KEBUTUHAN INFORMASI KESEHATAN DARI IBU M

KEBUTUHAN INFORMASI KESEHATAN DARI IBU MENYUSUI

DALAM PROGRAM “PERBAIKAN GIZI: ASI EKSLUSIF”

(Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Kebutuhan Informasi Kesehatan dari Ibu Menyusui dalam Program “Perbaikan Gizi: ASI Ekslusif” di Puskesmas Pekan Kamis Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten

Agam Sumatera Barat) SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran FADHILA NURUL HUSNA ZALMI 210210090010 DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan kebutuhan informasi kesehatan dari ibu menyusui dalam program perbaikan gizi: ASI eksklusif yang terdiri dari kebutuhan informasi kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi personal, kebutuhan integrasi sosial, dan kebutuhan berkhayal. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori SOR ( stimulus- organisme-respons). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang mengikuti program penyuluhan perbaikan gizi: ASI eksklusif. Sampel yang diambil sebanyak 36 orang responden dengan menggunakan teknik total sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, observasi, dan studi pustaka. Kebutuhan informasi kognitif dan kebutuhan informasi afektif pada ibu menyusui sudah baik. Selain itu, pemenuhan kebutuhan informasi integrasi personal dan pemenuhan kebutuhan integrasi sosial pada ibu menyusui sudah sangat baik dan untuk kebutuhan berkhayal sudah baik bagi ibu menyusui. Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi bagi ibu menyusui yang mengikuti program penyuluhan perbaikan gizi: ASI eksklusif ini sudah terpenuhi.

Kata kunci: kebutuhan informasi, ibu menyusui, ASI eksklusif

ABSTRACT

This research aimed to know the response of the health information needs of nursing mothers in the program of improvement of nutrition: BREAST MILK exclusively composed information of cognitive needs, affective needs, needs personal integration, the need for social integration, and the need for fantasizing. The theory that is used in this research is the theory SOR ( stimulus-organism- respons). The population in this research is a nursing mother who joined the elucidation repair nutrition: BREAST MILIK this exclusive. Samples taken as many as 36 people respondents using total sampling. Methods used in this research is a method of quantitative descriptive. Using data collection techniques interviews, question form, observation, and study of the literature. Cognitive information needs and affective information in nursing mothers have been good. In addition, the fulfillment of personal integration of information needs and the needs of social integration in nursing mother is good and the good for those already fantasized needs nursing mothers. Inconclusive that need for information for nursing mother who joined the elucidation repair nutrition: BREAST MILK this exclusive have been fulfilled.

Keywords: information needs, exclusive breast feeding, BREAST MILK

B a n t i n gl a h ot a k u n t u k m en ca r i i l m u seba n y a k -ba n y a k n y a gu n a m en ca r i r a h a si a besa r y a n g t er k a n d u n g d i d a l a m ben d a besa r y a n g ber n a m a d u n i a i n i , t et a p i p a sa n gl a h p el i t a

d a l a m h a t i sa n u ba r i , y a i t u p el i t a k eh i d u p a n j i w a . ( A l - Gh a z a l i )

S ebuah karya kecilku ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku, M ama dan Papa yang sangat kucint ai dan sayangi, T erimakasih atas segala dukungan, pengorbanan, doa, dan kasih sayangnya agar terselesaikannya skripsi ini.

D an kepada keempat adikku tersayang Ilham F auzi Z almi, Ikhsan Z almi, Z ahra Z almi dan N abil Z almi terimakasih atas semangat dan doanya ya adik-adikku.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala berkat, rahmat dan karuniaNya yang telah diberikan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Tanggapan Kebutuhan Informasi Kesehatan dari Ibu Menyusui dalam Program “Perbaikan Gizi: ASI Eksklusif”. Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan kekuatan kepada peneliti dalam mengerjakan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian sidang (S1) pada Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan skripsi ini, niscaya tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan skripsi ini hingga dapat terselesaikan. Bimbingan, arahan serta nasihat

1. Dra. Wina Erwina, M.A., selaku Ketua Prodi Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan FIKOM UNPAD dan dosen Pembimbing Utama yang dengan kebaikan hatinya serta penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan, saran, masukan-masukan serta bahan referensi yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Evi Rosfiantika S.Pd.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah memberikan arahan, saran, serta masukan yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Prof. Drs. H. Dedy Mulyana M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran atas semua ilmu yang ada dalam karya- karyanya.

4. Asep Saeful Rohman, S.Sos., selaku Sekretaris Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan yang telah memberikan kemudahan akademik bagi penulis.

5. Nurmaya Prahatmaja, S.Sos., M.A., selaku Dosen Wali penulis yang senantiasa membantu dan memperlancar penulis dalam perkuliahan.

6. Seluruh staff pengajar Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan atas segala ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

7. Seluruh staff akademik Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.

8. Seluruh staff dan karyawan bagian Pendidikan dan Administrasi (SBA/SBP) serta staff Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang telah banyak membantu kelancaran akademik penulis.

9. Dr. Hj. Novia Reswita selaku Kepala Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian sehingga proses penulisan skripsi ini bisa berjalan dengan lancar.

10. Efi Arman selaku petugas kesehatan di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan bantuan, masukan dan arahan kepada penulis dalam proses pembuatan skripsi ini.

11. Teman-teman Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad 2009 kelas A khususnya yang telah memberikan hari-hari indah selama masa perkuliahan.

