Ditjen Perikanan 2000 mendefinisikan nelayan sebagai orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikanbinatang air
lainnyatanaman air. Adapun orang yang hanya melakukan pekerjaan sepertimembuat jaring atau mengangkut alat-alat perlengkapan ke dalam
perahukapal tidak dikategorikan sebagai nelayan Tabel 4. Tabel 4.
Penggolongan nelayan berdasarkan karakteristik usaha
Jenis Orientasi ekonomi dan
pasar Tingkat teknologi
Hubungan produksi Usaha
tradisional Subsisten,
rumahtangga Rendah Tidak
hirarkis,status terdiri dari pemilik
dan ABK yang homogen
Usaha post tradisional
Subsisten, surplus, rumahtangga, pasar
domestik Rendah Tidak
hirarkis,status terdiri dari pemilik
dan ABK yang homogen
Usaha komersial
Surplus, pasar domestik, ekspor
Menengah Hirarkis, status
terdiri dari pemilik, manejer dan ABK
yang heterogen Usaha
industri Surplus, ekspor
Tinggi Hirarkis, status
terdiri dari pemilik, manejer dan ABK
yang heterogen Sumber : Ditjen Perikanan 2000
2.4.1 Perikanan Tangkap Teluk Ambon Bagian Dalam 1 Jenis dan Jumlah Alat Penangkapan Ikan
Terdapat 7 jenis alat penangkapan ikan yang dioperasikan oleh nelayan- nelayan dari 6 desa yang mendiami pesisir wilayah perairan Teluk Ambon Bagian
Dalam. Nelayan dari 3 desa lainnya yang berada dekat dengan perairna ini juga melakukan operasi penangkapan. Alat-alat penangkapan yang dimaksudkan
tersebut yakni pancing tangan hand line, bubu trap net, jaring insang permukaan surface gill net, jaring insang dasar bottom gill net, pukat pantai
beach seine, bagan lift net dan pukat cincin purse seine. Jumlah alat tangkap yang dioperasikan di wilayah perairan Teluk Ambon Bagian Dalam
berjumlah 65 unit yang didominasi oleh jaring insang dasar sebanyak 39 unit atau sebesar 59 Tabel 5 dan Gambar 1.
Kenyataan yang ditemukan bahwa para nelayan yang berasal dari Desa Rumah Tiga dan Desa Wayame yang adalah desa-desa yang pesisirnya tidak
berhubungan langsung dengan Teluk Ambon Bagian Dalam mengoperasikan 22 unit dan 3 unit jaring insang dasar untuk menangkap ikan-ikan demersal,
membuktikan bahwa wilayah perairan ini masih sangat potensial dijadikan
Keterangan : J.Ds
: Jaring insang dasar Bb :
Bubu P.Ta
: Pancing tangan Pk.Pt :
Pukat pantai
Bgn : Bagan
P.Cn : Pukat
cincin J.Prm
: Jaring insang permukaa
n
sebagai daerah penangkapan. Nelayan dari desa Waihaong yang pesisirnya bukan pada wilayah perairan Teluk Ambon Dalam mengoperasikan pukat cincin
mini sebanyak 3 unit untuk menangkap ikan-ikan pelagis kecil. Nelayan-nelayan yang berasal dari desa-desa yang tidak berhubungan langsung dengan TAD,
memilih beroperasi di sana karena lebih terjamin keamanannya. Tabel 5. Jenis dan jumlah alat penangkapan ikan pelagis kecil yang dioperasikan
nelayan di Teluk Ambon Dalam
No. Jenis Alat Tangkap
Jumlah Unit 1.
Pancing tangan hand line 7
2. Bubu trap
net 7
3. Jaring insang permukaan surface gill net
1 4.
Jaring insang dasar bottom gill net 39
5. Pukat pantai beach siene
3 6. Bagan
lift net
3 7.
