Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian Tanaman Jambu biji Psidium guajava

ion, adsorpsi menggunakan karbon aktif, elektrolisa, osmosa balik dan membran filtrasi. Lu, A., Zhong, S., et All.,2006 Terdapat alternatif lain untuk memisahkan krom dari limbah industri, yakni dengan menggunakan metode biosorpsi. Cara ini merupakan metode yang sangat menjanjikan untuk mengolah buangan industri, terutama karena harganya yang murah dan memiliki kapasitas penyerapan yang tinggi. Salah satu biomaterial yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan ini adalah jambu biji Psidium guajava yang sudah banyak terbukti digunakan sebagai obat. Pada daun, kulit batang, dan daging buah jambu biji dapat ditemukan zat tannin. Zat tannin inilah yang berperan dalam pemanfaatan jambu biji sebagai obat anti diare. Bakteri pathogen penyebab diare pada usus diserap oleh zat tannin dari jambu biji sehingga akhirnya dapat menyembuhkan diare. Prinsip penyerapan inilah yang mendasari penggunaan kulit batang jambu biji sebagai biosorben dalam penyerapan logam berat dari limbah cair. Biomaterial ini diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi dimana padatan yang berasal dari bahan alam digunakan untuk mengikat logam berat. Beberapa penelitian telah dilakukan oleh para ilmuwan untuk memanfaatkan biomaterial sebagai adsorben ion logam krom diantaranya menggunakan Lentinus sajorcaju mycelia Bayramoglu dkk., 2005, Hevea Brasilinesis Karthikeyan dkk., 2005, kulit pisang dan Ecklonia sp. Park dkk., 2004, dan biji buah asam, Tamarindus Indica Agarwal dkk., 2006. Kartohardjono, S., dkk.,2008 Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui apakah kulit batang jambu biji Psidium guajava efektif untuk menyerap logam krom dari air limbah industri pelapisan logam.

1.2. Permasalahan

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kulit batang jambu biji Psidium guajava efektif untuk menyerap logam krom dari air limbah industri pelapisan logam. Universitas Sumatera Utara

1.3. Pembatasan Masalah

Di dalam penelitian ini permasalahan dibatasi sebagai berikut : 1. Sampel Krom yang akan dianalisis diambil dari air limbah industri pelapisan logam. 2. Metode analisis yang digunakan untuk menentukan kadar Cr adalah spektrofotometri serapan atom.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan kadar logam krom dari air limbah industri pelapisan logam dengan adsorpsi menggunakan kulit batang jambu biji Psidium guajava.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang cara penanggulangan limbah pelapisan logam dengan memanfaatkan kulit batang jambu biji Psidium guajava untuk menyerap logam krom.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bersifat eksperimen laboratorium, dimana metode penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Sampel diambil dari pembuangan akhir industri pelapisan logam, sebelum limbah tersebut diolah, kemudian dibawa ke laboratorium. 2. Kadar logam krom dari air limbah pelapisan logam diukur dengan spektrofotometer serapan atom sebelum dan setelah perlakuan dengan penambahan kulit batang jambu biji Psidium guajava sebagai penyerap.

1.7. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Jambu biji Psidium guajava

Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa Inggris disebut Lambo guava. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Hingga saat ini telah dibudidayakan dan menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering disebut juga jambu klutuk, jambu siki, atau jambu batu. Jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis yang lain, sehingga akhirnya mendapatkan hasil yang lebih besar dengan keadaan biji yang lebih sedikit bahkan tidak berbiji yang diberi nama jambu Bangkok karena proses terjadinya dari Bangkok.

2.1.1. Jenis Tanaman

Dari sejumlah jenis jambu biji, terdapat beberapa varietas jambu biji yang digemari orang dan dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomisnya yang relatif lebih tinggi diantaranya: 1 Jambu sukun jambu tanpa biji yang tumbuh secara partenokarpi dan bila tumbuh dekat dengan jambu biji akan cenderung berbiji kembali. 2 Jambu bangkok buahnya besar, dagingnya tebal dan sedikit bijinya, rasanya agak hambar. Setelah diadakan percampuran dengan jambu susu rasanya berubah asam-asam manis. 3 Jambu merah. 4 Jambu pasar minggu. 5 Jambu sari. 6 Jambu apel. 7 Jambu palembang. 8 Jambu merah getas Rahardi , F., dkk., 1994

2.1.2. Manfaat Tanaman

Diantara berbagai jenis buah, jambu biji mengandung vitamin C yang paling tinggi dan cukup mengandung vitamin A. Dibanding buah-buahan lainnya seperti jeruk manis yang mempunyai kandungan vitamin C 49 mg100 gram bahan, kandungan Universitas Sumatera Utara vitamin C jambu biji 2 kali lipat. Vitamin C ini sangat baik sebagai zat antioksidan. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Selain pemasok andal vitamin C, jambu biji juga kaya serat, khususnya pektin serat larut air, yang dapat digunakan untuk bahan pembuat gel atau jeli. Manfaat pektin lainnya adalah untuk menurunkan kolesterol yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh dan membantu pengeluarannya. Penelitian yang dilakukan Singh Medical Hospital and Research center Morrabad, India menunjukkan jambu biji dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah serta tekanan darah penderita hipertensi essensial. Tabel 2.1. Kandungan Gizi jambu biji dalam 100 gram BDD Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah Energi 49,00 kal Vitamin A 25 SI Protein 0,90 gr Vitamin B1 0,05 mg Lemak 0,30 gr Vitamin B2 0,04 mg Karbohidrat 12,20 gr Vitamin C 87,00 mg Kalsium 14,00 mg Niacin 1,10 mg Fosfor 28,00 mg Serat 5,60 gr Besi 1,10 mg Air 86 gram Bagian yang dapat dimakan 82 Jambu biji juga mengandung tanin, yang menimbulkan rasa sepat pada buah tetapi juga berfungsi memperlancar sistem pencernaan, sirkulasi darah, dan berguna untuk menyerang virus. Jambu biji juga mengandung kalium yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan dan sel tubuh serta menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah, serta menurunkan tekanan darah tinggi hipertensi. Menurut Dr. James Cerda dengan memakan jambu biji 0,5 - 1 kg hari selama 4 minggu resiko terkena penyakit jantung dapat berkurang sebesar 16 . Dalam jambu biji juga ditemukan likopen yaitu zat nirgizi potensial lain selain serat. Likopen adalah karatenoid pigmen penting dalam tanaman yang terdapat dalam darah 0,5 mol per liter darah serta memiliki aktivitas anti oksidan. Riset-riset epidemologis likopen pada studi yang dilakukan peneliti Itali, mencakup 2.706 kasus Universitas Sumatera Utara kanker rongga mulut, tekek, kerongkongan, lambung, usus besar dan dubur, jika mengkonsumsi likopen yang meningkat, khususnya pada jambu biji yang daging buahnya berwarna merah, berbiji banyak dan berasa manis mempunyai efek memberikan perlindungan pada tubuh dari beberapa jenis kanker. Disamping manfaat jambu biji untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta mencegah munculnya kanker, memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, meningkatkan kesehatan gusi, gigi dan pembuluh kapiler serta membantu penyerapan zat besi dan penyembuhan luka. Jambu biji juga berkhasiat anti radang, anti diare dan menghentikan pendarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue. Wirakusumah, Emma S,Drs, MSc.,1996,

2.2. Proses Pelapisan Logam Elektroplating