menarik. Hal ini dipengaruhi karena media ini dikelola secara profesional oleh orang-orang dari tim yang memang berkecimpung di dalamnya.
Selain itu, dari segi pemilihan warna, gambar dan tata letak, tampilan media ini mampu menarik perhatian para calon wisatawan untuk membacanya.
Tabel 4.18 Tingkat Ketertarikan Responden Terhadap Desain Materials promotion Tourism map
Ketertarikan Terhadap Desain Cumulative
Frequency
Percent
Valid Percent Percent
Tourism map Valid
Tidak menarik 10 10.1 10.1 10.1 Kurang
menarik 37 37.4 37.4 47.5 Menarik
45 45.5 45.5 92.9 Sangat menarik
Tabel di atas menunjukkan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap desain materials promotion tourism map. Sebanyak 10 orang (10,1%) responden mengatakan tidak menarik, 37 orang (37,4%) responden mengatakan kurang menarik, sebanyak 45 orang (45,5%) responden mengatakan menarik dan sebanyak 7 orang (7,1%) responden mengatakan sangat menarik.
Dari data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa responden terbesar mengatakan bahwa desain dari media tourism map ini menarik. Hal ini dipengaruhi karena sebagian besar wisatawan mengaku media tersebut telah dibuat sesuai dengan keinginan para calon wisatawan dan dapat menjelaskan posisi dan tempat objek wisata dengan baik. Pewarnaan dan tata letak baik gambar dan teks serta petunjuk wisata telah dibuat dengan baik. Disusul kemudian responden yang mengatakan kurang menarik, hal ini karena media tersebut dibuat dengan sederhana.
Tabel 4.19 Tingkat Ketertarikan Responden Terhadap Desain Materials promotion Guidebook
Ketertarikan Terhadap Desain
Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Guidebook
Valid Tidak menarik 16 16.2 16.2 16.2 Kurang menarik
39 39.4 39.4 55.6 Menarik
36 36.4 36.4 91.9 Sangat menarik
Tabel di atas menunjukkan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap desain guidebook. Sebanyak 16 orang (16,2%) responden mengatakan tidak menarik, kemudian 39 orang (39,4%) responden mengatakan kurang menarik, dan 36 orang (36,4%) responden lainnya mengatakan menarik. Sementara hanya 8 orang (8,1%) responden mengatakan sangat menarik.
Berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa media guidebook ini kurang menarik. Kemudian responden yang mengatakan media tersebut menarik, disusul tidak menarik serta sangat menarik. Hal ini disebabkan karena media tersebut memang terkesan sederhana. Penggunaan tata letak dan warna pada gambar dan teks kurang menarik, sehingga calon wisatawan kurang terpikat.
Tabel 4.20 Tingkat Ketertarikan Responden Terhadap Desain Materials promotion Exhibition
Valid Percent Cumulative
Terhadap Desain
Percent
Exhibition
Valid Tidak menarik 32 32.3 32.3 32.3 Kurang menarik
25 25.3 25.3 57.6 Menarik
39 39.4 39.4 97.0 Sangat menarik
Tabel di atas menunjukkan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap desain exhibition dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008. Sebanyak
32 orang (32,3%) responden mengatakan tidak menarik, sebanyak 25 orang (25,3%) responden mengatakan kurang menarik, sebanyak 39 orang (39,4%) responden mengatakan menarik dan hanya sebanyak 3 orang (3,0%) responden mengatakan sangat menarik.
Dari data tersebut, secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden mengatakan media exhibition tersebut menarik, disusul tidak menarik, kurang menarik dan sangat menarik. Hal ini dilatar belakangi oleh tampilan exhibition yang unik dan mengusung tema tradisional yang menampilkan miniatur keberagaman budaya, bentang alam dan dalam kehisupan sosial masyarakat Indonesia.
Sementara responden yang mengatakan tidak menarik juga cukup besar. Hal ini disebabkan karena mereka mengaku media exhibition ini dibuat hampir sama setiap kali diadakan dan kerap terlihat monoton. Selain itu, promosi terhadap pameran ini juga kurang dioptimalkan sehingga wisatawan kurang berminat untuk berkunjung ke pameran tersebut.
Tabel 4.21 Tingkat Ketertarikan Responden Terhadap Desain Materials promotion Internet
Ketertarikan Terhadap Cumulative Desain Internet
Valid Percent Percent Valid
Frequency
Percent
Kurang menarik
6 6.1 6.1 6.1 Menarik
64 64.6 64.6 70.7 Sangat menari
Tabel 4.21 di atas menunjukkan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap desain internet dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008. Diketahui sebanyak 6 orang (6,1%) responden mengatakan kurang menarik, sebanyak 64 orang (64,6%) responden mengatakan menarik dan sebanyak 29 orang (29,3%) responden mengatakan desain media internet tersebut sangat menarik, sementara tidak ada responden (0%) yang mengatakan tidak menarik.
Dari data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden mengatakan bahwa tampilan atau desain dalam media internet Visit Indonesia Year 2008 tersebut adalah menarik. Kemudian disusul oleh responden yang mengatakan media tersebut sangat menarik serta hanya sebagian kecil responden yang mengatakan kurang menarik, sementara tidak ada responden yang mengatakan media tersebut tidak menarik. Hal ini disebabkan karena media internet tersebut dibuat secara terprogram dengan melibatkan orang-orang dari tim yang ahli dibidangnya. Dari segi pemilihan warna serta tata letak pada gambar, logo VIY 2008, teks, serta video tentang objek wisata Indonesia ini mampu menarik perhatian para calon wisatawan untuk membukanya.
Tabel 4.22 Informasi Tentang Tuktuk Siadong dari Materials promotion VIY 2008
Informasi Tentang Tuktuk Siadong
Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak benar 19 19.2 19.2 19.2 Kurang benar
32 32.3 32.3 51.5 Benar
44 44.4 44.4 96.0 Sangat benar
Tabel 4.22 di atas menunjukkan data tentang apakah responden mengetahui informasi tentang Tuktuk Siadong setelah menggunakan materials promotion dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008. Diketahui sebanyak 19 orang (19,2%) responden mengatakan tidak benar, sebanyak 32 orang (32,3%) responden mengatakan kurang benar, sebanyak 44 orang (44,4%) responden mengatakan benar, dan sebanyak 4 orang (4,0%) responden mengatakan sangat benar mendapatkan informasi.
