Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah
Kehadiran Pasar Modal telah menjadi suatu alternatif pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan adanya kelebihan yang dimiliki oleh pasar modal, salah satunya adalah biaya yang murah atas dana yang akan didapatkan (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 1993). Pasar modal merupakan instrumen keuangan yang penting dalam suatu perekonomian, yang berfungsi untuk memobilisasi dana dari masyarakat ke sektor produktif (perusahaan). Pasar modal juga dapat bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi alokasi sumber dana,
*) Dosen STIE Pelita Nusantara Semarang
ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA
Nurul Latifah P Nurul Latifah P
Pasar modal juga merupakan sarana untuk melakukan investasi yang memungkinkan para pemodal (investor) melakukan diversifikasi investasi sesuai dengan risiko dan return yang diharapkan. Dalam pasar modal keputusan pembelanjaan akan semakin bervariasi, sehingga struktur modal perusahaan dapat lebih dioptimalkan. Tujuan pasar modal dalam perekonomian adalah untuk mempercepat proses perluasan keikutsertaan masyarakat dalam kepemilikan saham, pemerataan pendapatan melalui pemerataan keuntungan perusahaan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana untuk kegiatan produktif (Sumantoro, 1990).
Pembelian sejumlah saham merupakan salah satu bentuk investasi modal. Saham memberikan penghasilan dalam bentuk dividen, serta nilainya dapat diharapkan meningkat. Investasi pada saham memiliki risiko yang tinggi, sesuai dengan prinsip investasi itu sendiri, yaitu high riskhigh return, low risklow return. Risiko investasi tersebut mengakibatkan investor harus dapat meramalkan kemungkinan pergerakan saham tersebut di masa yang akan datang.
Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah berubah), oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemegang saham dengan jalan memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsifungsi keuangan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan). Hal ini disebabkan laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen penting dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Suatu perusahaan dengan pertimbanganpertimbangan tertentu bisa memecah sahamnya (stock split ) menjadi saham yang nominalnya lebih kecil. Saham yang beredar ditarik kembali dan ditukar dengan saham yang nominalnya lebih kecil. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Stock split tidak menambah nilai dari perusahaan.
Secara umum terdapat dua jenis split yaitu splitup dan split down. Splitup lebih dikenal dengan stock split, sedangkan split down dikenal dengan reserve split. Stock split merupakan distribusi saham yang tidak berpengaruh pada aliran kas perusahaan, maupun proporsi kepemilikan saham. Manajemen perusahaan melakukan stock split karena beberapa tujuan, antara lain: memberi sinyal positif tentang prospek perusahaan, mencari harga saham optimal dan meningkatkan likuiditas saham.
Sebagian Perusahaan berupaya menyampaikan informasi atau sinyal kepada investor bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan positif. Stock split diharapkan memberi sinyal kepada investor bahwa saham perusahaan masih undervalue dan akan terjadi peningkatan dividend yield dimasa yang akan datang (Brennan dan Hughes, 1991).
Selain itu, perusahaan melakukan stock split karena harga sahamnya dinilai sudah terlalu tinggi, sehingga mengurangi kemampuan investor ritel untuk membelinya. Stock split dilakukan agar harga saham menjadi optimal bagi investor kecil dan pada akhirnya meningkatkan jumlah pemegang saham perusahaan.
66 Fokus Ekonomi
Vol. 2 No. 2 Desember 2007 : 65 80
Tujuan manajemen perusahaan melakukan stock split antara lain adalah menarik perhatian investor kecil, meningkatkan jumlah pemegang saham, dan meningkatkan likuiditas. Selain tingkat risiko dan return, tingkat likuiditas merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam memilih saham . Likuiditas adalah kemampuan untuk bertransaksi dalam jumlah besar, dengan waktu yang singkat, dan biaya yang rendah. Stock split menurunkan harga dan meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga lebih banyak investor kecil yang dapat berpartisipasi. Pada akhirnya partisipasi investor kecil diharapkan mampu meningkatkan jumlah pemegang saham (Baker dan Gallagher, 1980; Lakonishok dan Lev, 1987).