BAB III PERENCANAAN PIPA PADA SISTEM JARINGAN PIPA
3.1. Jumlah Pemakaian Air
Dalam merencanakan suatu sistem jaringan pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air bersih pada suatu suatu hotel, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yaitu kebutuhan air secara keseluruhan yang meliputi kebutuhan kamar dan juga fasilitas yang tersedia di hotel.
3.1.1 Metode Penentuan Kapasitas Aliran
Dalam menentukan tepat dan akuratnya kapasitas air yang diperlukan untuk suatu bangunan sangat sulit. Maka dalam hal ini metode yang digunakan
adalah metode penaksiran. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menaksir
besar laju aliran air [Literatur 6], antara lain:
a. Berdasarkan jumlah pemakai
b. Berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
c. Berdasarkan unit beban alat plambing
a. Penaksiran berdasarkan jumlah pemakai Metoda ini didasarkan pada pemakaian air rata – rata sehari dari setiap
penghuni, dan perkiraan jumlah penghuni. Dengan demikian jumlah pemakaian air sehari dapat diperkirakan, walaupun jenis maupun jumlah alat plambing belum
ditentukan. Metoda ini praktis untuk tahap perencanaan atau juga perancangan. Apabila jumlah penghuni diketahui, atau ditetapkan, untuk sesuatu gedung
maka angka tersebut dipakai untuk menghitung pemakaian air rata – rata sehari berdasarkan “standar” mengenai pemakaian air per orang per hari untuk sifat
penggunaan gedung tersebut. Tetapi kalau jumlah penghuni tidak dapat diketahui, biasanya ditaksir berdasarkan luas lantai dan menetapkan kepadatan hunian per
luas lantai. Luas lantai gedung yang dimaksudkan adalah luas lantai efektif, berkisar antara 55 sampai 80 persen dari luas seluruhnya. Angka pemakaian air
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh dengan metoda ini biasanya digunakan untuk menentukan volume tangki bawah, tangki atap, pompa, dsb. Sedangkan ukuran pipa yang diperoleh
dengan metoda ini hanyalah pipa penyediaan air misalnya pipa dinas, dan bukan untuk menentukan ukuran pipa – pipa dalam seluruh jaringan.
b. Penaksiran berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing Metoda ini digunakan apabila dkondisi pemakaian alat plambing dapat diketahui,
misalnya untuk perumahan atau gedung kecil lainnya. Juga harus diketahui jumlah dari setiap jenis alat plambing dalam gedung tersebut. Lihat tabel 3.1 sebagai
referensi
Tabel 3.1. Faktor Pemakaian dan Jumlah Alat Plumbing Jumlah
alat plumbing
Jenis Alat plumbing
1 2
4 8
12 16 24 32 40 50 70 100
Kloset dengan Katup gelontor
1 50
satu 50
2 40
3 30
4 27
5 23
6 19
7 17
7 15
8 12
9 10
10
Alat plambing Biasa
1 100 dua
75 3
55 5
48 6
45 7
42 10
40 13
39 16
38 19
35 25
33 33
Sumber:
[Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang hal 66]
c. Penaksiran Berdasarkan Unit Beban Alat Plambing Dalam metode ini untuk setiap alat plambing ditetapkan suatu unit beban fixture
unit. Untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya unit beban dari semua alat plambing yang dilayaninya, dan kemudian dicari besarnya laju aliran air dengan
kurva pada gambar 3.3 Kurva ini memberikan hubungan antara jumlah unit beban alat plambing dengan laju aliran air, dengan memasukkan faktor
Universitas Sumatera Utara
penggunaan serempak dari alat – alat plambing. Tabel 3.6 memberikan besarnya
unit beban untuk setiap alat plambing.
3.1.2. Perhitungan Kapasitas Aliran Pada skripsi ini digunakan metode Fixture Unit untuk menghitung
kapasitas aliran. Hotel berada pada lantai 9 sampai dengan lantai 11, sedangkan
lantai 8 digunakan sebagai parkir dan perkantoran. Sistem perpipaan terbagi dua, Lantai 11 dan 10 3
rd
Floor dan 2
nd
Floor Hotel Dilayani melalui sistem perpipaan menggunakan pompa Booster. Sedangkan Lantai 9 dan Lantai 8 1
st
Floor Hotel dan P4 dilayani oleh sistem perpipaan menggunakan gaya gravitasi.
Sedangkan Sumber air berasal air sumur bor dan juga air dari PDAM.