12. Teman-teman Yonita Girls Annisa Pratiwi, Chyntia Kartika Sari, Ade Desnia, Intan Lestari dan Tia Khairurriza teman sejurusan, sekosan dan sepermainan. Terimakasih atas kebersamaan, canda, tawa yang telah kalian berikan. Dice Eka Putri terimakasih telah menemani penulis hingga bisa menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat terbaikku Wahyumi Oviberty EZ yang selalu menjadi tempat curahan 13. Sahabat terbaikku Wahyumi Oviberty EZ yang selalu menjadi tempat curahan

14. Teman-teman Pondok Larasati Riri Haria, Dewi Kamala, Melisa dan Adellina Asha tempat berbagi tangis, canda tawa disaat senang maupun sedih. Yang selalu memberikan semangat bagi penulis agar terselesaikannya skripsi ini. Thanks you guys.

15. Keluarga besar Kuliah Kerja Nyata Simpen Kidul tahun 2012 terimakasih telah memberi banyak cerita dan pelajaran berharga serta berbagi susah ataupun senang selama masa KKNM Unpad bersama penulis.

16. Teman-teman PACE Aditi Larisa, Eis Honesty, Venny Maizarna, Arif Mulizar, Fazri Akil, M. Areif Wichaksono, Octa Alfindo, Afdhalul Dzikri, William Kanggo, Paliadi, Ibnu Jharkasih, Afif Permana, Taufik Hikmatriyadi, Hairum Fellayati, dan Evelynd serta Anggota UPBM Unpad yang telah banyak memberikan pelajaran berorganisasi yang sangat berharga kepada penulis. Trimakasih teman terbaik.

17. Adikku Cyntia Gevistara yang telah membantu dalam pencarian informasi kesehatan. Semoga informasi yang didapat berguna bagi penulis, terimakasih adik.

18. Semua pihak yang telah membantu, namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga segala amal baiknya dinilai oleh Allah SWT sebagai pahala

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jatinangor, Oktober 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

PERNYATAAN iii

PERSEMBAHAN iv

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xvii

DAFTAR GAMBAR xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Identifikasi Masalah

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoritis

1.5.2 Kegunaan Praktis

1.6 Kerangka Pemikiran

1.6.1 Kerangka Teroritis

1.6.2 Kerangka Konseptual

1.7 Operasional Variabel

1.8 Metode Penelitian

1.9 Teknik Pengumpulan Data

1.10 Populasi dan Sampel

1.11 Teknik Analisis Data

22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.12 Waktu dan Tempat Penelitian

2.1.1 Jenis Informasi

2.1.2 Syarat Informasi

2.2 Kebutuhan Informasi

2.3 Ibu Menyusui

2.3.1 Air Susu Ibu (ASI)

2.4 Program “Perbaikan Gizi: ASI Eksklusif”

BAB III METODE DAN OBJEK LOKASI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian Kuantitatif

3.1.2 Populasi dan Sampel

3.1.3 Jenis dan Sumber Data

3.1.4 Teknik Pengumpulan Data

3.1.5 Teknik Analisis Data

3.1.6 Instrumen Data Penelitian

3.1.9 Lokasi Penelitian

3.2 Objek Penelitian

3.2.1 Program “Perbaikan Gizi: ASI Eksklusif”

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

4.1 Analisis Deskriptif Data Responden

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian

4.2.1 Kebutuhan Kognitif

4.2.2 Kebutuhan Afektif

4.2.3 Kebutuhan Integrasi Personal

4.2.4 Kebutuhan Integrasi Sosial

4.2.5 Kebutuhan Berkhayal

BAB V PENUTUP 108

5.1 Kesimpulan 108

5.2 Saran 110

DAFTAR PUSTAKA 113 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1.6 Instrumen Data Penelitian

Tabel 3.1.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kebutuhan informasi

Tabel 4.1 Umur Responden

Tabel 4.2 Pendidikan Responden

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden

Tabel 4.4 Indikator 1 Pemahaman terhadap Informasi

Tabel 4.5 Indikator 2 Memenuhi Kebutuhan Informasi

Tabel 4.6 Kebutuhan Kognitif

Tabel 4.7 Indikator 3 Pengalaman Emosional

Tabel 4.8 Indikator 4 Hal yang Menyenangkan

Tabel 4.9 Kebutuhan Afektif

Tabel 4.10 Indikator 5 Penguatan Kepercayaan

Tabel 4.11 Indikator 6 Penguatan Kredibilitas

Tabel 4.14 Indikator 8 Penguatan Hubungan dengan Orang Lain

Tabel 4.15 Kebutuhan Integrasi Sosial

Tabel 4.16

Indikator 9 Menimbulkan Perasaan Nyaman

Tabel 4.17 Indikator 10 Untuk Mencari Hiburan 101

Tabel 4.18

Indikator 11 Menimbulkan Perasaan Senang

Tabel 4.19 Kebutuhan Berkhayal 103

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Teori S-O-R

Gambar 1.2 Kerangka Teori Penelitian

Gambar 4.1 Garis Kontinom Kebutuhan Kognitif

Gambar 4.2 Garis Kontinom Kebutuhan Afektif

Gambar 4.3

Garis Kontinom Kebutuhan Integrasi Personal

Gambar 4.4 Garis Kontinom Kebutuhan Integrasi Sosial

Gambar 4.5 Garis Kontinom Kebutuhan Berkhayal 104

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang Masalah

Komunikasi merupakan suatu langkah awal yang dilakukan seseorang untuk memperbaiki dan mengubah cara pandang orang lain terhadap suatu hal. Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari karena tanpa berkomunikasi seseorang tidak dapat menyampaikan pendapatnya kepada seseorang.