Berdasarkan data di atas, secara umum responden terbesar mengatakan benar mengatakan bahwa mereka mengetahui dan mendapat informasi setelah membaca dan menggunakan materials promotion dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008. Sebelumnya, mereka mengaku tidak pernah mendengar nama Tuktuk Siadong baik dari teman maupun dari media lain. Hal ini disebabkan karena sebelumnya Tuktuk Siadong jarang melakukan promosi karena terbatasnya dana yang dimiliki. Sementara bagi mereka yang menjawab kurang benar mendapat informasi tentang Tuktuk Siadong setelah menggunakan materials promotion dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008 dilatar belakangi karena mereka pada umumnya mengaku sudah pernah mendengar tentang Tuktuk Siadong namun masih sangat terbatas. Biasanya mereka mengetahuinya saat mencari informasi tentang Danau Toba dan sekitarnya. Selain itu, mereka juga pernah mendengar objek wisata tersebut dari teman atau kerabat, kemudian Berdasarkan data di atas, secara umum responden terbesar mengatakan benar mengatakan bahwa mereka mengetahui dan mendapat informasi setelah membaca dan menggunakan materials promotion dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008. Sebelumnya, mereka mengaku tidak pernah mendengar nama Tuktuk Siadong baik dari teman maupun dari media lain. Hal ini disebabkan karena sebelumnya Tuktuk Siadong jarang melakukan promosi karena terbatasnya dana yang dimiliki. Sementara bagi mereka yang menjawab kurang benar mendapat informasi tentang Tuktuk Siadong setelah menggunakan materials promotion dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008 dilatar belakangi karena mereka pada umumnya mengaku sudah pernah mendengar tentang Tuktuk Siadong namun masih sangat terbatas. Biasanya mereka mengetahuinya saat mencari informasi tentang Danau Toba dan sekitarnya. Selain itu, mereka juga pernah mendengar objek wisata tersebut dari teman atau kerabat, kemudian
Tabel 4.23 Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Objek Wisata Indonesia Setelah Membaca Materials promotion
Tingkat Pengetahuan Terhadap Objek Wisata
Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Indonesia Valid
Tidak bertambah 20 20.2 20.2 20.2 Kurang bertambah
30 30.3 30.3 50.5 Bertambah
36 36.4 36.4 86.9 Sangat bertambah
Data tabel 4.22 di atas merupakan data tingkat pengetahuan responden terhadap objek wisata Indonesia setelah membaca materials promotion. Dari data tersebut diketahui sebanyak 20 orang (20,2%) responden mengatakan tidak bertambah, sebanyak 30 orang (30,3%) responden mengatakan kurang bertambah, sebanyak 36 orang (36,4%) responden mengatakan bertambah dan sebanyak 13 orang (13,1%) responden mengatakan sangat bertambah.
Dari data diatas, secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa responden terbesar mengatakan bahwa setelah membaca dan menggunakan materials promotion tersebut, pengetahuan mereka terhadap objek wisata Indonesia khususnya Tuktuk Siadong di Kabupaten Samosir bertambah, disusul yang mengatakan kurang brtambah, tidak bertambah dan sangat bertambah. Hal ini dipengaruhi oleh isi pesan materials promotion yang mampu menjelaskan secara rinci tentang berbagai objek wisata di Indonesia. Mereka mengaku informasi yang disampaikan cukup menarik dan dapat membantu mereka mengetahui berbagai Dari data diatas, secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa responden terbesar mengatakan bahwa setelah membaca dan menggunakan materials promotion tersebut, pengetahuan mereka terhadap objek wisata Indonesia khususnya Tuktuk Siadong di Kabupaten Samosir bertambah, disusul yang mengatakan kurang brtambah, tidak bertambah dan sangat bertambah. Hal ini dipengaruhi oleh isi pesan materials promotion yang mampu menjelaskan secara rinci tentang berbagai objek wisata di Indonesia. Mereka mengaku informasi yang disampaikan cukup menarik dan dapat membantu mereka mengetahui berbagai
Tabel 4.24 Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Responden Terhadap Informasi Wisata Melalui Materials promotion
Valid Percent Cumulative Terhadap Informasi Wisata
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Responden
Valid Tidak memenuhi 12 12.1 12.1 12.1 Kurang memenuhi
26 26.3 26.3 38.4 Memenuhi
46 46.5 46.5 84.8 Sangat memenuhi
Data tabel 4.23 di atas merupakan data tingkat pemenuhan kebutuhan responden terhadap informasi wisata melalui materials promotion. Dari data di atas, sebanyak 12 orang (12,1%) responden mengatakan tidak memenuhi kebutuhan akan informasi wisata, sebanyak 26 orang (26,3%) responden mengatakan kurang memenuhi, sebanyak 46 orang (46,5%) responden mengatakan memenuhi, dan sebanyak 15 orang (15,2%) responden mengatakan sangat memenuhi kebutuhan mereka akan informasi wisata melalui materials promotion Visit Indonesia Year 2008.
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa materials promotion VIY 2008 tersebut memenuhi kebutuhan mereka akan informasi wisata Indonesia. Disusul wisatawan yang mengatakan kurang memenuhi, sangat memenuhi dan tidak memenuhi. Hal ini disebabkan karena wisatawan mengaku mendapatkan informasi yang cukup dan tidak Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa materials promotion VIY 2008 tersebut memenuhi kebutuhan mereka akan informasi wisata Indonesia. Disusul wisatawan yang mengatakan kurang memenuhi, sangat memenuhi dan tidak memenuhi. Hal ini disebabkan karena wisatawan mengaku mendapatkan informasi yang cukup dan tidak
Tabel 4.25 Manfaat Informasi Wisata yang Disajikan dalam Materials promotion VIY 2008
Manfaat Informasi Wisata yang Disajikan
Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak bermanfaat 6 6.1 6.1 6.1 Kurang bermanfaat
24 24.2 24.2 30.3 Bermanfaat
42 42.4 42.4 72.7 Sangat bermanfaat
27 27.3 27.3 100.0 Total
Tabel di atas menunjukkan data tentang manfaat informasi wisata yang disajikan dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Sebanyak 6 orang (6,1%) responden mengatakan tidak bermanfaat, sebanyak 24 orang (24,2%) responden mengatakan kurang bermanfaat, sebanyak 42 orang (42,4%) responden mengatakan bermanfaat dan sebanyak 27 orang (27,3%) responden mengatakan Tabel di atas menunjukkan data tentang manfaat informasi wisata yang disajikan dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Sebanyak 6 orang (6,1%) responden mengatakan tidak bermanfaat, sebanyak 24 orang (24,2%) responden mengatakan kurang bermanfaat, sebanyak 42 orang (42,4%) responden mengatakan bermanfaat dan sebanyak 27 orang (27,3%) responden mengatakan
Berdasarkan data di atas, diperoleh kesimpulan bahwa kehadiran materials promotion ini disambut baik (bermanfaat) oleh wisatawan untuk menunjang kelancaran perjalanan mereka. Selain untuk menambah referensi mereka tentang berbagai objek wisata, fasilitas internet dan materials promotion ini juga sangat membantu mereka untuk melakukan perjalanan wisata ke berbagai daerah di Indonesia. Materials promotion menyajikan berbagai informasi wisata yang aktual yang sangat bermanfaat bagi penggunanya. Misalnya, salah satu wisatawan akan berkunjung ke Danau Toba, maka dia akan mencari infomasi tentang objek wisata tersebut dalam materials promotion sehingga akan membantu kunjungannya dan mendapat perjalanan yang menyenangkan.
Tabel 4.26 Tingkat Kejelasan Pesan dalam Materials promotion Brochure
Tingkat Kejelasan
Cumulative Pesan Brochure
Percent Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Tidak jelas 7 7.1 7.1 7.1 Kurang jelas
23 23.2 23.2 30.3 Jelas
61 61.6 61.6 91.9 Sangat jelas
Tabel di atas menunjukkan data tentang tingkat kejelasan pesan yang disajikan dalam materials promotion brochure. Dari data tersebut, sebanyak 7 orang (7,1%) responden mengatakan tidak jelas, sebanyak 23 orang (23,2%) responden mengatakan kurang jelas, sebanyak 61 orang (61,6%) responden mengatakan jelas dan sebanyak 8 orang (8,1%) responden mengatakan penjelasan pesan di dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008 ini sangat jelas.
Berdasarkan data di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa pemaparan informasi yang disajikan dalam brochure jelas. Hal ini dilatar belakangi karena penyajian informasi tersebut mudah dimengerti sehingga maksud dan tujuan informasi itu dapat sampai kepada responden sesuai dengan tujuan yang sesungguhnya. Sementara responden yang mengatakan kurang jelas mempunyai alasan karena mereka merasa bahwa informasi yang disajikan dalam materials promotion terkadang menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti sehingga mengaburkan maksud dan tujuan dari informasi itu. Namun, secara keseluruhan, lebih dari setengah responden mengatakan bahwa informasi yang disajikan sudah jelas.
Tabel 4.27 Tingkat Kejelasan Pesan dalam Materials promotion Tourism map
Cumulative Percent Valid
Tingkat Kejelasan Pesan Tourism map
Frequency
Percent
Valid Percent
Tidak jelas 8 8.1 8.1 8.1 Kurang jelas
30 30.3 30.3 38.4 Jelas
53 53.5 53.5 91.9 Sangat jelas
Tabel di atas menunjukkan data tentang tingkat kejelasan pesan yang disajikan dalam materials promotion tourism map. Dari data tersebut, sebanyak 8 orang (8,1%) responden mengatakan tidak jelas, sebanyak 30 orang (30,3%) responden mengatakan kurang jelas, sebanyak 53 orang (53,5%) responden mengatakan jelas dan sebanyak 8 orang (8,1%) responden mengatakan penjelasan pesan di dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008 ini sangat jelas.
Rata – rata responden mengatakan bahwa pemaparan informasi yang disajikan dalam tourism map jelas, disusul responden yang mengatakan kurang jelas, dan responden yang mengatakan sangat jelas serta kurang jelas. Hal tersebut dilatar belakangi karena penyajian informasi tersebut mudah dimengerti dan mampu memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan yang dimaksud. Selain itu, responden yang mengatakan kurang jelas mempunyai alasan karena mereka merasa bahwa informasi yang disajikan dalam materials promotion terkadang menggunakan kata-kata yang rumit untuk dicerna sehingga mengaburkan maksud dan tujuan dari informasi itu.
Tabel 4.28 Tingkat Kejelasan Pesan dalam Materials promotion Guidebook
Tingkat Kejelasan Pesan Guidebook
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak jelas 14 14.1 14.1 14.1 Kurang jelas
35 35.4 35.4 49.5 Jelas
43 43.4 43.4 92.9 Sangat jelas
7 7.1 7.1 100.0 Total
Tabel 4.27 di atas merupakan data tentang tingkat kejelasan pesan yang disajikan dalam materials promotion guidebook. Dari data tersebut, sebanyak 14 orang (14,1%) responden mengatakan tidak jelas, sebanyak 35 orang (35,4%) responden mengatakan kurang jelas, sebanyak 43 orang (43,4%) responden mengatakan jelas dan sebanyak 7 orang (7,1%) responden mengatakan penjelasan pesan di dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008 ini sangat jelas.
Dari data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa pemaparan informasi yang disajikan dalam Dari data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden mengatakan bahwa pemaparan informasi yang disajikan dalam
Tabel 4.29 Tingkat Kejelasan Pesan dalam Materials promotion Exhibition
Cumulative Percent Valid
Tingkat Kejelasan Pesan Exhibition
Frequency
Percent
Valid Percent
Tidak jelas 35 35.4 35.4 35.4 Kurang jelas
21 21.2 21.2 56.6 Jelas
40 40.4 40.4 97.0 Sangat jelas
Tabel di atas menunjukkan data tentang tingkat kejelasan pesan yang disajikan dalam materials promotion exhibition. Dari data tersebut, sebanyak 35 orang (35,4%) responden mengatakan tidak jelas, sebanyak 21 orang (21,2%) responden mengatakan kurang jelas, sebanyak 40 orang (40,4%) responden mengatakan jelas dan sebanyak 3 orang (3,0%) responden mengatakan penjelasan pesan di dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008 ini sangat jelas.
Berdasarkan data di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengatakan pemaparan informasi yang disajikan dalam exhibition jelas, disusul responden yang mengatakan tidak jelas, kemudian Berdasarkan data di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengatakan pemaparan informasi yang disajikan dalam exhibition jelas, disusul responden yang mengatakan tidak jelas, kemudian
Tabel 4.30 Tingkat Kejelasan Pesan dalam Materials promotion Internet
Tingkat Kejelasan
Cumulative Percent Pesan Internet
Frequency
Percent
Valid Percent
Valid Kurang jelas 3 3.0 3.0 3.0 Jelas
67 67.7 67.7 70.7 Sangat jelas
Tabel 4.29 di atas merupakan data tentang tingkat kejelasan pesan yang disajikan dalam materials promotion internet. Dari data tersebut, sebanyak 3 orang (3,0%) responden mengatakan kurang jelas, sebanyak 67 orang (67,7%) responden mengatakan jelas, dan sebanyak 29 orang (29,3%) responden mengatakan penjelasan pesan di dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008 ini sangat jelas, sementara tidak ada seorangpun (0%) yang mengatakan tidak jelas.
Dari data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih dari setengah jumlah responden (hampir mencapai 68%) mengatakan bahwa pemaparan informasi yang disajikan dalam internet jelas, disusul responden yang mengatakan sangat jelas (29,3%), sementara hanya 3 orang (3,0%) yang mengatakan kurang Dari data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih dari setengah jumlah responden (hampir mencapai 68%) mengatakan bahwa pemaparan informasi yang disajikan dalam internet jelas, disusul responden yang mengatakan sangat jelas (29,3%), sementara hanya 3 orang (3,0%) yang mengatakan kurang
Tabel 4.31 Pengertian Terhadap Maksud Pesan yang Disampaikan
Pengertian Terhadap Maksud Pesan
Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak mengerti 9 9.1 9.1 9.1 Kurang mengerti
25 25.3 25.3 34.3 Mengerti
53 53.5 53.5 87.9 Sangat mengerti
Tabel 4.30 di atas merupakan data tentang tingkat pengertian responden terhadap maksud dari pesan yang disampaikan dalam materials promotion tersebut. Diketahui sebanyak 9 orang (9,1%) responden mengatakan bahwa mereka tidak mengerti maksud dari pesan tersebut, sebanyak 25 orang (25,3%) responden mengatakan kurang mengerti, sebanyak 53 orang (53,5%) responden mengatakan mengerti dan sebanyak 12 orang (12,1%) responden mengatakan sangat mengerti.
Berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa responden terbesar mengatakan mengerti terhadap maksud pesan yang disampaikan. Hal ini disebabkan karena penyampaian pesan tersebut menggunakan kata – kata yang Berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa responden terbesar mengatakan mengerti terhadap maksud pesan yang disampaikan. Hal ini disebabkan karena penyampaian pesan tersebut menggunakan kata – kata yang
Tabel 4.32 Nilai dari Pesan yang Disampaikan
Nilai dari Pesan
Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak bernilai 12 12.1 12.1 12.1 Kurang bernilai
17 17.2 17.2 29.3 Bernilai
52 52.5 52.5 81.8 Sangat bernilai
18 18.2 18.2 100.0 Total
Tabel 4.31 di atas menunjukkan data tentang nilai pesan yang disajikan dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Sebanyak 12 orang (12,1%) responden mengatakan tidak bernilai, sebanyak 17 orang (17,2%) responden mengatakan kurang bernilai, sebanyak 52 orang (52,5%) responden mengatakan bernilai dan sebanyak 18 orang (18,2%) responden mengatakan informasi wisata yang disajikan dalam materials promotion tersebut sangat bernilai bagi mereka.
Dari data di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah responden mengatakan bahwa pesan yang disampaikan mempunyai nilai yang berati bagi mereka, disusul responden yang mengatakan sangat bernilai, kemudian kurang bernilai dan tidak bernilai. Hal ini dipengaruhi karena responden mengaku dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai fasilitas yang tersedia di berbagai objek wisata tersebut, sehingga mereka tidak bingung Dari data di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah responden mengatakan bahwa pesan yang disampaikan mempunyai nilai yang berati bagi mereka, disusul responden yang mengatakan sangat bernilai, kemudian kurang bernilai dan tidak bernilai. Hal ini dipengaruhi karena responden mengaku dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai fasilitas yang tersedia di berbagai objek wisata tersebut, sehingga mereka tidak bingung
IV.1.3 Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan
Tabel 4.33 Menarik Perhatian Responden untuk Berwisata
Menarik Perhatian Responden untuk
Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Berwisata Valid
Tidak menarik 22 22.2 22.2 22.2 Kurang menarik
21 21.2 21.2 43.4 Menarik
39 39.4 39.4 82.8 Sangat menarik
Tabel di atas menunjukkan data tentang tingkat kekuatan materials promotion dalam menarik perhatian responden untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan. Sebanyak 22 orang (22,2%) responden mengatakan tidak menarik, sebanyak 21 orang (21,2%) responden mengatakan kurang menarik, sebanyak 39 orang (39,4%) responden mengatakan menarik dan sebanyak 17 orang (17,2%) responden mengatakan informasi wisata yang disajikan dalam materials promotion tersebut sangat menarik perhatian mereka untuk mengunjungi berbagai objek wisata yang ditawarkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, secara garis besar responden mengatakan bahwa materials promotion tersebut mampu menarik perhatian mereka untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan. Hal ini mungkin disebabkan karena materials promotion yang disajikan menarik dengan penggunaan kata – kata yang Berdasarkan penjelasan di atas, secara garis besar responden mengatakan bahwa materials promotion tersebut mampu menarik perhatian mereka untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan. Hal ini mungkin disebabkan karena materials promotion yang disajikan menarik dengan penggunaan kata – kata yang
Namun demikian, jumlah responden yang mengatakan tidak menarik perhatian juga tergolong besar. Hampir seperempat dari jumlah responden mengatakan tidak tertarik. Hal ini mungkin dilatar belakangi karena mereka mengaku sudah terbiasa melihat dan mendengar tawaran wisata yang demikian atau bahkan yang jauh lebih menarik baik dari segi objek wisata maupun dari segi pengemasannya. Hal ini mungkin juga ditunjang dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, sehingga gambar yang dianggap biasa saja bisa dirubah menjadi luar biasa. Karena itu, mereka mengaku tidak akan percaya kalau tidak melihat langsung dan merasakan keindahan – keindahan tersebut.
Tabel 4.34 Memunculkan Kebutuhan Responden untuk Berwisata
Memunculkan Kebutuhan untuk Berwisata
Percent Valid
Frequency
Percent
Valid Cumulative Percent
Tidak memunculkan 9 9.1 9.1 9.1 Kurang memunculkan
22.2 31.3 Memunculkan
52.5 83.8 Sangat meunculkan
Tabel 4.33 di atas menunjukkan data tentang tingkat kekuatan materials promotion dalam memunculkan kebutuhan responden untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan. Sebanyak 9 orang (9,1%) responden mengatakan tidak memunculkan, sebanyak 22 orang (22,2%) responden mengatakan kurang memunculkan, sebanyak 52 orang (52,5%) responden mengatakan memunculkan Tabel 4.33 di atas menunjukkan data tentang tingkat kekuatan materials promotion dalam memunculkan kebutuhan responden untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan. Sebanyak 9 orang (9,1%) responden mengatakan tidak memunculkan, sebanyak 22 orang (22,2%) responden mengatakan kurang memunculkan, sebanyak 52 orang (52,5%) responden mengatakan memunculkan
Berdasarkan data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa responden terbesar mengatakan mampu memunculkan kebutuhan mereka untuk berwisata. Disusul responden yang mengatakan kurang memunculkan kebutuhan, kemudian sangat memunculkan kebutuhan dan tidak memunculkan kebutuhan untuk berwisata. Hal ini dipengaruhi oleh informasi yang disajikan materials promotion sesuai dengan keinginan wisatawan, sehingga mampu menarik perhatian responden dan selanjutnya memunculkan kebutuhan untuk berwisata. Dengan kemasan materials promotion yang baik dan mampu menggugah selera seperti inilah responden terpikat sehingga ingin mengunjungi berbagai objek wisata tersebut.
Tabel 4.35 Termotivasi untuk Mencari Informasi yang Dibutuhkan untuk Berwisata
Termotivasi untuk Mencari Informasi
Percent Valid
Percent
Tidak termotivasi 10 10.1 10.1 10.1 Kurang termotivasi
42 42.4 42.4 52.5 Termotivasi
34 34.3 34.3 86.9 Sangat termotivasi
13 13.1 13.1 100.0 Total
Tabel di atas menunjukkan data tentang apakah responden termotivasi untuk mencari informasi lain tentang objek wisata yang ditawarkan setelah melihat dan mendengar dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Dari tabel di atas, sebanyak 10 orang (10,1%) responden mengatakan tidak termotivasi, sebanyak 42 orang (42.4%) responden mengatakan kurang Tabel di atas menunjukkan data tentang apakah responden termotivasi untuk mencari informasi lain tentang objek wisata yang ditawarkan setelah melihat dan mendengar dalam materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Dari tabel di atas, sebanyak 10 orang (10,1%) responden mengatakan tidak termotivasi, sebanyak 42 orang (42.4%) responden mengatakan kurang
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa responden terbesar mengatakan mereka kurang termotivasi lagi untuk mencari informasi yang lebih terhadap objek wisata yang ditawarkan setelah menggunakan materials promotion. Hal ini disebabkan karena mereka merasa bahwa informasi yang disajikan dalam materials promotion tersebut sudah cukup jelas dan apabila mereka mencari informasi yang lebih melalui media lain, maka usaha mereka akan sia-sia saja karena mereka menganggap semua informasi yang disajikan tersebut hampir sama dengan media – media lain. Sementara bagi mereka yang mengatakan termotivasi dilatar belakangi oleh usaha mereka untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, mendalam, akurat dan terbaru. Mereka mengaku setelah mendapatkan informasi melalui materials promotion dan tertarik terhadap suatu objek wisata, maka mereka akan mencari informasi – informasi lain tentang objek wisata tersebut dari berbagai media lain sehingga informasi yang mereka butuhkan cukup memadai untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk berwisata.
Tabel 4.36 Memunculkan Keinginan yang Kuat untuk Berwisata
Memunculkan Keinginan Cumulative yang Kuat untuk Berwisata
Valid Percent Percent Valid
Frequency
Percent
Tidak mempunyai 12 12.1 12.1 12.1 Kurang mempunyai
29 29.3 29.3 41.4 Mempunyai
41 41.4 41.4 82.8 Sangat mempunyai
17 17.2 17.2 100.0 Total
Tabel di atas menunjukkan data tentang apakah responden mempunyai keinginan yang kuat untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan setelah melihat dan menggunakan materials promotion Visit Indonesia Year 2008. Dari tabel di atas, sebanyak 12 orang (12,1%) responden mengatakan tidak mempunyai keinginan, sebanyak 29 orang (29,3%) responden mengatakan kurang mempunyai keinginan, sebanyak 41 orang (41,4%) responden mengatakan mempunyai keinginan dan sebanyak 17 orang (17,2%) responden mengatakan sangat mempunyai keinginan setelah menggunakan media materials promotion tersebut.
Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa setelah membaca materials promotion tersebut, responden megatakan mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata yang ditawarkan. Kemudian responden yang mengatakan kurang mempunyai keinginan untuk berwisata, disusul responden yang sangat mempunyai keinginan yang kuat dan responden yang tidak mempunyai keinginan sama sekali. Hal ini dilatar belakangi karena para calon wisatawan yakin dan percaya terhadap isi pesan yang disampaikan, sehingga mereka mempunyai keinginan untuk melihat dan menyaksikan langsung keindahan objek wisata yang ditawarkan tersebut. Sementara bagi yang Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa setelah membaca materials promotion tersebut, responden megatakan mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata yang ditawarkan. Kemudian responden yang mengatakan kurang mempunyai keinginan untuk berwisata, disusul responden yang sangat mempunyai keinginan yang kuat dan responden yang tidak mempunyai keinginan sama sekali. Hal ini dilatar belakangi karena para calon wisatawan yakin dan percaya terhadap isi pesan yang disampaikan, sehingga mereka mempunyai keinginan untuk melihat dan menyaksikan langsung keindahan objek wisata yang ditawarkan tersebut. Sementara bagi yang
Tabel 4.37 Memutuskan untuk Berwisata
Memutuskan untuk Berwisata
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak benar 34 34.3 34.3 34.3 Kurang benar
24 24.2 24.2 58.6 Benar
23 23.2 23.2 81.8 Sangat benar
Tabel 4.36 di atas merupakan data tentang apakah responden langsung memutusan untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan setelah mereka mempunyai keinginan. Sebanyak 34 orang (34,3%) responden mengatakan tidak benar, sebanyak 24 orang (24,2%) responden mengatakan kurang benar, sebanyak
23 orang (23,2%) responden mengatakan benar serta sebanyak 18 orang (18,2%) responden mengatakan sangat benar. Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa responden terbesar mengatakan mereka tidak benar memutuskan apakah mereka berwisata atau tidak setelah mempunyai keinginan, kemudian wisatawan yang mengatakan kurang benar, disusul wisatawan yang mengatakan benar serta wisatawan yang mengatakan sangat benar. Sebagian besar responden merupakan calon wisatawan yang tidak tidak benar memutuskan secara langsung. Hal ini dipengaruhi oleh sikap mereka yang tidak ingin cepat mengambil suatu keputusan. Selain itu, mereka juga masih tidak percaya terhadap kebenaran informasi yang disajikan
dalam materials promotion tersebut. Mereka tidak ingin tertipu atau mungkin salah menanggapi sesuatu hal. Karena itu, mereka masih menjaga dan menunggu apakah akan bersikap atau tidak. Sementara bagi mereka yang mengatakan kurang benar dalam memutuskan berwisata, dilatar belakangi karena mereka tidak ingin terburu-buru dalam memutuskan sesuatu hal terlebih dalam hal berwisata walaupun sebenarnya mereka percaya namun masih tetap ragu-ragu (kurang yakin) terhadap informasi yang disajikan dalam materials promotion tersebut. Keputusan dalam berwisata harus benar-benar dimengerti dan direncanakan dahulu, sehingga dalam berwisata nantinya, mereka telah memiliki program- program yang telah terencana untuk dilaksanakan. Karena mereka mengaku jika salah memutuskan, maka bukan kenikmatan dan kesenangan berwisata yang mereka peroleh melainkan sebaliknya kekecewaan dan penyesalan. Sementara bagi responden yang mengatakan benar memutuskan berwisata, dilatar belakangi karena mereka merasa sudah percaya dengan informasi-informasi yang disajikan dalam materials promotion tersebut, sehingga langsung memutuskan untuk berkunjung ke berbagai objek wisata yang ditawarkan. Informasi yang mereka anggap baik dan sangat menarik tersebut mampu membuat responden untuk tidak ragu-ragu lagi dalam mengambil keputusan untuk berwisata.
Tabel 4.38 Melakukan Tindakan/Kunjungan Wisata
Melakukan Kunjungan
Valid Percent Cumulative Wisata
Frequency
Percent
Percent Valid
Tidak benar 17 17.2 17.2 17.2 Kurang benar
38 38.4 38.4 55.6 Benar
30 30.3 30.3 85.9 Sangat benar
Tabel 4.37 di atas merupakan data tentang tindakan langsung (action) responden untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan setelah membuat keputusan sebelumnya. Sebanyak 17 orang (17,2%) responden mengatakan tidak benar melakukan tindakan langsung, sebanyak 38 orang (38,4%) responden mengatakan kurang benar, sebanyak 30 orang (30,3%) responden mengatakan benar dan sebanyak 14 orang (14,1%) responden mengatakan sangat benar langsung melakukan kunjungan setelah membuat keputusan.
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengatakan kurang benar melakukan kunjungan setelah mengambil keputusan untuk berwisata. Hal ini dilatar belakangi karena mereka mengaku masih bingung dan akan melakukan kunjungan setelah menunda terlebih dahulu. Karena itu mereka akan mencari kunjungan pada kesempatan lain yang lebih baik. Sementara bagi mereka yang menjawab benar melakukan kunjungan setelah mengambil keputusan dilatar belakangi karena mereka mengaku setelah mengambil keputusan dan mempelajarinya, maka nereka melakukan tindakan/kunjungan ke tempat wisata yang ditawarkan.
Tabel 4.39 Berwisata ke Tuktuk Siadong Setelah Adanya Kampanye Visit Indonesia Year 2008
Berwisata Setelah
Frequency
Percent
Valid Percent Cumulative
Kampanye VIY 2008 Percent Valid
Tidak benar 14 14.1 14.1 14.1 Kurang benar
22 22.2 22.2 49.5 Benar
44 44.4 44.4 82.8 Sangat benar
Tabel 4.39 di atas merupakan data tentang apakah benar atau tidak, responden berwisata/mengunjungi Tuktuk Siadong setelah adanya pengaruh dari kampanye Visit Indonesia Year 2008. Sebanyak 14 orang (14,1%) responden mengatakan tidak benar, sebanyak 22 orang (22,2%) responden mengatakan kurang benar, sebanyak 44 orang (44,4%) responden mengatakan benar serta sebanyak 19 orang (19,2%) responden mengatakan sangat benar.
Dari data di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa responden terbesar mengatakan benar mereka mengunjungi Tuktuk Siadong setelah mendapatkan infomasi melalui kampanye Visit Indonesia Year 2008. Disusul yang mengatakan kurang benar, sangat benar dan tidak benar. Hal ini dipengaruhi karena penyajian informasi dalam materials promotion yang menarik, jelas, dan mampu meyakinkan para calon wisatawan untuk mendapatkan pengalaman berwisata yang menarik dan menyenangkan. Bagi responden yang mengatakan kurang benar mereka berkunjung ke Tuktuk Siadong karena pengaruh kampanye Visit Indonesia Year 2008 dilatar belakangi karena mereka megaku sudah mempunyai rencana sebelumnya ke Tuktuk Siadong dan Danau Toba, namun setelah mengetahui adanya kampanye Visit Indonesia Year2008, mereka semakin memastikan kunjungannya tersebut. Sementara responden yang mengatakan tidak benar mereka datang ke Tuktuk Siadong karena pengaruh kampanye Visit Indonesia Year 2008 ini, dilatar belakangi karena sebelumnya mereka mengaku sudah mempunyai rencana yang pasti untuk berkunjung ke Tuktuk Siadong.
Selain itu, sebagian dari mereka mengatakan berkunjung ke Tuktuk siadong karena kebetulan (tidak berencana sebelumnya) dan karena ajakan teman/kerabat.
IV.2. Analisis Tabel Silang
Analisis tabel silang pada bagian ini, akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun, analisa tabel ini bukanlah dapat dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penelitian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain.
