III. KERANGKA PEMIKIRAN OPERASIONAL
Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam melakukan pemekaran wilayah di seluruh Indonesia merupakan salah satu peluang bagus bagi daerah
untuk dapat berkembang. Daerah dapat terus berusaha untuk meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan potensi yang ada. Otonomi daerah sifatnya
adalah sebuah kebijakan yang ditentukan oleh pusat untuk melihat sejauhmana daerah siap dalam melaksanakan semua yang ada di undang-undang otonomi
daerah. Lima tahun ke depan terdapat lima unggulan bisnis yang diperkirakan
mampu memacu pertumbuhan pembangunan perekonomian wilayah Kabupaten Cianjur lima unggulan bisnis tersebut adalah: Pertanian, Pariwisata, Kerajinan
rumah tangga, Industri manufaktur, perdagangan dan jasa. Dari kelima unggulan perekonomian tersebut, sektor pertanian termasuk didalamnya subsektor
peternakan sangat berperan besar dalam perekonomian Kabupaten Cianjur. Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Peternakan, Perikanan dan
Kelautan memiliki program dan kebijakan untuk menjadikan peternakan menjadi salah satu penggerak ekonomi terutama bagi pertanian, menjadi lumbung ternak
bagi provinsi Jawa Barat dan menyediakan pangan asal ternak dengan jumlah memadai dan berkualitas serta meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Namun
untuk mencapai hal itu terkendala oleh pertumbuhan sektor ekonomi yang rendah dan laju pertumbuhan Pendapatan Daerah Regional Bruto subsektor peternakan
yang mengalami penurunan cukup besar. Pembangunan subsektor peternakan dapat menjadi sektor yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dari penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan. Melihat fenomena ini, diperlukan suatu rencana yang
strategis untuk pengembangan peternakan sehingga dapat memberikan peranan nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan suatu penelitian untuk penentuan strategi pengembangan subsektor peternakan dalam rangka meningkatkan peran
dalam pembangunan Kabupaten Cianjur. Perumusan strategi pengembangan peternakan dilakukan melalui
identifikasi potensi, peran dan kelembagaan subsektor peternakan. Identifikasi
26 potensi dapat dilihat dari keadaan geografi, demografi, perkembangan
perekonomian dan perkembangan peternakan Kabupaten Cianjur. Peran subsektor peternakan dilakukan dengan menelaah data PDRB
Kabupaten Cianjur dan PDRB Propinsi Jawa Barat dan menilai pertumbuhan subsektor peternakan. Analisis Location Quotient dilakukan untuk menilai apakah
peternakan berperan menjadi sektor basis di suatu wilayah dalam periode tertentu dengan mengukur konsentrasi sektor tersebut di wilayah yang bersangkutan dan
membandingkan pada wilayah pembanding yang lebih luas indikator. Surplus peternakan dilakukan untuk mengetahui besaran pemenuhan kebutuhan
masyarakat yang disumbangkan subsektor peternakan. Kuosien Lokalisasi untuk mengetahui penyebaran peternakan. Analisis Identifikasi sektor basis dan
nonbasis akan menggambarkan ekonomi Kabupaten Cianjur secara sektoral dan regional yang bermanfaat bagi perencanaan pembangunan selanjutnya.
Analisis shift share digunakan untuk menganalisis pertumbuhan subsektor peternakan sehingga dapat diketahui apakah sektor peternakan memiliki
petumbuhan yang cepat atau lambat diantara sektor lainnya. Pengembangan peternakan tidak hanya ditentukan oleh Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
saja. Banyak lembaga-lembaga lain yang dapat menunjang atau mendukung percepatan pengembangan subsektor peternakan di Kabupaten Cianjur. Metode
interpretative structural modelling dapat membantu menganalisis kelembagaan baik struktur dan keterkaitan dalam pengembangan peternakan.
Perumusan strategi dilakukan dengan analisis faktor-faktor internal dan eksternal, analisis SWOT dan dilanjutkan dengan analisis Quantitative Strategic
Planning Matriks QSPM untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif. Strategi ini dapat menjadi acuan awal kebijakan pengembangan peternakan untuk
diimplementasikan. Kerangka Pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
27 Perdagangan
dan Jasa-jasa Parawisata
Kerajinan Rumah Tangga
Industri Manufaktur
Pertanian
Perumusan Strategi Pengembangan Subsektor Peternakan
Rekomendasi Strategi Pengembangan Subsektor Peternakan Kabupaten Cianjur
Peternakan Pembangunan Kabupaten
Cianjur
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Potensi
Subsektor Peternakan • Geografi
• Demografi • Perkembangan
perekonomian • Perkembangan
Peternakan Analisis Peran Subsektor
Peternakan • Analisis Location Qoutient
• Kuosien Lokalisasi • Surplus Pendapatan
• Analisis Shift Share Analisis Kelembagaan
Subsektor Peternakan • Struktur kelembagaan
• Keterkaitan Lembaga
Permasalahan
• Menjadi penggerak ekonomi • Menjadi lumbung ternak di Jawa Barat
• Penyedia pangan asal ternak dan tenaga kerja • Peningkatan pendapatan dan investasi
• Pertumbuhan ekonomi yang lemah • Laju Pertumbuhan peternakan yang rendah
Strategi Pengembangan Subsektor Peternakan dalam Pembangunan Kabupaten Cianjur
IV. METODE PENELITIAN 4.1.