Analisis Deskriptif Data Responden

4.1 Analisis Deskriptif Data Responden

Analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti. Analisis data responden dibutuhkan untuk mengetahui informasi mengenai latar belakang responden. Informasi tersebut dapat dijadikan bahan untuk menjelaskan hasil penelitian yang diperoleh. Berikut ini adalah deskriptif responden dari hasil penelitian yang telah diolah.

Tabel 4.1 Umur Responden

No

Umur

frekuensi (f)

Persentase (%)

1 20-30 tahun

2 lebih dari 31 tahun

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 36 Ibu menyusui, lebih dari setengah ibu berumur 20-30 tahun yaitu 21 ibu (58,33%), dan sebagian kecil berumur lebih dari 31 tahun sebanyak 15 ibu (41,67%). Maka dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu menyusui yang mengikuti program penyuluhan “perbaikan gizi: ASI eksklusif” di puskesmas ini adalah ibu-ibu yang berumur 20-

30 tahun.

Ibu- ibu menyusui yang berusia rata-rata antara 20-30 tahun merupakan ibu-ibu menyusui yang sering mengikuti kegiatan penyuluhan ini. Kehamilan yang baik adalah kehamilan yang tidak akan menimbulkan gangguann kesehatan baik itu kesehatan jasmani, rohani maupun keadaan sosial disekitar ibu maupun bayi yang akan dilahirkannya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam masa kehamilan adalah umur ibu disaat hamil baik untuk kepentingan ibu maupun janin dalam pembentukan ASI. Wanita berusia 16-20 tahu masih dianggap berbahaya meskipun kurang resikonya dibanding umur sebelumnya namun secara mental psikologis mereka yang berumur 16-20 tahun masih dianggap belum cukup matang dan dewasa dalam menghadapi kehamilan dan melahirkan seorang bayi.

Wanita yang berusia 21-30 tahun merupakan kelompok umur yang paling baik untuk kehamilan. Karena dilihat dari segi fisik, mereka sudah cukup kuat menghadapi kehamilan. Selain itu secara mental, mereka juga dianggap sudah cukup dewasa dan matang dalam masa kehamilan dan kelahiran. Umur 31-40 tahun dianggap sudah berbahaya untuk menjalani masa kehamilan karena secara fisik, wanita yang berumur keadaan fisik mereka sudah mulai menurun. Sedangkan wanita yang berumur 40 tahun sudah memasuki masa pra-menopause dimana telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. (Depkes 1999)

Tabel 4.2 Pendidikan Responden

No Pendidikan

frekuensi (f)

Persentase (%)

1 SMP/MTS

2 SMA/SMK/MA

3 DIII dan S1

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 36 Ibu menyusui, lebih dari setengah responden mengenyam pendidikan SMA/SMK/MA yaitu 19 Ibu (52,78%), selanjutnya sebagian kecil mengenyam pendidikan lain-lain yaitu 11 Ibu (30,56%), dan selanjutnya sebagian kecil responden mengenyam pendidikan SMP/MTs yaitu 6 Ibu (16,67%).

Tingkat pendidikan ibu memiliki pengaruh dalam pola pemberian ASI, semakin tinggi tingkat pendidikan seorang ibu maka semakin tinggi pula prevalensi menyusui. Pendidikan memiliki tujuan untuk mengubah pengetahuan atau pengertian, pendapat serta konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi serta menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru kepada peserta penyuluhan yang masih menggunakan adat istiadat lama. (Notoatmodjo 1993 dalam Emilia 2008)

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden

No

Pekerjaan

frekuensi (f)

Persentase (%)

1 Ibu Rumah Tangga

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dari 36 Ibu menyusui, lebih dari sebagian besar responden bekerja sebagai Ibu rumah tangga yaitu 29 Ibu (80,56%), selanjutnya sebagian kecil responden bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu 6 Ibu (16,67%), dan selanjutnya sebagian kecil responden bekerja sebagai Wiraswasta yaitu 1 Ibu (2,78%).

Pekerjaan merupakan kegiatan formal yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dapat mempengaruhi terhadap orang lain. Pekerjaan yang dilaksanakan merupakan pekerjaan yang dapat menimbulkan kepuasan pada seseorang dengan demikian ibu pekerja memiliki kaitan dalam pemberian ASI karena bekerja berat akan mempengaruhi terhadap ASI yang diberikan kepada bayinya.

pagi hari, maka banyak dari ibu-ibu menyusui yang memiliki pekerjaan di kantor ataupun berwiraswasta tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut karena penyuluhan diadakan pada saat jam bekerja di pagi hari.