Garis H Holdaway Garis S Steiner S1

2.2.3 Garis S Sushner S2

Sebuah garis S dikemukakan oleh Sushner pada tahun 1977Garis S2. Garis tersebut digambarkan dari nasion jaringan lunak N’ menuju pogonion jaringan lunak Pog’.Sushner menyatakan posisi bibir terhadap garis ini terletak lebih anterior pada kalangan kulit hitam dibandingkan kalangan kulit putih. Pengukuran jarak garis S2 ini terhadap bibir atas dan bibir bawah secara berurut adalah 8,8 mm dan 6,7 mm pada wanita berkulit hitam dan 10,3 mm dan 8 mm pada pria berkulit hitam. 10,11 Gambar 3. Garis S Sushner S2 11

2.2.4 Garis H Holdaway

Holdaway menggambarkan sebuah garis Harmony. Ia juga telah menyatakan hubungan antara posisi bibir dan garis harmony merupakan salah satu hal penting dalam estetis. Holdaway mengemukakan beberapa parameter untuk pengukuran keseimbangan jaringan lunak. Secara singkat, analisisnya terdiri atas sebelas pengukuran yang mana salah satunya merupakan pengukuran jarak bibir bawah menuju garis H. 23 Universitas Sumatera Utara Garis H dikemukakan oleh Holdaway pada tahun 1983 dan digambarkan dari pogonion jaringan lunak menuju batas vermillion dari bibir atas. Pembacaan negatif mengindikasikan bibir bawah berada di belakang garis H dan pembacaan positif mengindikasikan bibir bawah berada di depan garis H. Kisaran dari -1 hingga +2 mm adalah kisaran normal yang diterima. 21 Gambar 4. Garis H Holdaway 21

2.2.5 Garis S Steiner S1

Pengenalan analisis Down memacu klinisi lain untuk mengembangkan analisis mereka sendiri. Cecil G. Steiner akhirnya memilih sejumlah parameter- parameter yang dalam penilaiannya penting dan mengembangkan analisisnya. 21 Dalam penilaiannya, Steiner kemudian mengemukakan penilaiannya secara terpisah menjadi tiga bagian, yakni, skeletal, dental dan jaringan lunak. Analisa dalam aspek jaringan lunak memungkinkan penilaian keseimbangan dan harmoni profil fasial bagian bawah.Steiner, Ricketts dan Holdaway mengembangkan kriteria-kriteria dan garis-garis referensi untuk keseimbangan profil wajah. Walaupun belum ada Universitas Sumatera Utara keseragaman konsep akan apa yang mendefinisikan suatu profil ideal, garis referensi S Steiner telah banyak digunakan ortodontis untuk menilai keseimbangan jaringan lunak wajah. 21 Garis Steiner S1 tersebut digambarkan dari bagian tengah kurva S antara ujung hidung dan subnasal menuju pogonion jaringan lunak. Bibir pada profil wajah yang seimbang, menurut Steiner, akan menyentuh garis tersebut. 1,2 Gambar 5. Garis S Steiner S1 21 Jadi garis-garis berbeda telah diperkenalkan dan digunakan dalam penilaian posisi anteroposterior bibir. Garis E Ricketts, garis S Steiner S1, garis H Holdaway, garis B Burstone dan garis S Sushner S2 dikatakan merupakan garis-garis yang sering digunakan ortodontis sebagai penilaian dalam diagnosa dan rencana perawatan. Akan tetapi, para ortodontis memiliki subjektivitas tersendiri dalam memilih garis yang akan digunakan. Oleh karena itu, hendaknya dapat diketahui garis manakah yang memiliki konsistensi terbaik dan paling dapat dipercaya. 8,9,12,24 Universitas Sumatera Utara

2.3 Sefalometri