Fungsi Wesel Inkaso sebagai Salah Satu Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional

BAB IV ASPEK HUKUM MEKANISME PENYERAHAN DOKUMEN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN WESEL INKASO

A. Fungsi Wesel Inkaso sebagai Salah Satu Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional

Wesel merupakan surat berharga yang mengandung suatu perintah pembayaran yang harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam KUHD. Atau lebih jelas lagi wesel adalah suatu perintah pembayaran yang diberikan oleh penarik kepada yang kena tarik yang harus melakukan pembayaran itu kepada pemegangnya. 95 Adapun yang melatarbelakangi terbitnya surat wesel adalah perjanjian yang terjadi antara penerbit dan penerima wesel, di mana perjanjian akan menimbulkan hubungan hukum antara kedua belah pihak. Perjanjian ini disebut dengan perikatan dasar. Perikatan dasar inilah yang menjadi kausa dari diterbitkannya surat berharga tersebut. Di dalam perikatan dasar itulah terdapat hubungan asli antara penerbit dari sepucuk surat wesel. 96 95 C.S.T.Kansil Christine S.T. Kansil, Op.Cit., hal. 136 Sebagai contoh, di dalam perjanjian jual beli suatu barang antara A sebagai penjual dan B sebagai pembeli telah disepakati bahwa B menerima barang yang dibeli dan A menerima pembayaran sejumlah harga barang itu. Akan tetapi, pembayaran tersebut tidak berupa uang seperti biasanya, melainkan dengan cara tersendiri, yaitu menerbitkan 96 Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Dagang Surat Surat Berharga, Seksi Hukum Dagang FH UGM, Yogyakarta, 1993, hal. 29 Universitas Sumatera Utara surat wesel sejumlah harga pada waktu yang telah ditentukan sebagaimana yang tercantum di dalam surat wesel itu. 97 Wesel diatur dalam KUHD Buku ke-I bab VI dari Pasal 100 sampai dengan Pasal 177. Undang-undang tidak memberi defenisi tentang wesel tetapi hanya menyebutkan syarat-syarat wesel yang disebutkan dalam Pasal 100 KUHD. Pada umumnya orang sependapat bahwa wesel itu ialah suatu perintah pembayaran yang diberikan oleh penarik drawer kepada orang yang kena tarik drawee, yang harus melakukan pembayaran itu kepada pemegang wesel bearer. 98 Pemakaian wesel dimulai di benua Eropa bagian barat dalam abad Pertengahan, yang dilakukan oleh para pedagang yang masing-masing tinggal berjauhan. Perjalanan yang agak lama dan tak luput dari bahaya-bahaya perampokan sangat dirasakan para pedagang yang membawa uang tunai dari suatu tempat ke tempat lain. 99 Timbullah pemikiran pada waktu itu tentang cara pembayaran uang di lain tempat serta bagaimana bahaya-bahaya itu dapat dihindarkan. Pemikiran ini berhasil pada waktu para pedagang mendapat pertolongan dari para tukang tukar- menukar uang bankir. 97 C.S.T.Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 1994, hal. 150 98 Ibid., hal. 150 99 Ibid. Universitas Sumatera Utara Syarat utama dari wesel ialah, bahwa dalam perumusan kata-kata dalam surat wesel harus termuat perkataan wesel. Jadi tidak cukup perkataan atau nama ini ditulis diatasnya bunyi rumusan wesel. Yang harus dibayar dalam wesel adalah uang, maka apabila ada suruhan untuk menyerahkan sejumlah barang-barang bukan uang, maka suruhan ini bukan wesel. 100 Menurut Amir M.S, wesel atau biasa juga disebut dengan draft atau bill of exchange adalah suatu perintah tertulis tanpa syarat ditujukan oleh yang mengeluarkan perintah itu yang disebut drawer, kepada orang lain yang disebut drawee , untuk melakukan pembayaran pada waktu surat itu ditujukan kepadanya, atau pada suatu tanggal surat perintah itu dikeluarkan, sejumlah uang, yang harus dilakukan pembayarannya kepada pengganti order atau kepada pemegang surat itu bearer. 