Potensi Sumberdaya Perikanan SdP dan Tingkat Pemanfaatan Daerah Penangkapan Ikan DPI

36 usaha perikanan tangkap, terletak di Pantai Utara Jawa yaitu Kecamatan Tirtayasa, Pontang, Kasemen, Pulo Merak, Kramatwatu, Puloampel dan Bojonegara dan kecamatan yang terletak di Pantai Barat Kabupaten Serang yaitu Kecamatan Anyer dan Cinangka. Di perairan Kabupaten Serang banyak ditemukan padang lamun seagrass yang tumbuh pada perairan yang dangkal dengan dasar berpasir. Pada beberapa tahun terakhir ini pada perairan ini dilakukan kegiatan budidaya rumput laut. Pada beberapa kegiatan yang diperkirakan berpengaruh langsung ataupun tidak langsung pada kelestarian Teluk Banten. Kegiatan dimaksud antara lain adalah penimbunan wilayah pantai, pengambilan tanah di bukit-bukit sekitar pantai dan pasir laut, penebangan hutan bakau dan pembangunan pabrik. Kegiatan perikanan tangkap di perairan pantai karangantu adalah kegiatan perikanan rakyat yang sebelum mengarah kepada industri perikanan. Alat tangkap yang digunakan tergolong sederhana dan relatif berukuran kecil. Hasil tangkapan umumnya hanya dipisahkan untuk pasar lokal kecuali untuk beberapa komoditi seperti udang dan rajungan umumnya dipasarkan ke Bogor dan Jakarta. Alat tangkap yang paling dominan, efektif dan efisien di perairan Karangantu adalah gillnet, adapun perincian masing- masing alat tangkap adalah 68 unit gillnet , 32 unit payang, 6 pancing- ulur, 40 bagan dan 6 alat tangkap lain Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang, 2005.

4.3 Potensi Sumberdaya Perikanan SdP dan Tingkat Pemanfaatan

Salah satu metode analisis potensi sumberdaya perikanan adalah model surplus produksi linier dari graham-Schaefer yang didasarkan pada beberapa sifat khusus, antara lain bahwa penurunan hasil tangkapan per satuan upaya Catch Per Unit Effort , CPUE terhadap upaya penangkapan effort mengikuti program regresi linier serta hubungan antara hasil tangkapan yield dan biomass berbentuk parabola yang simetris dengan titik puncak pada tingkat biomass sebesar Boo2. Asumsi dasarnya adalah bahwa catch per effort kebanyakan konstan dan dapat dihubungkan dengan ukuran stok, metode ini paling umum digunakan untuk membuat 37 perbandingan dari tahun ke tahun sebagai bagian dari program monitoring Sparre and Venema, 1992. Tingkat pemanfaatan dapat diukur dengan membandingkan hasil tangkapan catch dengan potensi lestari Maximum susteinable Yield, MSY yang di dapatkan melalui analisis surplus produksi. Untuk meramal suatu variabel yang akan datang harus memperlihatkan dan mempelajari sifat dan perkembangan dari variabel tersebut di waktu yang lalu. Salah satu metode untuk meramalkan variabel adalah dengan metode proyeksi trend dengan regresi metode grafik Syamsuddin, 1995.

4.4 Daerah Penangkapan Ikan DPI

Daerah penangkapan atau fishing ground adalah suatu wilayah perairan yang merupakan tempat ikan biasa berkumpul dan di tempat inilah nelayan menangkap ikan. Daerah penangkapan dapat dikatakan menguntungkan jika sumberdaya perikanan yang ada di dalamnya tersedia cukup tinggi, stoknya mudah tumbuh dan berkembang serta dapat diketahui musim dan daerah penyebaranpergerakannya. Pengetahuan tentang lokasi sumberdaya ikan memegang peranan yang penting dalam menangkap ikan. Daerah penangkapan ikan hendaknya memiliki kekhususan dan keistimewaan tersendiri yang memungkinkan berbagai kemudahan, seperti kemudahan bagi pengoperasian alat tangkap, kemudahan bagi para nelayan untuk bekerja serta kemudahan lainnya Gunarso, 1996 yang diacu dalam Sasmita, 1997. Penentuan daerah penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan-nelayan di Karangantu umumnya masih berpedoman pada faktor- faktor alam. Nelayan masih menggunakan sederhana seperti adanya burung yang terbang di atas perairan atau riak di air yang menandakan adanya ikan di kolom perairan laut itu. Dengan hanya mengandalkan sebatas pengetahuan tradisional ini maka nelayan yang beroperasi menangkap ikan berada dalam keadaan berburu atau pergi dengan tujuan mencari yang tidak pasti letaknya. Akan tetapi karena tingkah laku ikan yang sudah diketahui nelayan yaitu dimana ikan memijah dan dimana ikan biasa berkelompok mencari makan maka hal ini dapat digunakan nelayan dalam menentukan posisi ikan. 38 Daerah yang menjadi tujuan penangkapan ikan di Karangantu, Kecamatan Kasemen yang terletak di sebelah utara Kabupaten Serang yang posisi geografisnya di Teluk Banten, maka wilayah yang menjadi daerah penangkapan ikan bagi nelayan tersebut adalah di perairan pulau-pulau sekitar Teluk Banten yaitu Pulau Panjang, Pulau Pamujan Kecil, Pulau Dua dan bahkan sampai Pulau Tunda. Akan tetapi bagi nelayan yang beroperasi dengan armada penangkapan yang besar maka daerah penangkapan dapat mencapai Pulau Sumatera. Peta daerah penangkapan dapat dilihat pada Lampiran 2. Sumber perikanan yang tersebar di perairan Karangantu antara lain ikan teri dan udang jerbung banyak terdapat di sekitar Teluk Banten. Sedangkan ikan kurisi, tongkol, lemuru, layang, tembang, kembung, dan selar banyak terdapat di Selat Sunda dan di sekitar bagian luar Teluk Banten.

4.5 Intensitas dan Musim Penangkapan Ikan