Membaca Cepat ± 300 Kata per Menit

1. Membaca Cepat ± 300 Kata per Menit

Reading is habit! “membaca adalah suatu kebiasaan”. Pernyataan tersebut dapat diberi pengertian bahwa setiap orang akan mempunyai kemampuan membaca cepat apabila terbiasa melakukannya. Membaca cepat juga merupakan sebuah keterampilan.

Membaca cepat adalah proses memahami suatu bacaan dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian, dalam waktu yang relatif singkat seorang pembaca cepat dapat memahami bacaan yang relatif banyak.

Ada beberapa langkah yang perlu Anda perhatikan untuk memperoleh hasil secara optimal dalam membaca cepat, yaitu:

a. Anda jangan membaca kata demi kata, tetapi per kelompok kata atau makna,

b. bacalah semua teks dari atas ke bawah,

c. pandangan mata sebaiknya diarahkan ke bagian tengah teks dan tidak perlu menoleh-noleh. Mata dapat bergerak ke kanan dan ke kiri, namun pada prinsipnya pandangan harus kembali ke tengah.

Untuk melatih kecepatan membaca, berikut ini disajikan teks bacaan yang berisi 465 kata. Setiap kelipatan 25 kata teks tersebut diberi angka agar Anda dapat mengecek kecepatan dengan mudah.

Cobalah berlatih membaca cepat teks yang berjudul Stop Merokok, Bukan Ganti Mild berikut ini!

Stop Merokok, Bukan Ganti Mild

Bunuh Ribuan Sel, Perlambat Daya Pikir

BANYAK yang beranggapan, mengganti jenis rokok kretek menjadi rokok mild (rendah kandungan nikotin dan tar) akan (25) mengurangi efek negatif rokok. Ternyata, anggapan tersebut tidaklah benar. “Selama yang diisap itu adalah tembakau, maka efeknya sama saja, “ tegas Dr. dr. Kabat Sp.P. (50)

Efek negatif. Spesialis paru dari RSU dr. Soetomo Surabaya ini menjelaskan, rokok berfilter ataupun rokok mild tetap akan memberi efek negatif bagi tubuh. “Yang terpenting bukanlah jumlah nikotinnya. (75) Tapi, kandungan zat-zat lain yang ada pada tembakau di dalam rokok,” jelas staf pengajar ilmu penyakit paru FK Unair ini.

Meski kadar nikotinnya lebih rendah (100), namun kandungan zat-zat lain dalam tembakau belum tentu berada dalam jumlah yang lebih rendah pula. Pada penggunaan sehari-hari, zat-zat ini akan terakumulasi dalam peredaran darah. (125) Semakin sering mengisap rokok, maka kandungan zat-zat ini akan terus menumpuk. Pada ambang tertentu akan mengakibatkan hal-hal negatif pada tubuh,” katanya.

Bab V ~ Kependudukan

Padahal, ambang setiap orang akan efek zat-zat tersebut berbeda. Manifestasi dari efek negatif rokok juga berbeda-beda. “Gangguannya bisa pada pembuluh darah, jantung, paru-paru, bahkan fungsi (175) seksual,” ungkapnya. Karena itu, seberapa pun jumlah zat tersebut di dalam tubuh, tetap akan membawa efek negatif.

Ribuan racun. Masih menurut Kabat, dalam sebatang rokok terkandung ribuan (200) zat berbahaya. “Semua zat itu bersifat racun,” ujarnya. Bahan-bahan tersebut, lanjutnya, akan mengiritasi saluran pernapasan, merusak paru-paru, serta menjadi pemicu kanker. “Tak hanya di paru-paru. (225) Kanker ini bisa terjadi pada semua bagian tubuh yang dilewati oleh asap rokok.”

Selain itu, meski berganti jenis rokok, si perokok tetap akan mendapatkan efek negatif yang sama dari hasil pembakaran (250) batang rokok tersebut. “Proses pembakaran rokok ini menghasilkan gas karbon monoksida (CO),” jelasnya. Di dalam darah, gas ini akan berikatan dengan hemoglobin darah. “Akan terbentuk ikatan HbCO yang (275) sifatnya toksin (beracun, Red.)”, jelasnya. Padahal, seharusnya hemoglobin - sebagai protein yang ada dalam sel darah merah-berikatan dengan oksigen dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. (300)

Dampaknya, semakin banyak gas CO yang terisap, suplai oksigen dalam tubuh ikut berkurang. “Itu karena daya ikat CO 250 kali lebih kuat dibandingkan daya ikat oksigen pada hemoglobin,” ujar Kabat. Jadi, ketika terdapat gas CO dan oksigen, hemoglobin lebih memilih HbCO-nya untuk diikat”. “Jadi, pada perokok kadar HbCO-nya pasti lebih tinggi,” katanya.

Pembunuh sel. Dalam perjalanannya (350) HbCO ini akan sampai pada sirkulasi pembuluh darah otak. “Di sinilah racun ini akan membunuh lebih banyak sel otak,” terangnya. Dijelaskan, pada rokok jenis apapun, setiap 20 batang akan menyebabkan kematian sekitar enam ratus ribu sel di dalam tubuh. “Jadi, pada dasarnya rokok itu lebih jahat dari sel kanker,” ujar Kabat.

Pada akhirnya, dengan terbunuhnya jutaan (400) sel otak ini akan mengakibatkan menurunnya daya pikir serta konsentrasi. “Jadi, salah kalau ada yang mengatakan rokok akan membuat berpikir lebih cepat. Yang terjadi, justru orang akan berpikir (435) lebih lambat karena rokok,” tandasnya. Itu sebabnya, mengganti jenis rokok tak akan mengurangi masalah.

“Yang paling penting adalah mencari cara untuk meng-hentikannya”, tegasnya. Dengan menghentikan penggunaan rokok, setidaknya orang tersebut akan mencegah bertumpuknya racun yang ada di dalam tubuh. (465) (wie)

Sumber: Jawa Pos, 13 November 2004

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24