Perhitungan kapasitas dibuat berdasarkan sistem dan lantai, seperti di bawah ini :
3.1.2.a. Sistem Perpipaan Menggunakan Pompa Booster Lantai 11
Tabel 3.2 Ruangan, Peralatan, dan Jumlah Fixture Unit Lantai 11
Ruangan Jenis alat
Plambing
Jenis Penyediaan
air Unit Alat
Plambing WSFU
Total Unit Alat
Plambing WSFU
Ruangan Jumlah
Ruangan Total
WSFU
Kamar 1 kloset,
1 lavatory, 1 shower
Tangki gelontor
Keran Keran
3 1
2 6 FU
79 Kamar 474
President Room
2 kloset, 3 lavatory,
1 shower, 1 bathtub
Tangki gelontor
Keran Keran
Keran 3
1 2
2 13 FU
1 Kamar 13
Regency Lounge
2 kloset, 2 lavatory
Katup gelontor
Keran 10
2 24 FU
1 Ruangan
24
TOTAL FIXTURE UNIT LANTAI 11 511
FU
Universitas Sumatera Utara
Lantai 10 Tabel 3.3 Ruangan, Peralatan, dan Jumlah Fixture Unit Lantai 10
Ruangan Jenis alat
Plambing
Jenis Penyediaan
air Unit Alat
Plambing WSFU
Total Unit Alat
Plambing WSFU
Ruangan Jumlah
Ruangan Total
WSFU
Kamar 1 kloset,
1 lavatory, 1 shower
Tangki gelontor
Keran Keran
3 1
2 6 FU
75 Kamar 450
TOTAL FIXTURE UNIT LANTAI 10 450
FU
Jadi Total Nilai Peralatan Sistem Menggunakan Pompa Booster = 961 FU atau dari tabel 3.8 didapat 12,74716 ls
3.1.2.b. Sistem Perpipaan Menggunakan Gaya Gravitasi
Lantai 9 Tabel 3.4 Ruangan, Peralatan, dan Jumlah Fixture Unit Lantai 9
Ruangan Jenis alat
Plambing
Jenis Penyediaan
air Unit Alat
Plambing WSFU
Total Unit Alat
Plambing WSFU
Ruangan Jumlah
Ruangan Total
WSFU
Kamar 1 kloset,
1 lavatory, 1 shower
Tangki gelontor
Keran Keran
3 1
2 6 FU
45 Kamar 270
Male Toilet 4 kloset,
3 lavatory, 5 Urinal
stall Katup
gelontor Keran
Katup gelontor
10 2
5 71 FU
1 Ruangan
71
Female Toilet
6 kloset, 4 lavatory
Katup gelontor
10 2
68 FU 1
Ruangan 68
Universitas Sumatera Utara
Keran Toilet 1
4 kloset, 4 lavatory
Katup gelontor
Keran 10
2 48 FU
1 Ruangan
48
Toilet 2 2 kloset,
2 lavatory Katup
gelontor Keran
10 2
24 FU 1
Ruangan 24
The Kitchen 12 standard
Kitchen sink 6 Water
Heater Keran
Katup Bola 5
2 72
1 Ruangan
72
TOTAL FIXTURE UNIT LANTAI 9 553
FU
Lantai 8 P4 Tabel 3.5 Ruangan, Peralatan, dan Jumlah Fixture Unit Lantai 8 P4
Ruangan Jenis alat
Plambing
Jenis Penyediaan
air Unit Alat
Plambing WSFU
Total Unit Alat
Plambing WSFU
Ruangan Jumlah
Ruangan Total
WSFU
Tempat Wudhu
5 Keran Air Keran
2 10 FU
1 Ruangan
10 Male
Locker 2 kloset,
2 lavatory, 4 Urinal
stall 2 Shower
Katup gelontor
Keran Katup
gelontor Keran
10 2
5 4
52 FU 1
Ruangan 52
Female Locker
3 kloset, 2 lavatory
2 Shower Katup
gelontor Keran
Keran 10
2 4
42 FU 1
Ruangan 42
Toilet Driver
1 kloset, 1 lavatory
2 Urinal Stall
Katup gelontor
Keran Katup
gelontor 10
2 5
22 FU 1
Ruangan 22
Klinik 1 lavatory
Keran 1
1 FU 1
Ruangan 1
Kantin 1 service
sink Keran
4 4 FU
1 Ruangan
4 Kolam
- Tangki
6 6 FU
1 Kolam 6
Universitas Sumatera Utara
renang renang
TOTAL FIXTURE UNIT LANTAI 8 137
FU
Total Nilai Peralatan Sistem Menggunakan Gaya Gravitasi = 690 FU atau dari tabel 3.8 didapat 10,0316 ls
Jadi Total Kebutuhan Air Seluruh Sistem = 961 + 690= 1651 FU, atau dari tabel 3.8 didapat = 18,03606 lS
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6 Unit alat plambing untuk penyediaan air dingin.
