BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran dan
mobilitas perorangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sebagian besar penduduk dunia, terutama negara maju. Bagi negara berkembang, industri sangat penting
untuk memperluas landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Kristanto, P., 2004
Tumbuhnya berbagai industri sekarang ini menunjukkan bahwa negara kita sedang mengalami pergeseran dari negara agraris menjadi negara industri. Maka dengan
munculnya industri perlu dipikirkan juga efek sampingannya yang berupa limbah. Sugiharto., 1987,
Limbah merupakan suatu hasil samping dari proses yang dianggap tidak dapat digunakan lagi. Dalam dunia industri pada khususnya, limbah merupakan suatu hal yang
dapat dikesampingkan keberadaannya. Limbah yang dihasilkan pada sebuah industri berpotensi besar memiliki sifat beracun misalnya logam krom. Madoni, P.,et All., 1996,
Kromium Cr merupakan elemen berbahaya dipermukaan bumi dan dijumpai dalam kondisi oksida antara CrII sampai CrIV, tetapi hanya kromium bervalensi tiga
dan enam memiliki kesamaan sifat biologinya. Kromium bervalensi tiga umumnya merupakan bentuk yang umum dijumpai di alam, dan dalam material biologis kromium
selalu berbentuk tiga valensi, karena kromium enam valensi merupakan salah satu material organik pengoksida tinggi. Kromium tiga valensi memiliki sifat racun yang
rendah dibandingkan dengan enam valensi. Barchan,V.SH.,et All.,1998 Salah satu metode yang populer untuk pemisahan ion Cr III dan Cr VI adalah
dengan menggunakan larutan penukar anion cair. Beberapa metode lain juga pernah digunakan untuk memisahkan krom dari limbah industri. Antara lain reduksi, penukaran
Universitas Sumatera Utara
ion, adsorpsi menggunakan karbon aktif, elektrolisa, osmosa balik dan membran filtrasi. Lu, A., Zhong, S., et All.,2006
Terdapat alternatif lain untuk memisahkan krom dari limbah industri, yakni dengan menggunakan metode biosorpsi. Cara ini merupakan metode yang sangat
menjanjikan untuk mengolah buangan industri, terutama karena harganya yang murah dan memiliki kapasitas penyerapan yang tinggi.
Salah satu biomaterial yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan ini adalah jambu biji Psidium guajava yang sudah banyak terbukti digunakan sebagai obat. Pada daun, kulit
batang, dan daging buah jambu biji dapat ditemukan zat tannin. Zat tannin inilah yang berperan dalam pemanfaatan jambu biji sebagai obat anti diare. Bakteri pathogen
penyebab diare pada usus diserap oleh zat tannin dari jambu biji sehingga akhirnya dapat menyembuhkan diare. Prinsip penyerapan inilah yang mendasari penggunaan kulit batang
jambu biji sebagai biosorben dalam penyerapan logam berat dari limbah cair. Biomaterial ini diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi dimana padatan yang
berasal dari bahan alam digunakan untuk mengikat logam berat. Beberapa penelitian telah dilakukan oleh para ilmuwan untuk memanfaatkan
biomaterial sebagai adsorben ion logam krom diantaranya menggunakan Lentinus sajorcaju mycelia Bayramoglu dkk., 2005, Hevea Brasilinesis Karthikeyan dkk.,
2005, kulit pisang dan Ecklonia sp. Park dkk., 2004, dan biji buah asam, Tamarindus Indica Agarwal dkk., 2006. Kartohardjono, S., dkk.,2008
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui apakah kulit batang jambu biji Psidium guajava efektif untuk menyerap logam krom dari air limbah industri
pelapisan logam.
1.2. Permasalahan