Blok Tenaga Kerja Spesifikasi Model
75
Provinsi penerima dana alokasi umum yang menduduki peringkat pertama, kedua, dan ketiga tertinggi adalah Provinsi Jawa Tengah sebesar
Rp. 38 944 969 320 000, Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 34 531 560 220 000, dan Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 20 028 031 880 000. Sementara provinsi
penerima dana alokasi umum yang menduduki peringkat ke 19, 20, dan 21 adalah Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp. 4 953 886 560 000, Provinsi Bengkulu
sebesar Rp. 4 749 808 540 000, dan Provinsi Riau sebesar Rp. 4 505 596 300 000. Provinsi Kalimantan Timur dan Riau dikenal sebagai penghasil pendapatan
yang berasal dari eksploitasi sumberdaya alam, ternyata termasuk sebagai provinsi yang menerima dana alokasi umum terendah. Rendahnya dana alokasi umum
Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Riau dikonpensasi dengan alokasi anggaran bagi hasil pajak dan bukan pajak yang cukup besar. Hal ini
mengkonfirmasi fungsi dana alokasi umum sebagai dana transfer keuangan pusat ke daerah untuk pemerataan pembangunan, sementara fungsi bagi hasil pajak dan
bukan pajak adalah untuk peningkatan pendapatan daerah penghasil pajak dan bukan pajak, terutama bagi hasil pajak dan bukan pajak dari sumberdaya alam.
5.2. Blok Belanja Daerah 5.2.1. Belanja Sektor Pendidikan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 mengamanatkan bahwa belanja sektor pendidikan BSP minimal mencapai 20 persen dari total anggaran belanja
Pemerintah, namun secara faktual tidak seluruh provinsi melaksanakannya. Tabel 5 menunjukan 3 provinsi dengan alokasi belanja sektor pendidikan tertinggi yaitu
Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 22 702 206 270 000 37.32 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 19 662 153 790 000 29.85 persen, dan Provinsi
76
Sumatera Utara sebesar Rp. 9 055 098 480 000 26.79 persen. Sementara 3 provinsi dengan belanja sektor pendidikan terendah berurutan hingga yang paling
rendah adalah Provinsi Papua sebesar Rp. 2 322 395 450 000 10.45 persen, Provinsi Maluku sebesar Rp. 1 637 366 450 000 16,50 persen, dan Provinsi
Bengkulu sebesar Rp. 1 383 752 110 000 19.26 persen.
Tabel 5. Provinsi dengan Anggaran Belanja Sektor Pendidikan Tertinggi dan Terendah Tahun 2004-2008
Urutan Provinsi
Total Belanja Pemerintah
Belanja Sektor Pendidikan
Persentase
1. Jawa Tengah
60 832 137.10 22 702 206.27
37.32 2.
Jawa Barat 65 870 073.16
19 662 153.79 29.85
3. Sumatra Utara
33 805 583.26 9 055 098.48
26.79 19.
Papua 22 213 721.49
2 322 395.45 10.45
20. Maluku
9 921 646.01 1 637 366.45
16.50 21.
Bengkulu 7 185 077.64
1 383 752.11 19.26
Sumber: DJPK, Kementerian Keuangan, 2011 diolah.
Belanja sektor pendidikan pada 21 provinsi tersebut selama tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 mencapai Rp. 120 720 893 150 000, atau dibandingkan
dengan seluruh belanja Pemerintah di 21 provinsi tersebut pada kurun waktu yang sama sebesar Rp. 485 998 332 890 000, maka belanja sektor pendidikan mencapai
24.83 persen dari total anggaran, atau sudah melebihi amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Perbandingan alokasi belanja sektor pendidikan dengan total belanja Pemerintah pada tahun 2004 sampai tahun 2008 di 21 provinsi penelitian
ditunjukkan pada Gambar 19. Terlihat kecendrungan belanja sektor pendidikan dan total belanja Pemerintah menunjukan arah yang sama-sama mengalami
peningkatan. Pada tahun 2004 belanja sektor pendidikan Rp. 19 872 632 000 000 atau 25.42 persen dari total belanja Pemerintah sebesar Rp. 78 164 805 430 000,