Pukat cincin purse seine 3
Jumlah 65 Sumber : Hasil penelitian Unpatti 2002
Gambar 1. Persentase alat penangkapan ikan yang beroperasi di TAD
2 Armada Penangkapan Ikan.
Perahukapal penangkap ikan milik nelayan yang beroperasi di wilayah perairan TAD adalah sebanyak 55 unit, terdiri dari perahu tanpa motor sebanyak
51 unit 92,73 dan kapal motor tempel sebanyak 4 unit 7,27 . Armada penangkapan ikan milik nelayan ada yang memiliki lebih dari satu alat tangkap
dan sebaliknya ada pula satu alat tangkap dioperasikan oleh dua armada penangkapan. Armada penangkapan yang dilengkapi dengan tenaga penggerak
motor tempel, yang beroperasi diperairan ini ternyata hanya dimiliki oleh nelayan yang berasal dari Kelurahan Waihaong. Secara rinci armada penangkapan ikan
yang beroperasi di perairan TAD menurut desa asalnya disajikan pada Tabel 6.
P.Ta 10
P.Cn 5
Bgn 5
Pk.Pt 8
J.Ds 59
Bb 11
J.Prm 2
Tabel 6. Armada penangkapan ikan yang beroperasi di Teluk Ambon Dalam menurut desa asalnya
No. Desa
Perahu Tanpa Motor Motor Tempel
Jumlah 1. Poka
6 6
2. Rumah Tiga
13 13
3. Wayame 5
5 4. Waiheru
7 7
5. Lateri 4
1 5
6. Latta 3
3 7. Halong
5 5
8. Galala 8
8 9. Waihaong
3 3
T o t a l 51
4 55
Persentase 92,73
7,27 100
Sumber : Hasil penelitian Unpatti 2002
3 Produksi.
Produksi sumberdaya ikan pelagis kecil dan demersal yang berasal dari Teluk Ambon Dalam dirinci menurut desa dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Produksi sumberdaya ikan pelagis kecil dan demersal di Teluk Ambon Dalam dirinci menurut desa
No. Desa
Produksi Hasil Tangkapan Pelagis Kecil
Demersal Jumlah
Tonbln Tonthn Tonbln Tonthn Tonbln Tonthn 1. Poka
0,44 5,28
2,50 30,00
2,94 35,28 2. Rumah
Tiga 0,20
2,40 0,37
4,44 0,57
6,84 3. Wayame
1,15 13,80
2,15 25,80
3,30 39,60 4. Waiheru
1,20 14,40
1,2 14,40 5. Lateri
0,50 6,00
1,80 21,60
2,30 27,60 6. Latta
0,35 4,20
0,08 0,96
0,43 5,16
7. Halong 0,50
6,00 1,60
19,20 2,10 25,20
8. Galala 0,12
1,44 0,120
1,44 9. Waihaong
12,00 144,00
12,00 144,00 Total 15,14
181,68 9.82
117,84 24,96
299,52
Sumber : Hasil penelitian Unpatti 2002
Hasil tangkapan nelayan yang menangkap ikan di Teluk Ambon Bagian Dalam terdiri dari ikan-ikan pelagis kecil dan ikan-ikan demersal. Total produksi
ikan rata-rata per bulan yang berasal dari wilayah perairan ini adalah sebanyak 24.960 kg 24,96 ton, terdiri dari ikan-ikan pelagis kecil sebanyak 15.140 kg
15,14 ton dan ikan-ikan demersal sebanyak 9.820 kg 9,82 ton. Nelayan yang mengoperasikan alat penangkapan pada perairan Teluk Ambon Bagian Dalam
dapat menangkap ikan sepanjang tahun sehingga dapat diperkirakan bahwa produksi hasil tangkapan nelayan dalam satu tahun adalah sebesar 299.52 ton.
Keterangan : P.Ta :
Pancing tangan
P.Td : Pancing
tonda J.Ds
: Jaring insang dasar P.Cn :
Pukat cincin
Rpn : Rumpon
Bb : Bubu
J.Prm : Jaring insang permukaan
Tgg : Tangguk
2.4.2 Perikanan Tangkap Teluk Ambon Bagian Luar 1 Jenis dan Jumlah Alat Penangkapan Ikan.