101 Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka wesel itu merupakan suatu surat perintah, yaitu perintah tidak bersyarat dari orang yang menerbitkan kepada seseorang lainnya untuk melakukan pembayaran sejumlah uang tertentu kepada orang yang tersebut namanya atau pengganti, atau kepada orang yang menunjukkan surat itu. Dengan demikian maka pihak-pihak yang terkait di dalam hubungan hukum wesel itu ada tiga pihak, yaitu: 102 1. Pihak yang menerbitkan surat wesel itu disebut penerbit the drawer, trekker . 2. Pihak yang diperintah untuk melakukan pembayaran sejumlah uang tertentu, disebut tersangkut the drawee, betrokkene. 100 Ibid., hal. 154 101 Amir M.S, Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri, Penerbit PPM, Jakarta 1991, hal. 20 102 Ibid., hal. 22 Universitas Sumatera Utara 3. Pihak kepada siapa sejumlah uang tertentu itu dapat dibayarkan, disebut pemegang the payee, holder atau nemer. Menurut Pasal 104 KUHD dimungkinkan penyebutan uang tertentu ditambah bunga yang harus dibayar menurut tenggang waktu antara tanggal penarikan wesel dan tanggal penagihannya. Kemungkinan ini hanya diperbolehkan dalam suatu wesel yang harus dibayar pada saat suratnya ditunjukkan opzicht atau sesudah lampau suatu tenggang waktu setelah surat ditunjukkan na zicht. Biasanya penyebutan bunga dalam wesel dilakukan dengan huruf-huruf dan di bawahnya atau di atasnya ditulis lagi jumlah uang dengan angka-angka. 103 Apabila penerima memerlukan dana tunai, sementara wesel belum diuangkan karena harus menunggu hari bayar atau jatuh tempo, penerima dapat mengalihkan atau menjual surat wesel yang bersangkutan kepada orang lain atau pemegang berikutnya. Pemegang itu pun sampai sebelum hari bayar masih dapat menjual surat wesel tersebut kepada pihak lain lagi. Pada saat hari bayar, pemegang terakhirlah yang meminta pembayaran kepada pihak tertarik. 104 Penerbit dan tertarik yang diperintahkan membayar dapat manusia pribadi biasa atau suatu badan hukum atau juga bank. Dalam praktik banyak pihak yang melakukan transaksi dagang yang menggunakan jasa bank. Dengan demikian dalam penerbitan surat wesel juga menggunakan jasa bank. Apabila tersangkutnya adalah bank, berarti penerbit memiliki dana yang tersedia di bank 103 Ridwan Khairandy, Op.Cit., hal. 135 104 Ibid., hal.137 Universitas Sumatera Utara tersangkut. Jika bank penerbit mengadakan hubungan hukum dengan pihak kedua penerbit surat wesel, maka penerima surat wesel dapat menerima uangnya dari bank tersangkut. Surat wesel yang diterbitkan oleh bank dan diuangkan bank tersangkut disebut wesel bank bank assignation, bank draft. 105 Apabila penerbitan surat wesel dan tersangkut yang diperintahkan membayar adalah bank, maka surat wesel yang diterbitkan itu adalah wesel bank. Wesel bank akan memperoleh nilai kepercayaan yang tinggi dalam sirkulasinya, karena pemegang surat wesel itu merasa aman bahwa pada waktu yang ditentukan pasti mendapatkan pembayarannya. 