BAB 4 HASIL PENELITIAN
Sampel penelitian berjumlah 40 orang yang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 20 orang perempuan yang merupakan mahasiswa suku Batak Fakultas Kedokteran
Gigi dan Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang masih aktif mengikuti pendidikan dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan membandingkan lima garis-garis referensi profil wajah yang dipakai dalam bidang ortodonti sehingga diperoleh garis dengan konsistensi.
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan pada sefalogram, selanjutnya dilakukan uji statistik pada data-data hasil pengukuran. Sebelumnya dilakukan tes uji
normalitas pada seluruh data hasil pengukuran untuk melihat apakah data-data tersebut terdistribusi normal yang mana akan menentukan uji statistik berikutnya.
Tabel 1. Nilai Uji Normalitas pada Data Mahasiswa FKG dan FT USU Suku Batak
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Total
Sig. Uji Normalitas Total
Sig. Uji Normalitas Garis E – Li
40 0,141
40 0,156
Garis E – Ls 40
0,200 40
0,372 Garis B – Li
40 0,083
40 0,113
Garis B – Ls 40
0,200 40
0,881 Garis S1 – Li
40 0,200
40 0,054
Universitas Sumatera Utara
Garis S1 – Ls 40
0,200 40
0,460 Garis S2 – Li
40 0,200
40 0,125
Garis S2 – Ls 40
0,200 40
0,568 Garis H – Li
40 0,200
40 0,524
Tabel 1 yang merupakan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai pengukuran pada 40 sampel penelitian yang telah ditetapkan memiliki distribusi
normal dimana p0,05. Demikian seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa distribusi normal dimana p0,05 terdapat pada setiap hasil pengukuran yang mana
artinya hasil pengukuran jarak garis E terhadap bibir bawah dan bibir atas Garis E : Li mm dan Garis E : Ls mm seluruhnya memiliki nilai distribusi normal dan
demikian pula hasil pengukuran pada garis B, garis S1, garis S2 maupun garis H. Dengan demikian, uji statistik dapat dilanjutkan dengan uji t-independen.
Berbeda jikalau hasil uji normalitas menunjukkan distribusi tidak normal maka uji statistik akan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji normalitas dapat dilihat
pada lampiran.
Tabel 2. Hasil Uji t-independen pada Data Mahasiswa FKG dan FT USU Suku Batak
Uji t-independen
Sig. Uji T Garis E
E-Li : E-Ls mm 0,380
0,381 Garis B
B-Li : B-Ls mm 0,183
0,183
Universitas Sumatera Utara
Garis S1 S1-Li : S1-Ls mm
0,065 0,066
Garis S2 S2-Li : S2-Ls mm
0,001 0,001
Hasil uji normalitas yang menunjukkan nilai distribusi normal mengarahkan uji statistik dilanjutkan pada uji t-independen. Tabel 2 yang merupakan hasil uji t-
independen dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan bermakna antara hasil pengukuran jarak masing-masing garis referensi terhadap bibir bawah
dibandingkan pada hasil pengukuran jarak masing-masing garis referensi terhadap bibir atas.
Hasil uji t-independen menunjukkan bahwa pada pengukuran garis E terhadap bibir bawah dan terhadap bibir atas E-Li mm : E-Ls mm tidak memiliki perbedaan
bermakna. Hasil tersebut sama dengan hasil uji t-independen garis B dan garis S1 yang mana juga tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Sedangkan pada hasil uji t-
independen garis S2 terhadap bibir bawah dan terhadap bibir atas S2-Li mm : S2-Ls mm terlihat adanya perbedaan bermakna.
Tabel 3. Rerata Nilai Pengukuran pada Mahasiswa FKG dan FT USU Suku Batak
Pengukuran Rerata Standar
Deviasi Batas Atas
Batas Bawah Garis E – Li mm
1,9033 2,9132
7,99 -2,86
Garis E – Ls mm -0,2483
2,6576 4,49
-5,99 Garis B – Li mm
6,3557 2,5230
12,37 1,94
Universitas Sumatera Utara
Garis B – Ls mm 7,0638
2,1825 11,82
2,38 Garis S1 – Li mm
3,3828 2,6978
8,99 -1,51
Garis S1 – Ls mm 2,0862
2,3140 6,43
-3,44 Garis S2 – Li mm
9,6273 3,1062
15,44 4,59
Garis S2 – Ls mm 12,2537
3,5043 18,57
5,32 Garis H – Li mm
2,2337 1,9088
5,87 -1,65
Secara keseluruhan, sebagaimana yang terlihat pada tabel 3, rerata nilai pada pengukuran jarak garis E terhadap bibir bawah E-Li adalah 1,9033 mm dan
terhadap bibir atas E-Ls adalah -0,2483 mm. Rerata nilai pengukuran jarak garis B terhadap bibir bawah B-Li adalah 6,3557 mm dan terhadap bibir atas B-Ls adalah
7,0638 mm. Rerata nilai pengukuran jarak garis S1 terhadap bibir bawah S1-Li adalah 6,3557 mm dan terhadap bibir atas S1-Ls adalah 2,0862 mm. Rerata nilai
pengukuran jarak S2 terhadap bibir bawah S2-Li adalah 9,6273 mm dan terhadap bibir atas S2-Ls adalah 12,2537 mm. Demikian pula secara keseluruhan, rerata nilai
pada pengukuran jarak garis H terhadap bibir bawah H-Li adalah 2,2337 mm.
Tabel 4. Nilai Coefficient Varians Hasil Pengukuran pada Mahasiswa FKG dan FT USU Suku Batak
Pengukuran Rerata Standar
Deviasi Koefisien Varians
Garis E – Li mm 1,9033
2,9132 153,060
Garis E – Ls mm -0,2483
2,6576 1070,320
Garis B – Li mm 6,3557
2,5230 39,697
Universitas Sumatera Utara
Garis B – Ls mm 7,0638
2,1825 30,897
Garis S1 – Li mm 3,3828
2,6978 79,751
Garis S1 – Ls mm 2,0862
2,3140 110,920
Garis S2 – Li mm 9,6273
3,1062 32,265
Garis S2 – Ls mm 12,2537
3,5043 28,598
Garis H – Li mm 2,2337
1,9088 85,455
Secara keseluruhan, sebagaimana yang terlihat pada tabel 4, nilai koefisien varians pengukuran jarak garis E terhadap bibir bawah E-Li adalah 153,060 dan
terhadap bibir bawah E-Ls adalah 1070,320 . Nilai koefisien varians pengukuran jarak garis B terhadap bibir bawah B-Li adalah 39,697 dan terhadap bibir atas B-
Ls adalah 30,897 . Nilai koefisien varians pengukuran jarak garis S1 terhadap bibir bawah S1-Li adalah 79,751 dan terhadap bibir atas S1-Ls adalah 110,920 .
Nilai koefisien varians pengukuran jarak garis S2 terhadap bibir bawah S2-Li adalah 32,265 dan terhadap bibir atas S2-Ls adalah 28,598 . Begitu pula pada
tabel 4 terlihat bahwa nilai koefisien varians pengukuran jarak garis H terhadap bibir bawah H-Li adalah 85,455 .
Universitas Sumatera Utara
Grafik 1. Grafik Dispersi Nilai Koefisien Varians Setiap Garis Referensi
Grafik satu memperlihatkan secara lebih detail dispersi dari hasil nilai koefisien varians yang didapatkan pada penelitian ini sebagaimana yang telah
dipaparkan pada tabel 4.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN