Surat Dagang

a. Surat Dagang

Surat dagang atau sering disebut surat niaga yaitu surat yang digunakan untuk keperluan berdagang. Surat itu dapat berupa surat perjanjian jual beli, nota pembayaran, tagihan, pesanan, klaim, pengiriman, atau surat dagang yang lain.

Apabila kita cermati, surat-surat dagang tersebut mempunyai ciri sebagai berikut:

1) selalu berkaitan dengan niaga/bisnis,

2) ditulis secara resmi,

3) menggunakan kata-kata yang sopan dan menarik,

4) bersifat simpatik,

5) apabila merupakan surat transaksi bernominal besar, biasanya menggunakan materai.

Pada subbab ini, Anda akan diajak untuk memahami penulisan salah satu contoh surat dagang, yaitu surat perjanjian jual beli rumah.Untuk menulis surat perjanjian jual beli yang baik, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut ini:

1) menulis identitas penjual dan pembeli secara lengkap,

2) menulis/cantumkan hak dan kewajiban bagi penjual dan pembeli,

3) mencantumkan semua konsekuensi yang menimbulkan persengketaan,

4) mencantumkan cara penyelesaian yang baik apabila terjual persengketaan,

5) menyertakan materai secukupnya sesuai ketentuan,

6) mencantumkan saksi secukupnya (sebaiknya bukan keluarga dari pihak yang berjanji).

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA -IPS

Berikut ini merupakan contoh surat perjanjian jual-beli rumah (fiktif).

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Nama

: Adi Setiawan

Tempat, Tgl Lahir : Surakarta, 20 Mei l965 Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat : Jalan Slamet Riyadi 137 Surakarta yang selanjutnya disebut Pihak I (sebagai penjual)

II. Nama

: Ir. Mathias Mahendra

Tempat, Tgl Lahir : Surakarta, 27 April 1963 Pekerjaan

: Dosen

Alamat : Sumber Nayu RT 01/RW XII Kadipiro, Surakarta yang selanjutnya disebut Pihak II (sebagai pembeli)

Kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian jual-beli tanah beserta bangunannya yang bersifat mengikat dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

Pihak I bersedia menjual tanah beserta bangunannya disertai surat kelengkapannya kepada pihak II dengan harga Rp200.000.000,00. Ada pun tanah yang dimaksudkan adalah tanah seluas 200 meter persegi yang terletak di Jalan Slamet Riyadi 137 Surakarta.

Pasal 2

Pada hari Senin, 10 Januari 2005 pihak I menyerahkan tanah beserta surat kelengkapannya kepada pihak II dan sebagai pembayarannya pihak

II menyerahkan uang Rp200.000.000,00 kepada pihak I.

Pasal 3

Apabila di kemudian hari terjadi sengketa hukum mengenai surat perjanjian ini, kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Apabila dengan cara ini tidak dapat terselesaikan, kedua belah pihak akan menyelesaikan dengan jalur hukum. Adapun tempat penyelesaian yang dipilih adalah Pengadilan Negeri Surakarta.

Pasal 4

Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua: satu untuk pihak I dan satu untuk pihak II.

Surakarta, 10 Januari 2005

Pihak I

Pihak II

Ttd Adi Setiawan

Ttd

Ir. Mathias Mahendra Saksi:

1. Andang Prihanto

2. Koko Prajoko

Bab III ~ Peristiwa

3. H. Herdwiyanto Sebenarnya, format penulisan surat perjanjian jual-beli belum dibakukan sehingga dalam praktik penulisan muncul berbagai bentuk. Format pada contoh di atas merupakan contoh format yang lazim digunakan.

Surat perjanjian yang dibuat tanpa notaris ditulis di atas kertas segel. Surat ini tidak bernomor dan tidak didaftar di pemerintah. Hal ini berarti, surat tersebut dibuat di bawah tangan (tidak resmi). Bila surat perjanjian tersebut dibuat oleh notaris ditulis di kertas khusus notariat, bernomor, bermaterai. Hal ini berarti surat tersebut sudah didokumentasikan (tercatat di pemerintah).Dalam kehidupan sehari-hari, surat perjanjian yang sering Anda temukan antara lain: 1)

Perjanjian jual-beli. Contoh: jual-beli motor, tanah, rumah dsb.

2) Perjanjian sewa-menyewa. Contoh: menyewa rumah, menyewa mobil.

3) Perjanjian pinjam-meminjam/utang-piutang. Contoh: uang.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24