Komunikasi juga berfungsi untuk mengajak serta mempengaruhi seseorang untuk dapat mengerti, memahami serta memperhatikan apa yang disampaikan. Dalam setiap kegiatan sangat dibutuhkan komunikasi untuk menyampaikan informasi – informasi penting seperti informasi kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan di rumah sakit, puskesmas maupun posyandu yang dapat mengubah hidup masyarakat atau orang yang mendengarkannya ke kehidupan yang lebih sehat dan berguna dalam kehidupan mereka. Menurut Mary

B. Cassata dan Molefi K. Asante komunikasi adalah transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak (dalam Mulyana 2008, 69) sehingga dalam proses komunikasi akan terjadi pertukaran informasi antara satu orang atau lebih yang berguna untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Komunikasi merupakan transmisi informasi, gagasan, emosi,

Informasi merupakan pesan berbentuk data yang telah diproses dan memiliki arti sehingga data yang tadinya hanya dikumpulkan dan tidak bermanfaat dapat menjadi berguna dan dimanfaatkan oleh penerima informasi tersebut. Informasi yang disampaikan oleh komunikator sebaiknya sesuai dengan kebutuhan informasi penerima sehingga informasi yang diberikan tidak terbuang begitu saja. Selain itu, informasi yang disampaikan tersebut dapat digunakan dalam kehidupan sehari oleh penerima informasi.

Informasi kesehatan saat ini sudah bisa didapatkan masyarakat dengan mudah. Baik itu secara verbal (tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan lain lain) maupun secara non verbal (melalui brosur kesehatan, internet, buku, dll). Sehingga masyarakat dapat mempraktekkan dengan mudah informasi kesehatan yang mereka terima dengan mudah dalam kehidupannya sehari. Tetapi untuk masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan, mereka mungkin hanya mendapatkan informasi kesehatan yang mereka butuhkan hanya dari puskesmas dan posyandu saja. Puskesmas dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dengan memberikan penyuluhan setiap minggunya bagi masyarakat yang datang ke puskesmas tersebut. Terutama informasi kesehatan bagi ibu – ibu menyusui. Informasi mengenai kesehatan ibu dan anak ini sangatlah berguna dan penting bagi ibu menyusui agar mereka dapat memberikan ASI yang baik dan sesuai kebutuhan bayi sehingga gizi bayi mereka dapat terpenuhi dan bayi dapat tumbuh dengan sehat.

Ibu-ibu rumah tangga juga membutuhkan informasi, misalnya saja ibu- ibu menyusui. Mereka membutuhkan informasi mengenai manfaat menyusui ASI (air susu ibu) kepada bayi serta kekurangan jika bayi kekurangan ASI. Informasi mengenai semua ini bisa mereka dapatkan dari tenaga kesehatan di rumah sakit, tempat bersalin maupun puskesmas, melalui media cetak maupun media non cetak sehingga mereka tahu akan positif dan negatifnya mengenai pemberian ASI kepada bayi mereka.

Masih banyak dari ibu-ibu menyusui yang belum memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka. Banyak faktor secara internal maupun eksternal yang mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI ekslusif bagi bayinya. Salah satu faktor internalnya adalah pengetahuan ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif. Banyak dari ibu menyusui yang belum paham pentingnya dari ASI. Padahal pengetahuan merupakan dasar utama dari manusia untuk melakukan sesuatu.

Dewasa ini pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia. Salah satu program kesehatan yang digerakkan oleh pemerintah adalah program jaminan persalinan (Jampersal). Latar belakang dari program Jampersal ini salah satunya berkaitan dengan Millenium Development Goals (MDGs). Dimana Jampersal ini berguna untuk memperhatikan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Program pemerintah dalam Dewasa ini pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia. Salah satu program kesehatan yang digerakkan oleh pemerintah adalah program jaminan persalinan (Jampersal). Latar belakang dari program Jampersal ini salah satunya berkaitan dengan Millenium Development Goals (MDGs). Dimana Jampersal ini berguna untuk memperhatikan kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Program pemerintah dalam

Penyuluhan merupakan upaya untuk melakukan suatu perubahan perilaku manusiayang dilakukan melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan adanya peran serta aktif individu ataupun kelompok maupun masyarakat, untuk memecahkan masalah masyarakat dengan memperhitungkan mfaktor sosial, ekonomi maupun budaya di daerah setempat. (Suharjo 2003)

Penyuluhan yang dilakukan di masyarakat sebagai sebuah pendekatan edukatif untuk dapat menghasilkan perilaku, maka harus terjadi suatu proses komunikasi antar penyampai informasi dengan masyarakat. Dari suatu proses komunikasi tersebut juga ingin menciptakan masyarakat yang mempunyai sikap mental dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. (Suharjo 2003)

Menurut hasil wawancara yang dilakukan kepada petugas kesehatan di puskesmas Pekan Kamis Sumatera Barat, bahwasannya masih banyak ibu-ibu menyusui yang enggan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hal ini terjadi karena banyak dari ibu menyusui yang kurang memahami mengenai Menurut hasil wawancara yang dilakukan kepada petugas kesehatan di puskesmas Pekan Kamis Sumatera Barat, bahwasannya masih banyak ibu-ibu menyusui yang enggan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hal ini terjadi karena banyak dari ibu menyusui yang kurang memahami mengenai

Menurut Soetjiningsih (dalam Emilia 2009) banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI ekslusif kemungkinan ini dipengaruhi oleh karakteristik ibu. Contohnya saja seperti umur ibu yang terlalu muda saat pertama melahirkan sehingga mereka tidak paham akan kebutuhan bayi, ibu-ibu muda lebih memperhatikan keindahan tubuh pasca melahirkan, pengaruh pekerjaan, pendidikan yang rendah. Selain itu kurangnya pengetahuan mereka mengenai ASI eksklusif, atau diakibatkan kurangnya informasi dari petugas kesehatan, keluarga serta masyarakat disekitarnya.

