Analytical Hierarchy Process AHP

38 Tahap evaluasi data internal dan eksternal perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan wawancara, kuesioner maupun pengambilan data kuantitatif perusahaan secara langsung. Tahap pembuatan matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut : 1 Pada kolom 1 dilakukan penyusunan terhadap semua faktor-faktor yang dimiliki oleh perusahaan dengan menjadu dua bagian yaitu faktor internal dan eksternal 2 Pemberian bobot faktor kolom dua mulai dari 1,0 sangat penting sampai 0,0 tidak penting. 3 Pada kolom 3 diisi perhitungan rating terhadap faktor-faktor tersebut berdasarkan pengaruhnya terhadap perusahaan yang bersangkutan. Rentang nilai rating 1 berarti kurang berpengaruh sampai 5 berarti sangat berpengaruh. 4 Kolom 4 diisi dengan cara mengalikan bobot pada kolom 2 dengan kolom 3. 5 Penjumlahan total skor pembobotan untuk masing- masing faktor internal kekuatan-kelemahan dan eksternal peluang-ancaman. Untuk memperoleh strategi yang tepat bagi perusahaan yang bersangkutan maka nilai tersebut diletakkan pada kuadran yang sesuai untuk kemudian dilakukan pembuatan matriks SWOT yang akan menjelaskan aternatif strategi ya ng dilakukan. Setelah matriks IFE dan EFE terbentuk kemudian dibuat matriks SWOT yang menjelaskan berbagai alternatif yang mungkin untuk strategi perusahaan. Tahap selanjutnya adalah pengambian keputusan. Dalam tahap ini perlu merujuk kembali matriks IFE dan EFE yang menghasilkan posisi perusahaan saat ini, sehingga dapat diketahui kombinasi strategi yang paling tepat Marimin, 2004.

2.13 Analytical Hierarchy Process AHP

Anaiytical Hierarchy Process AHP digunakan untuk pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif kebijakan. AHP merupakan suatu teori umum tentang pengukuran. AHP digunakan untuk menemukan skala rasio baik perbandingan pasangan yang diskrit maupun kontinyu Mulyono, 1996. Menurut Saaty 1993, AHP memberikan kerangka yang memungkinkan untuk mangambil keputusan yang efektif untuk persoalan yang kompleks dengan jalan menyederhanakan dan mempecepat pengambilan keputusan, pada dasarnya metode AHP ini memecah suatu situasi yang kompleks dan tak berstruktur kedalam 39 bagian komponennya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi pertimbangan numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya setiap variebel dan mensistensis berbagai pertimbangan untuk menetapkan variebel yang memiliki prioritas relatif yang lebih tinggi. Kekuatan AHP terletak pada struktur hirarki yang memungkinkan dimasukkannya semua faktor penting dan mengaturnya sampai ke tingkat alternatif, setiap masalah dapat dirumuskan sebagai masalah keputusan berbentuk hirarki, kadang-kadang dengan ketergantungan untuk menunjukkan bahwa beberapa elemen bergantung pada yang lain dan pada saat yang sama elemen yang lain bergantung padanya. Elemen pada setiap tingkat digunakan sebagai sifat bersama untuk membandingkan elemen-elemen yang berada setingkat dibawahnya. Selain itu Mulyono 1996, menyatakan bahwa penetapan prioritas berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada satu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat diatasnya. Langkah pertama untuk menyusun prioritas adalah membandingkan kepentingan relatif dari masing- masing unsur dan menduga prioritas untuk sub faktornya. Sintesis prioritas dilakukan untuk mendapatkan prioritas menyeluruh sub faktor. Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan menyeluruh untuk masing- masing faktor. Analisis perbandingan menggunakan sistem perbandingan berganda dengan analisis matrik, sistem pembobotan pada skala perbandingan analisis antar kreteria menggunakan tabel panduan skala perbandingan dan dibandingkan dengan kreteria lainnya. 25 3 METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian