Teori AIDDA
II. 4 Teori AIDDA
Apabila kita hendak mengadakan kegiatan persuasi dalam usaha memperkuat, mempengaruhi serta mengubah pendapat, sikap dan tingkah laku, maka seyogianya kita memperhatikan dengan seksama faktor-faktor determinan internal, faktor-faktor hambatan persuasi, faktor-faktor evasi terhadap persuasi dan faktor-faktor norma kelompok. Banyak sarjana memberikan pikirannya tentang pendekatan dalam kegiatan persuasi, yang umumnya mempunyai tendensi yang sama, yaitu yang disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. A-A Procedure ini adalah proses pentahapan persuasi yang dimulai dengan usaha menumbuhkan perhatian
(attention) untuk kemudian akhirnya berusaha menggerakkan seseorang atau orang banyak agar berbuat (action) seperti yang kita harapkan (dalam Effendi, 2000 : 304). Adapun formula atau pendekatan yang disebut sebagai A-A Procedure dalam AIDDA ini, dapat dijadikan sebagai landasan pelaksanaan. Formula AIDDA merupakan singkatan dari tahap-tahap komunikasi persuasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
A Attention : Perhatian
I Interest : Minat
D Desire : Hasrat
D Decision : Keputusan
A Action : Tindakan/Kegiatan Dalam hal ini, komunikasi persuasi didahului dengan upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan kata-kata yang merangsang, tetapi juga dalam penampilan (appearance) ketika menghadapi khalayak, senyum yang tersungging pada wajah yang cerah sudah bisa menimbulkan perhatian pada khalayak. Apabila perhatian sudah terbangkitkan, kini menyusul upaya menimbulkan minat. Upaya ini bisa berhasil dengan mengutarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan komunikan. Karena itu, komunikator harus mengenal siapa komunikan yang dihadapinya, “know your audience”, kenalilah khalayakmu, demikian nasihat ahli komunikasi. Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikasi untuk melakukan ajakan, bujukan atau rayuan komunikator. Disini imbauan emosional perlu A Action : Tindakan/Kegiatan Dalam hal ini, komunikasi persuasi didahului dengan upaya membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan kata-kata yang merangsang, tetapi juga dalam penampilan (appearance) ketika menghadapi khalayak, senyum yang tersungging pada wajah yang cerah sudah bisa menimbulkan perhatian pada khalayak. Apabila perhatian sudah terbangkitkan, kini menyusul upaya menimbulkan minat. Upaya ini bisa berhasil dengan mengutarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan komunikan. Karena itu, komunikator harus mengenal siapa komunikan yang dihadapinya, “know your audience”, kenalilah khalayakmu, demikian nasihat ahli komunikasi. Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikasi untuk melakukan ajakan, bujukan atau rayuan komunikator. Disini imbauan emosional perlu
11. Perhatian (attention) ; yaitu kampanye Visit Indonesia Year 2008 memberikan suguhan dalam berbagai media (cetak maupun elektronik), yang menarik perhatian dengan menampilkan gambar serta visual berbagai objek wisata di Indonesia beserta kegiatan-kegiatan yang ada di dalammya. Dengan menampilkan objek wisata dalam kemasan audiovisual maka akan kelihatan lebih menarik.
12. Minat (interest) ; yaitu dengan adanya perhatian khalayak kepada kampanye Visit Indonesia Year 2008, maka diharapkan perhatian tersebut akan memunculkan minat atau ketertarikan terhadap objek- objek wisata di Indonesia. Hal ini akan terjadi apabila kemasan dalam kampanye Visit Indonesia Year 2008 ini menggunakan kata-kata atau kalimat yang dapat merangsang serta menimbulkan rasa ingin tahu lebih jauh.
13. Keinginan (desire) ; keinginan untuk merasakan, menikmati, memakai dan menyaksikan langsung harus dapat dibangkitkan yaitu dengan menimbulkan ketertarikan terhadap objek wisata indonesia untuk menjadikannya menjadi kebutuhan khalayak.
14. Keputusan (decision) ; pada tahap ini, ketertarikan itu telah berhasil diciptakan menjadi sebuah kebutuhan. Khalayak harus dapat diyakinkan agar dapat mengambil keputusan untuk dapat langsung menikmati dengan mengunjungi berbagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) tersebut.
Kegiatan (action) ; tahapan ini merupakan tahap akhir yang akan dilakukan oleh khalayak setelah melalui tahap perhatian, minat, keinginan, dan keputusan. Kampanye Visit Indonesia Year 2008 harus dibuat dengan kemasan yang menarik perhatian agar khalayak bergerak dan melakukan respon yang sesuai dengan yang diaharapkan yakni dengan tidakan atau kegiatan mengunjungi berbagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia.