Persepsi AUDIENCE RESEARCH TAYANGAN UNS MENYAPA TA TV DI KALANGAN MAHASISWA BARU UNS SOLO

commit to user khalayak. Ditujukan untuk siapa sebuah program, apakah khalayak melihat atau tidak dan apakah tayangan sudah tepat pada sasaran Myton, 1999:15.

E. Persepsi

Pada dasarnya, aktivitas komunikasi manusia merupakan kegiatan bertukar informasi. Dalam tayangan televisi ada pesan atau stimuli yang menerpa khalayak, dan khalayak adalah komunikan yang diterpa oleh pesan dan stimuli. Dalam menerima pesan khalayak mengalami suatu proses, yaitu meliputi sensasi, persepsi, memori dan berfikir. 1. Sensasi adalah proses menangkap stimuli atau rangsangan oleh alat indera. 2. Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli indrawi sehingga memperoleh pengetahuan baru. 3. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur dari organism yang menyebabkan sanggup merekam fakta tentang dunia menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Tiga tahap memori adalah perekaman, penyimpanan dan pemanggilan. 4. Berfikir adalah menggunakan, menghubungkan, mengolah memori-memori tersebut sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah Rakhmat, 2002:149. Sebagai komunikan yang diterpa stimuli, para pemirsa tentu akan memberikan respon terhadap tayangan yang mereka tonton. Begitu pula dalam tayangan UNS Menyapa di TA TV, ada pesan atau stimuli yang menerpa khalayak, dan khalayak adalah komunikan yang diterpa oleh pesan dan stimuli. Oleh sebab itu khalayak akan merasakan proses- proses seperti yang telah disebut diatas dan memberi repon terhadap tayangan tersebut. Penelitian ini juga akan difokuskan pada tahap persepsi khalayak, yaitu bagaimana mahasiswa UNS angkatan 2009 dan 2010, menerima dan mengola stimuli tayangan UNS Menyapa melalui proses komunikasi. commit to user Persepsi adalah penilaian dan merupakan proses pemberian arti terhadap informasi sensori yang diterima seseorang. Persepsi menurut Brian Fellows adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi. Joseph A DeVito mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita Mulyana, 2001:168. Pada awal proses pembentukan persepsi, orang telah menentukan dulu apa yang akan diperhatikannya. Pada saat memusatkan perhatian manusia akan memperoleh makna dari apa yang ditangkap lalu menghubungkannya dengan pengalaman masa lalu dan dikemudian hari diingat kembali. Hal ini yang juga mempengaruhi kognisi adalah kesadaran, ingatan, proses informasi bahasa serta pengujian hipotesa yang merupakan komponen pusat persepsi yang mengolah informasi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut David Krech dan Richard S. Crutchfield adalah faktor fungsional dan struktural. Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang disebut atau faktor personal atau disebut juga kerangka rujukan. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli itu. Rakhmat,2001:56. Sedangkan faktor struktural yang menentukan persepsi semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Rakhmat,2001:58. Dalam penelitian ini, faktor struktural yang dimaksud adalah kemasan acara UNS Menyapa. commit to user Pengaruh kedua faktor diatas berlangsung dalam kondisi-kondisi yang oleh Krech dan Crutchfield disebut sebagai dalil-dalil yang meliputi: 1. Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil ini berarti bahwa objek- objek yang mendapatkan tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. 2. Medan percepstual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi. 3. Sifat-sifat perceptual dan kognitif dari sub strukur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Menurut dalil ini, jika dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya, dengan efek berupa asimilasi dan kontras. 4. Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Dalil ini umumnya betul-betul bersifat structural dalam mengelompokkan objek-objek fisik, seperti titik, garis dan kotak. Rakhmat, 2001:58-61. Pemilihan stimuli pada saat menonton tayangan UNS Menyapa dengan sendirinya tidak akan dipersepsi semua oleh khalayak. Khalayak yang terdiri dari individu-individu tersebut mempersepsikan stimuli melalui proses pemilihan. Hanya stimuli-stimuli yang menimbulkan perhatian sajalah yang akan dipersepsi secara baik-baik. Perhatian dalam hal ini juga merupakan faktor yang amat menentukan dalam mempersepsi suatu objek disamping faktor fungsional dan structural diatas. Kenneth E. Andersen dalam Rakhmat, 2001:52 mendefinisikan perhatian sebagai suatu proses mental ketika stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita berkonsentrasi pada salah satu indera yang lain commit to user Pemilihan stimuli yang berupa informasi menyebabkan individu dapat memilih bagi dirinya informasi yang ingin diterimanya, informasi apa yang diingat, informasi apa yang akan disalurkan kepada orang lain. Pemilihan stimuli melalui proses perhatian selektif disimpulkan oleh Kenneth E Andersen melalui dalil-dalil perhatian selektif berikut: 1. Perhatian itu merupakan proses yang aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif. Kita secara sengaja mencari stimuli tertentu dan mengarahkan perhatian kepadanya. Sesekali, kita mengalihkan perhatian dari stimuli yang satu dan memindahkannya pada stimuli yang lain. 2. Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjolkan atau melibatkan diri kita. 3. Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikap, nilai, kebiasaan dan kepentingan kita. Kita cenderung memperkokoh keprcayaan, sikap dan nilai dan kepentingan yang ada dalam mengarahkan perhatian kita, baik sebagai komunikator dan komunikan. 4. Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik kita. Kita cenderung berinteraksi dengan kawan-kawan tertentu, membaca majalah tertentu, dan menonton acara TV tertentu. Hal-hal seperti ini akan menentukan rentangan hal-hal yang memungkinkan kita untuk menaruh perhatian. 5. Dalam situasi terntu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan. 6. Walaupun perhatian kita pada stimuli tersebut lebih kuat dan lebih hidup dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepsi kita akan betul-betul cermat. Kadang-kadang konsentrasi yang sangat kuat mendistorsi persepsi kita. 7. Perhatian tergantung pada kesiapan mental kita, kita cenderung mempersepsi apa yang memang ingin kita persepsi. 8. Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan persepsi. Tidak jarang efek motivasi ini menimbulkan distraksi atau distorsi meloloskan apa yang patut diperhatikan, atau melihat apa yang sebenarnya tidak ada. 9. Intensitas perhatian tidak konstan. commit to user 10. Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan. Kita mungkin menfokuskan perhatian kepada objek sebagai keseluruhan, kemudian pada aspek-aspek objek itu, dan kembali lagi lepada objek secara keseluruhan. 11. Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan karena usaha itu sering menuntut perhatian. Pada akhirnya, perhatian terhadap stimuli mengkin akan berhenti. 12. Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli secara serentak. Makin besar keragaman stimuli yang mendapat perhatian, makin kurang tajam persepsi kita pada stimuli terntetu. 13. Perubahan atau varisi sangat penting dalam menarik dan mempertahankan perhatian. Rakhmat, 2001:54-55. Perhatian selektif meliputi faktor eksternal dan internal penarik perhatian. Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, yaitu gerakan, intensitas stimuli, kebaruan dan perulangan sebagai faktor eksternal penarik perhatian. Kebaruan novelty merupakan hal-hal baru yang luar biasa, yang berbeda sehingga akan manarik perhatian. Tanpa hal-hal baru, stimuli menjadi monoton, membosankan dan lepas dari perhatian. Sedangkan perulangan familirity merupakan hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi maka akan menarik perhatian. Disini, unsur familiarity yang sudah kita kenal berpadu dengan unsur novelty yang baru kita kenal. Sedangkan faktor internal penaruh perhatian, berkaitan dengan faktor biologis dan sosiopsikologis, yang meliputi motif sikap, kebiasaan dan kemauan. Bedasarkan keterangan-keterangan diatas, perhatian mahasiswa UNS terhadap tayangan UNS Menyapa dapat diukur dengan parameter, yaitu aktivitas menonton yang diukur dengan frekuensi menonton tayangan tersebut dalam satu bulan, perhatian responden dalam menyaksikan tayangan tersebut, kesesuain pesan atau informasi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan responden dalam tayangan UNS Menyapa sebagai unsur novelty kebaruan. Pemakaian parameter ini ditujukan untuk mengetahui commit to user selekstivitas khalayak terhadap ketertarikan dan kebutuhan khalayak terhadap stimuli yang menjadi perthatian. Dalam menanggapi dan menilai pesan media, dimungkinkan adanya perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain, meskipun isi pesan yang disampaikan serta media yang digunakan sama. Hal ini sesuai dengan “Teori Perbedaan Individu” dari Melvin De Fleur dalam Effendy 2003: 275 yang intinya: “Setiap orang akan menganggapi isi media berdasarkan denan kepentingan mereka, disesuaikan dengan kepercayaannya serta nilai-nilai sosial mereka. Atas dasar pengakuan bahwa tiap individu tidak sama dalam perhatian, kepentingan, kepercayaan namun nilai- nilainya, maka dengan sendirinya selektivitas mereka terhadap komunikasi massa juga berbeda” Kepentingan khalayak dalam mengadakan seleksi juga ditentukan oleh adanya motif- motif pada dirinya. Menurut William J. Mc Guire, motif khalayak dikelompokkan pada dua kelompok besar, yaitu: 1. Motif kognitif, yang berhubungan dengan pengetahuan, misalnya motif mencari informasi, mendapatkan pengalaman baru atau menambah ketrampilan. 2. Motif afektif, yang berhubungan dengan perasaan atau dinamika yang menggerakkan manusia mencapai tingkat perasaan tertentu, seperti motif menghilangkan atau mengurangi ketegangan, mancari hiburan, mencari identitas lainnya. commit to user BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah unsur penting didalam suatu penelitian, karena metode ini memiliki peranan penting dalam upaya mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian.

A. Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI (Studi Kuantitatif Uses and Gratification Kepuasan Audience pada Tayangan Indonesia Lawyers Club TV One dan Today’s Dialogue Metro TV, di Kalangan Mahasi

2 6 19

PENDAHULUAN KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI (Studi Kuantitatif Uses and Gratification Kepuasan Audience pada Tayangan Indonesia Lawyers Club TV One dan Today’s Dialogue Metro TV, di Kalangan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Atma Jay

1 9 32

KESIMPULAN DAN SARAN KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI (Studi Kuantitatif Uses and Gratification Kepuasan Audience pada Tayangan Indonesia Lawyers Club TV One dan Today’s Dialogue Metro TV, di Kalangan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

0 3 25

SKRIPSI PERENCANAAN KAMPANYE KEUNGGULAN UNS MELALUI PROGRAM ACARA “UNS MENYAPA” DI TATV ( PERIODE NOVEMBER 2008-SEPTEMBER 2009).

0 2 15

PENDAHULUAN PERENCANAAN KAMPANYE KEUNGGULAN UNS MELALUI PROGRAM ACARA “UNS MENYAPA” DI TATV ( PERIODE NOVEMBER 2008-SEPTEMBER 2009).

0 3 48

KESIMPULAN DAN SARAN PERENCANAAN KAMPANYE KEUNGGULAN UNS MELALUI PROGRAM ACARA “UNS MENYAPA” DI TATV ( PERIODE NOVEMBER 2008-SEPTEMBER 2009).

0 2 10

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru UNS 2017 v.20161117

5 23 35

DESAIN INTERIOR WEDDING CENTER DENGAN KONSEP NATURAL DI SOLO BARU - UNS Institutional Repository

0 0 16

HABITUASI PLAGIARISME TUGAS KULIAH DI KALANGAN MAHASISWA P IPS FKIP UNS

1 4 19

TAYANGAN PROGRAM ACARA "WAKTU INDONESIA BERCANDA" DI NET. TV (STUDI TENTANG HUMOR CAK LONTONG DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA) - UNS Institutional Repository

0 0 13