1. Confirmatory Faktor Analysis pada SEM yang digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam satu
kelompok variabel. 2. Regression Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa
besar hubungan antar variabel.
Menurut Hair et.al., 1995, dalam Ferdinand ,2006:39 terdapat 7 langkah yang harus dilakukan bila menggunakan Structural Equation Model SEM yaitu :
1.6.7.1 Pengembangan Model Teoritis
Dalam langkah pengembangan model teoritis, hal yang harus dilakukan adalah melakukan serangkaian eksploitasi ilmiah melalui telaah pustaka guna
mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang akan dikembangkan. SEM digunakan bukan untuk menghasilkan sebuah model, tetapi digunakan untuk
mengkonfirmasi model teoritis tersebut melalui data empirik.
1.6.7.2 Pengembangan Path Diagram
Dalam langkah kedua ini, model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah path diagram, yang akan mempermudah
untuk melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji. Pada path diagram
, hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panah. Anak panah yang lurus Menunjukkan sebuah hubungan kausal yang langsung antara
satu konstruk dengan konstruk lainnya. Sedangkan garis-garis lengkung antara konstruk dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan korelasi antara
konstruk-konstruk yang dibangun dalam path diagram yang dapat dibedakan dalam dua kelompok, sebagai berikut :
37
1. Exogenous constructs yang dikenal juga sebagai source variables atau independent variables
yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan
satu ujung panah. 2. Endogenous constructs yang merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh
satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya
dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen.
Gambar 1 5 Diagram Alur
Sumber; dikembangkan untuk penelitian ini, 2011
1.6.7.3 Konversi Path Diagram ke dalam persamaan
Persamaan yang diperoleh dari path diagram yang dikonversikan terdiri dari:
DIAGRAM PATH
Kual Komp Kom Petugas CS
Kual Kom Berbasis TI
Minat Konsumen
Perilaku Kons yg Diinginkan
X1 e1
1
1
X2 e2
1
X3 e3
1
X4 e4
1
X5 e5
1
1
X6 e6
1
X7 e7
1
X8 e8
1
X9 e9
1
1
X10 e10
1
X11 e11
1
X12 e12
1
1
X13 e13
1
X14 e14
1
Z1 Z2
1 1
38
Structural equation yang dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antara berbagai konstruk.
V endogen = V eksogen + V eksogen endogen + error................. 1
Tabel 1.3 Model Persamaan Struktural
Model Persamaan Struktural Minat Konsumen =
β
1
Komperensi komunikasi petugas CS +
β
2
Kualitas Komunikasi berbasis TI + Z
1
Perilaku konsumen yang dinginkan = β
4
Minat konsumen+
β
5
Kompetensi komunikasi petugas CS +
β
6
Kualitas Komunikasi berbasis TI + Z
2
Sumber; dikembangkan untuk penelitian ini, 2011 Persamaan spesifikasi model pengukuran measurement model dimana
harus ditentukan variabel yang mengukur konstruk dan menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesiskan antar
konstruk atau variabel. Komponen-komponen ukuran mengidentifikasi latent variabel dan komponen-komponen struktural mengevaluasi hipotesis
hubungan kausal, antara latent variables pada model kausal dan menunjukkan sebuah pengujian seluruh hipotesis dari model sebagai satu
keseluruhan Ferdinand, 2006:44.
39
Tabel 1.4 Model Pengukuran
Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini, 2011 Keterangan
KKPCS
= Kompetensi komunikasi petugas CS
EPKP
= Efektifitas program komunikasi pemasaran
KKTI
= Kualitas Komunikasi berbasis TI
MK
= Minat konseumen
PRKS
= Perilaku konsumen yang dinginkan 1.6.7.4 Memilih matriks input dan estimasi model
SEM menggunakan input data yang hanya menggunakan matriks varians kovarians atau matrik korelasi untuk keseluruhan estimasi yang dilakukan.
Matriks kovarian digunakan karena SEM memiliki keunggulan dalam menyajikan perbandingan yang valid antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda,
yang tidak dapat disajikan oleh korelasi. Hair et.al. 2006:46 menganjurkan agar menggunakan matriks varianskovarians pada saat pengujian teori sebab lebih
memenuhi asumsi-asumsi metodologi dimana standard error yang dilaporkan akan menunjukkan angka yang lebih akurat dibanding menggunakan matriks
korelasi. Konsep Eksogen
Model Pengukuran Konsep Endogen
Model Pengukuran X1 =
λ1 KKPCS
+ e 1 X9
= λ9
MK + e 9
X2 = λ2 KKPCS
+ e 2
X10 =
λ10 MK + e 10
X3 = λ3 KKPCS
+ e 3
X11 =
λ11 MK + e 11
X4 = λ4 KKPCS
+ e 4
X12 =
λ12 RKS + e 12
X5 = λ5 KKTI
+ e 5
X13 =
λ13 RKS + e 13
X6 = λ6 KKTI
+ e 6
X14 =
λ14 RKS + e 14
X7 = λ7 KKTI
+ e 7 X8 =
λ8 KKTI + e 8
40
1.6.7.5 Kemungkinan munculnya masalah identifikasi