13 pengolahan pertanian lain, industri peralatan dan input-input pertanian, serta
barang konsumsi lain.
2.4 Teori ekonomi basis
Inti dari model ekonomi basis adalah arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh ekspor wilayah tersebut. Ekspor tersebut dapat berupa barang-
barang dan jasa, termasuk tenaga kerja. Pendapatan pada sektor basis adalah fungsi dari permintaan dari luar exogeneous, yaitu permintaan dari luar yang
mengakibatkan terjadinya ekspor dari wilayah tersebut Budiharsono, 2001. Teori ekonomi basis dikembangkan oleh Tiebout 1962 dan Pfouts 1960
dalam Budiharsono 2001. Berdasarkan teori ini ekonomi perkotaan memiliki dua bagian utama yaitu 1 aktifitas basis yang menghasilkan barang dan jasa
untuk diekspor dan 2 aktifitas basis yang menghasilkan barang dan jasa untuk di konsumsi lokal. Teori ekonomi basis menyatakan bahwa faktor penentu utama
pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berkaitan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah.
Model ekonomi basis dikembangkan oleh Tiebout tahun 1962 dalam Budiharsono 2001. Dalam model ekonomi basis Tiebout ini alat ukur yang
digunakan adalah pendapatan bukan tenaga kerja. Penggunaan alat ukur tenaga kerja mempunyai banyak kelemahan seperti konversi pekerja paruh waktu, dan
pekerja musiman menjadi pekerja penuh tahunan. Sehingga penggunaan tenaga kerja relatif kurang peka untuk mengukur perubahan terutama dalam jangka
pendek. Kelebihan pendapatan sebagai alat ukur terutama apabila model digunakan
untuk mengukur dampak potensial sebagai pasar dan mengetahui peran suatu perekonomian. Kelemahan dengan menggunakan pendapatan adalah masalah
ketersediaan dan kepercayaan data. Sektor ekonomi basis atau non basis dapat diketahui dengan menggunakan
beberapa metode yaitu pengukuran langsung dan metode pengukuran tidak langsung. metode pengukuran langsung dapat dilakukan dengan survei langsung
untuk mengidentifikasi sektor mana yang merupakan sektor basis. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan sektor basis dengan tepat, akan tetapi
memerlukan biaya, waktu dan tenaga kerja yang banyak.
14 Metode kedua adalah metode pengukuran tidak langsung yaitu 1 metode
melalui pendekatan asumsi, 2 metode location quotient, 3 kombinasi metode 1 dan 2, dan metode kebutuhan menimum. Dari keempat metode diatas Glason
2004 menyarankan menggunakan metode location quotient LQ dalam penentuan sektor basis. Model ekonomi basis akan sangat baik digunakan untuk
daerah yang belum berkembang, kecil dan tertutup. location quotient
merupakan teknil analisis yang tergolong sederhana dalam menentukan kegiatan ekonomi yang dapat dikembangkan dalam suatu
wilayah. Asumsi yang dipakai adalah adanya persamaan permintaan pada wilayah yang kecil dengan wilayah yang lebih luas. Kebutuhan lokal masyarakat akan
dipenuhi terlebih dahulu dari hasil daerah namun jika berlebih maka dapat diekspordijual ke daerah lain Kadariah, 1985 dalam Budiharsono 2001.
Penyebab mundurnya sektor basis adalah transportasi dan komunikasi yang terus berkembang, pendapatan dan penerimaan daerah terus meningkat,
teknologi yang berkembang serta prasarana ekonomi sosial yang memadai. Kemunduran sektor basis disebabkan oleh permintaan yang berubah di luar
daerah, cadangan sumber daya alam habis, kemajuan teknologi yang merubah komposisi input.
2.5. Model Analisis Shift Share