Bagan Penelitian 1. Penyiapan Biosorben Hasil Penelitian Pengolahan Data 1. Penurunan Persamaan Garis Regresi Dari Kurva Kalibrasi Krom Cr

3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Penyiapan Biosorben Dipotong kecil - kecil Dihaluskan dengan blender Diayak Dicuci dengan aquades Dikeringkan dibawah sinar matahari selama 5 hari

3.4.2. Penentuan pH Optimum

Dimasukkan ke dalam 3 gelas Erlenmeyer Ditambahkan HCl 1 M dan NaOH 1 M sampai pH 2, 7, dan 10 Ditambahkan 2 gram serbuk kulit batang jambu biji Diaduk dengan pengaduk magnet dengan kecepatan 70 rpm pada suhu 25 o C selama 75 menit Disaring Dianalisa dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ = 357.9 nm Kulit Batang Jambu Biji Serbuk Kulit Batang Jambu Biji 100 mL Larutan Sampel Hasil Filtrat Residu Universitas Sumatera Utara

3.4.3. Penentuan Waktu Kontak

Dimasukkan ke dalam 6 gelas Erlenmeyer dengan pH optimum yang diperoleh Ditambahkan 2 gram serbuk kulit batang jambu biji Diaduk dengan pengaduk magnet dengan kecepatan 70 rpm pada suhu 25 o C selama 15, 30, 45, 60, 75, dan 90 menit Disaring Dianalisa dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ = 357.9 nm 100 mL larutan sampel Hasil Filtrat Residu Universitas Sumatera Utara

3.4.4. Penentuan Temperatur Maksimum

Dimasukkan ke dalam 6 gelas Erlenmeyer dengan pH Optimum yang diperoleh Ditambahkan 2 gram serbuk kulit batang jambu biji Diaduk dengan pengaduk magnet dengan kecepatan 70 rpm pada suhu 25 o C, 30 o C, 35 o C, 40 o C, 45 o dan 50 o C selama 75 menit Disaring Dianalisa dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ = 357.9 nm 100 mL larutan sampel Hasil Filtrat Residu Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 4.2. Pengolahan Data 4.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi Dari Kurva Kalibrasi Krom Cr No Xi mgL Yi A Xi - X Xi - X 2 Yi - Y Yi - Y 2 Xi - X Yi - Y 1. 0,0000 0,0000 -1,2500 1,5625 -0,0185 3,422.10 -4 0,0231 2. 0,5000 0,0068 -0,7500 0,5625 -0,0117 1,368.10 -4 0,0088 3. 1,0000 0,0155 -0,2500 0,0625 -0,0030 0,09.10 -4 0,0008 4. 1,5000 0,0207 0,2500 0,0625 0,0022 0,048.10 -4 0,0006 5. 2,0000 0,0291 0,7500 0,5625 0,0106 1,123.10 -4 0,0080 6. 2,5000 0,0387 1,2500 1,5625 0,0202 4,08.10 -4 0,0253 ∑ 7,5000 0,1108 0,0000 4,3750 - 0,0002 10,131.10 -4 0,0666 X = n Xi ∑ = 6 5000 . 7 = 1,25 Y = n Yi ∑ = 6 1108 . = 0,0185

4.2.2. Penurunan Persamaan Garis Regresi

Persamaan Garis Regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis : y = ax + b Dimana: a = Slope b = Intersept Universitas Sumatera Utara Selanjutnya harga Slope dapat ditentukan dengan menggunakan Metode Least Square sebagai berikut : a = ∑ ∑ − − − 2 X Xi Y Yi X Xi Sehingga diperoleh harga a : a = 375 . 4 0664 . = 0,0152 b = y – ax = 0,0185 – 0,01521,25 = -0,0005 Maka persamaan garis regresi yang diperoleh adalah : y = 0,0152x – 0,0005 Dengan mensubstitusikan harga-harga x yang ada kedalam persamaaan garis regresi diatas maka diperoleh harga y baru : Untuk : x = 0,0000 ; Maka harga y = -0,0005 x = 0,5000 ; Maka harga y = 0,0071 x = 1,0000 ; Maka harga y = 0,0147 x = 1,5000 ; Maka harga y = 0,0223 x = 2,0000 ; Maka harga y = 0,0299 x = 2,5000 ; Maka harga y = 0,0375

4.2.3. Perhitungan Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi r dapat ditentukan sebagai berikut : r = [ ] 2 1 2 2 ∑ ∑ − − − − Y Yi X Xi Y Yi X Xi Universitas Sumatera Utara Maka untuk standar logam Cr diperoleh harga r : r = 0666 , 0666 , r = 1,0

4.2.4. Penentuan Konsentrasi Penyerapan Logam Cr dengan Variasi pH

Untuk menghitung rata-rata konsentrasi dari analit, maka diambil satu data hasil pengukuran kadar logam Cr dengan konsentrasi larutan standar Cr 2 mgL pada pH = 2 diperoleh data pengukuran absorbansi logam Cr diperoleh sebagai berikut: A 1 = 0,0333 A 2 = 0,0332 A 3 = 0,0329 Dengan mensubstitusikan nilai Y Absorbansi ke persamaan garis regresi y = 0,0152x – 0,0005, maka diperoleh: X 1 = 2,2237 X 2 = 2,2171 X 3 = 2,1974 Dengan demikian konsentrasi rata-rata logam Cr yang diperoleh: = n Xi ∑ = 2,2127 Maka Dari harga deviasi S yang diperoleh diatas dapat dihitung kadar krom dengan batas kepercayaan melalui rumus berikut: X i - 2 = 2,2237 – 2,2127 2 = 1,2 .10 -4 X i - 2 = 2,2171 – 2,2127 2 = 0,2 .10 -4 X i - 2 = 2,1974 – 2,2127 2 = 2,3 .10 -4 ∑X i - 2 = 3,7 .10 -4 Universitas Sumatera Utara S = S = 0,0136 Dari harga deviasi S yang diperoleh diatas dapat dihitung kadar krom dengan batas kepercayaan melalui rumus berikut : Dimana : µ = populasi rata-rata x = kadar logam krom rata-rata t = harga t distribusi S = deviasi standar n = jumlah perlakuan Dari data distribusi t student untuk n = 3,derajat kepercayaan dk = n-1 = 2 Untuk derajat kepercayaan 95 P=0,05, nilai t = 4,3 Sehingga diperoleh: Dengan demikian kadar ion krom Cr pada air limbah pelapisan logam dalam 2 gr sampel adalah = 2,2127 ± 0,0338 mgL.