1
Jenis alat plambing
2
Jenis Penyediaan
Air Unit alat
plambing
3
Keterangan
Untuk Pribadi
4
Untuk Umum
5
Kloset
Katup gelontor 6
10
Kloset Tangki gelontor
3 5
Peturasan dengan tiang
Katup gelontor -
10
Peturasan terbuka urinal stall
Katup gelontor -
5
Peturasan terbuka urinal stall
Tangki gelontor -
3
Bak cuci kecil Keran
0,5 1
Bak cuci tangan Keran
1 2
Bak cuci tangan, untuk kamar
operasi
Keran -
3
Bak mandi rendam bath tub
Keran pencampur air dingin dan
panas 2
4
Pancuran mandi shower
Keran pencampur air dingin dan
panas 2
4
Pancuran mandi tunggal
Keran pencampur air dingin dan
panas 2
-
Satuan kamar mandi dengan bak
Kloset dengan katup gelontor
8 -
Universitas Sumatera Utara
mandi rendam Satuan kamar
mandi dengan bak mandi rendam
Kloset dengan tangki gelontor
6 -
Bak cuci bersama untuk tiap keran
- 2
Bak cuci pel Keran
3 4
Gedung kantor, dsb.
Bak cuci dapur Keran
2 4
Untuk umum : hotel atau
restoran, dsb
Bak cuci piring Keran
- 5
Bak cuci Pakaian satu sampai tiga
Keran 3
-
Pancuran minum Keran air minum
- 2
Pemanas air Katub bola
- 2
Sumber:
[Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang hal 68]
Catatan :
1
Alat plambing yang airnya mengalir secara kontinyu harus dihitung secara terpisah, dan ditambahkan pada jumlah unit alat
plambing.
2
Alat plambing yang tidak ada dalam daftar dapat diperkirakan dengan membandingkan dengan alat plambing yang mirip
terdekat.
3
Nilai unit alat plambing dalam tabel ini adalah keseluruhan. Kalau digunakan air dingin dan air panas, unit alat plambing
maksimum masing – masing untuk air dingin dan air panas diambil tigaperempatnya.
4
Alat plambing untuk keperluan pribadi dimaksudkan pada rumah pribadi atau apartement, di mana pemakaiannya tidak terlalu
sering.
Universitas Sumatera Utara
5
Alat plambing untuk keperluan umum dimaksudkan yang dipasang dalam gedung kantor, sekolah, pabrik, dsb, dimana
pemakaiannya cukup sering.
Tabel 3.7 Ukuran Minimum Dari Peralatan pipa penyedia air
No Nama alat plambing
Ukuran
inchi mm
1
Kloset dengan katup gelontor
1 25,4
2
Kloset dengan tangki gelontor
38 9,5
3
Peturasan [1”25,4mm] dengan katup gelontor
1 25,4
4
Peturasan [34”19mm] dengan katup gelontor
34 19
5
Peturasan dengan tangki gelontor
12 12,7
6 Sink service,slop
12 12,7
7 Sink flushing, rim
34 19
8 Bak cuci tangan biasa lavatory
38 9,5
9 Bak cuci dapur sink pribadi
12 12,7
10
Bak cuci dapur sink umum 34
19
11 Bak mandi rendam bathtub
12 12,7
12
Pancuran mandi shower 12
12,7
13 Mesin pencuci piring pribadi
12 12,7
14 Kombinasi sink dan tempat cuci pakaian
12 12,7
15 Kran air minum
38 9,5
16 Tempat cuci pakaian
12 12,7
Sumber:
[Standard Plumbing Engineering Design, Louis S Nielsen hal 229]
Universitas Sumatera Utara
Catatan: untuk peralatan yang tidak ada di tabel, ukuran minimum dari peralatan tersebut dapat diambil dari peralatan yang diperkirakan hampir sama
Tabel 3.8 Tabel Estimasi Kebutuhan Sistem yang didominasi penggunaan
Tangki gelontor Sistem yang didominasi penggunaan
Katup gelontor Beban
Kebutuhan Beban
Kebutuhan Water Supply
Fixture Unit WSFU
gpm ls
gpm ls
1 3
0,19 1
2 5
0,32 2
3 6,5
0,41 3
4 8
0,51 4
5 9,4
0,59 5
15 0,95
6
10,7 0,68
6
17,4 1,1
7 11,8
0,74 7
19,8 1,25
8 12,8
0,81 8
22,2 1,4
9 13,7
0,86 9
24,6 1,55
10 14,6
0,92 10
27 1,7
12 16
1,01 12
28,6 1,8
14 17
1,07 14
30,2 1,91
16 18
1,14 16
31,8 2,01
18 18,8
1,19 18
33,4 2,11
20
19,6 1,24
20
35 2,21
25 21,5
1,36 25
38 2,4
30 23,3
1,47 30
42 2,65
35 24
1,57 35
44 2,78
40 26,3
1,66 40
46 2,9
45 27,7
1,76 45
48 3,03
50 29,1
1,84 50
50 3,15
Universitas Sumatera Utara
60 32
2,02 60
54 3,41
70 35
2,21 70
58 3,66
80 38
2,4 80
61,2 3,86
90 41
2,59 90
64,3 4,06
100 43,5
2,74 100
67,5 4,26
120
48 3,03
120
73 4,61
140 52,5
3,31 140
77 4,86
160 57
3,6 160
81 5,11
180 61
3,85 180
85,5 5,39
200 65
4,1 200
90 5,68
250 75
4,73 250
101 6,37
300 85
5,36 300
108 6,81
400 105
6,62 400
127 8,01
500 124
7,82 500
143 9,02
750
170 10,73
750
177 11,17
1000 208
13,12 1000
208 13,12
1250
239 15,08
1250
239 15,08
1500 269
16,97 1500
269 16,97
2000 325
20,5 2000
325 20,5
2500 380
23,97 2500
380 23,97
3000 433
27,32 3000
433 27,32
4000
525 33,12
4000
525 33,12
5000 593
37,41 5000
593 37,41
Sumber:
[Standard Plumbing Engineering Design, Louis S Nielsen hal 165-166]
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.9.1 Penentuan Ukuran Pipa Berdasarkan Pembatasan Kecepatan SI Unit
Galvanized Iron and Steel Pipe, Standard Pipe Size
Ukuran Nominal,
mm Aktual
ID, mm
Kecepatan = 1,2ms Kecepatan = 2,4ms
Aliran q,
gpm Beban
WSFU kol.A
1
Beban WSFU
kol.A
2
Gaya gesek p,
Psi100ft Aliran
q, gpm
Beban WSFU
kol.A
1
Beban WSFU
kol.B
2
Gaya gesek p,
Psi100ft
12,7 15,8
0,23 1,5
172,3 0,47
3,7 651,5
19 20,9
0,42 3
126,1 0,84
8,4 472,8
25,4 26,6
0,68 6,1
96,7 1,36
25,3 7,7
361,5 31,8
35,1 1,17
17,5 6
71,5 2,34
77,3 23,7
269
38,1 40,9
1,6 37
9,3 60,9
3,2 132,3
52 227
50,8 52,5
2,63 93
29,8 46,2
5,27 293
171,6 176,5
63,5 62,7
3,77 174
75,6 37,8
7,54 477
361 142,9
76,2 77,7
5,8 335
209 29,4
11,6 842
806 113,5
102 102,3
10 688
615 23,1
20,01 1930
1930 86,2
Tabel 3.9.2 Penentuan Ukuran Pipa Berdasarkan Pembatasan Kecepatan US Unit
Galvanized Iron and Steel Pipe, Standard Pipe Size
Ukuran Nominal,
inchi Aktual
ID, inchi
Kecepatan = 4fps Kecepatan = 8fps
Aliran q,
gpm Beban
WSFU kol.A
1
Beban WSFU
kol.A
2
Gaya gesek p,
Psi100ft Aliran
q, gpm
Beban WSFU
kol.A
1
Beban WSFU
kol.B
2
Gaya gesek p,
Psi100ft
½ 0,622
3,8 1,5
8,2 7,6
3,7 31
¾ 0,824
6,7 3
6 13,4
8,4 22,5
1
1,049 10,8
6,1 4,6
21,6 25,3
7,7 17,2
1 ¼ 1,380
18,6 17,5
6 3,4
37,2 77,3
23,7 12,8
1 ½ 1,610
25,4 37
9,3 2,9
50,8 132,3
52 10,8
2 2,067
41,8 93
29,8 2,2
83,6 293
171,6 8,4
2 ½ 2,469
59,8 174
75,6 1,8
119,6 477
361 6,8
3 3,068
92 335
209 1,4
184,0 842
806 5,4
4 4,026 158,6
688 615
1,1 317
1930 1930
4,1 Sumber:
[Standard Plumbing Engineering Design, Louis S Nielsen hal 185-186]
Universitas Sumatera Utara
1
Kol. A untuk pemipaan yang tidak mendukung katup gelontor
2
Kol. A untuk pemipaan yang mendukung katup gelontor Kerugian gesek p mempengaruhi laju aliran q untuk pemipaan yang mempunyai
kondisi permukaan yang cukup halusfairly smooth surface setelah beberapa lama pemakaian, untuk kasus ini terapkan formula
q = 4,57 p
0,546
. d
2,64
3.2 Pemilihan Jenis Pipa