Variabilitas Koefisien Total Hamburan

Hasil ini dapat memberi informasi bahwa kandungan partikel dan materi tersuspensi pada musim panas 1999 lebih tinggi dibandingkan musim panas 2000 dan hasil ini sesuai dengan hasil yang dilaporkan Nababan et al. 2011 dan Nababan 2005. Relatif tingginya koefisien total hamburan pada musim panas disebabkan oleh adanya pengaruh intrusi air tawar dari sungai Mississippi yang membawa nutrient dan partikel lainnya ke laut lepas arah timur dan tenggara muara sungai Mississippi yang mengakibatkan terjadinya blooming fitoplankton di laut lepas offshore Nababan et al. 2011; Nababan 2005; Walsh et al. 2003. Selain itu salinitas dari muara sungai Mississippi yang sedikit rendah dengan suhu yang tinggi terdistribusi hingga ke laut lepas offshore, maka mengakibatkan koefisien total hamburan di perairan lebih tinggi Sulivan et al. 2006. Kondisi yang sama juga ditemukan oleh Nababan 2005. Intrusi air tawar dari sungai Mississippi ke laut lepas ini terjadi akibat adanya gerakan angin dari arah barat dan barat laut yang membantu pergerakan arus dekat muara sungai Mississippi bergerak menuju timur dan tenggara sebagai mana diinformasikan oleh Nababan 2005. Gerakan arus di daerah pesisir ini dibantu dengan keberadaan Loop Current yang memiliki gerakan anticyclonic dan berada dekat muara sungai Mississippi yang membawa air tawar dari aliran sungai Mississippi lebih jauh ke arah offshore pada musim panas Nababan et al. 2011; Nababan 2005; Walsh et al. 2003; Muller-Karger 2000; Nowlin et al. 2000; Walker, 1996. Pada musim semi dan gugur, arah dan kecepatan angin tidak membantu pergerakan aliran sungai Mississippi ke arah timur dan tenggara muara sungai Mississippi serta posisi Loop Current juga lebih jauh di daerah offshore sehingga tidak dapat membantu pergerakan aliran sungai Mississippi lebih jauh ke arah offshore Nababan et al. 2011; Nababan 2005. Secara umum, koefisien total hamburan pada musim gugur lebih kecil dibandingkan musim semi dan panas pada tahun 1999 dengan kisaran nilai rata- rata 0,09±0,002 – 0,23±0,004 m -1 Tabel 2. Hasil menunjukkan bahwa kandungan konsentrasi fitoplankton dan materi tersuspensi lainnya lebih rendah pada musim gugur dibandingkan dengan musim lainnya. Rendahnya kandungan konsentrasi fitoplankton pada musim gugur ini mungkin disebabkan oleh relatif rendahnya intensitas radiasi matahari pada musim ini dibandingkan dengan musim lainnya. Konsentrasi klorofil-a yang relatif rendah pada musim gugur di perairan timur laut Teluk Meksiko ini juga telah dilaporkan Nababan et al. 2011 dan Nababan 2005.

3.2 Distribusi Spasial Koefisien Total Hamburan

Secara umum distribusi spasial pada semua gelombang biru, hijau, dan merah memberikan pola yang sama sehingga visualisasi dalam penelitian ini untuk gelombang biru diwakili oleh panjang gelombang 440 nm, hijau pada panjang gelombang 532 nm, dan merah pada panjang gelombang 676 nm. 3.2.1 Musim Semi Berdasarkan hasil analisis data pada musim semi periode 1999 dan 2000 yang divisualisasikan menunjukan bahwa distribusi total hamburan untuk ke dua musim secara spasial sedikit berbeda. Pada saat musim semi 1999, distribusi nilai koefisien total hamburan pada gelombang biru, hijau, dan merah maksimum ditemukan di sekitar muara sungai Mississippi sementara pada musim semi 2000 nilai koefisien total hamburan gelombang biru, hijau, dan merah maksimum ditemukan di muara sungai Mobile Gambar 3 dan 4. Namun secara spasial terlihat bahwa nilai koefisien total hamburan yang relatif tinggi terdistribusi lebih luas pada musim semi 1999 Sp-99 dibandingkan musim semi 2000 Sp-00. Hal ini terjadi karena pengambilan data pada musim semi 1999 Mei 1999 lebih dekat ke musim panas dibandingkan pada musim semi 2000 April 2000. Arah angin dan sirkulasi air laut di timur laut Teluk Meksiko berubah-ubah selama musim semi dan untuk bulan Mei lebih mendekati kepada arah angin dan sirkulasi laut untuk musim panas Nababan et al. 2011; Nababan 2005. Disamping itu, intensitas radiasi matahari relatif tinggi pada bulan Mei dibandingkan bulan April yang mempngaruhi proses fotosintesis dan perkembangan fitoplankton. Nababan et al. 2011 dan Nababan 2005 melaporkan bahwa rata-rata konsentrasi fitoplankton pada musim semi 1999 relatif lebih tinggi dibandingkan pada musim semi 2000 hal ini disebabkan oleh karena pada musim semi 1999 Mei 1999 arah angin lebih condong berasal dari barat dan barat laut yang dapat membawa aliran sungai Misssissippi lebih jauh ke arah timur dan tenggara dari muara sungai Mississippi. Proses ini akan membawa banyak nutrient untuk perkembangan fitoplankton di daerah ini Nababan et al. 2011; Nababan 2005. Relatif tingginya konsentrasi fitoplankton pada musim semi 1999 dibandingkan musim semi 2000 berkorelasi positif dengan koefisien total hamburan di daerah ini. Secara umum, distribusi spasial koefisien total hamburan pada saat musim semi 1999 dan 2000 Sp-99 dan Sp-00 cenderung lebih tinggi di perairan pesisir khususnya dekat muara sungai dibandingkan daerah offshore. Tingginya koefisien total hamburan di daerah pesisir ini akibat dari pengaruh debit air sungai yang bermuara ke pesisir ini banyak membawah bahan atau materi dari daratan dengan kandungan nutrient yang relatif tinggi yang mengakibatkan adanya blooming fitoplankton di daerah pesisir khususnya dekat muara sungai. Gambar 3. Distribusi koefisien total hamburan scattering pada gelombang biru, hijau, dan merah saat musim semi 1999 di wilayah perairan NEGOM