Komponen Penunjang Perikanan Gillnet Pengembangan Perikanan Gillnet

34 t i t biaya t Penerimaan NPV 1 + − = ∑ t : tahun ke 1 ; = − − + = c b PV PV NPV NPV i i NPV i IRR

2.10 Komponen Penunjang Perikanan Gillnet

Komponen penunjang perikanan gillnet dan masalahnya terdiri dari tempat pelelangan ikan TPI, perusahaan perikanan, lembaga keuangan, koperasi unit desa KUD, Pemerintah daerah Kabupaten Pemda Serang, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang serta kebijakan perikanan tangkap Kabupaten Serang.

2.11 Pengembangan Perikanan Gillnet

Menurut Kesteven 1973. pengembangan usaha perikanan haruslah ditinjau secara bio-technico-socio-economic-approach, oleh karena itu ada empat aspek yang harus dipenuhi oleh suatu jenis alat tangkap ikan untuk dapat dikembangkan, yaitu : 1 Bila ditinjau dari segi biologi, alat tangkap tidak merusak atau mengganggu kelestarian sumberdaya, 2 Secara teknis alat tangkap yang digunakan efektif untuk dioperasikan, 3 Dari segi sosial dapat diterima oleh masyarakat nelayan dan 4 Secara ekonomi usaha tersebut bersifat menguntungkan. Menurut Monintja 2000, perlu adanya pertimbangan dalam pemilihan suatu teknologi yang tepat untuk diterapkan di dalam pengembangan perikanan. Pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan teknologi, dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu 1 Teknologi penangkapan ikan berwawasan lingkungan, 2 Teknologi penangkapan ikan yang secara teknis, ekonomis, mutu dan pemasarannnya menguntungkan, serta 3 Kegiatan penangkapan ikan yang optimal dan berkelanjutan. Menurut Wahyono 1991, pengembangan usaha perikanan dibagi dalam tiga daerah yaitu daerah padat tangkap, daerah potensial, dan daerah lepas pantai. Untuk daerah yang masih potensial, pengembangannya dilakukan dengan cara :1 Peningkatan unit penangkapan, 2 Intensifikasi usaha, 3 Modernisasi alat tangkap dan mangganti alat yang tidak produktif serta 4 Mendatangkan transmigrasi. Sedangkan untuk daerah yang sudah tinggi tingkat pemanfaatannya padat tangkap, 35 pengembangannya dengan cara : 1 Memperluas daerah operasi penangkapan dengan meningkatkan kemampuan kapal yang dioperasikan modernisasi, 2 Mengatur daerah dan atau musim penangkapan sesuai dengan alat tangkapnya, 3 Mentransmigrasikan nelayan, 4 Pembatasan dan pengendalian jumlah alat tangkapnya, 5 Diversivikasi dan mengkonversi usaha penangkapan ke budidaya laut. Sedangkan untuk daerah lepas pantai pantai, pengembangannya dengan cara : 1 Penambahan unit penangkapan ikan, 2 Modernisasi alat dan kapal penangkapan ikan, 3 Mendatangkan transmigrasi, 4 Perluasan daerah operasi penangkapan ikan dan 5 Penanaman modal.

2.11 Analisis SWOT Strengths Weaknesses Opportunities Threats