4.2.5. Penentuan Konsentrasi Penyerapan Logam Cr dengan Variasi Waktu

Untuk menghitung rata-rata konsentrasi dari analit, maka diambil satu data hasil pengukuran kadar logam Cr dengan konsentrasi larutan standar Cr 2 mgL pada Waktu Universitas Sumatera Utara T = 75 menit diperoleh data pengukuran absorbansi logam Cr diperoleh sebagai berikut: A 1 = 0,0102 A 2 = 0,0112 A 3 = 0,0108 Dengan mensubstitusikan nilai Y Absorbansi ke persamaan garis regresi y = 0,0152x – 0,0005, maka diperoleh: X 1 = 0,7039 X 2 = 0,7697 X 3 = 0,7434 Dengan demikian konsentrasi rata-rata logam Cr yang diperoleh: = n Xi ∑ = 0,7390 Maka Dari harga deviasi S yang diperoleh diatas dapat dihitung kadar ion krom dengan batas kepercayaan melalui rumus berikut: X i - 2 = 0,7039 – 0,7390 2 = 1,2 .10 -3 X i - 2 = 0,7697 – 0,7390 2 = 0,9 .10 -3 X i - 2 = 0,7434 – 0,7390 2 = 0,02 .10 -3 ∑X i - 2 = 2,12 .10 -3 S = S = 0,0326 Dari harga deviasi S yang diperoleh diatas dapat dihitung kadar ion Cr dengan batas kepercayaan melalui rumus berikut : Universitas Sumatera Utara Dimana : µ = populasi rata-rata x = kadar logam krom rata-rata t = harga t distribusi S = deviasi standar n = jumlah perlakuan Dari data distribusi t student untuk n = 3,derajat kepercayaan dk = n-1 = 2 Untuk derajat kepercayaan 95 P=0,05, nilai t = 4,3 Sehingga diperoleh: Dengan demikian kadar ion krom Cr pada air limbah pelapisan logam dalam 2 gr sampel dengan waktu kontak 75 menit adalah = 0,7390 ± 0,0809 mgL.

4.2.6. Penentuan Konsentrasi Penyerapan Logam Cr dengan Variasi Suhu

Untuk menghitung rata-rata konsentrasi dari analit, maka diambil satu data hasil pengukuran kadar logam Cr dengan konsentrasi larutan standar Cr 2 mgL pada suhu 45 o C diperoleh data pengukuran absorbansi logam Cr diperoleh sebagai berikut: A 1 = 0,0172 A 2 = 0,0163 A 3 = 0,0173 Dengan mensubstitusikan nilai Y Absorbansi ke persamaan garis regresi y = 0,0152x – 0,0005, maka diperoleh: X 1 = 1,1645 X 2 = 1,1053 X 3 = 1,1711 Universitas Sumatera Utara Dengan demikian konsentrasi rata-rata logam Cr yang diperoleh: = n Xi ∑ = 1,1470 Maka Dari harga deviasi S yang diperoleh diatas dapat dihitung kadar ion krom dengan batas kepercayaan melalui rumus berikut: X i - 2 = 1,1645 – 1,1470 2 = 0,31 .10 -3 X i - 2 = 1,1053 – 1,1470 2 = 1,73 .10 -3 X i - 2 = 1,1711 – 1,1470 2 = 0,58 .10 -3 ∑X i - 2 = 2,62 .10 -3 S = S = 0,00131 Dari harga deviasi S yang diperoleh diatas dapat dihitung kadar ion Cr dengan batas kepercayaan melalui rumus berikut : Dimana : µ = populasi rata-rata x = kadar logam krom rata-rata t = harga t distribusi lihat tabel 4.8 pada daftar lampiran 1 S = deviasi standar n = jumlah perlakuan Dari data distribusi t student untuk n = 3,derajat kepercayaan dk = n-1 = 2 Untuk derajat kepercayaan 95 P=0,05, nilai t = 4,3 Sehingga diperoleh: Universitas Sumatera Utara Dengan demikian kadar logam krom Cr pada air limbah pelapisan logam dalam 2 gr sampel dengan suhu 45 o C adalah = 1,1470 ± 0,00325 mgL. 4.2.7. Penentuan Daya Serap Logam Krom Dengan Menggunakan Kulit Batang Jambu Biji Pada Air Limbah Pelapisan Logam Penentuan daya serap kulit batang jambu biji untuk menyerap logam krom dalam air limbah industri pelapisan logam pada pH 2 yaitu: x 100 Jumlah logam krom yang diserap kulit batang jambu biji dengan konsentrasi awal 2,7 mgL adalah: = x 100 = 23,6519 Hasil perhitungan daya serap kulit batang jambu biji dengan variasi waktu kontak dan suhu selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

4.3. Pembahasan