Penelitian mengenai penyampaian informasi kesehatan bagi ibu menyusui ini dilakukan di Puskesmas Pekan Kamis Sumatera Barat. Puskesmas ini sudah melaksanakan program penyuluhan ini selama sepuluh tahun bekangan namun masalah yang dihadapi setiap tahunnya sama yakni tidak adanya perubahan cara pemberian ASI yang baik oleh ibu – ibu menyusui setelah mengikuti penyuluhan pada puskesmas ini. Informasi yang disampaikan kepada ibu menyusui yang datang dalam penyuluhan ini biasanya mengenai cara menyusui yang benar, pola makanan ibu menyusui, pemberian ASI bagi ibu yang Penelitian mengenai penyampaian informasi kesehatan bagi ibu menyusui ini dilakukan di Puskesmas Pekan Kamis Sumatera Barat. Puskesmas ini sudah melaksanakan program penyuluhan ini selama sepuluh tahun bekangan namun masalah yang dihadapi setiap tahunnya sama yakni tidak adanya perubahan cara pemberian ASI yang baik oleh ibu – ibu menyusui setelah mengikuti penyuluhan pada puskesmas ini. Informasi yang disampaikan kepada ibu menyusui yang datang dalam penyuluhan ini biasanya mengenai cara menyusui yang benar, pola makanan ibu menyusui, pemberian ASI bagi ibu yang

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Pekan Kamis Sumatera Barat karena menurut data yang didapat peneliti dari puskesmas tersebut bahwasannya di daerah ini memiliki jumlah baik tertinggi yakni sekitar 64 orang. Tetapi jumlah bayi yang datang berkunjung dalam program penyuluhan ini hanya sedikit yakni sekitar 36 orang. Terdapat 24 orang bayi perempuan dan 12 orang bayi laki-laki yang datang mengikuti program penyuluhan yang dilakukan di puskesmas tersebut.

Program penyuluhan informasi kesehatan ibu menyusui yang telah dilaksanakan kurang lebih sepuluh tahun di Puskesmas Pekan Kamis Sumatera Barat ini dilaksanakan setiap minggunya ini selalu ada didatangi oleh ibu – ibu menyusui walaupun hanya satu orang. Namun, ibu – ibu menyusui belum memahami betapa pentingnya pemberian ASI kepada bayi mereka. Padahal informasi tersebut telah disampaikan setiap minggunya kepada ibu – ibu menyusui tersebut untuk dipraktekkan kepada para bayi mereka di rumah setiap harinya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat kita rumuskan bahwa permasalahan penelitian ini adalah : “ Bagaimana pemenuhan

Kebutuhan Informasi Kesehatan dari Ibu Menyusui dalam Program “Perbaikan Gizi: ASI Ekslusif” di Puskesmas Pekan Kamis Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat?”

1.3. Identifikasi Masalah

1. Apakah informasi yang disampaikan oleh para petugas kesehatan dalam program perbaikan gizi: ASI Eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat dapat memenuhi kebutuhan informasi kognitif ibu menyusui?

2. Apakah informasi yang disampaikan oleh para petugas kesehatan dalam program perbaikan gizi: ASI Eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat dapat memenuhi kebutuhan informasi afektif ibu menyusui?

3. Apakah informasi yang disampaikan oleh para petugas kesehatan dalam program perbaikan gizi: ASI Eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat dapat memenuhi kebutuhan informasi

4. Apakah informasi yang disampaikan oleh para petugas kesehatan dalam program perbaikan gizi: ASI Eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat dapat memenuhi kebutuhan informasi integrasi sosial ibu menyusui?

5. Apakah informasi yang disampaikan oleh para petugas kesehatan dalam program perbaikan gizi: ASI Eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat dapat memenuhi kebutuhan informasi berkhayal ibu menyusui?

1.4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan informasi kognitif ibu menyusui dalam mengikuti program perbaikan gizi: ASI Eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat

2. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan informasi afektif ibu menyusui dalam mengikuti program perbaikan gizi: ASI Eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat

3. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan informasi integrasi personal ibu menyusui dalam mengikuti program perbaikan gizi: ASI Eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat

4. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan informasi integrasi sosial ibu

5. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan informasi berkhayal ibu menyusui dalam mengikuti program perbaikan gizi: ASI Eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat.

1.5. Kegunaan Penelitian

1.5.1. Kegunaan Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi petugas kesehatan mengenai teknik penyampaian informasi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan para ibu menyusui mengenai aspek positif dari pemberian ASI (Air Susu Ibu).

1.5.2. Kegunaan Praktis

1. Diharapkan dapat memberikan masukan ataupun evaluasi kepada Puskemas Pekan Kamis Kec. Tilatang Kamang Kab. Agam, Sumatera Barat dalam mengembangkan jasa pelayanan kesehatan pada puskesmas tersebut.

2. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya dalam teknik penyampaian informasi yang baik kepada masyarakat terutama bagi ibu – ibu menyusui di puskesmas tersebut.

3. Diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi petugas kesehatan dalam hal penyampaian informasi yang baik kepada masyarakat.

1.6. Kerangka Pemikiran

1.6.1. Kerangka Teoritis

Komunikasi kebidanan adalah suatu bentuk komunikasi yang digunakan oleh bidan atau petugas kesehatan dalam memberikan informasi- informasi kesehatan serta asuhan kebidanan pada klien yang berguna dalam kehidupan masyarakat sehari- hari. Komunikasi yang efektif antara ibu menyusui dengan petugas kesehatan akan tercapai jika adanya proses pertukaran informasi dengan proses komunikasi yang timbal balik antara keduanya. Informasi yang disampaikan oleh petugas kesehatan puskesmas dapat dikemas dalam bentuk semenarik mungkin sehingga menarik perhatian ibu menyusui untuk memperhatikan dan mempraktekkan informasi yang disampaikan tersebut di kehidupan mereka sehari – hari.

Komunikasi merupakan setiap proses pertukaran informasi, gagasan dan perasaan. Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis dengan kata – kata, atau yang disampaikan dengan bahasa tubuh, gaya maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu di sekeliling kita sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya. (hybels dan weafers II 1992 dalam Wulandari 2009, 3).

Informasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia. Didalam proses komunikasi akan terjadi pertukaran informasi anatar dua orang ataupun lebih. Informasi sangat banyak yang tersedia di dunia ini sesuai dengan kebutuhan manusia. Untuk mendapatkan informasi yang tepat maka seseorang yang membutuhkan informasi tersebut harus memiliki kemampuan menyeleksi, Informasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia. Didalam proses komunikasi akan terjadi pertukaran informasi anatar dua orang ataupun lebih. Informasi sangat banyak yang tersedia di dunia ini sesuai dengan kebutuhan manusia. Untuk mendapatkan informasi yang tepat maka seseorang yang membutuhkan informasi tersebut harus memiliki kemampuan menyeleksi,

Program penyuluhan bertujuan untuk mengubah perilaku (sikap, pengetahuan dan keterampilan) seseorang. Mengubah perilaku seseorang sesuai dengan yang diinginkan merupakan suatu pekerjaan yang sangat sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan lebih banyak energi untuk mengkomunikasikan segala informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat guna untuk tercapainya tujuan yang diinginkan.

Menurut Suharjo (2003) program penyuluhan gizi merupakan suatu pendekatan edukatif yang dilakukan untuk menghasilkan perilaku individu/ masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan atau mempertahankan gizi baik. Menurut Van deb Ban dan Hawkins dalam Lucie (2005) pilihan seseorang penyampai informasi dalam program penyuluhan terhadap suatu metode atau teknik yang digunakan di dalam program penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penyampai informasi tersebut.

Air susu ibu merupakan makanan pilihan utama untuk bayi yang baru lahir. Sehingga bayi yang baru lahir hendaknya diberikan ASI eksklusif hingga mereka berumur enam bulan. Pemberian ASI eksklusif ini sangat berguna bagi bayi karena nutrisi dan gizi yang terkandung didalam ASI sangat sesuai dengan kebutuhan perkembangan otak dan fisik dari bayi yang baru dilahirkan. Pelayanan kesehatan secara umum adalah upaya yang dilaksanakan sendiri ataupun secara Air susu ibu merupakan makanan pilihan utama untuk bayi yang baru lahir. Sehingga bayi yang baru lahir hendaknya diberikan ASI eksklusif hingga mereka berumur enam bulan. Pemberian ASI eksklusif ini sangat berguna bagi bayi karena nutrisi dan gizi yang terkandung didalam ASI sangat sesuai dengan kebutuhan perkembangan otak dan fisik dari bayi yang baru dilahirkan. Pelayanan kesehatan secara umum adalah upaya yang dilaksanakan sendiri ataupun secara

Program penyuluhan ASI eksklusif sangat diinginkan perubahan perilaku ibu menyusui dalam memberikan ASI kepada bayinya. Perilaku tersebut dapat berubah jika ibu menyusui tersebut menerima dan dapat menerapkan informasi – informasi yang disampaikan oleh para petugas kesehatan puskesmas atau sumber informasi. Oleh karena itu, salah satu tuntutan bagi para petugas kesehatan adalah harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain (ibu menyusui) agar mereka dapat memberikan respon sesuai sengan yang diharapkan yakni ingin dan mampu untuk menerima informasi yang disampaikan dan mempraktekkannya di dalam kehidupan mereka setiap hari. Menurut Ahmadi tanggapan merupakan salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan diri pengamatan dalam main objek yang telah diamati tidak berbeda dalam ruang dan waktu pengamatan. Tanggapan tersebut merupakan suatu respons dari seseorang setelah mendapat stimulus. Komunikasi yang terjadi dua arah akan menghasilkan feedback dapat berupa negatif dan positif tergantung dari cara penerimaan dari orang tersebut. Feedback inilah yang juga dapat dikatakan tanggapan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penyuluhan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengubah perilaku seseorang. Program “Perbaikan Gizi: ASI Ekslusif” berfungsi untuk memberikan informasi serta mengubah perilaku dan pandangan ibu menyusui mengenai pentingnya informasi untuk kesehatan yang Jadi dapat disimpulkan bahwa penyuluhan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengubah perilaku seseorang. Program “Perbaikan Gizi: ASI Ekslusif” berfungsi untuk memberikan informasi serta mengubah perilaku dan pandangan ibu menyusui mengenai pentingnya informasi untuk kesehatan yang