106 Adakalanya seorang menarik suatu wesel hanya agar si penerima menagih sejumlah uang dari si tertarik. Ini biasanya terjadi dalam bentuk si penarik menarik wesel untuk suatu bank selaku penerima. Kalau ini terjadi, maka si penerima sebetulnya hanya merupakan seorang kuasa dari si penarik. Artinya apabila si penerima itu dapat menerima uang dari si tertarik, maka uang itu akan dibayarkan kepada si penarik. Wesel semacam ini dinamakan wesel inkaso. Pasal 102 a KUHD membuka kemungkinan hal inkaso ini disebutkan secara tegas dalam surat wesel dengan perkataan-perkataan yang berbunyi ter in-casso atau ter incasseering , yang berarti untuk menagih dan menyimpan, atau in lastgeving yang berarti selaku seorang kuasa. 107 105 Amir M.S, Loc.Cit., hal. 20 106 Ibid., hal. 21 107 C.S.T.Kansil, Op.Cit., hal. 162 Universitas Sumatera Utara Kalau kata-kata ini disebutkan, menurut Pasal 102 a KUHD, si penerima kuasa dapat mempergunakan segala hak-hak dari seorang penerima biasa terhadap si tertarik. Maka ia dapat menggugat si tertarik di muka pengadilan. Ia juga dapat mengalihkan haknya kepada orang lain secara endosemen inkaso, tetapi juga hanya selaku seorang kuasa dari si penarik. Pasal 102 a ayat 2 KUHD menegaskan pula, bahwa si tertarik, apabila ditegor oleh si penerima hanya dapat memajukan tangkisan, yang ia dapat majukan terhadap si penarik. Kalau pemberian kuasa inkaso ini tidak disebutkan dalam surat wesel, maka Pasal 102 a KUHD tidaklah berlaku, tetapi tetap berlaku peraturan umum dari pada wesel, bahwa tetap ada kekuatan pada persetujuan latar belakang yang berada antara si penarik selaku pemberi kuasa. Persetujuan latar belakang yang dimaksudkan ialah berupa persetujuan pemberian kuasa lastgeving, yang dalam KUHPerdata diatur pada Pasal 1972 sampai dengan Pasal 1819. 108 Pengertian dari wesel inkaso dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang tidak ada disebutkan. Dalam Pasal 102 KUHD hanya menentukan kekhususan dari wesel ini dengan dimuatnya kata-kata dalam wesel tersebut harga untuk dipungut atau untuk inkaso atau dalam pemberian kuasa. 109 Menurut Cendraningsih Rahayu Wibisono, wesel inkaso adalah wesel yang memberikan hak kepada penerima untuk melakukan semua hak yang timbul 108 Ibid., hal. 168 109 Rahayu Hartini, Loc.Cit., hal. 208 Universitas Sumatera Utara dari surat wesel itu. Dalam wesel tersebut dimuat kata-kata harga untuk dipungut atau untuk di inkaso dalam pemberian kuasa dan sebagainya. 110 Dari pengertian diatas bahwa wesel inkaso merupakan suatu wesel yang di inkasokan, dimana dalam wesel tersebut dicantumkan sejumlah harga untuk dipungut dan pemberian kuasa. Dalam hal ini, pihak bank devisanya eksportir diberi kuasa oleh eksportir penarik untuk menagih pembayaran dari importir tertarik sejumlah harga yang disebutkan dalam wesel tersebut sesuai dengan harga yang ditentukan di dalam kontrak jual beli sales contract. Pembayaran dengan wesel inkaso ini hanya terjadi dimana pembayaran harga atas barang- barang yang dieskpor dilakukan dengan perantaraan bank. 111 Wesel inkaso merupakan bentuk khusus dari wesel, dimana syarat-syarat formal untuk suatu surat wesel telah dipenuhi walaupun tidak secara lengkap. Namun dengan adanya klausula yang menyebutkan sejumlah harga untuk dipungut dan dalam pemberian kuasa. Jadi dalam hal ini, berlakulah ketentuan mengenai hukum wesel atas pembayaran dengan wesel inkaso. 112 Dalam perdagangan ekspor impor dengan wesel inkaso, bahwa pihak eksportir penarik menguasakanmemerintahkan kepada bank devisanya di dalam negeri untuk menyerahkan dokumen-dokumen setelah terlebih dahulu menagih pembayaran dari importir tertarik. Kemudian bank devisanya eksportir 110 Cendraningsih Rahayu Wibisono, Hukum Dagang Untuk Tata Niaga, Graha Ilmu, Yogyakarta, 1988, hal. 17 111 Ibid., hal 18 112 Ibid. Universitas Sumatera Utara menghubungi bank korespondennya di negara importir untuk melakukan tagihan pembayaran dari importir. 