Ibu Menyusui

2.3 Ibu Menyusui

Pada masa kehamilan, bayi akan bertumbuh dengan cepat dari sebuah telur yang telah dibuahi menjadi bayi matang dengan berat sekitar 3,5 kg. Seluruh kebutuhan nutrisi bayi akan terpenuhi dari tubuh ibu melalui plasenta. Bagi bayi yang baru lahir, pertumbuhan akan berlanjut dengan cepat dan seluruh kebutuhan nutrisi sang bayi akan tetap terpenuhi oleh tubuh ibu melalui air susu dari payudara ibu (atau susu formula). Pertumbuhan yang luar biasa akan terjadi pada bulan-bulan pertama kehidupan sesudah lahir yang digambarkan melalui fakta bahwa bayi yang cukup bulan biasanya mengalami kenaikan berat badan dua kali lipat pada usia empat sampai lima bulan dan akan menjadi tiga kali lipat pada usia satu tahun.

Air susu ibu merupakan makanan pilihan utama untuk bayi yang baru lahir. Menyusui akan memberi banyak keuntungan: nutrisi, imunologi, dan psikologis. Menurut Worthington Robert (1993), menyusui memiliki keuntungan- keuntungan sebagai berikut:

1. Bayi mendapat imunoglobin untuk dapat melindunginya dari berbagai macam penyakit dan infeksi yang dapat menyerang tubuhnya.

2. Bayi akan lebih jarang menderita infeksi telinga dan saluran pernapasan atas.

3. Bayi juga akan lebih jarang menderita diare dan berbagai macam

4. Risiko bayi untuk mendapatkan diabetes juvenile menurun.

5. Bayi memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk menderita limfoma tipe tertentu.

6. Jenis protein yang ditelan oleh sang bayi akan mengurangi kemungkinan timbulnya reaksi alergi.

7. Bayi yang disusui memiliki lebih sedikit masalah dengan pemberian makan yang berlebihan akibat harus menghabiskan susu formula di botol.

8. Insiden bayi untuk mengalami obesitas dan hipertensi pada masa dewasa menurun.

9. Tidak butuh mencuci botol, menyiapkan formula, dan menyimpannya di dalam lemari es.

10. Organ-organ ibu juga akan lebih cepat kembali ke keadaan sebelum hamil.

11. Menyusui juga akan meningkatkan kontak dekat antara ibu dan anak. (Bobak 2004).

Air susu ibu dan susu formula akan memberikan banyak nutrien pada bayi yang berguna untuk menambah berat badan dan panjang sang bayi. Air susu ibu adalah sumber nutrien satu-satunya yang juga berperan pada pertumbuhan yang cepat dan sehat dari sistem pencernaan, dan juga perkembangan sistem

Selain itu, menurut the American Academy of Pediatrics (AAP), cara pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi akan sangat mempengaruhi kesejahteraan fisiknya, sosial, serta emosionalnya. Memberi makan bayi dengan penuh kasih sayang dan dengan cinta sama pentingnya dengan memberikan makanan yang akan meningkatkan pertumbuhan bayi yang sehat.

Selama masa kehamilan, tubuh ibu menyiapkan diri untuk pemberian ASI dengan cara menyimpan energi dalam bentuk lemak ekstra sebanyak 2,5-3,5 kg yang tidak akan segera hilang setelah bayi dilahirkan. Lemak yang tertimbun ini akan memberikan kalori ekstra yang sangat diperlukan untuk produksi air susu selama beberapa bulan pertama pasca melahirkan. Tubuh ibu yang sedang menyusui juga menyimpan cadangan vitamin dan mineral untuk membuat air susu. Apa yang dikonsumsi oleh sang ibu sangat mempengaruhi untuk memproduksi air susu yang cukup banyak dan sehat. Untuk mempertahankan cadangan makanan yang banyak dan bernutrisi maka ibu menyusui harus banyak makan makanan sehat selama menyusui. Makanan yang mengandung nutrien (kalori, cairan, protein, vitamin, dan mineral).