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori S-O-R. Teori SOR ini semula berasal dari psikologi. Kemudian teori ini berkembang menjadi teori komunikasi karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen seperti sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, serta konasi. Menurut stimulus respons, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus dimana seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi dari komunikan. Jadi unsur-unsur dari model SOR ini adalah :

a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O)

c. Efek (Response, R)

Stimulus Organisme :  Perhatian

 Pengertian  Penerimaan

Respons

Menurut Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu :

a. Perhatian

b. Pengertian

c. Penerimaan

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima ataupun ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti akan pesan yang disampaikan. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan dapat mengolah dan menerima pesan yang disampaikan, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

Penelitian ini juga menggunakan teori kebutuhan menurut Katz, Gurevitch, dan Haas (dalam Yusup 2010, 100). Teori kebutuhan yang harus dipuaskan dalam rangka pengembangan diri dapat diuraikan seperti berikut ini :

a. Kebutuhan Kognitif

Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan memperkuat pengetahuan dan pemahaman orang terhadap lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat individu untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Selain itu, kebutuhan ini juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan memperkuat pengetahuan dan pemahaman orang terhadap lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat individu untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Selain itu, kebutuhan ini juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat

b. Kebutuhan Afektif

Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan estetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional. Afeksi dalam hal ini lebih bermakna sebagai “rasa” penghargaan diri terhadap situasi, kondisi, waktu, lingkungan, dan juga orang lain, termasuk juga sikap terhadap semua aspek dimaksud diatas. Dalam memenuhi kebutuhan afektif ibu menyusui, mereka dapat dipraktekkan dalam kehidupan mereka sehari-hari melalui memperhatikan kesehatan bayinya dan diri mereka sendiri yang berguna untuk menimbulkan rasa senang terhadap dirinya sendiri.

c. Kebutuhan Integrasi Personal

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari

hasrat seseorang untuk mencari harga diri. Informasi yang disampaikan hasrat seseorang untuk mencari harga diri. Informasi yang disampaikan

d. Kebutuhan Integrasi Sosial

Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan orang lain dalam bermasyarakat. Kebutuhan ini didasari oleh keinginan individu untuk berkomunikasi dengan seseorang atau dengan kelompok lain. Informasi kesehatan ibu menyusui yang disampaikan dalam program “Perbaikan Gizi: ASI Eksklusif” tersebut akan dapat mudah diterima oleh peserta penyuluhan dengan penyampaian perorangan atau penyampaian informasi perkelompok. Sehingga informasi kesehatan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi diri mereka.

e. Kebutuhan Berkhayal

Kebutuhan-kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan. Bagi ibu menyusui yang baru pertama kali mengalami kehamilan, meraka dapat memenuhi kebutuhan berkhayal dengan mengikuti program “Perbaikan Gizi: ASI Eksklusif” yang diadakan setiap minggunya di puskesmas terdekat. Dalam mengikuti program penyuluhan tersebut mereka akan mendapatkan informasi kesehatan bayi serta ibu menyusui yang

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa program “Perbaikan Gizi: ASI Eksklusif” dapat terlaksana dengan baik jika informasi yang disampaikan dapat dikomunikasikan secara efektif yakni dengan tersampaikannya gagasan, pesan, perasaan dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik pula. Dalam memenuhi kebutuhan informasi seseorang maka informasi yang disampaikan harus dapat memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, serta kebutuhan berkhayal mereka. Sehingga dalam program penyuluhan dibutuhkan juga komunikasi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut dimana pesan yang disampaikan dapat diperhatikan, diterima serta dimengerti sesuai dengan yang diinginkan oleh pengirim pesan, dan pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan dalam hal ini adalah ibu menyusui tanpa adanya hambatan untuk hal tersebut.

1.6.2. Kerangka Konseptual

Berdasarkan teori SOR diatas, penulis dapat mengaplikasikannya dalam penelitian ini:

Kebutuhan Informasi Kesehatan dari Ibu Menyusui dalam Program “Perbaikan Gizi:

ASI Ekslusif” di Puskesmas

Teori Stimulus-Organisme-Respons

Variabel X Teori Kebutuhan Informasi

1. Kebutuhan kognitif

2. Kebutuhan afektif

3. Kebutuhan integrasi personal

4. Kebutuhan integrasi sosial

5. Kebutuhan berkhayal

Gambar 1.2 Kerangka Teori Penelitian (Sumber: Effendy 2003, 255)

1.7. Operasionalisasi Variabel

Variabel penelitian Kebutuhan Informasi Kesehatan dari Ibu Menyusui dalam Program “Perbaikan Gizi: Asi Ekslusif” di Puskesmas

Variabel X

: Kebutuhan informasi

Sub Variabel X 1 : Kebutuhan kognitif

Indikator : 1. Pemahaman terhadap informasi

2. Memenuhi kebutuhan informasi Sub Variabel X 2 : Kebutuhan afektif

Indikator

: 1. Pengalaman emosional

2. Hal yang menyenangkan Sub Variabel X 3 : Kebutuhan integrasi personal

Indikator

: 1. Penguatan kepercayaan

2. Penguatan kredibilitas Sub Variabel X 4 : Kebutuhan integrasi sosial

Indikator : 1. Penguatan hubungan keluarga

2. Penguatan hubungan dengan orang lain Sub Variabel X 5 : Kebutuhan berkhayal

Indikator : 1. Menimbulkan perasaan nyaman

2. Untuk mencari hiburan

1.8. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada dengan menggambarkan atau mendeskripsikan keadaan objek penelitian berdasarkan dengan fakta – fakta yang ada dan data – data yang diperoleh. Dimana hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi orang lain serta menjadi pembelajaran bagi mereka untuk dimasa yang akan datang.

