commit to user
1 bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis 2 bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi
komunikan 3 bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada public yang tidak terbatas dan anonym
4 mempunyai public yang secara geografis tersebar Rakhmat, 2001 : 189.
Proses komunikasi massa diawali dari komunikator source yang menyampaikan pesan massage melalui saluran channel kepada komunikan receiver sampai
komunikasi menimbulkan perubahan effect pada komunikan. Penggalan proses ini dinyatakan dalam suatu model S-M-C-R-E. Bagan model S-M-C-R-E dapat dilihat seperti
berikut ini.
C. Media Massa
Jika khalayak tersebar tanpa diketahui mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari
sumber kepada khalayak penerima dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi Cangara, 1998:122.
Televisi sebagai salah satu bentuk media massa telah begitu melekat dalam kehidupan manusia, baik dari kalangan anak-anak, dewasa maupun orang tua. Kehadiran
Source Massage
Channel Receiver
Effect
commit to user
televisi telah menghiasi ruang kehidupan manusia dalam berkomunikasi. Dalam hal ini televisi sudah menjadi teman bagi mereka yang membutuhkan informasi dan hiburan.
Penyampaian informasi melalui media televisi mempunyai pengaruh yang paling hebat diantara media komunikasi lainnya. Nilai lebih dari televisi adalah dalam hal penyampaian
pesannya melalui suara audio dipadu dengan gambar visual yang menghasilkan citra bergerak, bersuara dan menimbulkan kesan tertentu pada khalayak penontonnya.
Sifat media televisi adalah dapat dilihat dan didengar bila ada siaran, dapat dilihat dan didengar kembali, bila diputar kembali, daya rangsang sangat tinggi, elektris, mahal
dan daya jangkau besar Morrisan, 2008:11. Dengan potensi audio visual apapun yang disajikan, televisi menjadi lebih hidup
dan tampak realistis, sehingga begitu mempesonakan. Televisi mempunyai peranan yang sangat penting terhadap pembentukan sikap, pendapat dan perkembangan pribadi
masyarakat penontonnya. Televisi mempunyai lima fungsi yaitu: 1. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia
Mengamati kejadian di dalam masyarakat dan kemudian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan.
2. Menghubungkan satu dengan yang lain Televisi yang menyerupai mosaic dapat saja menghubungkan hasil pengawasan
satu dengan hasil pengawasan lain secara lebih gampang daripada sebuah dokumen tertulis
3. Menyalurkan kebudayaan Televisi tidak hanya mencari tetapi ikut juga memperkembangkan kebudayaan.
4. Hiburan Kebudayaan audio visual paling sedikit harus mempunyai unsure hiburan.
Kalau tidak menghibur umumnya sebuah tayangan tidak monoton.
commit to user
5. Pengarahan masyarakat untuk bertindak dalam kedaan darurat. Televisi harus proaktif Hoffman, 1999: 54-59.
Seiring dengan pesatnya perkembangan di dunia pertelevisian di Indonesia mulai muncul stasiun-stasiun televisi, mulai dari yang berskala nasional maupun berskala lokal.
Perbedaan televisi nasional dan lokal terletak pada jangkauan batas penyiarannya. Televisi berskala nasional adalah televisi yang mempunyai lingkup siar di suatu wilayah negara dan
memiliki program-progam dengan topik yang luas untuk konsumsi berskala nasional. Sedangkan televisi lokal merupakan stasiun yang jarak pancaran siarannya terbatas di suatu
area, didominasi dengan program-program acara yang bersifat kadaerahan. Seperti yang disyaratkan dalam UU Penyiaran no. 32 tahun 2002, bahwa TV lokal diperbolehkan siaran
dengan jangka siar yang dibatasi hanya untuk daerah yang menjadi home base-nya. Setiap tayangan yang disiarkan oleh televisi nasional maupun televisi lokal harus
direncanakan secara matang. Pada tayangan UNS Menyapa yang disiarkan di Terang Abadi TV ini juga memerlukan perencanaan yang baik agar program tersebut dapat
mencapai target khalayak. Tayangan UNS Menyapa merupakan tayangan yang berisi informasi mengenai UNS. Melalui acara ini, humas UNS berupaya untuk lebih
mendekatkan diri dengan khalayak yang tujuanaanya adalah untuk membangun citra UNS. Selain dengan media massa, pembentukan citra positif juga dapat didukung dengan
pendekatan word of mouth marketing WOMM. Kombinasi inilah yang saat ini banyak dilakukan. Bahkan WOMM bisa menjadi pilihan strategi yang paling tepat ditengah-tengah
persaingan universitas yang ketat. Seperti diungkap oleh Mark Hughes dalam bukunya, Buzzmarketing, setidaknya ada empat faktor yang membuat WOMM bisa menjadi pilihan
strategi bagi pemasar, yaitu
commit to user
1. Media massa semakin dipadati iklan. 2. Biaya iklan juga lebih besar
3. Kredibilitas iklan makin menurun. Masyarakat kian menyadari bahwa bahasa yang digunakan pada iklan adalah bahasa produsen, bukan bahasa konsumen.
Hal ini berbanding terbalik dengan komunikasi word of mouth WOM yang dianggap masih murni menggunakan bahasa konsumen.
4. Faktor terakhir, teknologi telah berkembang sangat pesat. Perkembangan teknologi semakin memudahkan orang berkomunikasi, entah itu lewat telepon,
SMS, surat elektronik ataupun chatting ttp:swa.co.id201005dahsyatnya- womm-2
Melalui tayangan UNS Menyapa ini diharapkan citra UNS positif UNS dapat meningkat. Apabila banyak yang menonton tayangan ini serta memberi citra yang positif,
maka semakin banyak pula khalayak yang membicarakannya.
D. Audience Research