Kerusakan Lingkungan Desa

b. Kerusakan Lingkungan Desa

Tekanan penduduk yang tinggi di daerah perdesaan mengakibatkan penduduk semakin tidak memiliki lahan garapan. Hal tersebut semakin diperbesar oleh bertambah luasnya lahan pertanian yang ada digunakan untuk keperluan lain, seperti areal permukiman, jalan, dan pabrik. Lebih buruk lagi, lahan-lahan pertanian yang digunakan untuk keperluan tersebut justru lahan pertanian dengan kondisi tanah yang subur.

Hal tersebut di atas sering mendorong para petani memperluas lahan garapannya pada daerah-daerah yang tidak layak untuk dijadikan lahan pertanian. Awalnya pada lereng-lereng gunung yang masih landai, tetapi kemudian lereng-lereng gunung yang curam pun digarap.

Hutan memiliki fungsi perlindungan terhadap tanah. Jika permukaan tanah tidak tertutup pepohonan (vegetasi) atau hutan, tetesan air hujan yang jatuh di permukaan tanah akan menumbuk dan merusak tanah. Akhirnya, tanah tersebut dengan mudah terbawa aliran air, proses ini disebut erosi.

menjadi tidak subur lagi dan pada akhirnya menjadi lahan kritis yang sulit diolah atau dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.

Hasil erosi yang diendapkan di bagian-bagian sungai terutama di bagian hilir mengakibatkan pendangkalan sungai. Hal tersebut mengurangi daya tampung sungai dan pada akhirnya jika musim hujan tiba sungai meluapkan airnya, terjadilah banjir. Besar kecilnya atau luas sempitnya banjir yang terjadi sangat ditentukan oleh luas sedikitnya lahan kritis atau hutan yang rusak.

Gambar 4.11

Pendangkalan sungai memengaruhi umur waduk atau bendungan.

Sumber: Microsoft Encarta, 2003

Pendangkalan sungai juga berakibat buruk pada waduk atau bendungan yang berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) karena dapat mengurangi umur bendungan tersebut. Pada sungai-sungai yang digunakan

Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

mengakibatkan pendangkalan saluran-saluran irigasi bahkan pelabuhan- pelabuhan sehingga akan meningkatkan biaya pemeliharaannya.

Rusaknya hutan dan meningkatnya erosi juga menyebabkan kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air berkurang. Akibatnya persediaan air di dalam tanah berkurang dan pada gilirannya di musim kemarau akan terjadi bencana kekeringan. Anda dapat membayangkan jika terjadi kekeringan di daerah perdesaan, bagaimana nasib petani jika sawah atau kebun mereka ter- lantar karena kekurangan air?

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa betapa seriusnya masalah

Horison

kerusakan tanah dan air akibat kerusakan hutan dan cara-cara pengolahan tanah yang tidak memerhatikan usaha-usaha pengawetan tanah dan air.

Pencemaran (air, udara, tanah, dan suara) menyebabkan

Masalah kerusakan lingkungan yang lain karena kegiatan manusia kerusakan dan degradasi pada

adalah masalah pencemaran lingkungan. Di lingkungan permukiman lingkungan.

dan industri masalah utama yang masih tetap merupakan hal yang belum Pollution (of water, air, soil, and

dapat terpecahkan adalah masalah limbah kota dan limbah industri. sound) causes the damage and

Bahan berbahaya yang dihasilkan sebagai limbah oleh kegiatan-kegiatan degradation to the environment.

industri makin bertambah dan belum ada cara yang berhasil untuk menanganinya. Limbah yang ada dibuang ke sungai, ke laut, atau ke lapisan tanah atau bumi yang lebih dalam. Cara pembuangan demikian membahayakan kelangsungan kehidupan. Sering ditayangkan dalam surat kabar maupun televisi bagaimana ikan-ikan terdampar di pantai karena keracunan limbah berbahaya. Akibatnya, masyarakat menjadi sangat khawatir untuk memakan atau mengonsumsi ikan, baik dari sungai, danau, atau laut yang telah tercemar. Dampaknya nelayan pun menjadi resah dan menurun kesejahteraannya. Terakhir mencuat masalah pencemaran bahan berbahaya yang disinyalir menyebabkan penyakit minamata yang diderita oleh warga masyarakat di Teluk Buyat Minahasa Selatan. Kejadian tersebut disinyalir akibat tercemarnya perairan Teluk Buyat oleh limbah mercuri dari kegiatan pertambangan.

Gambar 4.12

Limbah industri banyak yang langsung dibuang ke sungai dan pada akhirnya menimbulkan pencemaran air.

Sumber: Microsoft Encarta, 2003

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) dengan Pembelajaran Konvens

0 1 18

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester I Tahun

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester I Ta

0 1 15

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tunt

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017

0 23 107

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Teams-Games-Tournament (TGT) Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajara

0 0 19

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sarana Prasarana Di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal Tahun 2014/2015

0 0 38

Obat Sembelit, Berak Darah dan Antiradang Wasir

0 0 7

Bahasa dan Sastra Indonesia

0 1 310