Tabel 4.40 Hubungan antara Ketertarikan Terhadap Kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan Motivasi Mencari Informasi Lain
Count Motivasi untuk mencari informasi wisata
Sangat Total
termotiva termotiva
termotiva
si Tidak
9 1 3 1 14 Menyukai menyukai
Count
1.0% 14.1% Kurang
% of Total
1.0% 22.2% Indonesia Menyukai Count
visit menyukai
% of Total
% of Total
% of Total
% of Total
Sumber : P.9/FC.11 – P.23/FC.37
Tabel 4.40 menjelaskan tentang hubungan antara ketertarikan terhadap kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan motivasi dalam mencari informasi lain tentang objek wisata yang ditawarkan. Dari 99 responden, 13 orang mengatakan sangat termotivasi, 42 orang mengatakan termotivasi, 34 orang mengatakan kurang termotivasi, dan 10 orang mengatakan tidak termotivasi.
Sebaran data tentang ketertarikan terhadap promosi pariwisata seperti kampanye Visit Indonesia Year 2008 adalah 23 orang mengatakan sangat suka, 38 orang mengatakan suka, 24 orang mengatakan kurang suka, dan sebanyak 14 orang mengatakan tidak suka dengan promosi pariwisata yang demikian.
Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara ketertarikan terhadap kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan motivasi dalam mencari informasi lain tentang objek wisata yang ditawarkan. Dari 99 responden, sebanyak 42 orang mengatakan termotivasi mencari informasi lain tentang objek wisata yang ditawarkan. Karena rata – rata responden mengatakan termotivasi, maka inilah yang akan dibahas, seperti di bawah ini :
Sangat suka :
Suka :
Kurang suka :
Tidak suka : Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan termotivasi dalam mencari informasi lain. Sebanyak 18,2% mengatakan termotivasi mencari informasi lain tentang objek wisata yang ditawarkan karena mereka mengatakan menyukai/tertarik terhadap promosi Tidak suka : Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan termotivasi dalam mencari informasi lain. Sebanyak 18,2% mengatakan termotivasi mencari informasi lain tentang objek wisata yang ditawarkan karena mereka mengatakan menyukai/tertarik terhadap promosi
Tabel 4.41 Hubungan antara Kepercayaan Terhadap Isi Pesan dengan Ketertarikan Akan Perhatian Terhadap Objek Wisata yang Ditawarkan
Count Menarik perhatian untuk berwisata
Kepercaya percaya
.0% 14.1% terhadap
an
% of Total
isi pesan 13 5 6 0 24
percaya
% of Total
Percaya Count
% of Total
% of Total
% of Total
Sumber : P.12/FC.18 – P.21/FC.35 Tabel 4.41 menjelaskan tentang hubungan antara kepercayaan terhadap isi pesan dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan ketertarikan terhadap objek wisata yang ditawarkan. Dari 99 responden, 17 orang mengatakan sangat Sumber : P.12/FC.18 – P.21/FC.35 Tabel 4.41 menjelaskan tentang hubungan antara kepercayaan terhadap isi pesan dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan ketertarikan terhadap objek wisata yang ditawarkan. Dari 99 responden, 17 orang mengatakan sangat
Sebaran data tentang kepercayaan terhadap isi pesan dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan ketertarikan terhadap objek wisata yang ditawarkan adalah 11 orang mengatakan sangat percaya, 50 orang mengatakan tertarik, 24 orang mengatakan kurang percaya, dan sebanyak 14 orang mengatakan tidak percaya dengan isi pesan.
Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara kepercayaan terhadap isi pesan dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan ketertarikan terhadap objek wisata yang ditawarkan. Dari 99 responden, sebanyak 39 orang mengatakan tertarik terhadap objek wisata yang ditawarkan. Karena rata – rata responden mengatakan tertarik, maka inilah yang akan dibahas, seperti di bawah ini :
Sangat percaya
Percaya
Kurang percaya
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan tertarik terhadap objek wisata yang ditawarkan. Sebanyak 29,3% mengatakan percaya terhadap isi pesan dalam materials promotion kampanye Visit Indonesia Year 2008. Kepercayaan terhadap isi pesan ini memberikan dampak bagi responden yaitu menarik perhatian mereka untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan. Hal ini sangat dimungkinkan karena, jika mereka percaya dan yakin terhadap isi pesan tersebut, maka akan menarik perhatian para calon wisatawan untuk mengunjungi objek wisata tadi. Seorang calon wisatawan tidak Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan tertarik terhadap objek wisata yang ditawarkan. Sebanyak 29,3% mengatakan percaya terhadap isi pesan dalam materials promotion kampanye Visit Indonesia Year 2008. Kepercayaan terhadap isi pesan ini memberikan dampak bagi responden yaitu menarik perhatian mereka untuk mengunjungi objek wisata yang ditawarkan. Hal ini sangat dimungkinkan karena, jika mereka percaya dan yakin terhadap isi pesan tersebut, maka akan menarik perhatian para calon wisatawan untuk mengunjungi objek wisata tadi. Seorang calon wisatawan tidak
Tabel 4.42 Hubungan antara Peningkatan Pengetahuan Terhadap Tuktuk Siadong Setelah Menggunakan Materials Promotion dengan Melakukan Kunjungan Wisata
Count Mengunjungi Tuktuk Siadong setelah
mendapatkan informasi melalui kampanye
benar benar benar
Tingkat Tidak bertambah Count 0 11 9 0 20 pengetah
% of
uan tentang
Tuktuk 1 16 13 0 30 Siadong
Count
bertambah
% of Total
% of Total
% of Total
% of Total
Sumber : P.15/FC25 – P.27/FC.41
Tabel 4.42 menjelaskan tentang hubungan antara peningkatan pengetahuan terhadap Tuktuk Siadong setelah menggunakan materials promotion dengan melakukan kunjungan wisata. Dari 99 responden, 17 orang mengatakan sangat benar, 33 orang mengatakan benar, 29 orang mengatakan kurang benar, dan 20 orang mengatakan tidak benar.
Sebaran data tentang peningkatan pengetahuan terhadap Tuktuk Siadong setelah menggunakan materials promotion dengan melakukan kunjungan wisata adalah 13 orang mengatakan sangat meningkat, 36 orang mengatakan meningkat,
30 orang mengatakan kurang meningkat, dan sebanyak 20 orang mengatakan tidak meningkat. Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara peningkatan pengetahuan terhadap objek wisata Tuktuk Siadong setelah menggunakan materials promotion dengan melakukan tindakan/kunjungan wisata. Rata – rata responden mengatakan benar mereka melakukan kunjungan wisata setelah pengetahuan mereka meningkat terhadap Tuktuk Siadong dengan membaca materials promotion tersebut. Oleh sebab itu, yang dibahas adalah responden yang mengatakan benar, yaitu :
Sangat benar :
Benar :
Kurang benar :
Tidak benar :
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan benar melakukan kunjungan wisata setelah pengetahuan mereka meningkat tentang Tuktuk Siadong. Sebanyak 13,1% mengatakan mereka benar melakukan kunjungan setelah pengetahuan mereka meningkat terhadap objek wisata Tuktuk Siadong setelah membaca materials promotion tersebut. Jadi, terdapat hubungan antara peningkatan pengetahuan tentang Tuktuk Siadong Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan benar melakukan kunjungan wisata setelah pengetahuan mereka meningkat tentang Tuktuk Siadong. Sebanyak 13,1% mengatakan mereka benar melakukan kunjungan setelah pengetahuan mereka meningkat terhadap objek wisata Tuktuk Siadong setelah membaca materials promotion tersebut. Jadi, terdapat hubungan antara peningkatan pengetahuan tentang Tuktuk Siadong
Tabel 4.43 Hubungan antara Pemenuhan Kebutuhan Informasi dengan Memunculkan Kebutuhan untuk Berwisata
Meet_your_need_of_tour_information * Encourage_your_need_for_tourism Crosstabulation
Count Memunculkan kebutuhan untuk berwisata
Tidak Kurang
memun memun
memun
culkan
culkan culkan culkan Tidk
Count
Pemenuh 5 4 3 0 12 an
memenuhi
kebutuha
.0% 12.1% n akan
% of Total
informasi 3 17 6 0 26 wisata
memenuhi
% of Total
Memenuhi Count
% of Total
% of Total
% of Total
Sumber : P.16/FC.26 – P.22/FC.36
Tabel di atas, menunjukkan tentang hubungan antara pemenuhan kebutuhan informasi dengan memunculkan kebutuhan untuk berwisata. Dari 99 Tabel di atas, menunjukkan tentang hubungan antara pemenuhan kebutuhan informasi dengan memunculkan kebutuhan untuk berwisata. Dari 99
Sebaran data mengenai pemenuhan kebutuhan terhadap informasi wisata adalah 15 orang mengatakan sangat memenuhi, 46 orang mengatakan memenuhi,
26 orang mengatakan kurang memenuhi, dan sebanyak 12 orang mengatakan tidak memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi wisata. Dari data di atas menjelaskan tentang hubungan antara pemenuhan kebutuhan informasi dengan memunculkan kebutuhan untuk berwisata. Dari 99 responden, sebanyak 52 orang mengatakan memunculkan kebutuhan mereka untuk berwisata. Karena rata – rata responden mengatakan memunculkan kebutuhan berwisata, maka inilah yang akan dibahas, seperti di bawah ini :
Sangat memunculkan :
Memunculkan
Kurang memunculkan :
Tidak memunculkan :
Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara pemenuhan kebutuhan informasi dengan memunculkan kebutuhan untuk berwisata. Sebanyak 40,4% responden mengatakan akan memunculkan kebutuhan mereka untuk berwisata apabila informasi yang disajikan dalam materials promotion sudah memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi wisata. Artinya, jika pemenuhan kebutuhan mereka terhadap informasi pariwisata sudah tercukupi dan mampu menjawab Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara pemenuhan kebutuhan informasi dengan memunculkan kebutuhan untuk berwisata. Sebanyak 40,4% responden mengatakan akan memunculkan kebutuhan mereka untuk berwisata apabila informasi yang disajikan dalam materials promotion sudah memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi wisata. Artinya, jika pemenuhan kebutuhan mereka terhadap informasi pariwisata sudah tercukupi dan mampu menjawab
Tabel 4.44 Hubungan antara Kegunaan Materials Promotion dengan Keputusan untuk Melakukan Kunjungan Wisata
Count Keputusan untuk berwisata Total
Tidak Kurang
Sangat benar benar benar benar
bermanfaat promotio
% of Total
n dalam
kampany Kurang
% of Total
bermanfaat Count
% of Total
% of Total
% of Total
Sumber : P.17/FC.27 – P.25/FC.39
Tabel 4.44 di atas, menunjukkan data tentang hubungan antara kegunaan materials promotion dengan keputusan untuk melakukan kunjungan wisata. Dari
99 responden, 18 orang mengatakan sangat benar, 23 orang mengatakan benar, 24 orang mengatakan kurang benar, dan 34 orang mengatakan tidak benar.
Sebaran data mengenai kegunaan materials promotion dengan keputusan untuk melakukan kunjungan wisata adalah 27 orang mengatakan sangat berguna,
42 orang mengatakan berguna, 24 orang mengatakan kurang berguna, dan sebanyak 6 orang mengatakan tidak berguna. Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan antara kegunaan materials promotion dengan keputusan untuk melakukan kunjungan wisata. Dari 99 responden, sebanyak 34 orang mengatakan tidak benar memutuskan langsung. Karena rata – rata responden mengatakan tidak benar langsung memutuskan, maka inilah yang akan dibahas, seperti di bawah ini :
Sangat berguna
Berguna
Kurang berguna
Tidak berguna
Berdasarkan persentase di atas, dapat diketahui hubungan antara kegunaan materials promotion dengan keputusan untuk melakukan kunjungan wisata. Apabila informasi dalam materials promotion dianggap berguna, maka responden pun tidak langsung memutuskan apakah mereka akan melakukan kunjungan wsiata. Informasi dalam materials promotion ini akan mereka baca dan pelajari terlebih dahulu. Dengan informasi itu, calon wisatawan akan mengetahui lebih mendalam mengenai tujuan objek wisata yang ditawarkan, mulai dari akomodasi/penginapan, sarana transportasi sampai dengan kemanan dan kenyamanan. Sehingga dengan demikian, wisatawan akan memutuskan langsung Berdasarkan persentase di atas, dapat diketahui hubungan antara kegunaan materials promotion dengan keputusan untuk melakukan kunjungan wisata. Apabila informasi dalam materials promotion dianggap berguna, maka responden pun tidak langsung memutuskan apakah mereka akan melakukan kunjungan wsiata. Informasi dalam materials promotion ini akan mereka baca dan pelajari terlebih dahulu. Dengan informasi itu, calon wisatawan akan mengetahui lebih mendalam mengenai tujuan objek wisata yang ditawarkan, mulai dari akomodasi/penginapan, sarana transportasi sampai dengan kemanan dan kenyamanan. Sehingga dengan demikian, wisatawan akan memutuskan langsung
Tabel 4.45 Hubungan antara Pengertian Terhadap Maksud Pesan dalam Kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan Memunculkan Keinginan yang Kuat untuk Berwisata
Count Mempunyai keinginan yang kuat untuk
berwisata
Tidak
Kurang Mempun Sangat
Total
mempun mempun
tahu % of Total
Kurang Count
Pengertian mengeta % of Total
hui maksud pesan VIY Mengeta Count
terhadap
hui % of Total
mengeta % of Total
% of Total
Sumber : P.19/FC.33 – P.24/FC.38
Tabel 4.45 di atas, menunjukkan data tentang hubungan antara tingkat pengertian terhadap maksud pesan dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan memunculkan keinginan yang kuat untuk berwisata. Dari 99 responden,
17 orang mengatakan sangat mempunyai, 41 orang mengatakan mempunyai, 29 orang mengatakan kurang mempunyai, dan sebanyak 12 orang mengatakan tidak mempunyai.
Sebaran data tentang pemahaman/pengertian terhadap maksud pesan adalah 12 orang mengatakan sangat mengetahui, 53 orang mengatakan Sebaran data tentang pemahaman/pengertian terhadap maksud pesan adalah 12 orang mengatakan sangat mengetahui, 53 orang mengatakan
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan mempunyai keinginan yang kuat untuk berwisata. Dari 99 responden, sebanyak 41 orang mengatakan mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk berwisata setelah mengerti maksud dari pesan yang disajikan. Oleh sebab itu, yang dibahas adalah responden yang mengatakan mempunyai, yaitu :
Sangat mengerti
Mengerti
Kurang mengerti
Tidak mengerti
Persentase di atas menunjukkan hubungan antara tingkat pengertian terhadap maksud pesan dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan memunculkan keinginan yang kuat untuk berwisata. Dari data di atas, sebanyak 27,3% responden mengatakan mempunyai keinginan yang kuat untuk berwisata apabila mereka mengerti akan maksud pesan yang disajikan. Ini artinya, penyampaian informasi yang jelas dan mudah untuk dipahami responden akan memunculkan keinginan yang kuat bagi responden untuk berwisata. Dengan kata lain, karena responden mengerti terhadap maksud pesan yang disajikan sehingga mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk berwisata.