1. Protein

Semua sel dibentuk dari protein. Karena kehamilan melibatkan pertumbuhan yang cepat dari janin, plasenta, rahim, payidara, dan volume darah serta cairan ketuban, kebutuhan protein ibu akan meningkat kira-kira 14 gram diatas kebutuhan normal. Makanan Semua sel dibentuk dari protein. Karena kehamilan melibatkan pertumbuhan yang cepat dari janin, plasenta, rahim, payidara, dan volume darah serta cairan ketuban, kebutuhan protein ibu akan meningkat kira-kira 14 gram diatas kebutuhan normal. Makanan

2. Kalsium

Kalsium meningkatkan mineralisasi rangka janin dan gigi-gigi. Janin membutuhkan kalsium 66% lebih besar selmaa trimester ketiga (saat gigi-gigi terbentuk dan pertumbuhan rangka terjadi paling cepat) dibanding pada awal perkembangannya. Kalsium juga disimpan dalam tulang-tulang ibu sebagai cadangan untuk memproduksi air susu ibu. Asupan kafein yang tinggi dapat menggangu kemampuan seseorang untuk menggunakan kalsium.

3. Zat Besi

Zat besi sangat diperlukan untuk memproduksi hemoglobin (protein pembawa oksigen dalam darah). Karena volume darah meningkat 50% selama kehamilan, hemoglobin dan konstituen darah lainnya juga harus meningkat. Selain itu, selama enam minggu terakhir kehamilan, janin akan menyimpan zat besi dalam jumlah yang memadai dalam hatinya untuk memenuhi kebutuhannya pada tiga atau enam bulan pertama kehidupan. Orang yang sehat akan menyerap hanya 10-20% dari zat besi yang dicerna, Institute of Medicine menganjurkan suplemen zat besi sebanyak 30-60 miligram setiap hari, selama kehamilan untuk Zat besi sangat diperlukan untuk memproduksi hemoglobin (protein pembawa oksigen dalam darah). Karena volume darah meningkat 50% selama kehamilan, hemoglobin dan konstituen darah lainnya juga harus meningkat. Selain itu, selama enam minggu terakhir kehamilan, janin akan menyimpan zat besi dalam jumlah yang memadai dalam hatinya untuk memenuhi kebutuhannya pada tiga atau enam bulan pertama kehidupan. Orang yang sehat akan menyerap hanya 10-20% dari zat besi yang dicerna, Institute of Medicine menganjurkan suplemen zat besi sebanyak 30-60 miligram setiap hari, selama kehamilan untuk

4. Asam Lemak Esensial

Asam lemak esensial dalam diet akan memberikan manfaat jangka panjang untuk setiap orang. Beberapa asam lemak esensiak dapat ditemukan didalam sayuran dan tanaman, lainnya juga terdapat di dalam minyak ikan. Jika dikonsumsi oleh wanita selama kehamilan dan menyusui, asam lemak esensial berperan dalam perkembangan neurologi yang sehat pada bayi. Jumlah asam lemak esensial yang terdapat di dalam ikan jauh lebih besar daripada jumlah asam lemak dalam sayuran, nasihat terbaik yang telah disampaikan berdasarkan hasil riset adalah mengonsumsi minyak ikan (seperti ikan salmon) sebelum, selama, dan sesudah kehamilan.

5. Vitamin

Vitamin diklasifikasikan menurut kelarutannya, larut air (vitamin C dan

B kompleks), dan larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Vitamin yang larut dalam air dapat hilang selama proses pemasakan. Sayuran

yang mengandung vitamin ini sebaiknya dimakan mentah atau direbus yang mengandung vitamin ini sebaiknya dimakan mentah atau direbus

Pada ibu menyusui juga dianjurkan untuk meminum cukup cairan agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Air kemih yang berwarna kuning muda menunjukkan bahwa tubuh mendapatkan cukup cairan. Cairan yang memadai menjaga tubuh agar tidak merasa haus tetapi (berbeda dengan mitos yang populer) tidak berhubungan dengan kenaikan produksi ASI.

2.3.1 Air Susu Ibu (ASI)

Air susu ibu sangat direkomendasikan diberikan kepada bayi oleh dokter maupun petugas kesehatan di rumah sakit, tempat bersalin, serta puskesmas karena sebagai berikut:

1. Komposisi nutrisional dari air susu ibu ideal untuk bayi manusia.

2. Sewaktu bayi bertumbuh dan kebutuhan nutrisinya berubah, air susu ibu akan menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan ini.

3. Air susu ibu mudah dicerna

4. Menyusui ekonomis dan tidak repot.

5. Menyusui meningkatkan keterikatan dan hubungan erat serta penuh kasih sayang antara ibu dan bayi.

6. Menyusui mengurangi insidensi dan keparahan penyakit serta infeksi seperti infeksi telinga, infeksi pernapasam, meningitis, dan infeksi saluran kemih. Juga mengurangi gejala seperti diare dan muntah.

7. Bayi yang mendapat ASI secara eksklusif selama tiga bulan, kemungkinan dirumahsakitkan karena infeksi sembilan kali lebih rendah dibanding bayi yang diberi susu formula.

8. Bayi yang mendapat ASI mempunyai indensi penyakit kronis dan penyakit penyakit yang muncul diusia dewasa seperti diabetes tergantung indulin, penyakit Chron, ulseratif kolitis, dan sklerosis multipel, lebih kecil.

9. Bayi yang mendapat ASI kemungkinan kecil sekali mendapatkan limfoma daripada bayi yang mendapat susu formula.

10. Bayi yang mendapat ASI kemungkinan kecil terkena alergi yang parah daripada bayi yang mendapat susu formula.

11. Bayi yang mendapat ASI mempunyai kemungkinan alergi lebih kecil dan lebih ringan dibanding bayi yang mendapat susu formula.

12. ASI terbukti mempunyai efek perlindungan yang membantu mengurangi

13. Menyusui mengurangi perdarahan pascanifas dan membantu involusi (kembalinya rahim ke ukuran normal)

14. Menyusui mengurangi risiko terkena beberapa penyakit pada si ibu termasuk kanker payudara pascamenopause dan kenker indung telur.

15. Ibu yang menyusui mempunyai risiko fraktur panggul yang lebih kecil di masa pascamenopause dibanding wanita yang belum pernah menyusui.

(Simkin, 2007)

Air susu ibu diproduksi melalui dua hormon yakni prolaktin dan oksitosin yang memegang peranan penting dalam memproduksi dab pengeluaran air susu (pengaliran). Bayi yang menyusui akan merangsang kelenjar hipofisis anterior yang terletak di otak untuk melepaskan prolaktin ke dalam aliran darah sang ibu. Prolaktin menyebabkan sel-sel pada alveoli menarik air dan nutrien dari darah untuk memproduksi susu. Oksitosin dilepaskan ke dalam aliran darah oleh kelenjar hipofisis posterior sebegai respons terhadap isapan bayi dan tangisan maupun rengekan bayi, bahkan mendengar bayi terbangun sekalipun dapat membuat kelenjar melepas hormon tersebut. oksitosin juga menyebabkan otot- otot kecil disekitas sel-sel penghasil susu berkontraksi dan mengeluarkan susu. Dan juga menyebabkan duktus melebar dan memendek sehingga memungkinkan air susu mengalir keluar. Proses ini dapat disebut dengan refleks let-down. (Bobak 2004) Air susu ibu diproduksi melalui dua hormon yakni prolaktin dan oksitosin yang memegang peranan penting dalam memproduksi dab pengeluaran air susu (pengaliran). Bayi yang menyusui akan merangsang kelenjar hipofisis anterior yang terletak di otak untuk melepaskan prolaktin ke dalam aliran darah sang ibu. Prolaktin menyebabkan sel-sel pada alveoli menarik air dan nutrien dari darah untuk memproduksi susu. Oksitosin dilepaskan ke dalam aliran darah oleh kelenjar hipofisis posterior sebegai respons terhadap isapan bayi dan tangisan maupun rengekan bayi, bahkan mendengar bayi terbangun sekalipun dapat membuat kelenjar melepas hormon tersebut. oksitosin juga menyebabkan otot- otot kecil disekitas sel-sel penghasil susu berkontraksi dan mengeluarkan susu. Dan juga menyebabkan duktus melebar dan memendek sehingga memungkinkan air susu mengalir keluar. Proses ini dapat disebut dengan refleks let-down. (Bobak 2004)

Komponen dari air susu ibu yang dihasilkan oleh ibu menyusui adalah sebagai berikut:

1. Air merupakan bagian paling besar daka air susu ibu (± 87%). Air akan membantu bayi baru lahir untuk mempertahankan temperatur tubuhnya. Bahkan pada suhu yang sangat panas, air susu ibu mengandung air dalam jumlah yang dibutuhkan oleh bayi.

2. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang diproduksi oleh air susu ibu. Salah satu lemak ini, kolesterol yang diperlukan untuk perkembangan sistem saraf bayi yang normal, yang mencakup otak.

saat saraf bertumbuh dan mematangkan diri (mielinisasi). Asam lemak yang terdapat dalam jumlah yang cukup besar didalam air susu ibu, juga sangat berperan dalam pertumbuhan otak dan saraf yang sehat. Asam lemak tak jenuh ganda, seperti asam docosahexanoic (DHA) dalam air susu ibu dapat membantu perkembangan penglihatan.

3. Karbohidrat, laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada didalam air susu ibu. Terkandung dalam jumlah yang besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah dimetabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dengan cepat yang terjadi di selama masa bayi.

4. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey yakni mudah dicerna menjadi kepala susu yang lembut yang dapat memudahkan penyerapan nutrien ke dalam aliran darah bayi. Sebaliknya, kasein adalah protein utama dalam susu sapi. Jika bayi diberi susu sapi atau susu formula, kasein akan membentuk kepala susu yang seperti karet, yang lebih sulit untuk dicerna dan kadang-kadang menyebabkan sembelit. Beberapa kandungan protein dalam air susu ibu memiliki peran pentling dalam melindungi bayi terhadap penyakit dan infeksi.

5. Vitamin dan mineral. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya yang kurang 5. Vitamin dan mineral. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya yang kurang

6. Zat besi hanya terdapat dalam jumlah yang kecil pada air susu ibu, bentuknya sangat mudah diabsorbsi. Bayi cukup bulan yang sehat dan mendapatkan ASI jarang membutuhkan sumplemen zat besi atau makanan sumber zat besi sebelum berusia enam bulan.

7. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium ke dalam tulang. Meskipun jarang, riketsia (suatu penyakit yang menyebabkan deformitas tulang) dapat terjadi pada bayi yang diberikan ASI jika ibunya kekurangan vitamin D dan pada bayi yang kurang terpancar sinar matahari akibat iklim atau pakaian mereka.

8. Fluoride adalah mineral yang memperkuat email gigi, melindungi gigi terhadap karies (lubang). Hanya sejumlah kecil fluoride yang ada dalam air susu ibu. (Simkin, 2007)

2.3.2 Bayi

Penampilan bayi yang baru lahir seringkali membuat orang tua terkejut dari ukuran dan bentuk kepala, warna tubuh bayi yang pada awalnya biru, adanya verniks, dan noda darah, tangan dan kaki yang indah, daerah kemaluan pria yang Penampilan bayi yang baru lahir seringkali membuat orang tua terkejut dari ukuran dan bentuk kepala, warna tubuh bayi yang pada awalnya biru, adanya verniks, dan noda darah, tangan dan kaki yang indah, daerah kemaluan pria yang

Bayi merupakan individu yang memiliki temperamen dan berkepribadian unik. Bentuk bayi yang baru lahir akan berbeda dari bayi lainnya dalam hal penampilan; tingkat aktivitas, respons terhadap rasa lapar, sakit, atau bosan; dan pola tidur atau makan. Bayi yang memiliki kombinasi dari reaksi yang intens, ketidakteraturan, kemampuan adaptasi yang lambat dan tingkat aktivitas yang tinggi benar-benar merupakan tantangan bagi orang tuanya. Pola perkembangan bayi adalah unik dan khas untuk dirinya. (Bobak, 2004)

Kebutuhan energi bayi dibagi dalam tiga bagian: (1) kebutuhan energi basal untuk membangun fungsi metabolik organ, (2) kebutuhan energi untuk aktivitas fisik dan pencernaan makanan, dan (3) kebutuhan energi untuk pertumbuhan. Selama empat bulan pertama kehidupan, 50% sampai 60% energi bayi dipakai untuk metabolisme basal, 25% sampai 40% untuk pertumbuhan, dan sekitar 10% sampai 15% untuk aktivitas dan kebutuhan lain.