Fungsi Produksi Cobb-Douglas Development Analysis on Gillnet Fisheries in Karangantu Waters, Serang District Banten Province

29 kecil. Terutama di negara berkembang seperti Indonesia, persoalan by catch untuk perikanan gillnet adalah rendah Novela, 2004. Kecenderungan perubahan jumlah kapal perikanan, nelayan dan alat tangkap gillnet yang digunakan, proyeksi trend kecenderungan dengan persamaan regresi Y = a + bX, dengan menggunakan program komputer MS. Exel. Dengan melihat nilai slope b dapat ditentukan perkiraan arah perkembangannya pada masa yang akan datang dan berapa besarnya perkembangan tersebut Syamsuddin, 1995.

2.6 Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dan output, yang ditandai jumlah output maksimal yang dapat diproduksi dengan suatu set kombinasi input tertentu. Fungsi produksi memberikan output maksimum dalam pengertian fisik dari tiap-tiap tingkat input dalam pengertian fisik Soekartawi,1990. Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik output dengan faktor-faktor produksi input. Input atau faktor produksi sering pula disebut dengan “korban produksi”, karena faktor produksi tersebut ”dikorbankan” untuk menghasilkan produksi. Analisis fungsi produksi sering dilakukan oleh peneliti, karena untuk mendapatkan informasi bagaimana sumberdaya yang terbatas seperti perairan, lahan, tenaga kerja dan modal dapat dikelola dengan baik agar produksi maksimum dapat diperoleh Soekartawi,1990. Secara matematis hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai hubungan X dan Y sebagai berikut : Y = f X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ,……………………X n Berdasarkan persamaan di atas maka dapat dilihat bahwa besar kecilnya produksi sangat tergantung dari peranan X 1 sampai dengan X n dan faktor lainnya yang tidak terdapat dalam persamaan di atas Soekartawi, 1990. Model adalah ”gambaran” dari tujuan yang ingin dicapai. Bentuk atau model fungsi produksi yang sering digunakan oleh para peneliti adalah model fungsi Cobb-Douglas Soekartawi, 1990, dengan asumsi bahwa data tersebar normal dan faktor produksi yang digunakan mewakili variabel-variabel yang mempunyai hasil produksi. Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan yang melibatkan dua variabel, dimana variabel yang satu disebut variabel dependen, yang dijelaskan Y dan yang lain disebut variabel independen, yang menjelaskan X. Penyelesaian hubungan antara 30 antara X dan Y biasanya dengan cara regresi dimana variasi dari Y akan dipengaruhi oleh variasi dari X, dengan demikian kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku dalam penyelesaian fungsi Cobb-Douglas. Secara matematik fungsi Cobb-Douglas dituliskan sebagai berikut Soekartawi, 1990 : u bn n b b e X X aX Y . .......... 2 2 1 1 = Dengan Y = Variabel yang dijelaskan hasil produksi X = Variabel yang menjelaskan jumlah faktor produksi atau input a,b = Besaran yang akan diduga e = Logaritma natural, e = 2,718 uU = Kesalahan distribusi term Persamaan diubah menjadi bentuk linear berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan. Bentuk logaritma dari persamaan tersebut adalah : e U X b X b X b a Y Log n n log log .. .......... .......... log log log 2 2 1 1 + + + + = Model Cobb-Douglas mempunyai kelebihan dari fungsi produksi yang lain karena pangkat dari fungsi menunjukkan besarnya elastisitas produksi. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas Soekartawi, 1990, yaitu 1 Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol sebab logaritma dari nol adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui infinite. 2 Dalam suatu produksi, perlu asumsi tidak ada perbedaan teknologi pada setiap pengamatan non neutral difference in the respectivete chnologies, artinya juga fungsi Cobb-Douglas yang dipakai sebagai model dalam suatu pengamatan, dan bila diperlukan analisis yang memerlukan lebih dari suatu model maka perbedaan model tersebut terletak pada intercept dan bukan pada kemiringan garis slope model tersebut. 3 Tiap variabel X adalah perfect competitions. 4 Perbedaan lokasi pada fungsi produksi seperti iklim adalah sudah tercakup pada faktor kesalahan, uU. Menurut Soekartawi 1990 ada 3 alasan pokok mengapa fungsi Cobb- Douglas lebih banyak dipakai para peneliti, yaitu : 31 Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi yang lain, seperti fungsi kuadratik dan fungsi Cobb-Douglas dapat dengan mudah ditransfer ke dalam bentuk linear. Hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus juga menentukan besaran elastisitas. Besaran elastisitas tersebut juga menunjukkan tingkat returns to scale. Jika koefisien regresi yang akan diuji adalah b 1 dan b 2 , maka : 1 Decreasing return to scale, jika b 1 + b 2 1, dalam keadaan demikian dapat diartikan bahwa proporsi penambahan faktor produksi melebihi proporsi penambahan produksi. 2 Constant return to scale, jika b 1 + b 2 = 1, dalam keadaan demikian penambahan faktor produksi akan proporsional dengan penambahan produksi yang diperoleh. 3 Increasing return to scale, jika b 1 + b 2 1, dalam keadaan demikian dapat diartikan bahwa penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih besar. Model fungsi produksi Cobb-Douglas didasari oleh asumsi bahwa jumlah elastisitas sama dengan satu ? b i = 1 mengikuti kaidah constant return to scale. Seorang pengusaha produsen yang melakukan suatu kegiatan usaha pada umumnya melakukan suatu tinjauan terhadap kegiatan usaha yang dilaksanakan. Cara yang biasa dilakukan adalah dengan menganalisis berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan usaha dan keuntungan maksimum yang akan diperoleh dan juga melakukan pendugaan terhadap fungsi produksi dari kegiatan usaha tersebut. Faktor- faktor produksi ini ada yang dapat dikendalikan ada juga yang tidak dapat dikendalikan seperti kondisi perairan, suhu dan faktor-faktor lainnya. Pemahaman hubungan antara input dan output yang merupakan fungsi dari usaha perikanan sangat diperlukan. Sebagai contoh misalnya penambahan upaya penangkapan pada suatu area perairan mungkin akan sangat menguntungkan dalam segi produksi namun pada jangka panjang akan menurunkan produksi itu sendiri demikian juga dengan penambahan faktor-faktor input lainnya. Untuk memperoleh keuntungan yang maksimum maka produsen selalu berusaha untuk mengalokasikan 32 faktor- faktor input yang dimiliki secara optimal dan menjaga ketersediaan faktor- faktor input tersebut. Penelitian yang dilakasanakan ini, menganalisis mengenai faktor- faktor input yang berpengaruh terhadap produksi perikanan gillnet dan usaha mengoptimalkan penggunaan faktor- faktor produksi dalam suatu usaha perikanan. Faktor- faktor produksi yang diduga mempengaruhi produksi perikanan gillnet adalah ukuran mesin, ukuran kapal, jumlah nelayan, mesh perimeter dan ukuran luas jaring, biaya operasi. Harga dari masing- masing faktor produksi setiap saat dapat mengalami perubahan sehingga nelayan gillnet berusaha mengubah alokasi faktor produksinya menjadi lebih optimal. Analisis optimalisasi produksi dilakukan dengan menggunakan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas untuk memperoleh alokasi faktor produksi yang optimal, sehingga tercapai keuntungan yang maksimum. Skema kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

2.7 Pena nganan dan Pengolahan