IV. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman. Uji korelasi Spearman ini menggunakan piranti lunak SPSS versi 15.0. Hasil uji korelasi bivariat Spearman diperoleh sebesar 0,761, seperti di bawah ini :
Tabel 4.46 Hasil Uji Korelasi Spearman dengan Menggunakan Piranti Lunak SPSS versi 15.0
Correlations
Kampanye_v Peningkatan
isit_Indonesi _Jumlah_Ku
a_Year njungan_Wis atawan
Spearman's rho Kampanye_visit_In
1.000 .761(**) donesia_Year_2008 Coefficient
Correlation
Sig. (2-tailed)
99 99 Peningkatan_Jumla Correlation h_Kunjungan_Wisat Coefficient
.761(**) 1.000 awan
Sig. (2-tailed)
99 99 ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil r s = 0,761 dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang tinggi. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan
bahwa Kampanye Visit Indonesia Year 2008 memiliki hubungan yang tinggi
terhadap Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Daerah Tujuan Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo – Kabupaten Samosir.
IV.4. Pembahasan
Mengunjungi Indonesia agaknya bukan menjadi mode lagi bagi para pelancong mancanegara. Di hampir semua tempat pariwisata Indonesia yang terkenal seperti Bali atau Yogyakarta lebih banyak disesaki oleh pengunjung- pengunjung domestik atau wisdom (wisatawan domestik). Memang umumnya kita selalu mengkambinghitamkan soal pemboman dan ancaman-ancaman teroris lainnya. Tetapi apakah itu masalah yang sebenarnya?
Di sini, peneliti mencoba melihat pariwisata Indonesia dari sudut yang lain. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ancaman terorisme merupakan pemicu sehingga menurunnya pamor pariwisata Indonesia. Tetapi yang harus kita lihat lebih jauh bagaimana sebenarnya prospek pariwisata di Indonesia itu sendiri.
Secara material, pariwisata Indonesia didukung oleh kondisi alam yang indah serta budaya yang luhur. Namun sayangnya, kondisi tersebut tidak didukung oleh sarana dan prasarana pariwisata yang kondusif. Hampir semua sarana dan prasarana pariwisata tidaklah memadai, terutama di tempat wisata. Memang untuk tempat menginap banyak dijumpai hotel-hotel berbintang lima dengan fasilitas yang mewah.
Namun bila kita berkunjung ke tempat wisata, sungguh sangat mengecewakan. Salah satu contoh yang nyata adalah Danau Toba. Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di dunia yang saat ini dinominasikan dalam tujuh keajaiban alam dunia oleh Badan Warisan Alam Dunia . Yang mengecewakan adalah begitu banyaknya sampah (baik sampah industri maupun Namun bila kita berkunjung ke tempat wisata, sungguh sangat mengecewakan. Salah satu contoh yang nyata adalah Danau Toba. Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di dunia yang saat ini dinominasikan dalam tujuh keajaiban alam dunia oleh Badan Warisan Alam Dunia . Yang mengecewakan adalah begitu banyaknya sampah (baik sampah industri maupun
Hal pokok lain yang menjadi masalah utama dalam pengembangan industri pariwisata Indonesia adalah minimnya promosi yang dilakukan para pelaku industri pariwisata tersebut. Sangat disadari memang bahwa promosi yang dilakukan baik pihak pemerintah sebagai pemegang kendali, maupun pihak swasta diyakini sangat terbatas. Gaung Indonesia dalam pariwisata dunia sungguh jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand maupun Singapura. Setiap tahunnya, masing-masing negara tersebut dikunjungi hampir 15 juta wisatawan asing yang datang dari berbagai belahan negara di dunia, termasuk Indoensia.
Promosi pariwisata Indonesia memang sangat terbatas dilakukan di negara luar. Hal ini tentu saja disebabkan karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh pemerintah dalam mempromosikan keindahan alam dan budaya Indonesia. Dengan menyadari keterbatasan inilah, pemerintah mengadakan sebuah program kombinasi antara komunikasi dan pariwisata dengan menggalakkan sebuah program promosi pariwisata yang dikenal dengan nama Visit Indonesia Year 2008.
Program Visit Indonesia Year 2008 merupakan sebuah program promosi pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan RI. Pemerintah Indonesia menetapkan tahun 2008 sebagai Tahun Kunjungan Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Visit
Indonesia Year 2008 dalam rangka memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional. Melalui program ini, pemerintah berharap dapat memajukan Indonesia melalui sektor pariwisata dan promosi budaya. Di sini, pemerintah ingin memanfaatkan keefektifan komunikasi pariwisata (dalam hal ini kampanye Visit Indonesia Year 2008) untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing/mancanegara ke Indonesia. Sehingga pemerintah harus bekerja lebih keras agar komunikasi tersebut dapat efektif sesuai dengan yang diharapkan.
Secara sederhana, komunikasi dapat dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dengan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber sama dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima. Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif apabila mencakup 5 kriteria yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss 1996 : 22 – 23).
Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan rumus korelasi Spearman antara dua variabel yaitu Kampanye Visit Indonesia Year 2008 dan Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah Tujuan Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, dengan memakai piranti lunak SPSS
15.0, maka diperoleh r s sebesar 0,76. Sesuai dengan kaidah Spearman, yaitu r s > 0, maka hipotesa diterima. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah H a (Hipotesis Alternatif) yaitu terdapat hubungan antara kampanye Visit Indonesia Year 2008
dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di daerah tujuan wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan di antara variabel yang diteliti, digunakan skala 0,70 – 0,90. Hal ini menunjukkan hubungan yang tinggi.
Artinya terdapat hubungan yang tinggi antara kampanye Visit Indonesia Year 2008 dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di daerah tujuan wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Materials promotion seperti brochure, tourism map, guidebook, exhibition dan internet merupakan alat material yang digunakan untuk mengampanyekan Visit Indonesia Year 2008. Masing – masing dari materials promotion tersebut menyajikan beragam informasi wisata Indonesia kepada masyarakat dunia sebagai calon wisatawan. Materials promotion inilah yang menjadi komponen media yang diharapkan dapat menciptakan komunikasi yang efektif antara program Visit Indonesia Year 2008 dengan para calon wisatawan dunia.
Informasi – informasi tersebut disajikan dengan pengemasan yang menarik dan mudah dimengerti dengan harapan dapat menarik perhatian (attention) para calon wisatawan yang nantinya dapat mengubah perhatian tersebut menjadi minat (interest), kemudian setelah ada perhatian dan minat diharapkan akan memunculkan hasrat atau keinginan (desire) untuk menikmati atau melihat langsung objek wisata tersebut, dengan demikian diharapkan para calon wisatawan dapat mengambil keputusan (decision) dengan tepat dan selanjutnya mereka berwisata atau melakukan kunjungan wisata (action) ke berbagai objek wisata di Indonesia termasuk Tuktuk Siadong dan Danau Toba di Kabupaten Samosir, sehingga terjadi peningkatan dalam jumlah kunjungan wisatawan. Inilah yang dinamakan dengan bentuk komunikasi AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, dan Action).
Pencapaian keefektifan tersebut tidak hanya dilihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan wisatawan selama berkunjung di Indonesia, peningkatan pendapatan dari belanja wisatawan serta meningkatnya waktu/lama kunjungan wisatawan di Indonesia. Setelah keberhasilan mencapai jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat, maka wisatawan tersebut perlu diyakinkan agar mereka mau dan ingin kembali datang berkunjung ke Indonesia. Sehingga dengan demikian, mereka tidak hanya datang untuk sekali saja melainkan datang untuk berkali-kali.
Berdasarkan hal tersebutlah, kampanye Visit Indonesia Year 2008 ini sangat perlu dilakukan sebagai jembatan komunikasi pariwisata yang efektif antara pelaku pariwisata Indonesia (swasta dan pemerintah) dengan para wisatawan, baik domestik dan terutama wisatawan mancanegara.