Saran dan Implikasinya terhadap Penguatan Teoritis

Gambar 5.2 Proses Alur Dasar Ketiga yang Dapat Mewujudkan Harapan Perusahaan Sumber ; dikembangkan untuk penelitian ini, 2011

5.2. Saran

5.2.1. Saran dan Implikasinya terhadap Penguatan Teoritis

Implikasi teoritis merupakan sebuah luaran penting out come dari setiap bagi setiap penelitian, dimana implikasi teoritis memberikan sebuah penguatan yang dipergunakan dalam penelitian ini, baik itu rujukan penelitian terdahulu dengan temuan penelitian ini. Implikasi teoritis yang dikembangkan dalam penelitian ini bermaksud memperkuat dukungan atas beberapa penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada studi ini seperti pada pengukuran kualitas kompetensi komunikasi petugas CS, kualitas komunikasi berbasis teknologi informasi, minat konsumen dan perilaku konsumen yang diinginkan. Beberapa dukungan diberikan secara khusus pada beberapa studi rujukan sebagai berikut : Minat Konsumen Kualitas Komunikasi Berbasis Teknologi Informasi Perilaku Konsumen yang 109

1. Saran dan Implikasi terhadap Penguatan Teoritis Pertama

Littlejhon dan Foss, 2009 : 101 memberikan rujukan penting dalam membangun sebuah efektivitas komunikasi jangka panjang yaitu Teori penilaian sosial berfokus pada bagaimana membuat penilaian mengenai pernyataan yang didengar. Teori ini mencoba untuk memperkirakan bagaimana menilai pesan dari orang dan bagaimana penilaian ini akan berpengaruh pada sistem keyakinan. Bagi Aggarwal et al 2005:16-29; Cempakasari dan Yoestini 2003:67-84 Unsur Kualitas kompetensi komunikasi petugas CS seharusnya menjadi anteseden dan memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap perilaku konsumen di masa yang akan datang. Penelitian ini melahirkan sebuah penyempurnaan yang bersifat memperkuat justifikasi penelitian terdahulu. Beberapa bentuk penyempurnaan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel penelitian yang diuji, di mana penelitian ini mengembangkan kajian pengaruh kompetensi komunikasi petugas CS terhadap perilaku konsumen yang dinginkan dengan di mediasi minat konsumensebagai variabel intervening b. Dimensionalisasi yang dipergunakan dalam mengukur konstruk kompetensi komunikasi petugas CS berbeda, dimana penelitian ini mempergunakan seperti, Mampu melakukan komunikasi secara intens X1, Mampu melakukan komunikasi dua arah X2, Mampu melakukan komunikasi secara formal X3, dan Mampu mengembangkan komunikasi tanpa tekanan X4. 110 Selain itu pilihan obyek penelitian ini berbeda dengan penelitian rujukan yaitu jasa c. Studi ini memperkuat penelitian Grant 2004:412; Kilic dan Dursun, 2007:1-7 dan sejalan dengan Wagner dan Krause, 2009: 3161–3177, Hollenbeck et al 2009:125–136, Sharma dan Sheth, 2010: 121–129 bahwa penelitian pengaruh kompetensi komunikasi petugas CS terhadap perilaku konsumen dengan di mediasi minat konsumen telah mendapatkan justifikasi dukungan secara empirik. Sehingga hasil penelitian rujukan dan penelitian ini dapat diaplikasikan pada persoalan-persoalan yang sama.

2. Saran Terhadap PenguatanTeoritis Kedua

Harold Adams Innis dalam Littejohn 2009:411 memberikan rujukan penting yang akan pendekatan media komunikasi. Di mana media komunikasi adalah intisari peradaban dan bahwa sejarah diarahkan oleh media yang menonjol pada masanya. Ellis dalam littlejohn 2009:411 juga mencatat bahwa media yang terbesar pada suatu waktu akan membentuk perilaku dan pemikiran. Ketika media berubah, demikian juga cara pikir kita, cara kita mengatur informasi dan berhubungan dengan orang lain. Pada penelitian terdahulu sebagaimana studi Hou et al 2008: 363-380; Smith et al 2008, 311–333 memberikan dasar rujukan penting pada studi ini. Penelitian tersebut dirumuskan untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan peran komunikasi berbasis teknologi informasi TI terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam membangun minat dan menghasilkan perilaku. 111 Penelitian ini melahirkan sebuah penyermpurnaan yang bersifat memperkuat justifikasi penelitian terdahulu. Beberapa bentuk penyempurnaan dalam penelitian ini adalah 1. Mengukur secara lebih mendalam pengaruh komunikasi berbasis teknologi informasi terhadap minat konsumen, penelitian ini juga mengkaji pengaruh komunikasi berbasis teknologi informasi terhadap perilaku konsumen yang diinginkan dengan di mediasi minat konsumen sebagai variabel intervening. 2. Memasukan unsur pengukuran kualitas komunikasi berbasis teknologi informasi TI yaitu TI mudah dipergunakan X 5 , Rancangan design Web site X 6 , TI yang berorientasi konsumen X 7 , dan TI yang menjamin privasi X 8 3. Studi ini memperkuat penelitian Ribbink et al 2004:446-456; Potluri 2008:59-64 bahwa penelitian pengaruh komunikasi berbasis teknologi informasi TI terhadap minat konsumen adalah telah mendapatkan justifikasi dukungan secara empirik. Sehingga hasil penelitian rujukan dan penelitian ini dapat diaplikasikan pada persoalan-persoalan yang sama.

5.2.2. Saran Terhadap Perusahaan