113 Wesel inkaso collection draft adalah wesel yang memberikan kuasa kepada pemegangnya untuk menagih sejumlah uang. Dalam hal ini pihak pemegang wesel tersebut sebagai pemegang kuasa, sehingga dia tetap dapat mengendosemenkan kepada pihak lain, tetapi endosemen yang dimaksud disini bertujuan untuk mengalihkanmemberi kuasa kembali kepada pihak lain untuk menagih yang disebut dengan endosemen inkaso. Biasanya dalam wesel ini tertulis kata-kata seperti: 114 a. Dalam pemberian kuasa b. Harga untuk ditagih c. Untuk inkaso d. Dan lain-lain kata dengan maksud yang sama Dalam dunia perniagaan, wesel inkaso mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal melakukan pembayaran. Pada mulanya wesel itu diadakan untuk mempermudah melakukan pembayaran dalam perdagangan antar kota maupun antar negara. Wesel inkaso juga mempunyai peranan sebagai alat untuk meminjam uang dimana wesel inkaso berfungsi sebagai jaminan atas pinjamannya. Fungsi lain dari wesel inkaso, bahwasanya sebagai surat berharga berarti surat itu dapat diperdagangkan. Wesel inkaso sebagai surat perintah untuk 113 Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hal. 165. 114 Ibid., hal. 169. Universitas Sumatera Utara membayar merupakan surat-surat pengakuan hutang dimana setelah adanya akseptasi, tertarik menyatakan kesanggupannya untuk melakukan pembayaran. Dengan bisanya wesel itu diperdagangkan maka dengan mudah hak piutang itu dapat dialihkan. Dengan demikian orang dapat dengan mudah memperoleh atau mendapatkan uang dengan jalan mengalihkanmenjualkan hak atas wesel tersebut. 115 Wesel inkaso dalam perdagangan internasional berfungsi sebagai salah satu bentuk layanan jasa bank yang mengemban tugas dalam pembayaran uang dalam melakukan berbagai aktivitas kegiatan. Wesel inkaso juga berfungsi untuk membantu dalam penyelesaian tagihan antar kota agar lebih efektif dan efisien, selain itu juga sebagai alat meminjam uang di mana wesel berfungsi sebagai jaminan atas pinjamannya. Sebagai surat berharga wesel inkaso juga dapat ditukarkan dengan uang. 116 Wesel inkaso juga memiliki fungsi sebagai alat pembayar yaitu sebagai ganti pembayaran utang sebelum waktunya dengan uang tunai, sebagai alat kredit dapat dijadikan uang tunai dengan menjual atau menggadaikannya, sebagai alat pemindahan hak untuk menagih, hak menagih dari kreditur dipindahkan kepada orang lain, dan sebagai keterangan memindahkan kewajiban membayar, yaitu kewajiban debitur untuk membayar kepada orang lain. 117 115 Mustafa A Siregar, Kapita Selekta Pengetahuan Hukum Dagang, Penerbit IND-HILL- CO, Jakarta, 1990, hal. 90 Dalam prakteknya wesel 116 Hasil Wawancara dengan Hara, Pada PT Bank Internasional Indonesia bii Tbk Cabang Binjai, tanggal 31 Mei 2013 117 Udjiani Hatiningrum, Aspek Hukum dalam Ekonomi, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hal.13 Universitas Sumatera Utara inkaso juga memberikan keuntungan kepada bank melalui biaya pengiriman yang dikenakan dalam pembayaran. 118 Dalam praktek, wesel juga dipakai untuk menagih piutang. Penerbit menuliskan diatas wesel “untuk inkasso” atau “untuk ditagih” dan menyerahkan wesel itu kepada suatu bank atau kantor administrasi dengan perintah untuk menagih uangnya. 119

B. Kekuatan Hukum Wesel Inkaso dalam Perdagangan Internasional