1.9. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Interview (wawancara) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk melakukan studi pendahuluan yang bertujuan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, juga untuk mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan juga banyak/ kecilnya jumlah responden.

2. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pernyataan ataupun pertanyaan yang diajukan terkait dengan indikator variabel yang ditujukan kepada masyarakat khususnya ibu

3. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati perilaku koresponden dalam menanggapi informasi kesehatan yang telah diberikan oleh petugas kesehatan.

4. Studi Pustaka Pengumpulan data dan informasi didapat dari buku – buku dan literatur bacaan.

1.10. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat khususnya ibu menyusui yang mengikuti program penyuluhan perbaikan gizi: ASI eksklusif di Puskesmas Pekan Kamis Kec. Tilatang Kamang Kab. Agam, Sumatera Barat.

Sampel adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian adalah sekitar 36 orang ibu – ibu menyusui yang berkunjung ke puskesmas setiap bulannya. Mengingat kecilnya jumlah peserta yang mengikuti program penyuluhan ini maka peneliti menggunakan seluruh populasi dijadikan sampel (total sampling) dalam penelitian ini adalah 36 orang.

1.11. Teknik Analisis Data

Pada tahap analisis data ini, data-data yang telah dikumpulkan dari penyebaran kuesioner kepada responden tersebut dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Teknik statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dari hasil penyebaran angket kepada responden. Penelitian yang dilakukan pada populasi jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Metode penelitian ini dilakukan dengan memaparkan hasil penelitian.

1.12. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pekan Kamis Kabupaten Agam Sumatera Barat yang beralamatkan di Jl. Raya Bukittinggi – Pekan Kamis Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan mulai dari Mei 2013 sampai selesai.

Waktu Penelitian

Waktu Penelitian No

Jenis Kegiatan Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov

1. Penelitian Lapangan

2. BAB I

3. BAB II dan BAB III

4. Penyebaran Angket

5. Perhitungan Angket

Penyusunan Skripsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Informasi

Informasi merupakan suatu proses lebih lanjut dari sebuah data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi yang sudah dicari kemudian dikumpulkan dari beberapa sumber lalu diolah dan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya masing-masing selanjutnya informasi tersebut dapat disebarluaskan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi selanjutnya untuk menjaga informasi tersebut agar tetap ada, maka informasi dapat disimpan dan dipelihara agar tidak punah begitu saja.

Menurut Estabrook (1977) “informasi merupakan suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat seseorang” (dalam Yusup 2010, 11). Setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi sebuah informasi yang sangat berguna bagi seseorang. Sebuah fenomena dapat menjadi informasi jika seseorang dapat melihat, menyaksikan serta merekam kejadian tersebut.

Menurut Kamus Komunikasi mengenai definisi informasi adalah, sebagai berikut:

1. Suatu pesan yang telah disampaikan oleh seseorang kepada orang lain

2. Data yang telah dicari kemudian diolah lalu dapat disampaikan kepada orang lain yang memerlukaninformasi tersebut atau dapat juga menjadi data untuk mengambil keputusan dari suatu hal.

3. Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menyebarluaskan pesan yang disertai dengan penjelasan, baik secara langsung maupun menggunakan suatu media komunikasi, yang dapat disampaikan kepada khalayak banyak dimana hal tersebut merupakan peristiwa yang baru mereka ketahui. (Effendy 2003)

Menurut McFadden (1999) informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (dalam Kroenke, 1992) informasi adalah “jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima.” Maksudnya disini adalah dimana dengan adanya informasi, tingkat kepastian suatu kejadian akan menjadi meningkat. Menurut Davis (1999), informasi merupakan data kyang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk saat ini ataupun untuk dimasa yang akan datang. (Kadir 2002)

Informasi kesehatan saat ini sudah bisa didapatkan masyarakat dengan mudah. Baik itu secara verbal (tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan lain lain) maupun secara non verbal (melalui brosur kesehatan, internet, buku, dll). Sehingga masyarakat dapat mempraktekkan dengan mudah Informasi kesehatan saat ini sudah bisa didapatkan masyarakat dengan mudah. Baik itu secara verbal (tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan lain lain) maupun secara non verbal (melalui brosur kesehatan, internet, buku, dll). Sehingga masyarakat dapat mempraktekkan dengan mudah

2.1.1 Jenis Informasi

Informasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu informasi lisan dan informasi terekam. Informasi lisan merupakan informasi yang jumlahnya sangat banyak, sulit untuk diukur dan dibuktikan, dan juga kurang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pengetahuan manusia pada umumnya. Sedangkan informasi terekam dibedakan lagi antara informasi yang ilmiah dengan informasi yang tidak ilmiah. Informasi yang tidak ilmiah merupakan informasi biasa yang dapat ditemukan dimana-mana. (Yusup 2009)

Pada lingkup sistem informasi manajemen jenis-jenis dari informasi, yaitu:

1. Informasi berdasarkan persyaratan

Suatu informasi sebelum disajikan hendaknya dapat memenuhi persyaratan untuk mengambil suatu keputusan. Informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi yang tepat waktu

Informasi yang tepat waktu maksudnya disini adalah informasi yang dibutuhkan sudah ada ditangan sebelum pengambilan keputusan. Informasi merupakan bahan pertimbangan untuk pengambilan suatu keputusan.

b. Informasi yang relevan

Seseorang yang menyampaikan suatu informasi sebaiknya harus relevan yang ada kaitannya dengan si penerima sehingga informasi yang disampaikan tersebut mendapat respons dan perhatian dari si penerima.

c. Informasi yang bernilai

Informasi yang bernilai merupakan informasi yang memiliki nilai dan berharga untuk pengambilan suatu keputusan. Dimana informasi tersebut diperoleh dari pertimbangan yang paling kecil resikonya.

d. Informasi yang dapat dipercaya

Suatu informasi haruslah dapat dipercaya (realiable). Informasi yang disampaikan tersebut baik untuk seseorang maupun kelompok haruslah betul-betul diyakini kebenarannya.

2. Informasi berdasarkan dimensi waktu

Informasi berdasarkan dimensi waktu dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Informasi masa lalu

Informasi masa lalu merupakan peristiawa atau kejadian dimasa lampau yang jarang dipergunakan namun dalam data storage perlu disusun rapih dan teratur agar jika dibutuhkan informasi tersebut dapat disajikan dengan cepat dan lengkap.

b. Informasi masa kini

Informasi masa kini adalah informasi mengenai hal-hal yang terjadi pada masa sekarang (current events). Pengelolaan informasi jenis ini dapat dicari, dikumpulkan, diolah, disebarluaskan serta dipelihara dengan tidak membutuhkan banyak waktu yang relatif cepat. Pengelolaan informasi ini didapat melalui teknologi yang sudah maju dan canggih pada zaman sekarang.

3. Informasi berdasarkan sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan seseorang ataupun kelompok. Informasi ini dibagi menjadu dua, yakni:

a. Informasi individual

Individual information adalah informasi yang diberikan kepada seseorang yang dapat dipergunakan oleh orang tersebut sebagai bahan pengambilan suatu keputusan (decision maker) maupun untuk pengambil kebijaksanaan (policy maker). Tujuan dari penyampaian informasi ini adalah untuk memperoleh tanggapan dari si penerima dari informasi yang diberikan tersebut.

b. Informasi komunitas

Community information merupakan informasi yang disampaikan kepada khalayak di luar suatu organisasi, kelompok tertentu dalam masyarakat. (Sutabri 2003)

2.1.2 Syarat Informasi

Penyebaran informasi dapat terlaksanakan dengan efektif dalam suatu kegiatan yang komunikatif yang satu arah atau one way traffic communication, memerlukan syarat-syarat yang harus terpenuhi, yaitu:

1. Pesan yang akan disebarluaskan harus disusun secara jelas, mantap dan singkat agar mudah dimengerti oleh pembaca atau orang membutuhkan informasi tersebut. harus diketahui bahwa setiap orang memiliki daya tangkap yang berbeda-beda sehingga penyebaran pesan yang dilakukan haruslah pesan tersebut disusun dengan penuh perhitungan dan dapat ditangkap serta dimengerti oleh sebagian orang yang memerlukan data tersebut.

2. Lambang-lambang serta simbol-simbol yang digunakan haruslah mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh mereka yang menjadi sasaran dari penyebaran informasi tersebut. Maka harus dipahami bahwa gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti oleh sebagian banyak orang.

3. Pesan yang akan disebarluaskan ataupun disampaikan hendaknya dapat menimbulkan minat serta attention, perhatian dan keinginan bagi penerima untuk dapat melakukan sesuatu hal tertentu.

4. Pesan yang disampaikan atau yang disebarluaskan harus dapat menimbulkan keinginan seseorang ataupun kelompok untuk memecahkan masalah yang ada disekitar mereka. (Sastropoetro 1987)

2.1.3 Pemeliharaan Informasi

Salah satu perkembangan pesat di era informasi saat ini adalah terjadinya “perkawinan” antara teknologi komunikasi dengan teknologi informasi yang mengakibatkan banyaknya saluran penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain, misalnya saja dari satu sumber informasi kepada penggunanya. Itulah yang dimaksud dengan saluran informasi multimedia. Saluran informasi tersebut dapat secara internal maupun eksternal, saluran tersebut dapat berupa: (a) saluran melalui komunikasi lisan, (b) saluran dengan menggunakan tulisan, (c) komputer pada satuan-satuan kerja dalam organisasi yang on-line dengan komputer utama (mainframe), (d) saluran telepon, (e) teleks, (f) faksimile, dan (g) electronic mail.

Walapun tidak semua organisasi mutlak yang menggunakan semua saluran informasi tersebut, karena tergantung pada banyak faktor-faktor seperti jarak, lokasi, persyaratan kecepatan penyampaian informasi, dan berbagai faktor lainnya. Yang jelas saat ini walaupun banyak saluran informasi yang tersedia dan kepemilikannya yang tidak lagi memerlukan biaya yang besar untuk dapat menggunakan saluran informasi tersebut.

2.2. Kebutuhan Informasi

Empat pendekatan kebutuhan terhadap informasi menurut Guha (dalam Syaffril 2004) yaitu: